TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
penurunan laju filtrasi glomerulus yang dapat digolongkan dalam kategori ringan,
dan keseimbangan cairan dan elektrolit, yang menyebabkan uremia (retensi urea
dan sampah nitrogen lain dalam darah). CKD ditandai dengan penurunan fungsi
ginjal yang irreversible pada suatu derajat atau tingkatan yang memerlukan terapi
pengganti ginjal yang tetap berupa dialisis atau transplantasi ginjal (Smeltzer,
2010).
Dibawah ini ada beberapa penyebab CKD menurut Price, dan Wilson
nefropati.
serta amiloidosis.
8. Nefropati obstruktif seperti traktus urinarius bagian atas yang terdiri dari
Menurut Smeltzer dan Bare (2014) setiap sistem tubuh pada Chronic
Kidney Disease (CKD) dipengaruhi oleh kondisi uremia, maka klien akan
menunjukkan sejumlah tanda dan gejala. Keparahan tanda dan gejala bergantung
pada bagian dan tingkat kerusakan ginjal, usia klien dan kondisi yang mendasari.
Tanda dan gejala klien gagal ginjal kronis adalah sebagai berikut :
1. Manifestasi kardiovaskuler
Mencakup hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivasi sistem
2. Manifestasi dermatologi
3. Manifestasi Pulmoner
4. Manifestasi Gastrointestinal
5. Manifestasi Neurologi.
6. Manifestasi Muskuloskeletal
7. Manifestasi Reproduktif
Menurut (Sudoyo, 2015), sesuai dengan derajat penyakit CKD dapat dilihat dalam
tabel berikut :
Seperti penyakit kronis dan lama lainnya, klien CKD akan mengalami
beberapa komplikasi. Komplikasi dari CKD menurut Suwitra (2006) antara lain
adalah :
3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin
angiotensin aldosteron.
anorganik.
2.2 Insulin
2.2.1 Pengertian
dibutuhkan oleh sel tubuh untuk mengubah dan menggunakan glukosa darah
(gula darah), dari glukosa, sel membuat energy yang dibutuhkan untuk
sehingga kadar gula darah meningkat. Pada diabetes tipe I, pancreas tidak
diabetes tipe 2, pasien memproduksi insulin, tetapi sel tubuh tidak merespon
peningkatan pengambilan glukosa oleh sel dan menurunnya kadar gula darah,
akan mencegah dan mengurangi komplikasi lebih lanjut dari diabetes, seperti
kerusakan pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf. Insulin diberikan dengan
dari berapa cepat insulin mulai bekerja dan berapa lama insulin bekerja
(www.webmd.com).
5) Campuran (Pre-mixed)
2. Factor pemilihan tipe insulin
5) Usia
banyak digunakan oleh pasien DMT2 karena prevalensi DMT2 jauh lebih
banyak dibandingkan DMT1. Terapi insulin pada DMT2 dapat dimulai antara
lain untuk pasien dengan kegagalan terapi oral, kendali kadar glukosa darah
yang buruk (A1c > 7,5 % atau kadar glukosa darah puasa > 250 mg/dl),
harian multiple dengan tujuan mencapai kendali kadar glukosa darah yang
baik. Selain itu, pemberian dapat juga dilakukan dengan menggunakan pompa
untuk memulai dan menyesuaikan dosis terapi insulin untuk pasien DMT2.
3.1 Hiperkalemi
3.3.1 Pengertian
serum kalium melebihi 5,5 mmol / l. Ini dapat disebabkan oleh berkurangnya
intraseluler. Selain gagal ginjal akut dan kronis, hipoaldosteronisme, dan kerusakan
dengan disfungsi otot atau jantung. Pengobatan harus segera dimulai dengan
akibat ketidakseimbangan asupan vs ekskresi atau dari distribusi yang salah antara
1. Asupan berlebihan
Pada pasien dengan fungsi ginjal yang tidak terganggu dan mekanisme
ml / mnt / 1,73 m 2 ) dengan aliran urin yang rendah (dan karena itu
pengiriman natrium yang rendah ke tubulus distal) menyebabkan
tubulus ginjal
menyebabkan hiperkalemia.
berisiko khusus.
3. Peningkatan pergeseran kalium dari rung intra ke ruang ekstraseluler
4) Kerusakan jaringan sel akut: jika terjadi kerusakan sel yang luas,
hanya mengandalkan perubahan EKG tetapi juga dipandu oleh skenario klinis
dan pengukuran kalium serial . Pengobatan harus lebih agresif, semakin tinggi
dan semakin cepat kenaikan tingkat kalium, dan semakin besar bukti
terapeutik ini sering cukup dalam hiperkalemia akut pada pasien tanpa
dapat dicapai. Pada pasien dengan hiperkalemia sedang hingga berat (> 6,5
mmol / l), terutama mereka dengan gangguan ginjal, semua strategi terapi
pemantauan EKG
parenteral.
memperparah hiperkalemia.
intraseluler
residual.
berat. Hemodialisis (HD) memberikan pembersihan kalium yang jauh lebih tinggi
memberikan kontrol jangka panjang dari kalium. Pilihan metode tergantung pada
keadaan lokal dan hemodinamik pasien, karena pasien sakit kritis jarang