Anda di halaman 1dari 21

PERCOBAAN 1

PENGENALAN ETAP

1.1. Tujuan Percobaan


- Mempelajari fungsi ETAP dalam sistem tenaga listrik
- Mempelajari cara membuat diagram saluran tenaga listrik dengan
menggunakan ETAP

1.2. Daftar Alat dan Komponen


- PC dengan instalasi ETAP 7.0.0/7.5.0

1.3. Dasar Teori


Praktikum Distribusi Sistem Tenaga Listrik menggunakan Program
untuk menganalisa kondisi transien maupun tunak (steady state) pada sistem
tenaga. Program ini bisa bekerja pada sistem operasi MS Windows 98 atau
lebih tinggi. Windows N T dan Windows 2000 memberi platform dengan
kinerja tertinggi untuk apikasi tingkat tinggi seperti analisa pada jaringan besar
yang memerlukan perhitungan teliti. Program ini memungkinkan pengguna
berkerja langsung dengan diagram satu garis secara grafik.
Program untuk Sistem Tenaga Listrik pada umumnya dirancang
berdasarkan tiga konsep dasar yaitu:
a. Operasi Virtual Reality
Program ini bekerja sedemikian rupa menyerupai sistem tenaga
sesungguhnya.
b. Integrasi data secara total
Program ini menggabungkan data elektrik, mekanik, dan fisik dari
tiap elemen pada basis data (database) yang sama. Integrasi ini
menyediakan konsistensi pada sistem dan menghindari masukan data yang
berulang-ulang pada elemen yang sama.
c. Kemudahan dalam masukan data

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/1
Program ini menyimpan catatan data dari setiap peralatan. Data editor
dapat mempercepat program proses pemasukan data dengan hanya
memerlukan data yang minimum untuk studi tertentu.
Program yang digunakan mengorganisir suatu pekerjaan berdasar basis
proyek. Tiap proyek meyediakan semua peralatan yang diperlukan untuk
memodelkan dan menganalisa suatu sistem tenaga.. Suatu proyek terdiri dari
sebuah sistem yang memerlukan kumpulan komponen elektrik dan
hubungannya. Tiap proyek menyediakan kumpulan pengguna, kendali akses
pengguna, dan basis data terpisah.
Suatu file proyek mempunyai ekstensi (.oti), sedangkan basis data
disimpan melalui ODBC ke dalam suatu file basis data seperti MS Access
(*.mdp). Kedua file ini bekerja bersamaan untuk menyediakan kendali akses
dan penyimpanan untuk tiap proyek dan diberi nama serupa dengan nama
proyek. Program ini memiliki built-in libraries yang mudah diakses dari file
proyek. Selain itu, data bisa ditambahkan pada library yang ada atau library
baru juga bisa dibuat.
ETAP (Electric Transient and Analysis Program) merupakan suatu
perangkat lunak yang mendukung sistem tenaga listrik. Perangkat ini mampu
bekerja dalam keadaan offline untuk simulasi tenaga listrik, online untuk
pengelolaan data real-time atau digunakan untuk mengendalikan sistem secara
real-time. Fitur yang terdapat di dalamnya pun bermacam- macam antara lain
fitur yang digunakan untuk menganalisa pembangkitan tenaga listrik, sistem
transmisi maupun sistem distribusi tenaga listrik.
Analisa tenaga listrik yang dapat dilakukan ETAP antara lain :
a. Analisa aliran daya
b. Analisa hubung singkat
c. Arc Flash Analysis
d. Analisa kestabilan transien, dll.
Dalam menganalisa sistem tenaga listrik, suatu diagram saluran tunggal
(single line diagram) merupakan notasi yang disederhanakan untuk sebuah
sistem tenaga listrik tiga fasa. Sebagai ganti dari representasi saluran tiga fasa

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/2
yang terpisah, digunakanlah sebuah konduktor. Hal ini memudahkan dalam
pembacaan diagram maupun dalam analisa rangkaian. Elemen elektrik seperti
misalnya pemutus rangkaian, transformator, kapasitor, bus bar maupun
konduktor lain dapat ditunjukkan dengan menggunakan simbol yang telah
distandardisasi untuk diagram saluran tunggal. Elemen pada diagram tidak
mewakili ukuran fisik atau lokasi dari peralatan listrik, tetapi merupakan
konvensi umum untuk mengatur diagram dengan urutan kiri-ke-kanan yang
sama, atas-ke-bawah, sebagai saklar atau peralatan lainnya diwakili.
ETAP memiliki 2 macam standar yang digunakan untuk melakukan
analisa kelistrikan, ANSI dan IEC. Pada dasarnya perbedaan yang terjadi di
antara kedua standar tersebut adalah frekuensi yang digunakan, yang berakibat
pada perbedaan spesifikasi peralatan yang sesuai dengan frekuensi tersebut.
Simbol elemen listrik yang digunakan dalam analisa dengan menggunakan
ETAP pun berbeda.
ANSI (American National Standards Institute) adalah sebuah lembaga
nirlaba swasta yang mengawasi pengembangan standar konsensus sukarela
untuk produk, jasa, proses, sistem, dan personil di Amerika Serikat. Lembaga
tersebut mengawasi pembuatan, diberlakukannya, dan penggunaan ribuan
norma dan pedoman yang secara langsung berdampak bisnis di hampir setiap
sektor. ANSI juga memberi akreditasi bagi organisasi yang melaksanakan
sertifikasi produk atau personel sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
dalam standar internasional.
IEC (International Electrotechnical Commission) adalah organisasi non
profit internasional yang didirikan pada tahun 1906. Organisasi yang
bermarkas di Jenewa, Swiss, ini bekerja untuk penyusunan dan penerbitan
Standar Internasional di bidang“electrotechno logy “, yaitu semua teknologi
listrik, elektronik, dan yang terkait dengannya. Standar IEC meliputi berbagai
teknologi pembangkit, transmisi, distribusi listrik, semikonduktor, serat optik,
baterai, tenaga surya, nanoteknologi, peralatan elektronik untuk r umah/ kantor,
dan sebagainya.

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/3
Gambar 1.1 Elemen standar ANSI

Beberapa elemen yang digunakan dalam suatu diagram saluran


tunggal adalah :
a. Generator
Merupakan mesin listrik yang berfungsi untuk menghasilkan tenaga
listrik.

Gambar 1.2 Simbol Generator di ETAP

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/4
b. Transformator
Berfungsi untuk menaikkan maupun menurunkan tegangan dengan
rasio tertentu sesuai dengan kebutuhan sistem tenaga listrik.

Gambar 1.3 Simbol Transformator di ETAP

c. Pemutus Rangkaian
Merupakan sebuah saklar otomatis yang dirancang untuk
melindungi sebuah rangkaian listrik dari kerusakan yang disebabkan oleh
kelebihan beban atau hubungan pendek.

Gambar 1.4 Simbol pemutus rangkaian di ETAP

d. Beban
Di ETAP terdapat dua macam beban, yaitu beban statis dan beban
dinamis
.

Gambar 1.5 Simbol beban statis di ETAP

Langkah-langkah menjalankan program :


1. Jalankan Program
2. Pilih File – New Project
3. Tulis nama Project anda lalu klik OK
4. Lalu akan tampil user information, klik-OK
5. Setelah itu akan muncul tampilan project untuk one-line diagram

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/5
6. Saat membuat sebuah project baru akan muncul tampilan menu bar untuk
one-line diagram seperti tampak pada gambar 1.6

Gambar 1.6 Tampilan Menu Bar program

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/6
1.4. Percobaan
1.4.1. Prosedur Percobaan
a. Susun rangkaian seperti gambar di bawah ini
b. Untuk cara merangkainya, perhatikan penjelasan dari asisten terlebih
dahulu

Gambar 1.7 Single Line Diagram

c. Masukkan setiap nilai atau rating elemen yang sudah ditentukan


asisten.
d. Bila ada parameter elemen yang kurang jelas tanyakan pada asisten.
e. Bila sudah selesai, simpan file ke dalam folder yang lokasinya
ditentukan oleh asisten.
f. Tutup program ETAP.

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/7
PERCOBAAN 2
ANALISA ALIRAN DAYA ( LOAD FLOW ANALYSIS )

2.1. Tujuan Percobaan


- Mempelajari konsep aliran daya dalam sistem tenaga listrik.
- Menganalisa masalah-masalah airan daya pada sistem tenaga listrik.

2.2. Daftar Alat dan Komponen


- PC dengan instalasi ETAP 7.0.0

2.3. Dasar Teori

Percobaan aliran daya ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik


aliran daya yang berupa pengaruh dari variasi beban dan rugi-rugi transmisi
pada aliran daya dan juga mempelajari adanya tegangan jatuh di sisi beban .

Aliran daya pada suatu sistem tenaga listrik secara garis besar adalah
suatu peristiwa daya yang mengalir berupa daya aktif (P) dan daya reaktif (Q)
dari suatu sistem pembangkit (sisi pengirim) melalui suatu saluran atau
jaringan transmisi hingga sampai ke sisi beban (sisi penerima). Pada kondisi
ideal, maka daya yang diberikan oleh sisi pengirim akan sama dengan daya
yang diterima beban. Namun pada kondisi real, daya yang dikirim sisi
pengirim tidak akan sama dengan yang diterima beban. Hal ini dipengaruhi
oleh beberapa hal:

a. Impedansi di saluran transmisi.


Impedansi di saluran transmisi dapat terjadi karena berbagai hal
dan sudah mencakup resultan antara hambatan resistif, induktif dan
kapasitif. Hal ini yang menyebabkan rugi-rugi daya karena terkonversi
atau terbuang menjadi energy lain dalam transfer energi.
Tipe Jaringan Distribusi
Ada Beberapa bentuk Sistem Tenaga Listrik Distribusi, yaitu :
1) Sistem Radial

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/8
Merupakan jaringan sistem distribusi primer yang sederhana dan murah
biaya investasinya. Pada jaringan ini arus yang paling besar adalah yang
paling dekat dengan Gardu Induk. Tipe ini dalam penyaluran energi listrik
kurang handal karena bila terjad i gangguan pada penyulang maka akan
menyebabkab terjadinya pemadaman pada penyulang tersebut.
Secara Sederhana Sistem Radial Mempunyai Kelebihan dan Kekurangan :
 Kelebihan :
- Lebih Murah Biaya Investasinya
- Lebih Sederhana Pengendalian dan Sistemnya
 Kekurangan :

- Kualitas Listrik Kurang Baik


- Jika Mengalami gangguan pada satu titik maka titik yang lain tidak akan
teraliri listrik

Gambar 2.1 Konfigurasi sistem radial

2) Sistem Ring/Loop
Tipe ini merupakan jaringan distribusi primer, gabungan dari dua tipe
jaringan radial dimana ujung kedua jaringan dipasang PMT. Pada keadaan
normal tipe ini bekerja secara radial dan pada saat terjadi gangguan PMT
dapat dioperasikan sehingga gangguan dapat terlokalisir. Tipe ini lebih
handal dalam penyaluran tenaga listrik dibandingkan tipe radial namun
biaya investasi lebih mahal.
Secara Sederhana Sistem Loop Mempunyai Kelebihan dan Kekurangan :

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/9
 Kelebihan :
- Kualitas Listrik Lebih Baik/Handal.
- Jika Mengalami gangguan pada satu titik maka titik yang lain dapat di
Aliri listrik dari PMT yang Lain.
 Kekurangan :
- Lebih Mahal Biaya Investasinya.
- Lebih Rumit Pengendalian dan Sistemnya.

Gambar 2.2 Konfigurasi sistem loop

3) Sistem Spindle
Jaringan ini merupakan jaringan distribusi primer gabungan dari struktur
radial yang ujung-ujungnya dapat disatukan pada gardu hubungdan terdapat
penyulang ekspres. Penyulang ekspres (express feeder) ini harus selalu dalam
keadaan bertegangan, dan siap terus menerus untuk menjamin bekerjanya
system dalam menyalurkan energi listrik ke beban pada saat terjadi gangguan
atau pemeliharaan. Dalam keadaan normal tipe ini beroperasi secara radial.

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/ 10
Gambar 2.3 Konfigurasi sistem spindel
4) Sistem Mesh
Struktur jaringan distribusi primer ini dibentuk dari beberapa Gardu Induk
yang saling dihubungkan sehingga daya beban disuplai oleh lebih dari satu
gardu Induk dibandingkan dengan dua tipe sebelumnya, tipe ini lebih
handal dan biaya investasi lebih mahal.

Gambar 2.4 Konfigurasi sistem mesh

b. Tipe beban yang tersambung jalur.


Ada 3 tipe beban, yaitu resistif, induktif, dan kapasitif. Resultan
antara besaran hambatan kapasitif dan induktif akan mempengaruhi P.F.
sehingga mempengaruhi perbandingan antara besarnya daya yang
ditransfer dengan yang diterima.
Sedangkan untuk melakukan kalkulasi aliran daya, terdapat 3
metode yang biasa digunakan:
1) Accelerated Gauss-Seidel Method

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/ 11
- Hanya butuh sedikit nilai masukan, tetapi lambat dalam kecepatan
perhitungan.
2) Newton Raphson Method
- Cepat dalam perhitungan tetapi membutuhkan banyak nilai masukan dan
parameter.
- First Order Derivative digunakan untuk mempercepat perhitungan.
3) Fast Decoupled Method
- Dua set persamaan iterasi, antara sudut tegangan, daya reaktif dengan
magnitude tegangan
- Cepat dalam perhitungan namun kurang presisi
- Baik untuk sistem radial dan sistem dengan jalur panjang

2.4. Percobaan
a. Jalankan program
b. Pilih file – New Project
c. Tulis nama Project anda dengan nama LF_(no kelompok anda)
d. Lalu akan tampil user information, klik – Ok
e. Buatlah One-Line Diagram seperti dibawah ini pada one-line diagaram
edit mode.

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/ 12
Gambar 2.1 one-line diagram LF

f. Aturlah properties masing- masing alat sesuai dengan data yang diberikan oleh
asisten.
g. Lakukan studi kasus load flow.
h. Simpan Load-Flow Report dari percobaan yang telah anda buat.

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/ 13
PERCOBAAN 3
ANALISA HUBUNG SINGKAT ( SHORT CIRCUIT ANALYSIS )

3.1. Tujuan Praktikum


- Memahami penggunaan studi kasus hubung singkat dengan program dalam
menganalisa efek yang timbul dari penggunaan hubung singkat 3 fasa, fasa ke
tanah, fasa ke fasa, fasa-fasa ke tanah terhadap system tenaga.
- membandingkan perhitungan besar gangguan hubung singkat menggunakan
program analisa system tenaga dengan perhitungan manual menggunakan
formula matematis..
- Mengetahui perbedaan antara jenis gangguan hubung singkat 3 fasa, line-line,
SLG, dan 2LG.

3.2. Daftar Alat dan Komponen


- PC dengan instalasi ETAP

3.3. Dasar Teori


KOMPONEN SIMETRIS
Komponen simetris dapat dikatakan sebagai ‘bahasa’ bagi engineer atau
teknisi yang berhubungan dengan system proteksi. Seperti halnya bahasa lainnya,
untuk memudahkan penggunaannya diperlukan praktek dan pengalaman.
Gangguan dan ketidakseimbangan terjadi tidak secara terus menerus, dan
kebanyakan titik memerlukan analisis yang mendalam, oleh karena itu, sulit untuk
mempraktekkan bahasa tersebut. Kesulitan ini semakin bertambah karena saat
studi gangguan telah dilakukan menggunakan komputer. Teknologi ini
memberikan kemudahan pada pemakai, dan tidak memerlukan pemahaman yang
sulit. Teknologi ini menghasilkan akses data yang cepat dengan pengertian dan
pemahaman yang semakin minim dari penggunaannya.
Metode komponen simetris ditemukan pertama kali oleh Charle s L.
Fortesque pada tahun 1913. metode ini dipaparkan pertama kali pada konvensi
tahunan AIEE pada tanggal 28 Juni 1918 di Atlantic City. Penggunaan praktis

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/ 14
untuk analisis gangguan sistem pertama kali dikemukakan oleh C. F. Wagner dan
R. D. Evan pada tahun 1920-an dan disederhanakan oleh W. A. Lewis pada tahun
1933. Sedangkan table penggunaan dan hubungan ketidakseimbangan sistem
dipublikasikan oleh E. L. Harder tahun 1937.

A. KOMPONEN URUTAN POSITIF

Komponen urutan positif terdiri dari tiga fasor seimbang ya ng memiliki


magnitude yang sama besar, namun berbeda fasa sebesar 1200, dengan urutan a, b,
c sebagaimana fasor aslinya seperti diperlihatkan dalam gambar 2-1. dalam
gambar diperlihatnkan komponen arus urutan positif yang berputar berlawanan
arah jarum jam.

Untuk menggambarkan pergeseran fasa sebesar 1200 lebih mudah apabila


digunakan operator a, dimana :

a = 1  1200 = - 0,5 + j0,866

a2 = 1  2400 = - 0,5 - j0,866

a3 = 1  3600 = 1  00 = 1,0 + j0,0

Jadi ketiga besaran urutan positif dapat dinyatakan dengan :

Ia1 = I1 Va1 = V1

Ib1 = a2Ia1 = a2I1 = I1  2400 Vb1 = a2Va1 = a2V1 = V1  2400

Ic1 = aIa1 = aI1 = I1  1200+ Vc1 = aVa1 = aV1 = V1  1200


Ic1

120 0
1200 I a1
120 0

I b1

Gambar 3.1 Phasor arus urutan positif

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/ 15
Penting untuk diingat bahwa ketiga komponen urutan, baik untuk arus
maupun tegangan selalu dinyatakan seperti di atas Ia1, Ib1, Ic1 tidak pernah muncul
sendiri, selalu ketiganya. Jadi kita dapat menyetakan ketiganga dalam bentuk
salah satu phasor.

B. KOMPONEN URUTAN NEGATIF

Komponen urutan negative terdiri dari tiga phasor seimbang dengan


magnitude yang sama besar terpisah sejauh 1200, tetapi dengan arah rotasi atau
urutan fasa yang berbeda/berlawanan dengan urutan positif seperti diperlihatkan
dalam gambar 2-2 berikut :

Ib2 Ia2

120 0

0
120 0 120

Ic2

Gambar 3.2 Phasor Arus Urutan Negatif

Jadi bila komponen urutan positif urutannya adalah a, b, c, maka pada


urutan negative urutannya menjadi a, c, b atau berlawanan dengan fasor aslinya.

Komponen urutan negative dapat dinyatakan sebagai berikut :

Ia2 = I2 Va2 = V2
Ib2 = aIa2 = aI2 = I2  1200 Vb2 = aVa2 = aV2 = V212
Ic2 = a2Ia2 = a2I2 = I2  2400+ Vc2=a2Va2 = a2V2 = V2  2400

Kembali lagi harus diingat, komponen urutan negative tidak pernah


muncul senidiri, ketiga komponen urutan baik untuk arus maupun tegangan selalu
muncul bersama. Apabila salah satu besaran diketahui, maka besaran lain juga
dapat diketahui.

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/ 16
C. KOMPONEN URUTAN NOL

Komponen urutan nol terdiri dari tiga fasor yang sama dan memiliki
arah yang sama seperti yang ditunjukkan dalan gambar 2-3 berikut :

Ia2
Ib2
Ic2

Gambar 3.3 Phasor arus urutan nol

Komponen urutan nol dapat dinyatakan sebagai berikut :


Ia0 = Ib0 = Ic0 Va0 = Vb0 = Vc0

PERSAMAAN UMUM

Setiap arus maupun tegangan tidak seimbang dapat ditentukan dari


komponen-komponen berdasarkan persamaan umum berikut :
Ia = I1 + I2 + I0 Va = V1 + V2 + V0
Ib = a2I1 + aI2 + I0 Vb = a2V1 + aV2 + V0
Ic = aI1 + a2I2 + I0 Vc = aV1 + a2V2 + V0

Dimana Ia, Ib, Ic atau Va, Vb, Vc adalah faso-fasor tidak seimbang line – netral.
Dalam bentuk matriks persamaan di atas dapat dituliskan sebagai berikut :
I a  1 1 1  I 0  Va  1 1 1  V0 
           
a  I1 a  V1
I b    Vb   
1 a2 1 a2
 I c  1 2    V c  1 2   
 = a a   I 2   = a a  2V

Atau dalam bentuk lebih sederhana :



I abc   AI 012  Vabc   AV012 

Sehingga :

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/ 17
I 012   A1 I abc  V012   A1 V abc 
Bila
1 1 1  Ia 1 1 1 
    
a  Ib  1
1 a 
1 a2   a2
A = a 2 
maka A -1 = 3 
1 a a 2   Ic  1 a
,
I 0  1 1 1  I a  V0  1 1 1  Va 
           
a  Vb
I1  1 V1  1
1  a  I b  1 a  
2
a2
 I 2 

= 3 1 a a 2   I c 
 V 2  3 1 a
=
2   
a  c V 
Secara lengkap kuantitas urutan dapat dituliskan sebagai berikut :
1 1
I0 = 3 (Ia + Ib + Ic) V0 = 3 (Va + Vb + Vc)
1 1
I1 = 3 (Ia + aIb + a2Ic) V1 = 3 (Va + aVb + a2Vc)
1 1
I2 = 3 (Ia + a2I2 + aIc) V2 = 3 (Va + aVb + a2Vc)

JARINGAN URUTAN
Salah satu konsep yang paling bermanfaat tentang komponen yang
simetris adalah jaringan urutan. Suatu jaringan urutan adalah padanan untuk
sistem tenaga di bawah asumsi bahwa hanya satu komponen urutan voltasse dan
arus yang terdapat pada sistem. Tidak akan ada interaksi antara masing- masing
jaringan urutan dan masing-masing tidak terikat satu dan lainnya.

Jaringan urutan positif adalah satu-satunya jaringan urutan yang memiliki


sumber tegangan karena generator hanya menghasilkan tegangan urutan positif.
Jaringan urutan negative dan nol hanya berisi merekea impedansi bersesuaian dan
impedansi ini diperoleh didasarkan ada penempatan kesalahan di bawah
penyelidikan.

Jenis kesalahan tiap kesalahan menetukan koneksi antara tiap jaringan


urutan. Impedansi urutan positif, Z1 adalah impedansi yang mempelajari jaringan

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/ 18
urutan yang positif dari titik kesalahan. Yang dengan cara yang sama, impedansi
urutan negative, Z2, adalah impedansi yang mempelajari jaringan urutan yang
negative dari titik kesalahan. Demikian juga dengan impedansi urutan nol.

JENIS – JENIS GANGGUAN


Operasi normal dari suatu sistem tenaga adalah suatu ARUS BOLAK -
BALIK tiga phase seimbang. Bagaimanapun, ada empat kesalahan umum dapat
menyebabkan kondisi-kondisi operasi terganggu jiwa dan/atau seimbang.
Kesalahan ini dengan frekwensi kejadian relatif dihubungkan mereka didaftarkan
tabel 5,
Tabel 3.1 Jenis-jenis Gangguan dan Frekuensi

1. Gangguan 3 Fasa
Gangguan ini adalah gangguan yang paling berbahaya tetapi paling sedikit
yang mungkin untuk terjadi ( 5%). Karena satu-satunya gangguan seimbang
sedangkan yang lainnya adalah gangguan tak seimbang, seperti ditunjukkan
pada gambar 3.4 :

Gambar 3.4 Representasi Gangguan 3 fasa

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/ 19
2. Gangguan 1 fasa ke tanah (SLG-Single Line to Ground)

Gambar 3.5 Representasi Gangguan Single Line to Ground

3. Gangguan Fasa-fasa (Line-to-Line)

Gambar 3.6 Representasi Gangguan Line-to-Line

4. Gangguan double Line to Ground


Analisa pada jenis gangguan ini biasanya diasumsikan bahwa fasa ‘b’ dan
fasa ‘c’ terhubung singkat, lalu ditanahkan melalui atau tidak melalui
impedansi gangguan Zf, sementara fasa ‘a’ terbuka, seperti terlihat pada
gambar 10

Gambar 3.7 Representasi Gangguan 2LG

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/ 20
3.4. Percobaan
3.4.1. Prosedur Percobaan
a. Jalankan program
b. Pilih File – New Project
c. Tulis nama Project anda dengan nama SC_(no kelompok anda)
d. Lalu akan tampil user information, klik Ok
e. Buatlah one line diagram seperti gambar di bawah ini pada one line
diagram edit mode :

Gambar 3.8 one-line diagram SC

6. Aturlah properties masing – masing alat sesuai data yang diberkan oleh
asisten.
7. Lakukan studi kasus gangguan hubung singkat 3 fasa, fasa-tanah, fasa-
fasa, dan fasa- fasa ke tanah. Dengan standar IEC untuk titik gangguan pada
bus 1 lalu ubah titik gangguan pada bus 4.
8. Simpan Short circuit Report dari percobaan yang telah anda buat.

LABORATORIUM DIS TRIBUS I DAN S IS TEM TENAGA LIS TRIK


/ 21

Anda mungkin juga menyukai