Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASI EKSLUSIF

RUANG VERLOS KAMER (VK) LT II RSUD DR. SOETOMO

Disusun Oleh:

Kelompok 1 B2 Stase Maternitas:

Fiqih Ardi Pradana 141311131025

Heribertha Tutosuban 141311131026

Mas Sonia N 141311131033

Dewi Masruroh 141311131037

Lia Wahyu Utami 141311131039

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik :Asi Eklusif

Sasaran :Keluarga pasien di ruang Verlos Kamer (VK) Lt.II RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Hari/tanggal :Senin, 20 Mei 2019

Tempat :Ruang tunggu keluarga Verlos Kamer (VK) Lt.II RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Waktu :09.00 WIB s/d 10.00 WIB

Pelaksana :Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif diharapkan keluarga dapat mengerti
dan memahami manfaat ASI ekslusif bagi ibu dan bagi bayi.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan 75% dari materi yang disampaikan, peserta mampu:
1. Menyebutkan pengertian ASI dan ASI Eklusif
2. Menyebutkan kandungan ASI
3. Menyebutkan manfaat ASI bagi ibu dan bayi
4. Menyebutkan teknik cara menyusui yang baik dan benar
C. Sasaran
Keluarga pasien di Ruang Verlos Kamer (VK) Lt.II RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
D. Materi
1. Leaflet
2. PPT
3. Materi Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi, Tanya jawab

F. Media dan Peralatan


1. Leaflet
2. Power Point

G. Setting Tempat
Penyuluhan dilakukan di ruang tunggu VK- IRD Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya
Keterangan :

: Presentator/Pemateri

: Moderator

: Pembimbing

: Fasilitator

: Observer

: Ruang Tunggu

H. Waktu
Hari, tanggal : Senin, 20 Mei 2019
Jam : 00.00-10.00
I. Pengorganisasian
Pembimbing Akademik :
Pembimbing Klinik :
Moderator : Fikih Ardi
Pemateri : Dewi Masruroh
Observer : Heriberta
Fasilitator : Mas Sonia Nabela
Job Description:

No Pengorganisasian Uraian
1. Moderator a) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
b) Menyebutkan kontrak waktu penyuluhan.
c) Memotivasi peserta untuk bertanya
d) Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi
e) Menutup acara penyuluhan.
2. Penyuluh a) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta
b) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan
c) Menjawab pertanyaan peserta.
3. Fasilitator a) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta
b) Menjawab pertanyaan jika ada peserta yang bertanya kepadanya.
c) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas
d) Menjelaskan tentang istilah atau hal-hal yang di rasa kurang jelas bagi
peserta
e) Memfasilitasi acara secara teknis
4. Observer a) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
b) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan.
c) Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan
d) Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan.

J. Pelaksanaan
Respon Peserta
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Pelaksana
Penyuluhan
1. 5 menit Pembukaan: Moderator
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Kontrak waktu 3. Mendengarkan dan
menyetujui
4. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
5. Menyebutkan materi penyuluhan yang 4. Memperhatikan
akan diberikan. 5. Memperhatikan
2. 15 Pelaksanaan penyampaian materi tentang: 1. Mendengarkan Penyuluh
Menit 1. Menyebutkan pengertian ASI dan ASI 2. Memperhatikan
penjelasan materi
Eklusif
3. Mencermati materi
2. Menyebutkan kandungan ASI
3. Menyebutkan manfaat ASI bagi ibu
dan bayi
4. Menyebutkan teknik cara menyusui
yang baik dan benar

3.. 10 Demonstrasi cara menyusui yang baik Melihat dan mengikuti Penyuluh,
menit dan benar fasilitator
4. 15 Diskusi: Moderator
menit 1. Memberikan kesempatan pada peserta 1. Mengajukan dan
untuk mengajukan pertanyaan pertanyaan fasilitator
kemudian didiskusikan bersama dan
menjawab pertanyaan.
5. 10 Evaluasi:
menit 1. Menanyakan kepada peserta 1. Menjawab Moderator
penyuluhan tentang materi yang pertanyaan dan dan
diberikan. menjelaskannya fasilitator

6. 5 menit Terminasi: Moderator


1. Menyimpulkan hasil penyuluhan 1. Memperhatikan
2. Mengucapkan terimakasih kepada 2. Mendengarkan
peserta 3. Menjawab salam
3. Mengakhiri dengan salam
K. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. 75 % keluarga pasien menghadiri kegiatan penyuluhan
b. Tempat dan peralatan yang dibutuhkan tersedia
c. Mahasiswa menjalankan tugas yang diberikan
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai dengan waktu yang ditetapkan
b. 75 % keluarga pasien yang hadir, mendengarkan dan berpatisipasi aktif dalam kegiatan
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
75% dari materi, keluarga pasien yang hadir mampu untuk menyebutkan ;

1) Menyebutkan pengertian ASI dan ASI Eklusif


2) Menyebutkan kandungan ASI
3) Menyebutkan manfaat ASI bagi ibu dan bayi
4) Menyebutkan teknik cara menyusui yang baik dan benar

MATERI
ASI EKLUSIF

A. DEFINISI
1. Air Susu Ibu (ASI)
Air susu ibu (ASI) adalah cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu melalui proses
menyusui. Secara alamiah ia mampu menghasikan ASI. Air susu ibu merupakan makanan yang telah
disiapkan untuk calon bayi saat ia pada masa kehamilan. Pada masa kehamilan ibu, hormone tertentu
merangsang payudara untuk memperbanyak saluran-saluran air susu dan kelenjar air susu. (Khasanah,
2011)
2. ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi
berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004). ASI Eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI
secara eksklusif saja, tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur dan nasi tim (Utami,2005)
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan
ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif selama
6 bulan dianjurkan oleh pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI
baik bagi bayi, ibu, keluarga, maupun Negara (WHO,2001)
Jadi dapat disimpulkan bahwa ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi serta dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun.
B. KANDUNGAN ASI
ASI mengadung:
1. Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus laktosa akan
dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:
 Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
 Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam organik dan
mensintesa beberapa jenis vitamin.
 Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
 Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium, magnesium.
2. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan pertama,
seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus,
Lactoferrin.
3. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada bayi.

Komposisi ASI tiap 100 ml dan perbandingannya dengan susu sapi.

Kadar Zat Gizi Asi Susu Sapi

Protein 12 gr 3,3 gr

Lemak 3,8 gr 3,8 gr

Laktosa 7,0 gr 4,8 gr

Kalori 75,0 Kal 66,0 Kal

Vitamin A 53,0 KI 34,0 KI

Vitamin B1 0,11 mgr 0,42 mgr

Vitamin C 43,0 mgr 1,8 mgr

Kalsium 30,0 mgr 125,0 mgr

Besi 0,15 mgr 0,1 mgr

Perbedaan antara ASI dengan susu formula

Perbedaan ASI Susu Formula

Komposisi ASI mengandung zat-zat gizi, antara Tidak seluruh zat gizi yang
lain:faktor pembentuk sel-sel otak, terkandung di dalamnya
terutama DHA, dalam kadar tinggi. ASI dapat diserap oleh tubuh
juga mengandung whey (protein utama bayi. Misalnya, protein
dari susu yang berbentuk cair) lebih susu sapi tidak mudah
banyak daripada kasein (protein utama diserap karena
dari susu yang berbentuk gumpalan) mengandung lebih banyak
dengan perbandingan 65:35. casein. Perbandingan
whey: casein susu sapi
adalah 20:80.

Nutrisi Mengandung imunoglobulin dan kaya Protein yang dikandung


akan DHA (asam lemak tidak polar oleh susu formula berguna
yang berikat banyak) yang dapat bagi bayi lembu tapi
membantu bayi menahan infeksi serta kegunaan bagi manusia
membantu perkembangan otak dan sangat terbatas lagipula
selaput mata. immunoglobulin dan gizi
yang ditambah di susu
formula yang telah
disterilkan bisa berkurang
ataupun hilang.

Pencernaan Protein ASI adalah sejenis protein yang Tidak mudah dicerna:
lebih mudah dicerna selain itu ada serangkaian proses
sejenis unsur lemak ASI yang mudah produksi di pabrik
diserap dan digunakan oleh bayi. Unsur mengakibatkan enzim-
elektronik dan zat besi yang dikandung enzim pencernaan tidak
ASI lebih rendah dari susu formula berfungsi. Akibatnya lebih
tetapi daya serap dan guna lebih tinggi banyak sisa pencernaan
yang dapat memperkecil beban ginjal yang dihasilkan dari proses
bayi. Selain itu ASI mudah dicerna bayi metabolisme yang
karena mengandung enzim-enzim yang membuat ginjal bayi harus
dapat membantu proses pencernaan bekerja keras. Susu
antara lain lipase (untuk menguraikan formula tidak mengandung
lemak), amilase (untuk menguraikan posporlipid ditambah
karbohidrat) dan protease (untuk mengandung protein yang
menguraikan protein). tidak mudah dicerna yang
bisa membentuk sepotong
susu yang membeku
sehingga berhenti di perut
lebih lama oleh karena itu
taji bayi lebih kental dan
keras yang dapat
menyebabkan susah BAB
dan membuat bayi tidak
nyaman.

Kebutuhan Dapat memajukan pendirian hubungan Kekurangan menghisap


ibu dan anak. ASI adalah makanan payudara: mudah menolak
bayi, dapat memenuhi kebutuhan bayi, ASI yang menyebabkan
memberikan rasa aman kepada bayi kesusahan bayi
yang dapat mendorong kemampuan menyesuaikan diri atau
adaptasi bayi. makan terlalu banyak,
tidak sesuai dengan prinsip
kebutuhan.

Ekonomi Lebih murah: menghemat biaya alat- Biaya lebih mahal: karena
alat, makanan, dll yang berhubungan menggunakan
dengan pemeliharaan, mengurangi alat,makanan, pelayanan
beban perekonomian keluarga. kesehatan, dll. Untuk
memelihara sapi. Biaya ini
sangat subjektif yang
menjadi beban keluarga.

Kebersihan ASI boleh langsung diminum jadi bias Polusi dan infeksi:
menghindari penyucian botol susu yang pertumbuhan bakteri di
tidak benar ataupun hal kebersihan lain dalam makanan buatan
yang disebabkan oleh penyucian tangan sangat cepat apalagi di
yang tidak bersih oleh ibu. Dapat dalam botol susu yang
menghindari bahaya karena pembuatan hangat biarpun makanan
dan penyimpanan susu yang tidak yang dimakan bayi adalah
benar. makanan bersih akan tetapi
karena tidak mengandung
anti infeksi, bayi akan
mudah mencret atau kena
penularan lainnya.

Ekonomis Tidak perlu disterilkan atau lebih Penyusuan susu formula


mudah dibawa keluar, lebih mudah dan alat yang cukup untuk
diminum, minuman yang paling segar menyeduh susu.
dan suhu minuman yang paling tepat
untuk bayi.

Penampilan Bayi mesti menggerakkan mulut untuk Penyusuan susu formula


menghisap ASI, hal ini dapat membuat dengan botol susu akan
gigi bayi menjadi kuat dan wajah mengakibatkan penyedotan
menjadi cantik. yang tidak puas lalu
menyedot terus yang dapat
menambah beban ginjal
dan kemungkinan menjadi
gemuk.

Pencegahan Bagi bayi yang beralergi, ASI dapat Bagi bayi yang
menghindari alergi karena susu formula alergiterhadap susu
seperti mencret, muntah, infeksi formula tidak dapat
saluran pernapasan, asma, bintik-bintik, menghindari mencret,
pertumbuhan terganggu dan gejala muntah,infeksi saluran
lainnya. napas, asma, kemerahan,
pertumbuhan terganggu
dan gejala lainnya yang
disebabkan oleh susu
formula.

Kebaikan Dapat membantu kontraksi rahim ibu, Tidak dapat membantu


bagi ibu lebih lambat datang bulan sehabis kontraksi rahim yang dapat
melahirkan sehingga dapat ber-KB membantu pengembalian
alami. Selain itu dapat menghabiskan tubuh ibu jadi rahim perlu
kalori yang berguna untuk dielus sendiri oleh ibu.
pengembalian postur tubuh ibu. Tidak dapat memperlambat
Berdasarkan biodata statistik, ibu yang waktu datang bulan yang
menyusui ASI lebih rendah dapat menghasilkan cara
kemungkinan menderita kanker KB alami. Berdasarkan
payudara, kanker rahim dan keropos biodata statistik, ibu yang
tulang. menyusui susu formula
lebih tinggi kemungkinan
menderita kanker
payudara.

(dr. Suririnah,2009)
C. Manfaat ASI bagi Bayi
a. Merangsang panca indra manusia.
b. Memberikan kehangatan dan kenyamanan bayi.
c. Menjaga terhadap penyakit, alergi, SIDS, infeksi lambung dan usus, dan sembelit.
d. Membantu mengembangkan rahang dan otot wajah dengan benar.
e. Mudah dicerna.
f. Perkembangan otak dan meningkatkan IQ
g. ASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi.
h. ASI untuk tumbuh kembang anak yang optimal.
i. Menurunkan resiko kanker pada anak, penyakit kardiovaskuler, penyakit kuning, diabetes mellitus dan
gigi berlubang

C. Cara Memperbanyak ASI


1. Tingkatkan frekuensi menyusui atau memompa/memeras ASI. Jika anak belum mau menyusu karena
masih kenyang, perahlah atau pompalah ASI. Produksi ASI prinsipnya based on demand jika makin
sering diminta/disusui/diperas maka makin banyak ASI yang diproduksi.
2. Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui. Makin sering dikosongkan, maka produksi ASI juga
makin lancar.
3. Ibu harus dalam keadaan rileks, kondisi psikologis ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI
eksklusif. Bila ibu mengalami gangguan psikologis maka, pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak
akan memerintahkan hormone oksitosin untuk bekerja lambat. Oleh karena itu, ciptakan suasana rileks.
Disini sebetulnya peran besar sang ayah.
4. Hindari pemberian susu formula. Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASI nya masih
sedikit dan takut anak tidak kenyang, banyak yang segera memberikan susu formula. Padahal pemberian
susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Bayi relative malas menyusu atau
malah bingung putting terutama pemberian susu formula dengan dot. Semakin sering susu formula
diberikan maka ASI yang diproduksi makin berkurang.
5. Hindari penggunaan dot, empeng dan sejenisnya. Jika ibu ingin memberikan ASI peras/pompa berikan
ke bayi dengan menggunakan sendok, bukan dot. Saat ibu memberikan dengan dot, maka bayi dapat
mengalami bingung putting. Khususnya pada bayi yang baru dilahirkan atau dalam proses belajar
menyusu. Kondisi dimana bayi hanya menyusu di ujung putting seperti ketika menyusu dot. Padahal cara
menyusu yang benar adalah seluruh areola ibu masuk ke dalam mulut bayi. Akhirnya bayi menjadi malas
menyusu langsung dari payudara ibu lantaran merasa sulit mengeluarkan ASI.
6. Ibu menyusui mengkonsumsi makanan bergizi.
7. Lakukan perawatan payudara, pemijatan payudara dan kompres air hangat dan air dingin bergantian
8. Tanamkan niat yang kuat sejak hamil, bahwa setelah si bayi lahir akan disusui sendiri. Niat yang kuat
sangat berpengaruh bagi kelancaran ASI. Sedini mungkin mengumpulkan informasi tentang ASI dan
menyusui, baik melalui media elektronik, buku, tabloid, internet dan diskusi dengan ahli kebidanan atau
mendatangi klinik-klinik laktasi.
9. Posisi ibu dan bayi pastikan dalam kondisi yang benar setiap kali menyusui. Kesalahan posisi bias
membuat ASI tidak disusui secara sempurna,putting lecet, bayi hanya menghisap udara karena cairan ASI
tidak keluar.

D. ASI pada Ibu Bekerja


1. Niat yang ikhlas dan tulus akan menumbuhkan motivasi untuk memberikan makan yang terbaik agi buah
hati anda yaitu ASI
2. Percaya diri bahwa ASI akan cukup memenuhi kebutuhan bayi kita.
3. Susuilah bayi sebelum berangkat.
4. Pada saat di rumah, usahakan sesering mungkin menyusui bayi anda.
5. Selama cuti dan hari libur usahakan langsung susui bayi jika dia tampak lapar. Jangan menambah stok
ASI.
6. Pompa ASI pada malam hari bila bayi sudah tidur dan pada siang hari bila berada di kantor setiap 3-4
jam sekali, berapapun hasilnya.
7. Bila di rumah langsung simpan dalam botol ASI yang terbuat dari kaca karena bila di simpan dalam
botol plastic lemaknya sering tertinggal di dalam botol tersebut.
8. Usahakan ASI yang disimpan di dalam lemari pendingin hanya diberikan pada saat ibu tidak di rumah.
9. Bawalah cool box atau termos es kalau di kantor tidak terdapat lemari pendingin/freezer.
10. Kualitas ASI masih baik di dalam suhu lemari pendingin dalam waktu 72 jam (3 hari). Bila tidak
dikonsumsi selama kurun waktu 3 hari itu, ASI dapat bertahan sampai 6 bulan bila dibekukan dlaam suhu
di bawah -20 derajat celcius.
11. Sedangkan dalam suhu ruangan dengan wadah tertutup ASI masih baik diberikan dengan tenggat waktu
selama 6-8 jam.
12. ASI tidak boleh dimasak karena akan merusak kandungan nutrisinya. Terlebih lagi jangan dipanaskan di
microwave karena selain nutrisinya akan rusak, ada bahaya pemnasan yang berlebihan.
13. Sebelum diberikan kepada bayi, ASI yang telah didinginkan, cukup dihangatkan dengan merendamnya
dalam air hangat atau dibiarkan dalam suhu ruangan 25° C
14. Bila ASI yang telah dihangatkan masih bersisa, sisanya tidak boleh disimpan kembali kedalam lemari
pendingin, sehingga sebaiknya hanya menghangatkan ASI sejumlah yang dapat dihabiskan oleh bayi
dlam sekali minum.
Teknik Memerah ASI yang benar
Menggunakan jari :
Caranya : tempatkan tangan di salah satu payudara, tepatnya di tepi areola. Posisi ibu jari terletak
berlawanan dengan jari telunjuk. Tekan tangan ke arah dada, lalu dengan lembut tekan ibu jari dan
telunjuk bersamaan. Pertahankan agar jari tetap di tepi areola, jangan sampai menggeser ke putting.
Ulangi secara teratur untuk memulai aliran susu. Putar perlahan jari di sekeliling payudara agar seluruh
saluran susu dapat tertekan. Ulangi untuk payudara lain dan jika diperlukan, pijat payudara diantara
waktu-waktu pemerasan. Ulangi pada payudara pertama, kemudian lakukan lagi pada payudara kedua.
Taruh cangkir bermulut lebar yang sudah disterilkan di bwah payudara yang diperah. Waktu yang
dibutuhkanpun tak sampai setengah jam, sedangkan susu yang terkumpul bias mencapai 500 cc.

E. Tanda Bayi Cukup ASI


1. Adanya pertambahan berat badan yang cukup signifikan.
2. Minimal ditemukan 6 buah popok yang basah-minimal satu kali sehari buang air besar di minggu 4-6
pertama, setelah minggu ke enam mungkin saja pupnya tidak selalu tiap hari.
3. Berat badan bayi meningkat satu ons sehari pada usia 3 bulan pertama, dan setengah ons sehari saat usia
3-6 bulan. Bayi baru lahir biasanya akan kehilangan 5-10 persen dari berat badan saat dilahirkan. Dan
abayi sudah kembali sampai berat kelahirannya menjelang 10-14 hari sesudah kelahiran. Berat yang
diperoleh adalah cara tebaik untuk meyakinkan bayi anda mendapat cukup susu.
4. Pada awal bulan kehidupannya bayi setidaknya mengeluarkan 3 kali pup setiap harinya. Dengan warna
kekuning-kuningan. Stelah berusia satu bulan, frekuensi pupnya berkurang. Beberapa bayi bahkan hanya
pup sekali dalam satu atau dua hari.
5. Bayi sering menyusu, setiap 2-3 jam, minimal 8-12 kali menyusu dalam sehari.
6. Ibu mendengar bayi menelan susu dan terkadang melihat susu di ujung mulutnya.
7. Bayi terlihat sehat dan aktif.
8. Bayi pipis 7-8 kali setiap hari.

F. Tanda Bayi kurang ASI


1. Berat badan bayi stabil atau kurang dibanding sebulan sebelumnya.
2. Pertumbuhan motoriknya lebih lamban dibanding bayi yang sehat.
3. Bayi sering murung menangis, rewel, yang biasanya terjadi karena bayi kelaparan.
Keterangan :
Bayi kurang ASI tidak selalu karena produksi ASI ibu yang kurang melainkan seringkali karena posisi
saat menyusui bayi salah.

G. Teknik menyusui yang benar


Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan dalam
mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI.
1. Posisi ibu menyusui
 Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada sandaran punggung
dan lengan.
 Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari payudara
2. Memasukkan puting susu
 Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada siku bagian dalam
lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu.
 Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang pantat / paha
kanan bayi.
 Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya, dan ibu jari
diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola mamae )
 Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
 Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
 puting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, Diana. 2010. Makanan Pendamping ASI Tips Kenalkan Rasa dan Tekstur Makanan Baru untuk
anak usia 6-12 bulan plus 25 resep praktis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Derni, Meidya; Orin, 2007. Serba-serbi Menyusui. Jakarta : Warm Publishing.
Hayati, Aslis Wirda. 2009. Buku Saku Gizi Bayi. Jakarta : EGC
Khamzah, Siti Nur. 2012. Segudang Keajaiban ASI yang Harus Anda Ketahui. Yogyakarta : FlashBooks.
Prabantini, Dwi. 2010. A-Z Makanan Pendamping ASI. Yogyakarta : ANDI
Prasetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Diva Press : Yogyakarta.
Proverawati, Atikah; Eni Rahmawati. 2010. Kapita Selekta ASI dan Menyusui. Yogyakarta : Nuha Medika.
Syarifah, Rosita. 2008. Asi Untuk Kecerdasan Bayi. Jogjakarta : Ayyana. Soetjiningsih, 1997. ASI Petunjuk
Untuk Tenaga Kesaehatan. Jakarta : EGC.
Yuliasti, Nurheti. 2010. Keajaiban ASI makanan Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan, dan Kelincahan Si
Kecil. Yogyakarta : ANDI
DAFTAR HADIR PESERTA
PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)
ASI EKSLUSIF

Hari, tanggal : Senin, 20 Mei 2019


Waktu : 08.00 s.d 09.00 WIB
Tempat : Ruang Tunggu VK IRD RSU Dr. Soetomo

No Nama Usia Alamat Tanda

Tangan

10

11

12

13

14

15

16

17

18
19

20

21

22

23

24

25
DAFTAR HADIR PANITIA
PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)
ASI EKSLUSIF

Hari, tanggal : Senin, 20 Mei 2019


Waktu : 08.00 s.d 09.00 WIB
Tempat : Ruang Tunggu VK IRD RSU Dr. Soetomo
No Nama NIM Jabatan Tanda

Tangan

1. Penyaji

2. Notulen

3. Moderator

4. Observer
LEMBAR OBSERVASI
PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)
ASI EKSLUSIF

Hari, tanggal : Senin, 20 Mei 2019


Waktu : 08.00 s.d 09.00 WIB
Tempat : Ruang Tunggu VK IRD RSU Dr. Soetomo

No Indikator Hasil
Ya Tidak Keterangan
1. Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesipaan SAP
c. Kesiapan media
d. Kehadiran peserta
e. Pengorganisasian penyelenggaraan
penyuluhan
2. Proses
a. Kesesuaian acara dengan rencana
b. Antusiasmepeserta terhadap kegiatan
penyuluhan
c. Keaktifan peserta terhadap kegiatan
penyuluhan
d. Suasana penyuluhan seperti
ketertiban keamanan kelancaran
3. Hasil
a. Peserta dapat me-review materi yang
telah disampaikan
b. Peserta dapat menerapkan materi
yang telah didapatkan
4. Pembukaan
a. Membuka kegiatan dengan salam lalu
prolog
b. Memperkenalkan diri dan tim
c. Kontrak waktu
d. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
e. Menyebutkan materi penyuluhan
yang diberikan
5. Pelaksanaan
a. Menggali informasi ttg apa itu Asi dan
Asi eksklusif
b. Menjelaskan tentang manfaat ASI
c. Menjelaskan tentang cara menyusi yang
baik dan benar
6. Evaluasi dan Penutup
a. Menanykan kembali kepada peserta
tentang materi yang telah
disampaikan
b. Kesimpulan dari kegiatan penyuluhan
c. Membuka forum diskusi (Tanya-
jawab)
d. Menutup kegiatan penyuluhan dengan
salam

Anda mungkin juga menyukai