Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Berdasarkan Visi Indonesia Sehat Tahun 2025 adalah tercapainya hak hidup sehat
bagi seluruh lapisan masyarakat melalui sistem kesehatan yang menjamin hidup di dalam
lingkungan yang sehat, perilaku masyarakat proaktif memelihara kesehatannya serta
mampu akses dalam pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai yang tertera dalam
kebijakan pembangunan jangka panjang.
Di dalam Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dijelaskan bahwa Promosi
Kesehatan merupakan upaya untuk menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,
mendorong kemandirian masyarakat malalui proses pembelajaran dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri untuk hidup sehat,
memelihara dan meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu,merata dan terjangkau
serta meningkatkan dan mendayagunakan sumberdaya kesehatan. Sedangkan tujuan
pembangunan kesehatan sendiri adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial maupun ekonomi.
Dalam mengantisipasi perilaku masyarakat yang belum menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat, peran promosi kesehatan sangatlah penting. Ruang lingkup
penyelenggaraan promosi kesehatan tidak hanya berfokus pada perubahan perilaku
masyarakat saja, tetapi juga merupakan upaya membangun komitmen dan dukungan
konkrit dari penentu atau pengambil keputusan serta kelompok-kelompok
kemasyarakatan termasuk swasta untuk peduli serta berperan aktif dalam proses
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan kapasiatas petugas
kesehatan melalui peningkatan kapasitas petugas kesehatan agar lebih responsif dalam
memberdayakan kliennya sehingga mampu menjaga serta meningkatkan kesehatannya
dengan ber-perilaku hidup bersih dan sehat.
Berdasarkan hasil program kerja program Promosi Kesehatan Puskesmas Talunan
pada tahun 2015 dimana cakupan Desa Siaga Aktif di wilayah Puskesmas Talunan ada 10
jorong dari 12 jorong walaupun masih dalam strata Desa Siaga Aktif Pratama. Hasil
program PHBS yang dilakukan oleh Puskesmas Talunan di 12 jorong pada tahun 2015,
dari 1287 rumah tangga. Rumah tangga dengan berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
19,7%,.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka pelayanan kesehatan di masyarakat perlu
terus ditingkatkan terutama di bidang promotif, preventif melalui agenda program kerja
Promosi Kesehatan di lini terdepan atau di Puskesmas dengan melakukan terobosan-
terobosan agar cakupan di tahun 2016 lebih meningkat sesuai dengan target dan harapan
untuk membuat rakyat mampu untuk hidup sehat secara mandiri.

1.2 TUJUAN

1
1.2.1 Tujuan Umum : Petugas Puskesmas mampu melaksanakan
kegiatan Promosi Kesehatan di wilayah Puskesmas sesuai
dengan rencana yang sudah ditetapkan.
1.2.2 Tujuan Khusus : Diharapkan Petugas Puskesmas dapat:
 Mengetahui gambaran tentang program wajib program
Promosi Kesehatan
 Identifikasi permasalahan yang ada
 Membuat analisa
 Membuat rencana , melaksanakan, dan melakukan
monitoring dan evaluasi dari Rencana Tindak Lanjut yang
telah ditetapkan

1.3 VISI, MISI DAN TATA NILAI PROGRAM PROMOSI KESEHATAN


1.3.1 VISI PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatannya baik fisik, mental dan sosialsebagai produktif secara
ekonomi maupun sosial

1.3.2 MISI PROGRAM PROMOSI KESEHATAN :


 Meyakinkan para penentu kebijakan/ pengambil keputusan ( advokate)
 Menjembatani antara sektor kesehatan dan sektor lain sebagai mitra
(mediate)
 Memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat (enabling)

1.3.2 TATA NILAI


 Profesional
 Responsif
 Inovatif
 Dinamis
 Kerjasama

BAB 2
GAMBARAN UMUM

A. Keadaan Geografis Wilayah Puskesmas Talunan


Puskesmas Talunan merupakan salah satu Puskesmas yang terletak di Kecamatan
Sangir Balai Janggo Kabupaten Solok Selatan, Puskesmas Talunan memiliki luas wilayah
9763,09 ha dengan batas wilayah sebagai berikut :

2
1. Sebelah Utara berbatas dengan
wilayah kerja Puskesmas Bidar Alam
2. Sebelah Selatan berbatas dengan
wilayah kerja Puskesmas Mercu
3. Sebelah Timur berbatas dengan
wilayah kerja Puskesmas Abai
4. Sebelah Barat berbatas dengan wilayah
kerja Puskesmas Mercu
Wilayah kerja Puskesmas Talunan meliputi 12 buah jorong dari 3 Kenagarian yang ada
di Kecamatan Sangir Balai Janggo.

Nagari tersebut antara lain :

1. Nagari Talunan Maju


- Jorong Talunan Baru I
- Jorong Talunan Baru II
- Jorong Talunan Indah Sepakat
- Jorong Kurnia Maju
- Jorong Madiak

2. Nagari Sungai Kunyit Barat


- Jorong Sungai Gading
- Jorong Ngalau Indah I
- Jorong Ngalau Indah II
- Jorong Sinar Paninjauan
- Jorong Sungai Lesung
- Jorong Pangean

3. Nagari Sungai Kunyit


- Jorong Sungai Takuk

Adapun untuk mengetahui luas wilayah pada setiap jorong dapat dilihat pada gambar
berikut ini :
Gambar 2.1
Luas Wilayah (ha) menurut Jorong
Di Wilayah Kerja Puskesmas Talunan Tahun 2015
Gambar 2.1
Luas Wilayah (ha) menurut Jorong
di Wilayah Kerja Puskesmas Talunan Tahun 2015

3
B. Keadaan Penduduk
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas talunan secara mayoritas dua pertiganya
dihuni oleh etnis Jawa dan satu pertiganya etnis Minangkabau yang merupakan
penduduk asli. Kedatangan etnis Jawa bermula ketika dibukanya perkebunan oleh
Kolonial Belanda dimana ketika itu Kabupaten Solok Selatan merupakan bagian dari
Onderafdeling Muara Labuh. Umumnya kedatangan mereka sebagai transmigran pada
daerah-daerah transmigrasi seperti di Nagari Sungai Kunyit dan Dusun Tangah.

Salah satu masalah kependudukan di Wilayah Kerja Puskesmas Talunan adalah


penyebaran penduduk yang belum merata. Hal ini berkaitan dengan daya dukung
lingkungan, luas wilayah dan sumberdaya manusia yang belum seimbang dalam
pengelolaan dan penyebaran penduduk yang menghuni pada suatu wilayah. Untuk
mengetahui jumlah penduduk pada setiap jorong dapat dilihat pada gambar berikut ini
:

Gambar 2.2
Jumlah Penduduk menurut Jorong
Di Wilayah Kerja Puskesmas Talunan Tahun 2015

4
2.1.4 Sarana Pendidikan

No DESA SARANA PENDIDIKAN

PAUD TK RA SD MI MTs SMP MA SMK

1 Talunan Baru 1 - - - - - - - - -

2 Talunan Baru 2 1 1 - 1 - - 1 - -

3 TIS 1 - - 1 - 1 - 1 -

4 Kurnia Maju - 1 - 1 - - - - -

5 Sungai Takuak 1 1 - 1 - - 1 - 1

6 Sungai Gading 1 1 - 1 - - - - -

7 Sinar Paninjauan - - - - - - - - -

8 Ngalau Indah 1 - - - - - - - - -

9 Ngalau Indah 2 - - - - - - - - -

10 Sungai Lesung - - - - - - - - -

11 Pangean - 1 - 1 - - - - -

12 Madiak - 1 - 1 - - - - -

JUMLAH 4 6 - 7 - 1 2 1 1

2.1.5 Peran Serta Masyarakat

No DESA JENIS PERAN SERTA

5
DUKUN KADER BAGAS KADER KELAS DESA
POSY LANSIA BUMIL SIAGA

1 Talunan Baru 1 1 5 - - 1 1

2 Talunan Baru 2 1 5 - - 1 1

3 TIS 1 5 - - 1 1

4 Kurnia Maju 1 5 - - 1 1

5 Sungai Takuak - 5 - - 1 1

6 Sungai Gading 1 5 - - 1 1

7 Sinar Paninjauan - 5 - - 1 -

8 Ngalau Indah 1 1 5 - - 1 1

9 Ngalau Indah 2 1 5 - - 1 -

10 Sungai Lesung - 5 - - 1

11 Pangean - 5 - - 1

12 Madiak - 5 - - 1

JUMLAH 7 60 - - 9 10

2.2 DATA KHUSUS


Di dalam pelaksanaan kinerja program Promosi Kesehatan di wilayah
Puskesmas Talunan tahun 2015 ada beberapa kegiatan, diantaranya:
a. Penilaian desa siaga aktif tercapai 100%

b. Indikator PHBS yang terdiri dari :


- Pertolongan Persalinan : 100%
- ASI Esklusif : 70%
- Kebiasaan Menimbang Bayi/ Balita : 61%
- Kebiasaan Cuci Tangan : 68%
- Pemakaian Air Bersih : 99%
- Jamban Sehat : 58%
- Rumah bebas jentik : 85%
- Diet Sayur dan Buah : 90%
- Kebiasaan Aktifitas Fisik : 900%
- Kebiasaan merokok di Dalam Rumah : 6,7%

c. Penyuluhan PHBS di:


- Rumah tangga/ posyandu : 28
- Sekolah :7
- Instansi Kesehatan : 12
- Tempat-tempat umum :0
- Tempat-tempat kerja :0

d. Penilaian strata posyandu :


- Strata posyandu mandiri :8
- Strata posyandu purnama :1
- Strata posyandu madya :3
- Strata posyandu pratama :-
e. Penilaian strata desa siaga :
- Strata posyandu mandiri :0

6
- Strata posyandu purnama :0
- Strata posyandu madya :0
- Strata posyandu pratama : 10

2.3 MASALAH PROGRAM


Di dalam pelaksanaan kegiatan program Promosi Kesehatan ada beberapa
Masalah sehingga kinerja program tidak tercapai sesuai dengan target yang diharapkan.
Adapun masalah-masalah tersebut diantaranya:

1. Cakupan RT ber- PHBS dari target 70% yang harus dicapai tetapi hanya tercapai
19,7%
2. Cakupan posyandu mandiri dari target 80% yang harus dicapai tetapi hanya
tercapai 67,7%
3. Cakupan desa siaga aktif madya dari target 45% yang harus dicapai tetapi hanya
tercapai 0%

2.4 PRIORITAS MASALAH


Berdasarkan masalah yang ada maka dapat diprioritaskan sebagai berikut:
1. Kurangnya pencapaian PHBS
2. Tidak adanyanya pencapaian desa siaga strata madya
3. Masih adanya strata posyandu yang belum mandiri

2.5 KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH


2.5.1 Kurangnya Cakupan RT ber- PHBS
Beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan terjadinya masalah diatas terjadi
diantaranya adalah:
 Kurangnya koordinasi lintas program
 Kurangnya koordinasi Lintas Sektor

 Kurang pengetahuan masyarakat tentang cara cuci tangan yang benar


 Kebiasaan merokok di dalam rumah
 Perilaku BAB di sembarang tempat
 Kurang gencarnya sosialisasi PHBS
 Jumlah kepemilikan jamban kurang
 Lokasi jamban umum tidak tepat
 Kegiatan yang tumpang tindih/ rangkap
 Target yang tinggi
 Sistem pencatatan dan pelaporan kurang optimal

2.5.2 Tidak adanyanya pencapaian desa siaga strata madya


Beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan terjadinya masalah diatas terjadi
diantaranya adalah:
 Kurangnya koordinasi lintas program
 Kurangnya koordinasi dengan lintas sector
 Kurangnya sosialisasi desa siaga
 Kurangnya kader desa siaga
 Belum adanya SK desa siaga
 Desa siaga masih sebatas jorong bukan nagari siaga
 Kegiatan yang tumpang tindih/rangkap
 Sistem pencatatan dan pelaporan kurang optimal

2.5.3 Masih adanya strata posyandu yang belum mandiri


Beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan terjadinya masalah diatas terjadi
diantaranya adalah:
7
 Belum adanya gedung posyandu
 Kader kurang aktif
 Daerah perusahaan
 Penyuluhan posyandu masih kurang
 Kurangya pendataan strata posyandu

BAB 3

ANALISIS MASALAH

3.1 Identifikasi Masalah

Dengan melihat pencapaian program promkes tahun 2015 pada bab


sebelumnya, masih ditemukan beberapa permasalahan yang disajikan pada tabel berikut :

Tabel 3.1. Identifikasi Masalah

No. Program Promosi Kesehatan


Target Pencapaian Kesenjangan
Program Wajib

1. RT ber-PHBS 70% 19,7 % 50,3%

2. Desa siaga aktif 55% 0% 45%

3. Posyandu 80% 67,7% 12,3%

Pada tabel 3.1 dapat dilihat bahwa masih terdapat 3 masalah Promosi
Kesehatan yang perlu mendapatkan penanganan, baik program wajib maupun
pengembangan.

3.2 Menetapkan Urutan Prioritas Masalah

8
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah secara
sekaligus atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih
prioritas masalah dengan menggunakan metode USG. Penetapan masalah prioritas tersebut
dipandang dari segi Urgency (tingkat urgensi), Seriousness (tingkat keseriusan) dan
Growth (tingkat perkembangan) yang disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 3.2. Penetapan Prioritas Masalah

Masalah 1
Kriteria Masalah 2 Masalah 3

Tingkat Urgensi (U) 3 2 1

Tingkat Keseriusan (S) 3 2 1

Tingkat Perkembangan (G) 3 2 1

UxSxG I
II III

Pada tabel 3.2 dapat dilihat bahwa dari ketiga masalah yang ada diprioritaskan
sesuai dengan urutan ranking, yaitu :

1. Cakupan RT ber PHBS


2. Cakupan desa siaga aktif strata madya
3. Cakupan posyandu mandiri

3.3 Perumusan Masalah

Setelah menentukan prioritas masalah, maka dirumuskan 3 masalah terpilih


yang akan dipecahkan, antara lain :

4. Cakupan RT ber PHBS dari target 70% yang harus dicapai tetapi hanya tercapai
19,7%
5. Cakupan Desa siaga strata madya dari target 45% yang harus dicapai tetapi hanya
tercapai 0%
6. Cakupan posyandu mandiri dari target 80% yang harus dicapai tetapi hanya
tercapai 67,7%

3.4 Mencari Akar Penyebab Masalah

Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri faktor penyebab yang
berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan alat analisis Ishikawa atau diagram tulang ikan (Fish Bone
Diagram). Beberapa akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam faktor Man
(manusia), Money (dana), Material (bahan), Methode (metode), Equipment (alat) dan
Environment (lingkungan) yang dapat dilihat dalam diagram berikut:

9
Dana Bahan Manusia

Kurangnya pengetahuan masy


ttg cara cuci tangan yg benar Kurangnya
koordinasi L/P

Kebiasaan merokok
dlm rumah Kurangnya
koordinasi L/S
Perilaku masy yg BAB sembarang tempat
Cakupan RT ber
PHBS 19,7% dari
Kurang gencarnya sosialisasi target 70% di
PHBS Tugas rangkap
puskesmas
Lokasi jamban umum Talunan pada
tdk tepat Kurangnya sosialisasi ttg cuci Jml kepemilikan
tangan dengan benar tahun 2015
jamban kurang

Lingkungan Metode Alat

Gambar 3.3. Fish Bone Diagram Masalah 1

10
Dana Bahan Manusia

Tidak ada SK desa siaga


Kurangnya
koordinasi L/P

Kurangnya kader
desa siaga Kurangnya
koordinasi L/S
Kegiatan rangkap
Cakupan desa
siaga aktif strata
Kurang gencarnya sosialisasi madya 0% dari
desa siaga target 45% di
Masih berupa jorong puskesmas
siaga
Talunan pada
tahun 2015

Lingkungan Metode Alat

Gambar 3.3. Fish Bone Diagram Masalah 2

11
Dana Bahan Manusia

kader posyandu
kurang aktif
Cakupan
posyandu mandiri
Kurang gencarnya 67,7% dari target
penyuluhan posyandu 80% di puskesmas
Daerah perusahaan Talunan pada
Pendataan strata
UKBM kurang Belum ada gedung tahun 2015
posyandu

Lingkungan Metode Alat

Gambar 3.3. Fish Bone Diagram Masalah 3

12
BAB 4

RENCANA USULAN KEGIATAN

4.1 Rencana Usulan Kegiatan

Setelah prioritas masalah dapat ditentukan dan diperoleh prioritas


pemecahan masalah sebagai hasil dari kajian data dan informasi yang ada, maka tahap
selanjutnya menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dengan memperhatikan
berbagai kebijakan yang berlaku. Dalam hal ini kegiatan yang akan diusulkan
disesuaikan dengan satuan belanja dana BOK (Dana Operasional Kesehatan). Rencana
belanja per kegiatan dan RUK dan RPK yang telah disusun dituangkan dalam bentuk
matriks sebagai berikut :

13
RENCANA USULAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN WAJIB
PUSKESMAS TALUNAN

NO UPAYA KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR SUMBER
KESEHATAN DANA ALAT TENAGA KEBERHASILAN PEMBIAYAAN
Promkes Pendataan Mendapatkan Seluruh 100 % Rp 5.000.000 kuisoner *perawat Ada data dasar yang BOK
1 rumah tangga jumlah RT ber rumah perkesmas lengkap RT ber PHBS
ber PHBS PHBS yang tangga di *bidan
benar wilayah kerja wilayah
puskesmas
talunan
Pembinaan RT Meningkatkan Seluruh 10 % Rp 1.120.000 Leafleat *pemegan Ada peningkatan BOK
yang tidak ber cakupan RT rumah ag cakupan RT sehat sp
PHBS ber PHBS tangga yang program 10%
tidak ber *bidan
PHBS di wilayah
wilayah kerja
puskesmas
talunan

Penyuluhan Menyampaika Seluruh 100 % Rp.9.000.000 Leafleat Pimpinan Ada alternatif BOK
dan n rumah Bikor pemecahan masalah
pendampingan permasalahan tangga di Promkes kesehatan
kesehatan di KIA
kelompok di wilayah kerja
desa dan
desa siaga puskesmas Bidan desa
mencari
(pendampinga solusinya talunan
n MMD)

14
NO UPAYA KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR SUMBER
KESEHATAN DANA ALAT TENAGA KEBERHASILAN PEMBIAYAAN
Promkes Pembentukan Terbentuknya Sei.kunyit 100 % Rp 3.000.000 Pimpinan Adanya desa siaga BOK
desa siaga desa siaga Sukun Barat Bikor aktif
Promkes
KIA
Bidan desa
Pendataan Mendapatkan Seluruh 80 % Rp 600.000 *pemegan Ada peningkatan BOK
strata dan strata yang posyandu di ag cakupan strata mandiri
sarana tepat untuk wilayah kerja program sampai 80%
posyandu
posyandu puskesmas
talunan

15
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
1. Setiap kegiatan harus ada jadwal yang sudah pasti
2. Setiap kegiatan harus sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan
3. Keberhasilan sebuah kegiatan selalu di dukung oleh kekompakan tim ( lintas sektor dan
lintas program)

5.2 SARAN
Peran lintas sektor dan lintas program perlu ditingkatkan guna tercapaianya tujuan program yang
sudah ditetapkan dan disepakati bersama

BAB 6
PENUTUP

Pembuatan PLANNING Of Action ( POA ) dilakukan dengan dasar pencapaian program 2015 .Upaya
kegiatan promosi kesehatan yang sudah dilakukan di Puskesmas Talunan dengan bersumber daya masyarakat.
16
Program Promosi Kesehatan ini merupakan pedoman pelaksanaan dari berbagai program di dalam kegiatan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat, terutama di wilayah Puskesmas Pembantu (Pustu), Polindes ,
Ponkesdes dalam berbagai Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat ( UKBM ) dan dalam melakukan
pembinaan program promosi kesehatan. Oleh karena itu dalam pembentukan maupun pengembangan UKBM
yang dilaksanakan oleh masyarakat sebagai bentuk partisipasinya , hendaknya selalu mendapat bimbingan/
pembinaan dari petugas kesehatan baik dari petugas kesehatan desa/ kelurahan setempat maupun dari
Puskesmas serta dari Dinas Kesehatan.

Rencana Kegiatan Operasional ini bersifat dinamis, artinya dapat disempurnakan kembali bila ada
masukan untuk penyempurnaan.

Demikian yang dapat disampaikan dalam penyusunan POA tahun 2016 dengan satu harapan bahwa
dalam pelaksanaan kegiatan / pelayanan kesehatan dapat berhasil guna dan berdaya guna.

17

Anda mungkin juga menyukai