KEPALA
INSTALASI
STERILISASI
KEPALA
RUANGAN
STERILISASI
INSTALASI
STERILISASI LOUNDRY
SENTRAL
KOMITE PPI
KOMITE K3RS
IPSRS
BAGIAN ASET
KOMITE PMKP
4.POLA KETENAGAAN
KUALIFI PELATIH
JUMLAH JUMLA
N NAMA PENDIDI KASI AN YANG
KEBUTU H SAAT
O JABATAN KAN MINIMA PERNAH
HAN INI
L DIIKUTI
1 D3 Basic dan 1
Kepala instalasi D3 Umum 1
Kesehatan advance
Koordinator D3 Basic dan
2 D3 umum 1 1
sterilisasi kesehatan advance
D3
3 Staff sterilisasi D3 umum Basic 2 2
kesehatan
SMU/SME SMU/SME administras
4 Administrasi 1 0
A A i
5.ORIENTASI KHUSUS
A. ORIENTASI STERILISASI SENTRAL
Minggu PenanggungJawab
Materi Waktu Metoda
Ke
1
2
6.JENIS RAPAT/ PERTEMUAN YANG ADA DI UNIT KERJA :
Bulanan
Rapat evaluasi kinerja, kebijakan dan lain-lain
B. LAPORAN BULANAN
Laporan hasil rapat bulanan
9.LANDASAN HUKUM
Permenkes No 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit menurunkan
jumlah angka HAis seperti IDO (Infeksi Daerah Operasi), IADP (Infeksi Aliran Darah Primer) ,
serta infeksi lainnya.
Untuk mewujudkan keselamatan pasien tersebut dilakukan dengan pemantauan alat
instrumen steril sesuai standart yang melalui proses
-Peneriman Alat dan Bahan
-Pencucian
-Pengemasan dan Pelabelan
-Metode sterilisasi
-Pengujian Alat Sterilisasi
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi
pekerjanya,perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan disekitar tempat kerja tersebut.
Mengacu pada pengertian tersebut maka diharapkan setiap petugas medis maupun non medis
dapat menerapkan sistem keselamatan kerja diantaranya ;
Tersedianya APD yang memenuhi standart serta dapat menggunakanya dengan benar baik
itu masker, penutup kepala, kaos tangan, skoret/apron, kacamata, pelindung kaki dan
sebagainya.
Tersedianya tempat pembuangan sampah yang dibedakan infeksius dan non infeksius serta
terdapatnya tempat khusus untuk pembuangan jarum ataupun spuit bekas.
Setiap petugas medis menganggap bahwa setiap pasien dapat menularkan penyakit
sehingga unsur keselamatan kerja dapat terus dilaksanakan.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagiaan dari kegiatan yang berkaitan erat
dengan kejadian yang disebabkan atas kelalaian tugas, yang dapat mengakibatkan kontaminasi
bakteri terhadap alat dan linen. Kondisi yang dapat mengurangi bahaya dan terjadinya
kecelakaan dalam proses penyelenggaraan alat dan bahan antara lain karena pekerjaan yang
terorganisir, dikerjakan sesuai prosedur, tempat kerja yang aman dan terjamin kebersihannya,
istirahat yang cukup.
Keselamatan kerja (safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus diterapkan
dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja petugas ataupun
kelalaian atau kesengajaan.
Menurut undang-undang keselamatan kerja tahun 1970, syarat-syarat keselamatan kerja
meliputi seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya dengan tujuan:
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
c. Mencegah, menguragi bahaya ledakan
d. Memberi pertolongan pada kecelakaan
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan
f. Memberi perlindungan pada pekerja
g. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja
h. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
PENGENDALIAN MUTU