Anda di halaman 1dari 12

OUTLINE PEDOMAN PELAYANAN DAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI STERILISASI SENTRAL

1. STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

KEPALA
INSTALASI
STERILISASI

KEPALA
RUANGAN
STERILISASI

BAGIAN PRE BAGIAN PRE


CLEANING CLEANING

2. URAIAN JABATAN DI UNIT KERJA


A. Kepala Instalasi Pusat Sterilisasi
Uraian Tugas :
- Mengarahkan semua aktivitas staf yang berkaitan dengan supply alat medis steril
begi perawatan pasien di Rumah Sakit
- Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan pengembangan
diri/personel lainnya
- Menentukan metoda yang efektif bagi penyiapan dan penanganan alat/bahan steril.
- Bertanggung jawab agar staf mengerti akan prosedur dan penggunaan mesin
sterilisasi secara benar
- Memastikan bahwa teknik aseptik diterapkan pada saat penyiapan dan penanganan
alat steril baik yang sekali pakai atau pemakaian ulang
- Kerjasama dengan unit lain di Rumah Sakit dan melakukan koordinasi yang bersifat
intern/ekstern
- Melakukan seleksi untuk calon tenaga di pusat sterilisasi, menyiapkan konsep dan
rencana kerja serta melakukan evaluasi pada waktu yang telah ditentukan
- Membuat perencanaan program kerja
- Membuat laporan kinerja CSSD
Kualifikasi Tenaga :
- Pendidikan terakhir sarjana kesehatan atau D3 di bidang kesehatan
- Telah mendapat kursus tambahan tentang prosedur dan teknis pelayanan sterilisasi
- Telah mendapat kursus tambahan tentang manajemen
- Mengetahui tentang psikologi personel
- Berpengalaman kerja di bagian kamar operasi/sterilisasi
- Mempunyai kemampuan mengajar dan menulis tentang sterilisasi
B. Kepala Ruangan
Uraian Tugas :
- Bertanggung jawab kepada kepala instalasi pusat sterilisasi
- Bertanggung jawab sebagai Kepala Instalasi pusat sterilisasi apabila Kepala Instalasi
berhalangan hadir
- Membantu Kepala Instalasi dalam pengendalian dan penanganan alat, supervise
langsung, mengajar/merevisi prosedur baru, mengevaluasi staf dan melaporkannya
kepada Kepala Instalasi pusat sterilisasi
- Membuat program orientasi untuk tenaga baru
- Membuat rencana kebutuhan bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan
- Membuat rencana perbaikan dan penggantian alat yang rusak
- Membuat laporan hasil kerja masing-masing sub instalasi kepada kepala instalasi
Kualifikasi Tenaga :
- Pendidikan minimal D3 di bidang kesehatan dengan pengalaman bidang sterilisasi
- Pernah mengikuti kursus tambahan tentang CSSD
- Mempunyai pengetahuan yang cukup tentang konsep aktivitas dari sub instalasi yang
dipimpinnya
- Dapat bekerja baik dalam berbagai kondisi
- Kondisi kesehatan baik
C. Penanggung jawab administrasi
Uraian Tugas :
- Bertanggung jawab terhadap Kepala Ruangan
- Membantu Kepala Instalasi dalam penyusunan perencanaan berdasarkan masukan
dari Kepala Ruangan
- Rekapitulasi laporan kegiatan
- Menyiapkan keperluan administrasi
Kualifikasi Tenaga :
- Minimal lulusan SMA/SMU/sekolah pendidikan perawat atau yang setara dengan
tambahan kursus administrasi
- Dapat melakukan pengetikan dan menggunakan computer
- Rapi dalam menyusun dokumentasi
3. TATA HUBUNGAN KERJA
INSTALASI BEDAH SENTRAL

INSTALASI GAWAT DARURAT

INSTALASI RAWAT JALAN

INSTALASI RAWAT INAP

INSTALASI
STERILISASI LOUNDRY
SENTRAL

KOMITE PPI

KOMITE K3RS

IPSRS

INSTALASI PENYEHAT LINGKUNGAN

BAGIAN ASET

KOMITE PMKP

A. MEKANISME HUBUNGAN KERJA DENGAN INSTALASI BEDAH SENTRAL


Instalasi sterilisasi sentral membuat kesepakatan dengan instalasi bedah sentral
mengenai kebijakan jadwal pengiriman barang kotor dan pendistribusian barang
steril agar proses operasi berjalan lancar
B. MEKANISME HUBUNGAN KERJA DENGAN INSTALASI GAWAT
DARURAT
Instalasi sterilisasi sentral membuat kesepakatan dengan instalasi gawat darurat
mengenai kebijakan jadwal pengiriman barang kotor dan pendistribusian barang
steril agar proses pelayanan di igd berjalan lancar
C. MEKANISME HUBUNGAN KERJA DENGAN INSTALASI RAWAT JALAN
Instalasi sterilisasi sentral membuat kesepakatan dengan instalasi rawat jalan
mengenai kebijakan jadwal pengiriman barang kotor dan pendistribusian barang
steril agar proses pelayanan di rawat jalan berjalan lancar
D. MEKANISME HUBUNGAN KERJA DENGAN INSTALASI RAWAT INAP
Instalasi sterilisasi sentral membuat kesepakatan dengan instalasi rawat inap
mengenai kebijakan jadwal pengiriman barang kotor dan pendistribusian barang
steril agar proses pelayanan di rawat inap berjalan lancar
E. MEKANISME HUBUNGAN KERJA DENGAN LOUNDRY
Instalasi sterilisasi sentral membuat kesepakatan dengan loundry mengenai kebijakan
jadwal pengiriman barang bersih dari loudry ke sterilisasi sentral agar proses
pelayanan di rumah sakit berjalan lancar
F. MEKANISME HUBUNGAN KERJA DENGAN KOMITE PPI
1. Tim PPI melakukan audit mengenai cakupan ketepatan hygiene sanitasi sterilisasi
sentral
2. Tim PPI memfasilitasi dalam general check-up pegawai sterilisasi central secara
berkala (6 bulan sekali)
G. MEKANISME HUBUNGAN KERJA DENGAN KOMITE K3RS
1. Komite K3RS membuat acuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja rumah
sakit yang berhubungan dengan instalasi sterilisasi sentral
2. Komite K3RS menerima laporan apabila terjadi kejadian-kejadian yang tidak
diharapkan di instalasi strilisasi sentral kemudian menelaah lebih lanjut dan
memberikan solusi
H. MEKANISME HUBUNGAN KERJA DENGAN IPSRS
1. Bila ada alat atau sarana di instalasi sterilisasi sentral mengalami kerusakan atau
membutuhkan perbaikan, petugas instalasi sterilisasi sentral menghubungi
petugas IPSRS
2. Alat atau sarana yang membutuhkan perbaikan ditulis dalam surat pemberitahuan
dari petugas instalasi sterilisasi sentral kepada IPSRS
3. Petugas IPSRS datang ke instalasi sterilisasi sentral dan melihat surat
pemberitahuan serta segera memperbaiki alat atau sarana yang dilaporkan
4. Petugas IPSRS melaksanakan pemeliharaan rutin alat dan sarana di instalasi
sterilisasi sentral sesuai jadwal yang dibuat IPSRS
I. MEKANISME HUBUNGAN KERJA DENGAN INSTALASI PENYEHAT
LINGKUNGAN
1. Instalasi penyehat lingkungan melakukan pemantauan kebersihan lingkungan
yang meliputi pembuangan sampah/limbah dan kontrol air, tikus dan serangga
2. Instalasi penyehat lingkungan melakukan uji sanitasi air agar tidak mengandung
zat kapur.
3. Instalasi penyehat lingkungan melakukan uji sanitasi lingkungan misal uji
sanitasi lantai,dinding dll
J. MEKANISME HUBUNGAN KERJA DENGAN MANAJEMEN
Bagian keuangan menyediakan dana untuk belanja bahan habis pakai keperluan
instalasi sterilisasi sentral.
K. MEKANISME HUBUNGAN KERJA DENGAN BAGIAN ASET
Inventaris peralalatan instalasi sentral merupakan tanggung jawab bagian inventaris
peralatan RS (bagian aset).
L. MEKANISME HUBUNGAN KERJA DENGAN KOMITE PMKP
Tim PMKP melakukan audit tentang cakupan standart mutu di instalasi sterilisasi
sentral.

4.POLA KETENAGAAN

KUALIFI PELATIH
JUMLAH JUMLA
N NAMA PENDIDI KASI AN YANG
KEBUTU H SAAT
O JABATAN KAN MINIMA PERNAH
HAN INI
L DIIKUTI
1 D3 Basic dan 1
Kepala instalasi D3 Umum 1
Kesehatan advance
Koordinator D3 Basic dan
2 D3 umum 1 1
sterilisasi kesehatan advance
D3
3 Staff sterilisasi D3 umum Basic 2 2
kesehatan
SMU/SME SMU/SME administras
4 Administrasi 1 0
A A i

5.ORIENTASI KHUSUS
A. ORIENTASI STERILISASI SENTRAL

Minggu PenanggungJawab
Materi Waktu Metoda
Ke
1
2
6.JENIS RAPAT/ PERTEMUAN YANG ADA DI UNIT KERJA :
Bulanan
Rapat evaluasi kinerja, kebijakan dan lain-lain

7.JENIS LAPORAN YANG DIBUAT OLEH UNIT KERJA


A. LAPORAN HARIAN :
1) Laporan Penerimaan alat instrumen
2) Laporan Pendistribusian alat instrumen
3) Laporan pencatatan bahan habis pakai

B. LAPORAN BULANAN
Laporan hasil rapat bulanan

8.JENIS KEGIATAN/ PELAYANAN DI UNIT KERJA


Pelayanan sterilisasi alat instrumen

9.LANDASAN HUKUM
Permenkes No 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

10. DISTRIBUSI KETENAGAAN


PELATIHAN YANG
NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN
PERNAH DIIKUTI
1 Achmad Sugianto Kepala DIII CSSD Advanced Course
Hidayat, Amd.Kep Ruangan Keperawatan
2 Moh. Buzairi, Perawat DIII CSSD Basic Course
Amd.Kep Pelaksana Keperawatan

11. JADWAL JAGA


Pelayanan CSSD dilaksanakan setiap pagi di jam kerja yaitu pukul 07.00-14.00

12. TATA LAKSANA KEGIATAN/PELAYANAN


a. Peningkatan mutu pelayanan
Penatalaksanaan Pelayanan Penyediaan Barang Steril:
 Penerimaan Alat/Bahan
Menerima alat/bahan yang akan disterilkan dari unit-unit lain yang ada di RSUD
WARU yang telah di cuci dengan desinfectan dan dikemas serta diberi
label/tanda dari ruangan masing-masing, kemudian dicatat di buku sterilisasi alat
untuk disterilisasikan
 Pencucian
Alat-alat/instrument bekas pakai operasi dicuci bersih dengan desinfectan Odex,
kemudian direndam dengan larutan desinfektan dalam waktu yang cukup lama
untuk terjadinya penetrasi ke dalam sel mikroba dan men-deaktivasi sel-sel
patogen. Mencuci bersih adalah proses yang menghilangkan semua partikel yang
kelihatan dan hampir semua partikel yang tidak kelihatan, dan menyiapkan
permukaan dari semua alat-alat agar aman untuk proses desinfeksi dan sterilisasi.
 Pengemasan dan Pemberian Label/Tanda
Pengemasan yang dimaksud di sini termasuk material yang tersedia untuk
fasilitas kesehatan yang didisain untuk membungkus, mengemas dan menampung
alat-alat yang pakai ulang untuk sterilisasi, penyimpanan dan pemakaian. Tujuan
pengemasan adalah untuk berperan terhadap keamanan dan efektivitas perawatan
pasien yang merupakan tanggung jawab utama CSSD. Setelah alat/instrument
dikemas diberi label/tanda (nama ruangan, tanggal steril, alat yang disterilkan).
Prinsip-prinsip Pengemasan
Ada tiga prinsip dasar pengemasan:
- Sterilan harus dapat menyerap dengan baik ke seluruh permukaan kemasan dan
isinya
- Harus dapat menjaga sterilitas isinya hingga kemasan dibuka
- Harus mudah dibuka dan isinya mudah diambil tanpa menyebabkan
kontaminasi
b. Alur pelaporan mutu
A. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan
1. Kegiatan pelayanan CSSD ditulis pada form yang sudah tersedia.
2. Nama Alat dan jumlahnya tertulis di dalam form.
3. Shift jaga melakukan pelaporan dan serah terima alat steril
B. Evaluasi hasil perawatan
1. Kegiatan pelayanan CSSD dirangkum dan didokumentasikan pada laporan
bulanan Instalasi sterilisasi sentral
2. Laporan yang sudah dibuat di serahkan ke Ka.Sie Penunjang
3. Hasil laporan di evaluasi setiap 6 bulan.
KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit menurunkan
jumlah angka HAis seperti IDO (Infeksi Daerah Operasi), IADP (Infeksi Aliran Darah Primer) ,
serta infeksi lainnya.
Untuk mewujudkan keselamatan pasien tersebut dilakukan dengan pemantauan alat
instrumen steril sesuai standart yang melalui proses
-Peneriman Alat dan Bahan
-Pencucian
-Pengemasan dan Pelabelan
-Metode sterilisasi
-Pengujian Alat Sterilisasi

KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi
pekerjanya,perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan disekitar tempat kerja tersebut.
Mengacu pada pengertian tersebut maka diharapkan setiap petugas medis maupun non medis
dapat menerapkan sistem keselamatan kerja diantaranya ;
 Tersedianya APD yang memenuhi standart serta dapat menggunakanya dengan benar baik
itu masker, penutup kepala, kaos tangan, skoret/apron, kacamata, pelindung kaki dan
sebagainya.
 Tersedianya tempat pembuangan sampah yang dibedakan infeksius dan non infeksius serta
terdapatnya tempat khusus untuk pembuangan jarum ataupun spuit bekas.
 Setiap petugas medis menganggap bahwa setiap pasien dapat menularkan penyakit
sehingga unsur keselamatan kerja dapat terus dilaksanakan.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagiaan dari kegiatan yang berkaitan erat
dengan kejadian yang disebabkan atas kelalaian tugas, yang dapat mengakibatkan kontaminasi
bakteri terhadap alat dan linen. Kondisi yang dapat mengurangi bahaya dan terjadinya
kecelakaan dalam proses penyelenggaraan alat dan bahan antara lain karena pekerjaan yang
terorganisir, dikerjakan sesuai prosedur, tempat kerja yang aman dan terjamin kebersihannya,
istirahat yang cukup.
Keselamatan kerja (safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus diterapkan
dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja petugas ataupun
kelalaian atau kesengajaan.
Menurut undang-undang keselamatan kerja tahun 1970, syarat-syarat keselamatan kerja
meliputi seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya dengan tujuan:
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
c. Mencegah, menguragi bahaya ledakan
d. Memberi pertolongan pada kecelakaan
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan
f. Memberi perlindungan pada pekerja
g. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja
h. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.

PENGENDALIAN MUTU

1. Prosedur penyediaan alat kesehatan dan bahan habis pakai


a. Pengertian
Prosedur penyediaan alat kesehatan dan bahan habis pakai adalah suatu prosedur
penyediaan alat kesehatan dan bahan habis pakai yang digunakan oleh petugas sterilisasi
sentral ke semua unit.
b. Tujuan
- Agar alat-alat dan bahan habis pakai tetap terjaga dalam segi kualitas dan kuantitas.
- Memudahkan di dalam penggunaan dan pengawasannya.
c. Prosedur permintaan alat kesehatan dan bahan habis pakai
- Jenis alkes dan bahan habis pakai yang akan dipakai dan alat kesehatan yang akan
diminta, ditulis pada buku pencatatan dan pelaporan instalasi sterilisasi sentral.
- Pelaporan diserahkan secara berkala ke ka sie Penunjang melalui tembusan Tim
PPI.
2. Prosedur penyediaan floor stok
a. Pengertian
Floor stok adalah alat kesehatan / bahan penunjang keperawatan medis / non medis habis
pakai yang digunakan untuk melakukan pelayanan Instalasi Sterilisasi Sentral.
b. Prosedur
- Jenis floor stok yang akan diminta dituliskan pada buku permintaan / pemakaian
barang (rangkap 2) berwarna putih dan merah.
- Buku yang sudah diisi dengan lengkap diserahkan ke bagian farmasi.
- Bila floor stok yang diminta sudah tersedia akan diserah terimakan ke Instalasi
Sterilisasi Sentral, lembar berwarna putih untuk farmasi dan merah untuk
keperawatan.
3. Perencanaan peralatan / peremajaan
b. Pengertian
Perencanaan peralatan / peremajaan adalah suatu proses perencanaan / pengadaan
peralatan kesehatan dan bahan habis pakai yang belum / sudah dimiliki oleh unit kerja.
c. Tujuan
- Memenuhi kebutuhan peralatan kesehatan steril di unit kerja.
- Agar peralatan yang ada dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.
- Memenuhi standart pelayanan agar tetap dapat terjaga.
d. Prosedur
- Kepala ruangan Instalasi Sterilisasi Sentral membuat usulan untuk perencanaan
peralatan yang baru / peremajaan yang ditujukan kepada Ka Sie penunjang.
- Peralatan yang direncanakan untuk diminta harus disertai dengan spesifikasi yang
lengkap.
A. DENAH RUANGAN INSTALASI STERILISASI SENTRAL
B. DAFTAR INVENTARIS RUANGAN

Inventaris peralatan di Instalasi Sterilisasi Sentral merupakan tanggungjawab bagian


inventaris peralatan Rumah Sakit Waru.

C. BAHAN HABIS PAKAI


Bahan habis pakai meliputi cairan enzimatik, indikator mekanik, indikator kimia dan
indikator biologi, pouches dll melalui proses pengadaan Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai