NOMOR :
TENTANG
PENGELOLAAN LINEN
kepada pasien.
kesehatan.
Sakit;
Lainnya;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
rumah sakit;
KETIGA : Pembinaan dan Pengawasan dilakukan oleh Dewan Direksi dan
(PPIRS);
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dengan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Pamekasan
Pada Tanggal 08 Januari 2019
Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Waru Pamekasan
HENDARTO
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Ruang lingkup
Ruang lingkup kegiatan pokok Instalasi Linen dan Loundry meliputi sebagai
berikut :
e. Penyimpanan
f. Pendistribusian
2) Penimbangan.
4) Perendaman.
5) Pencucian.
6) Pemerasan.
1) Pengeringan.
2) Penyotiran Noda
3) Penyetrikaan.
5) Pelipatan
6) Penyimpanan.
1) Pendistribusian Linen
BAB III
TATA LAKSANA
Pengeringan
Pelipatan Pemerasan
Pengepresan
(Setrika)
a. Pengumpulan
Pada umumnya linen – linen yang bekas dipakai oleh pasien yang
kuman yang menempel pada linen – linen dari rumah sakit tidak
b. Transportasi
berlebihan, tercecer.
c. Penyotiran
d. Pencucian
dalam produk enzim yang dapat melepaskan darah dan zat – zat
protein lainnya atau dapat juga dimulai dengan membilas dengan air
e. Pemerasan
g. Pelipatan
h. Penyimpanan
tidak akan kusut bila digunakan. Disini adalah tempat yang paling
i. Transportasi
j. Penggunaan
linen. Bagi rumah sakit yang belum memiliki mesin cuci harus
kemiringannya.
Mesin cuci yang digunakan untuk pencucian linen
tanpa penyekat.
c. Pipa pembuangan limbah cair hasil pencucian langsung
mesin cuci.
3. Flow meter pada inlet air bersih ke mesin cuci untuk
bebas dari debu dan pintu masuk dan pintu lemari harus
selalu tertutup
b) Prasarana Pengelolaan Linen
Prasarana untuk instalasi pengelolaan linen mempunyai peran
liter per tempat tidur per hari. Kebutuhan air untuk proses
dan besi.
dorong, kereta dorong idealnya untuk linen kotor dan linen bersih
penyortiran antara lain linen sejenis dapat dicuci bersama, jadi akan
bukan sterilisasi.
plastic.
merusak bahan linen yang akan dicuci serta tidak merusak mesin
yang terinfeksi.
6. Kalibrasi Linen
1. Linen tidak boleh sobek.
2. Linen tidak kusut.
3. Linen tidak boleh berbau amis, keadaan linen harus tetap segar
menerus.
5. Pada saat proses penjemuran linen terkena panas matahari
langsung.
9. Standarisasi Linen
Linen adalah istilah untuk menyebutkan seluruh produk tekstil
murah.
b. Standart desain
Pada dasarnya baju rumah sakit lebih mementingkan fungsinya
yang bersih.
2. Linen bersih yang diterima adalah linen yang tidak bernoda dan
tidak sobek/cacat.
3. Linen di lipat dengan rapi/tidak ada kusut pada kain linen agar
pekerjaan.
2. Gunakan APD dengan lengkap (baju kerja sarung tangan,
pencucian.
4. Lipat bagian yang terinfeksi dibagian dalam lalu
infeksius).
6. Beberapa kantung linen kotor infeksius yang sudah
bawa ke laundry.
organisme adalah :
1. Diruangan – ruangan.
2. Perjalanan transportasi linen kotor.
3. Pencucian di laundry.
4. Penyimpanan linen bersih.
5. Distribusi linen bersih.
Dalam pelaksanaan pengelolaan linen dan laundry ada beberapa hal yang perlu
dipersyaratkan.
b. Proses pengumpulan, pengangkutan, pencucian, penyimpanan, dan
melakukan pencucian.
2. Tahapan Kerja di Laundry
Setiap linen kotor harus diambil untuk dilakukan pencucian setiap hari
infeksius maupun non infeksius di tangani oleh laundry ada beberapa tahapan
Linen kotor diterima yang berasal dari ruangan dicatat berat timbangan,
maka diperlukan troli untuk memindahkan hasil cucian dari mesin cuci
suhu tinggi. Pada proses ini jika mikroorganisme ada yang belum mati atau
suhu.
g. Pelipatan.
Melipat linen mempunyai tujuan selain kerapihan juga mudah digunakan
pada saat penggantian linen, dimana tempat tidur kosong atau saat pasien
dan selimut.
h. Penyimpanan.
Penyimpanan mempunyai tujuan untuk melindungi linen dari kontaminasi
ruangan mengambil pada saat yang bersamaan linen yang akan dicuci
ditukar dengan linen bersih yang siap didistribusikan, sedangkan linen sisa
linen yang dikeluarkan dicatat sesuai identitas yang tertera disetiap linen,
nomor berapa yang keluar dan nomor berapa yang disimpan, dengan
pencatatan tersebut dapat diketahui berapa kali linen dicuci dan linen mana
merusak namun dapat juga kerusakan terjadi pada saat proses pencucian
laundry.
4. Ruang administrasi, dan ruang istirahat terpisah dari ruang produksi.
BAB IV
Dokumen yang dibutuhkan untuk penatalaksanaan linen mulai dari ruangan hingga
1. Dokumen pengambilan linen kotor dari ruangan dan penerimaan linen bersih.
2. Dokumen pengiriman linen infeksius.
3. Dokumen pengiriman linen kotor/infeksius dari ruang OK.
4. Dokumen pendistribusian linen bersih dari laundry.
5. Dokumen penimbangan linen kotor dan infeksius yang akan dicuci.
6. Dokumen outsourching (jika akan dikirim keluar).
7. Dokumen penghapusan linen rusak.
8. Dokumen permintaan linen baru.