NOMOR :
TENTANG
PENGELOLAHAN LINEN
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di : Kediri
Pada tanggal : 01 Januari 2022
Direktur Klinik Pratama Rawat Inap
Jimbun Medika
A. Kebijakan Umum
1. Pengadaan linen harus memenuhi kriteria dari bahan yang kuat, menyerab air, tidak
terlalu tipis dan mudah dicuci, tahan pada suhu air 100°C
2. Kegiatan laundry harus dilaksanakan pada ruangan – ruangan yang terpisah sesuai
keguanannya yaitu ruang linen kotor, ruang linen bersih, ruang untuk perlengkapan
kebersihan, ruang perlengkapan cuci, ruang kereta linen, kamar mandi dan ruang peniris
atau pengering untuk alat - alat termasuk linen.
3. Pengangkutan linen menggunakan kereta dorong yang berbeda dan tertutup antara linen
bersih dan linen kotor.
4. Kantong pembungkus linen bersih harus dibedakan dengan kantong yang digunakan
untuk membungkus linen kotor.
5. Kereta dorong harus dicuci dengan disinfektan setelah digunakan mengangkut linen
kotor.
6. Waktu pengangkutan linen bersih dan kotor tidak boleh dilakukan bersamaan.
7. Linen berish diangkut dengan kereta dorong yang berbeda.
8. Petugas yang bekerja dalam pengelolaan laundry linen harus menggunakan pakaian kerja
khusus, alat pelindung diri dan dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, serta
telah memperoleh imunisasi hepatitis B.
B. Kebijakan Khusus
1. Pengorganisasian
a. Pengelolaan linen dilaksanakan secara sentralisasi di ruang Binatu Klinik Pratama
Rawat Inap Jimbun Medika
b. Ruang Binatu dipimpin oleh Petugas Loundry dan bertanggung jawab kepada
Direktur
c. Dalam melaksanakan tugasnya, Petugas Loundry dibantu oleh :
1) Penganggung jawab pelayanan
2) Penanggung jawab administrasi dan logistic
2. Ruangan lingkup
Ruang lingkup kegiatan pokok ruang binatu meliputi sebagai berikut :
a. Proses Penerimaan Linen Kotor
b. Proses Perendaman dan Pencucian Linen
c. Proses Pengeringan dan Penyetrikaan
d. Pelipatan dan Penyotiran
e. Penyimpanan
f. Pendistribusian
g. Logistis dan Administrasi
3. Zona / area laundry
a. Area Kotor dilakukan proses
1) Penerimaan linen kotor
2) Pemisahan ( linen infeksi dan non infeksi )
3) Perendaman
4) Pencucian
5) Pemerasan
b. Area Bersih dilakukan proses
1) Pengeringan
2) Penyotiran noda
3) Penyetrikaan
4) Sortiran linen rusak
5) Pelipatan
6) Penyimpanan
c. Area Pendistribusian dilakukan proses :
1) Pendistribusian linen
2) Untuk kegiatan Administrasi laundry
4. Jenis linen
a. Perlak
b. Sarung bantal
c. Selimut
d. Kain penyekat / schem
e. Taplak
f. Dll
5. Bahan cucian
Bahan pencucian pada ruang binatu menggunakan bahan pencucian kimiawi dengan
komposisi dan kadar tertentu agar tidak merusak bahan yang dicuci/linen mesin cuci,
kulit petugas yang melaksanakan dan limbah bangannya tidak merusak lingkungan.
Bahan kimia yang dipakai umum terdiri dari :
a. Deterjen : Sabun pencuci
Mempunyai peran menghilangkan kotoran yang bersifat asam secara global
b. Bleach : Pemutih
Mengangkat kotoran / noda, mencemerlangkan linen, dan bertindak sebagai
desinfektan, baik pada linen yang berwarna, dan yang putih
c. Softener
Melembutkan linen, digunakan pada proses akhir pencucian
6. Penatalaksanaan Linen
a. Kualifikasi Linen :
1) Linen bersih
2) Linen kotor infeksius adalah linen kotor bekas pasien yang terkontaminasi dengan
darah atau cairan tubuh
3) Linen kotor ternoda
4) Linen kotor non infeksius linen kotor yang berasal dari ruangan administrasi,
apotik, ruang tunggu dan ruang perawatan yang bukan penyakit menular
b. Penanganan linen kotor di ruangan
1. Pemisahan linen
a. Gunakan APD
b. Segera dilepas dari tempat tidur, pisahkan linen kotor infeksius dan kotor non
infeksius
c. Linen kotor infeksius dimasukkan ke dalam kantong plastik kuning dengan
label yang jelas
d. Segera kirim dengan troly tertutup
e. Dilarang mengibaskan linen dan meletakkan linen di lantai
2. Penempatan linen