Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN MALINAU
( PPK – BLUD )
Jln. Respen Tubu Kec. Malinau Utara. Telp./Fax (0553) 2022220 – 2022215 KodePos 77554
Email : rsud_malinau@yahoo.co `

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MALINAU
NOMOR : …………………………..

TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN LAUNDRY
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MALINAU

Menimbang : a. Bahwa RSUD malinau salah satu rumah sakit kelas C melaksanakan
kegiatan pelayanan selalu berupaya untuk meningkatkan pelayanan
kepada pasien dengan menjamin keselamatan pasien pada pengguna
peralatan stril yang bermutu.
b. Bahwa telah disusun pedoman pelayanan laundry di RSUD malinau
yang berisikan tatalaksana manajemen laundry
c. Bahwa pedoman pelayanan laundry ini merupakan pedoman dalam
pelayanan laundry sentral atau unit kerja yang melakukan tindakan
yang terdapat dalam tahapan proses laundry.
d. Bahwa pemberlakuan pedoman pelayanan laundry di RSUD Malinau
ini perlu ditetapkan dan diberlakukan dengan surat keputusan
Direktur RSUD Malinau.

Mengingat : 1. Undang – Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan


2. Undang – Undang RI No. 44 tahun2009 tentang Rumah Sakit
3. Permenkes RI No. 436/Menkes/SK/VI/1992 Tanggal Juni 1993
tentang berlakunya standar pelayanan rumah sakit dan standar
pelayanan medis di rumah sakit

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


MALINAU TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN
LAUNDRY DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MALINAU.

Kesatu : Memberlakukan penggunaan pedoman pelayanan laundry di rumah


sakit umum daerah malinau sebagaimana terlampir dalam surat
keputusan ini
Kedua : Mengintruksikan kepada seluruh unit kerja yang melakukan tahapan
proses laundry untuk mengikuti kebijakan dan panduan pada
pedoman pelayanan laundry ini sesuai dengan ketersediaan sarana
dan prasarana.
Ketiga : Surat keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat ini akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Malinau
Pada Tanggal : ………..2017

dr. Agustine Asie, Sp.B


NIP. 19750817 200212 2
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN MALINAU
( PPK – BLUD )
Jln. Respen Tubu Kec. Malinau Utara. Telp./Fax (0553) 2022220 – 2022215 KodePos 77554
Email : rsud_malinau@yahoo.co `

BAB 1

I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pengelolaan linen dirumah sakit sangat diperlukan untuk menunjang pelayanan dirumah
sakit. Setiap ruangan di rumah sakit memerlukan pelayanan linen yang kebutuhan setiap
ruangan sangat bervariasi, baik jenis, jumlah dan kondisinya .
\Pengelolaan linen dimulai dari ruangan yang bersangkutan untuk memisahkan linen yang
infeksius dan non infeksius, Alurnya cukup panjang, sehingga memebutuhkan pengelolaan
khusus dan melibatkan banyak tenaga kesehatan. Agar dapat menghasilkan kualitas linen
yang baik, nyaman dan siap pakai maka diperlukan pedoman dalam pelaksanaan pelayanan
laundry di RSUD Malinau.
b. Tujuan Pedoman
Umum
Untuk meningkatkan mutu pelayanan laundry guna menekan kejadian infeksi rumah sakit
Khusus
1. Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan laundry di rumah sakit
2. Sebagai pedoman kerja untuk mendapatkan linen yang bersih, kering, rapi, utuh dan
siap pakai
3. Sebagai panduan dalam memeinimalisasi kemungkinan untuk terjadinya infeksi silang.
4. Untuk menjamin tenaga kesehatan, pengunjung dan lingkuang dari terpapar dari
bahaya potensial
5. Untuk menjamin ketersedian linen disetiap unit di ruamh sakit
c. Ruang Lingkup Pelayanan
Menyiapkan linen yang bersih, kering, rapi, utuh dan siap pakai untuk seluruh unit yang
membutuhkan
d. Batasan Operasional
Laundry memberikan pelayanan yang sebaik – baiknya untuk melayani dan membantu
semua unit di rumah sakit yang membutuhkan linen yang siap pakai.
e. Landasan Hukum
1. Undang – Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi
dan Perijinan Rumah Sakit.
3. Pedoman Manajemen Linen di Ruamh Sakit, Departemen Kesehatan RI, Direktorat
Jendral Pelayanan Medik Tahun 2004

STANDAR KETENAGAAN

a. Tenaga perawat ( AKPER, SPK )


b. Tenaga Kesehatan

a. STANDAR FASILTAS
1. Computer
2. Telepon
3. Filing Kabinet
4. Meja
5. Kursi
6. Lemari
7. Alat Pelindung Diri
- Apron lengan panjang tahan terhadap caiaran atau karet yang tahan cairan kimia
- Penutup Kepala
- Masker high-filter
- Goggle
- Alas Kaki/Boots
8. Sink
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN MALINAU
( PPK – BLUD )
Jln. Respen Tubu Kec. Malinau Utara. Telp./Fax (0553) 2022220 – 2022215 KodePos 77554
Email : rsud_malinau@yahoo.co `

9. Ember
10. Baskom
11. Keranjang
12. Alat Pengering
13. Alat pencuci
14. Alat Pemandam Kebakaran
15. Tabung Gas
16. Thermometer & Hygrometer
17. Tissue Untuk Lap Tangan

b. PERALATAN
1. Perencanaan
2. Penerimaan Linen Kotor
3. Penimbangan
4. Pensortiran/Pemilahan
5. Proses Pencucian
6. Pemerasan
7. Pengeringan
8. Sortir Noda
9. Penyetrikaan
10. Pengeringan
11. Sortir Linen Rusak
12. Pelipatan
13. Merapikan, Pengepakan/Pengemasan’
14. Penyimpanan
15. Distribusi
16. Perawatan Kualitas Linen
17. Pencatatan dsn Pelaporan

c. LOGISTIK
a. Ruang Penerimaan Linen
- Meja penerimaan yaitu linen yang terinfeksi dan tidak terinfeksi. Linen yang
diterima harus sudah terpisah. Kantung warna kuning untuk yang terinfeksi dan
kanutng warna hitam unutk yang tidak terinfeksi
- Timbangan digital
- Ruangan yang cukup untuk troli pembawa linen kotor untuk dilakukan desinfeksi
- Fan atau exhaust fan
b. Ruang pemisahan linen
- Meja panjang untuk mensortir linen yang tidak terinfeksi
- Fan exhaust
c. Ruang pencucian dan pengeringan
- Mesin cuci
- Mesin pengering
- Baskom/bak pencuci yang terbagi 3 untuk perendaman non infeksius perendaman
bak infeksius dengan desinfektan dan bak untuk pembilas
d. Ruang penyetrikaan
- Flatwork ironers
- Fan exhaust
e. Ruang penyimpanan linen
- Lemari untuk menyimpan linen
- Meja adminstrasi
- Fan exhaust
f. Ruang distribusi linen
- Meja panjang untuk penyerahan linen
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN MALINAU
( PPK – BLUD )
Jln. Respen Tubu Kec. Malinau Utara. Telp./Fax (0553) 2022220 – 2022215 KodePos 77554
Email : rsud_malinau@yahoo.co `

- Fan exhaust
-

Bahan kimia yang digunakan :

- Alkali
Membuku pori – pori linen
- Detergent
Sabun pencuci menghilangkan kotoram bersifat asam secara global
- Bleach
Pemutih dan bertindak sebgai desinfektan baik pada linen yang berwarna atau
putih
- Sour
Menetralkan sisa – sisa bahan kimia pemutih sehingga PH menjadi 7 atau netral
- Softener
Melembutkan linen berfungsi pada proses akhir pencucian

d. PENCEGAHAN PASIEN
Pencegahan terjadinya infeksi nosokomial dengan melakukan pencegahan :
a. Petugas
- Bekerja sesuai dengan standar ( SPO ) untuk pelayanan linen
- Memperhatikan aseptic dan antiseptic
- Memcuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan
- Bila sakit segara berobat
b. Alat – Alat
- Perhatikan kebersihan ( alat –alat laundry, troli untuk transportasi )
- Penyimpanan linen yang benar dan perhatikan batas waktu penyimpanan
- Linen yang rusak segara diganti
c. Ruangan / Lingkungan
- Tersedianya air yang mengalir untuk mencuci tangan
- Penerangan yang cukup
- Ventilasi / sirkulasi udara baik
- Perhatikan kebersihan dan kelembapan
- Pemberishan secara berkala
- Lantai kering dan bersih

e. KESELAMATAN KERJA
Potensi bahaya pada instalasi pencucian
a. Mycobacterium Tuberculosis
Paling sering menyerang paru – paru penularanya melalui percikan dan dahak
penderita
PENCEGAHAN
- Meningkatkan pengertian dan kepedulian petugas rumah sakit terhadapa penyakit
TBC dan penularannya
- Mengupayakan ventiliasi dan pencahayaan yang biak dalam ruangan instalasi
pencucian
- Menggunakan APD sesuai SPO
- Melakukan tindakan dekontaminasi, desinfeksi dan laundry terhadap bahan yang
akan digunakan
- Secara teknis setiap petugas harus melaksanakan tugas dan pekerjaan sesuai SPO
b. Virus Hepatitis B
Selain manifest sebagai hepatitis B akut dengan segala komplikasinya lebih penting dan
bernahaya lagi adalah manifest dalam bentuk sebgai pengidap kronik, yang dapat
merusak sumber penularan bagi lingkungan, penularan dapat melalui darah dan cairan
tubuh lainnya .
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN MALINAU
( PPK – BLUD )
Jln. Respen Tubu Kec. Malinau Utara. Telp./Fax (0553) 2022220 – 2022215 KodePos 77554
Email : rsud_malinau@yahoo.co `

PENCEGAHAN
- Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian petugas rumah sakit terhadap penyakit
hepatitis B dan penularannya
- Memberikan vaksinasi pada petugas
- Melakukan tindakan dekontaminasi, desinfeksi dan laundry terhadap bahan dan
peralatan yang dipergunakan terutama bila terkena bahan infeksi
- Secara teknis setiap petugas harus melakukan pekerjaan sesuai SPO
- Menggunakan APD dan SPO

c. Virus HIV
Penyakit yang ditimbulkan disebut AIDS, Virus HIV menyerang target sel dalam jangka
waktu lama. Jarak waktu masuknya virus ketubuh sampai timbulnya AIDS tergantung
pada daya tahan tubuh seseorang dan gaya hidup sehatnya.
HIV dapat hidup dalam darah, caiaran vagina, cairan sperma, air susuibu, sekreta dan
eksreta tubuh.
Penularannya melalui darah, jaringan, sekreta, eksreta tubuh mengandung virus dan
kontak langsung dengan kulit yang terluka.
PENCEGAHAN
- Linen yang terkontaminasi ditemaptkan dikantong plastic keras yang berisi
desinfektan, belapis ganda, tahan tusukan, kedap air dan berwarna khusus serta
diberi label bahan menular/AIDS selanjutnya dibakar
- Menggunakan APD dan SPO

d. Bahaya Bahan Kimia


- Debu
Pada laundry debu dapat bersal dari bahan linen itu sendiri
Debu linen yang sesuai NBA adalah 0,2 mg/m yang diukur dengan alat vertical
Elutriol Cotton Dust Sampler.
EFEK KESEHATAN
Partikel debu yang ukuiran kecil mampu membuat sukar bernafas, asma
PENGENDALIAN
- Pencegahan terhadap sumber diusahakan agar debu tidak keluar dari sumbernya
dengan mengisolasi debu
- Memakai APD sesuai SPO
- Ventilasi yang baik dengan alat Local Exhauster

e. Bahan – Bahan Kimia


Sebagian besar dari bahaya di laundry disebabkan oleh zat kimia seperti detergen,
desinfekta, zat pemutihdll. Tingkat resiko yang disebabkan tergantung dari besar luas
dan lama pemajanan. Walaupun zat kima yang sangat tosik sudah dilarang dan dibatasi
penggunaannya, pemajanan terhadap bahan kimia yang membahayakan tidak dapat
dielakkan. Oleh karena itu sikap hat6i – hati terhadap semua jenis bahan kima yang
dipakai manusia dan potendial masuk kedalam tubuh. Sebagian dari informasi bahan
kima tersebut dapat dibaca pada label kemasan dari produsennya yang lazim di sebut
MSDS
Penanganan zat – zat kima di laundry :
1. Alkali
Guna : Bubuk penambah sifak alkali
Ciri – Ciri Khusus : Bubuk kekuningan dengan PH 12,0 – 13,0
Sifat : Bila terkena panas akan terkomposisi menjadi gas yang
mungkin beracujn dan iritasi, tidak mudah terbakar.
Bahaya Kesehatan :
- Iritasi mata, iritasi kulit
- Bila terhirup menyebabkan edema paru
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN MALINAU
( PPK – BLUD )
Jln. Respen Tubu Kec. Malinau Utara. Telp./Fax (0553) 2022220 – 2022215 KodePos 77554
Email : rsud_malinau@yahoo.co `

- Bila tertelan menyebabkan kerusakan hebat pada selaput lender


Pertolongan Pertama :
- Mata : Cuci secepatnya dengan air sebanyak – banyaknya
- Kulit : Cuci kulit secepatnya dengan air, ganti pakaian yang
terkontaminasi
- Terhirup : Pindahkan dari sumber
- Tertelan : Cuci mulut, munim satu atau dua gelas air susu
Pertolongan selanjutnya dengan mencari pertolongan medis
tanpa ditunda
Tindakan Pencegahan :
- Kontrolteknis, gunakan ventilasi setempat, peralatan pernafasan sendiri
- Memakai APD
Penyimpanan dan pengangkatan : Simpan ditempat aslinya, wadah tertutup,
dibawah kondisi kering, ventilasi yang baik, jauhkan dari asam dan hindarkan dari
suhu ekstrim
2. Detergen
Guna : Detergen laundry bubuk
Ciri – ciri Khusus : Serbuk putih berwarna biru dengan PH 11.0 – 12.0
Sifat : Bila terkena panas akan mudah terkomposisi manjadi gas
yang mungkin beracun dan teriritasi, tidak mudah terbakar.
Bahaya Kesehatan :
- Iritasi mata, iritasi kulit
- Bila terhirup menyebabkan edema paru
- Bila tertelan menyebabkan kerusakan hebat pada selaput lender
Pertolongan Pertama :
- Mata : Cuci secepatnya dengan air sebanyak – banyaknya
- Kulit : Cuci kulit secepatnya dengan air, ganti pakaian yang
terkontaminasi
- Terhirup : Pindahkan dari sumber
- Tertelan : Cuci mulut, munim satu atau dua gelas air susu
Pertolongan selanjutnya dengan mencari pertolongan medis tanpa ditunda
Tindakan Pencegahan :
- Kontrolteknis, gunakan ventilasi setempat, peralatan pernafasan sendiri
- Memakai APD
Penyimpanan dan pengangkatan : Simpan ditempat aslinya, wadah tertutup,
dibawah kondisi kering, ventilasi yang baik, jauhkan dari asam dan hindarkan dari
suhu ekstrim
3. Emulsifier
Guna : Cairan pengemulsi lemat/minyak dan prespotter
Ciri – Ciri umum : Larutan bening, tidak berwarna, kental PH10,0 –
11,0
Sifat : Rusak oleh sinar matahari, stabil dan tidak mudah
terbakar
Bahaya Kesehatan :
- Iritasi mata, iritasi kulit
- Bila terhirup menyebabkan iritasi
- Bila tertelan menyebabkan iritasi
Pertolongan Pertama :
- Mata : Aliri dengan air selama 15 menit
- Kulit : Cuci kulit secepatnya dengan air
- Terhirup : Pindahkan dari sumber
- Tertelan : Cuci mulut, munim satu atau dua gelas air, jangan
berusaha unutk muntah
Pertolongan selanjutnya dengan mencari pertolongan medis tanpa ditunda
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN MALINAU
( PPK – BLUD )
Jln. Respen Tubu Kec. Malinau Utara. Telp./Fax (0553) 2022220 – 2022215 KodePos 77554
Email : rsud_malinau@yahoo.co `

Tindakan Pencegahan :
- Kontrolteknis, gunakan ventilasi setempat, peralatan pernafasan sendiri
- Memakai APD
Penyimpanan dan pengangkatan : Simpan ditempat sejuk dan kering, jauhkan dari
sinar matahari langsung, hindari sumber panas.

4. Bleach
Guna : Bubuk pemutih beroksigen
Ciri – Ciri umum : Bubuk putih dengan PH 10,0 – 11,0
Sifat : Bereaksi dengan bahan – bahan pereduksi, tidak
mudah terbakar, beracun unutk ikan ( dilarutkan
dulu sebelum dibuang ke selokan atau sumber air
Bahaya Kesehatan :
- Iritasi mata, rasa terbakar pada kulit
- Bila terhirup menyebabkan iritasi, edema paru
- Bila tertelan menyebabkan rasa terbakar
Pertolongan Pertama :
- Mata : Cuci dengan air secepatnya
- Kulit : Cuci kulit secepatnya dengan air, ganti pakaian yang
terkontaminasi
- Terhirup : Pindahkan dari sumber
- Tertelan : Cuci mulut, munim satu atau dua gelas air, jangan
berusaha unutk muntah
Pertolongan selanjutnya dengan mencari pertolongan medis tanpa ditunda
Tindakan Pencegahan :
- Kontrolteknis, gunakan ventilasi setempat, peralatan pernafasan sendiri
- Memakai APD
Tindakan Pencegahan :
Penyimpanan dan pengangkatan : Simpan ditempat aslinya, wadah tertutup,
dibawah kondisi kering, ventilasi yang baik, jauhkan dari asam dan hindarkan dari
suhu ekstrim
5. Chlorine Bleach
Guna : Bubuk pemutih berklorin
Ciri – Ciri umum : Bubuk putih dengan PH 9,0 – 9,0
Sifat : Bereaksi dengan asam akan mengeluarkan
keluarnya gas klorin dengan cepat, tidak mudah
terbakar.
Bahaya Kesehatan :
- Iritasi mata, rasa terbakar pada kulit
- Bila terhirup menyebabkan iritasi, edema paru, kanker paru
- Bila tertelan menyebabkan rasa terbakar
Pertolongan Pertama :
- Mata : Cuci dengan air secepatnya
- Kulit : Cuci kulit secepatnya dengan air, ganti pakaian yang
terkontaminasi
- Terhirup : Pindahkan dari sumber
- Tertelan : Cuci mulut, munim satu atau dua gelas air atau air susu
Pertolongan selanjutnya dengan mencari pertolongan medis tanpa ditunda
Tindakan Pencegahan :
- Kontrolteknis, gunakan ventilasi setempat, peralatan pernafasan sendiri
- Memakai APD
Tindakan Pencegahan :
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN MALINAU
( PPK – BLUD )
Jln. Respen Tubu Kec. Malinau Utara. Telp./Fax (0553) 2022220 – 2022215 KodePos 77554
Email : rsud_malinau@yahoo.co `

Penyimpanan dan pengangkatan : Simpan ditempat aslinya, wadah tertutup,


dibawah kondisi kering, ventilasi yang baik, jauhkan dari asam dan hindarkan dari
suhu panas
6. Sour/penetral
Guna : Bubuk pengasaman/penetralisir laundry
Ciri – Ciri umum : Bubuk berwarna biru dengan PH 4,0 – 5,0
Sifat : Bereaksi dengan asam akan mengeluarkan sulphur
dioksida keluar, tidak mudah terbakar
Bahaya Kesehatan :
- Iritasi berat pada mata, rasa terbakar pada kulit
- Bila terhirup menyebabkan iritasi,
- Bila tertelan menyebabkan iritasi
Pertolongan Pertama :
- Mata : Cuci dengan air secepatnya
- Kulit : Cuci kulit secepatnya dengan air, ganti pakaian yang
terkontaminasi
- Terhirup : Pindahkan dari sumber
- Tertelan : Cuci mulut, minum satu atau dua gelas air atau air susu
Pertolongan selanjutnya dengan mencari pertolongan medis tanpa ditunda
Tindakan Pencegahan :
- Kontrol teknis, gunakan ventilasi setempat, peralatan pernafasan sendiri
- Memakai APD
Tindakan Pencegahan :
Penyimpanan dan pengangkatan : Simpan ditempat aslinya, wadah tertutup,
dibawah kondisi kering, ventilasi yang baik, jauhkan dari asam dan hindarkan dari
suhu panas
7. Softener
Guna : Cairan pelunak dan pelmbut
Ciri – Ciri umum : Bubuk berwarna biru dengan PH 4,0 – 5,0
Sifat : Bereaksi dengan asam akan mengeluarkan sulphur
dioksida keluar, tidak mudah terbakar
Bahaya Kesehatan :
- Iritasi berat pada mata, rasa terbakar pada kulit
- Bila terhirup menyebabkan iritasi,
- Bila tertelan menyebabkan iritasi
Pertolongan Pertama :
- Mata : Cuci dengan air secepatnya
- Kulit : Cuci kulit secepatnya dengan air, ganti pakaian yang
terkontaminasi
- Terhirup : Pindahkan dari sumber
- Tertelan : Cuci mulut, minum satu atau dua gelas air atau air susu
Pertolongan selanjutnya dengan mencari pertolongan medis tanpa ditunda
Tindakan Pencegahan :
- Kontrol teknis, gunakan ventilasi setempat, peralatan pernafasan sendiri
- Memakai APD
Tindakan Pencegahan :
Penyimpanan dan pengangkatan : Simpan ditempat aslinya, wadah tertutup,
dibawah kondisi kering, ventilasi yang baik, jauhkan dari asam dan hindarkan dari
suhu panas

f. Bahaya Fisika
1. Bising
Dalam kesehatan kerja, bising diartikan sebagai suara yang dapat menurunkan
pendengaran baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif , berkaitan dengan
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN MALINAU
( PPK – BLUD )
Jln. Respen Tubu Kec. Malinau Utara. Telp./Fax (0553) 2022220 – 2022215 KodePos 77554
Email : rsud_malinau@yahoo.co `

factor intensitas frekuensi, durasi dan pola waktu. Di rumah sakit, bising merupakan
masalah yang salah satunya berasal dari mesin cuci. Pejanan bising yang terjadi
pada intensitas relative rendah 85 db atau lebih , dalam waktu yang lama membuat
efek kumulatif yang bertingkat dan menyebabkan gangguan pendengaran berupa
noise induce hearing ( NIHL)
PENGUKURAN
Unutk mengetahui intensitas bising di lingkungan kerja, digunakan soaund level
meter, sedangkan unutk meningkatkan pajanan pekerja lebih tepat digunakan noise
dose meter karena pekerja pada umumnya tidak menetap pada suatu temapt kerja
selama delapan jam ia bekerja . Nilai ambang batas (NAB) intensitas bising adalah
85 db dan waktu bekerja maksimum adalah delapan jam per hari.
PENGENDALIAN
Sumber : Mengurangi intensitas bising
- Desain akustik
- Menggunakan mesin /alat yang kurang bising
Media : Mengurangi tranmisi bising dengan cara :
- Menjauhkan sumber dari pekerja
- Mengaborsi dan mengurangi pantulan bising secara akustik pada dinding langit –
langit dan lantai
- Menutup sumber bising dengan barrier
Pekerja : Mengurangi penerimaan bising
- Menggunakan APD
Berupa sumbat telinga ( era plug ) dapat menurunkan pajanan sebesar 6-30 db atau
penutup telinga ( ear muff ) yang adap menurunkan 20 -40 db
- Ruangan isolasi untuk beristrirahat
- Rotasi pekerjaan unutk periode waktu tertentu antara lingkungan kerja yang bising
dengan yang tidak bising
- Pengedalian secara adminstrasi dengan menggunakan jadwal kerja sesuai NBA
2. Cahaya
Pencahayaan dilaundry perlu karena berhubungan langsung dengan :
- Keselamatan petugas
- Peningkatan pencermatan
- Kesehatan yang lebih baik
- Suasana yang nyaman
Petugas yang terpajan gangguan pencahayaan akan mengeluh kelelahan mata dan
kelainan berupa :
- Iritasi
- Ketajaman penglihatan terganggu
- Sakit kepala
Pencegahan : dengan pencehayaan yang cukup sesuai dengan standar rumah
sakit ( Minimal 200 Lux )

3. Listrik
Kecelakaan tersengatnya listrik dapat terjadi pada petugas laundry oleh karena dukungan
pengetahuan listrik yang belum memadai. Pada umumnya yang terjadi di rumah sakit
adalah kejutan listrik microshock diman listrik mengalir ke badan petugas melalui sistem
peralatan yang tidak baik.
EFEK KESEHATAN
- Luka bakar ditempat tersengatnya aliran listrik
- Kaku pada otot ditempat yang tersengat listrik
Pengedalian :
Enginering
- Pengukuran jaringan/instalasi listrik
- NBA bocor arus miliamper, 60 Hz (sakt)
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN MALINAU
( PPK – BLUD )
Jln. Respen Tubu Kec. Malinau Utara. Telp./Fax (0553) 2022220 – 2022215 KodePos 77554
Email : rsud_malinau@yahoo.co `

- Pemasangan pengamanan /alat pengaman sesuai ketentuan


- Pemasangan tanda – tanda dan indicator
Adminstrasi
- Penempatan petugas sesuai ketrampilan
- Waktu kerja petugas digilir
- Memakai sepatu/sandal isolasi
4. Panas
Panasdirasakan bial suhu udara diatas suhu nyaman ( 26-28 C ) dengan kelembapan antara
60 – 7- %. Padfa instalasi laundry panas yang lembab.
Pengukuran
Dengan menggunakn Wet Bulb Globe Temperatur (MBGT)
Efek Kesehatan
- Heat syncope ( pingsang karena panas )
- Heat disorder ( Kumpulan gejala yang berhubungan dengan kenikan suhu tubuh dan
mengakibatkan kekurangan cairan tubuh ) seperti :
a. Heat Stress/heat exhaustion, terasa panas dan tidak nyaman, karena dehidrasi,
tekanan darah turun menyebabkan gela pusing dan mual
b.Heat cramps adalah spasme otot yang disebabkan cairan dengan elektrolit yang
rendah, masuk ke dalam otot, akibat banyak cairan tubuh keluar melalui
keringat, sedangkan penggantiannya hanya minum air biasa tanpa elektrolit
c. Heat stroke disebabkan kegagalan bekerja SSP dalam mengatur pengeluran
keringat, suhu tubuh dapat mencapai 40.5
Pengedalian
- Isolasi peralatan yang menimbulkan panas
- Menyempurnakan sistem ventilasi panas
1.Ventilasi yang diletakan diatas sumber panas yang bertujuan menarik uadara
panas keluar ruangan
2.Kipas angina unutk petugas
3.Pemasangan alat pendingin
Terhadap pekerja
- Menyediakan persedian minuman air minum yang cukup dan memenuhi syarat
dekat temapt kerja kalau perlu sediakan extra salt
- Hindarkan petugas yang harus bekerja di lingkungan panas apabila berbadan
gemuk sekali dan berpenyakit kardiovaskular
- Pengaturan waktu kerja dan istirahat berkiatan dengan suhu ruangan.
- Secara adminstrasi yaitu pengaturan waktu kerja dan istirahat berkiatan dengan
suhu ruangan

5. Getaran
Getaran atau vibrasi adalah faktor fisik yang ditimbulakn oleh subjek dengan getaran
osilasi. Vibrasi dapat terjadi local atau seluruh tubuh.
Mesin pencuci yang bergentar dapat mamajani petugas melalui transmisi /pejalaran, baik
getaran yang mengenai seluruh tubuh ataupun getaran setempat yang merambat melaui
tangan atau lengan operator.
Efek Kesehatan
- Terhadap sistem peredaran darah : dapat berupa kesemutan jari tangan waktu
bekerja , parase
- Terhadap sistem tulang, sendi dan otot berupa gangguan osteoarticultular
- Terhadap sistem sistem safar : paratesi, menurunya sensitivitas, gangguan
kemampuan membedakan dan selanjutnya atrofi
- Pemajanan terhadap getaran seluruh tubuih dengan frekuansi 4-5 Hz dan 6-12 Hz
dikaitkan dengan fenomena resonasiterutama berpengaruh burk pada susunan
saraf pusat.
Pengukuran
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN MALINAU
( PPK – BLUD )
Jln. Respen Tubu Kec. Malinau Utara. Telp./Fax (0553) 2022220 – 2022215 KodePos 77554
Email : rsud_malinau@yahoo.co `

Alat yang digunakan adalah vibration meter


Pengedalian
- Terhadap sumber, diusahakan menurunkan getaran dengan bantalan anti
vibrasi/isolator dan pemeliharaan masin yang baik
- Pengendalian administrasi dilakukan dengan pengaturan jadwal kerja sesuai TLV
- Terhadap pekerja, tidak ada pelindung khusus, hanya dianjurkan menggunakan
sarung tangan untuk menghangatkan tangan dan perlindungan terhadap gangguan
vascular.

6. Ergonomi
Penyesuaian tugas pekerjaan dengan pekerja
Posisi tubuh yang salah atau tidak alamiah, apalagi dalam sikaop paksa dapat menimbulkan
kesulitan dalam melaksanakan kerja, mengurangi ketelitian, mudah lelah sehingga kerja
menjadi kurang efesien. Hal ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan fisik.
Gejala : Penyakit sehubungan dengan alat gerak yaitu persendian, jaringan otot, sraf atau
pembuluh darah ( low back pain )
Pengukuran : dinilai dari banyaknya keluhan yang ada hubungannya pada saat melakukan
pekerjaan.
a. Pengedalian
- Mengangkat barang berat
Tubuh mampu mengangkat beban seberat beart badan kita sendiri, kira – kira 50 kg
bagi laki – laki dewasa dan 40 kg bagi wanita dewasa. Lebih dari itu, besar
kemungkinan terjadi bahaya. Bila berat beban yang akan diangkat lebih dari setngah
dari berat badan si pengangkat ( lebih dari 25 kg unutk laki – laki atau lebih kurang
20 kg unutk wanita ) maka beban harus dibagi dua.
Cara mengangkat bebabn yang beratnya kurang dari 25 kg :
1.Sebaiknya tidak dijungjung oelh karena menjungjung barang memerlukan tenaga
yang lebih besar.
2.Mengankat beban di samping
- Bila beban mempunyai pegangan, beban boleh dibawa di samping
- Sebelum mengangkat, dekatkan kaki dan badan ke barang tersebut, dan angkat
dalam keadaaan badan agak tegak dan tulang punggung lurus
Mengangkat Beban didepan
- Mendekat ke beban / barang
- Renggangkan kedua kaki, barang berada diantara kedua kaki sedkit do sebelah
depan
- Luruskan tulang punggung dan badan dicodongkan ke dep-an
- Badan diturunkan dengan sedikit membengkokkan lutut dan panggul sampai tangan
dapat mencapai barang
- Lengan atas harus sedekat atau serapat mungkin ke badan dan tangan memegang
barang
- Angkat barang ke atas perlahan – lahan, jangan disentakkan atau direnggutkan,
sewaktu mengangkat ke atas tulang punggung harus tetap lurus, tegangkan dan
kencangkan otot perut.
Cara mengangkat beban yang beratnya lebih dari 25 kg :
- Beban dapat dibagi dua
Bila beban dapat dibagi dua, beban tersebut bolah diangkat oleh satu orang bagi dua
beban dan gunakan pemikul, separuh beban di depan dan separuh dibelakang.
- Beban tidak dapat dibagi
Bila beban yang hendak diangkat lebih dari separuh berat badan dan tidak dapat
dibagi, maka hendaklah diangkat berdua atau beramai – ramai. Cara terbaik adalah
dengan membuat penggantung ( centelan ) pada barang dan mengangkatmya
dengan tongkat pemikul. Satu orang disepan dan satu orang di belakang, baik
penggantung maupun tongkat pemikul harus kuat.
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN MALINAU
( PPK – BLUD )
Jln. Respen Tubu Kec. Malinau Utara. Telp./Fax (0553) 2022220 – 2022215 KodePos 77554
Email : rsud_malinau@yahoo.co `

Posisi duduk

- Tinggi alas duduk sebaiknya dapat distel antara 38 dan 48 cm


- Kursi harus stabil dan tidak goyang atau bergerak
- Kursi harus memungkinkan cukup kebebasan bagi gerakan petugas
Posisi berdiri
- Berdiri tidak lebih dari 6 jam

7. Bahaya Psikosoial
Diantara berbagai ancaman yang timbul akibat pekerjaan di rumah sakit, factor
psikososial juga memerlukan perhatian antara lain :
- Stress yaiut ancaman fisik dan psikologis dari factor lingkungan terhadap
kesejahtraan indivdu, stress dapat disebabkan oleh :
a. Tuntutan pekerjaan
Beban kerja yang berlebihan maupun yang kurang, tekanan waktu, tanggung
jawab yang berlebihan maupun yang kurang.
b.Dukungan dan kendala
Hubungan yang tidak baik dengan atasan, teman kerja sejawat, adanya berita
yang tidak dikehendaki /gossip, adanya kesulitan keungan dll.
Pengedalian :
- Menjaga kebugaran jasmani dari pekerja
- Kegiatan – kegiatan yang menimbulkan rasa menyenangkan dalam bekerja,
misalnya adanya makan siang bersama, adanya kegiatan piknik bersama.

8. Keselamatan dan kecelakaan kerja


Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, temapt kerja dan lingkuangannya serta cara – cara melakukan pekerjaan.
Kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga oleh karena dibelakang peritiwa itu tidak ada
unsur kesengajaan, lebih – lebih dalam bentuk perencanaan. Beberapa bahaya potensial
untuk terjadinya kecelakaan kerja dilaundry.
a. Kebakaran
Kebajkaran terjadi apabila terdapat tiga unsur bersama – sama. Unsur – unsur tersbeut
adalah zat asam, bahan yang muidah terbakar dan panas. Bahan – bahan yang m,udah
terbakar misalnya bahan yanmg ada pada mesin cuci
Penanggulangan :
- Sistem penyimpanan yang baik terhadap bahan –bahan yang mudah terbakar
- Pengawasan terhadap kemungkinan timbulnnya kebakaran dilakukan secara terus
menerus
- Jalan menyelamatkan diri
Secara ideal semua bangaunan harus memilki sekurang – kurangnya 2 jalan
penyelamat diri pada dua arah yang bertentangan terhadap setiap kebakaran yang
terjadi, sehingga tak seorangpun terpaksa bergerak karah api untuk menyelamatkan
diri, jalan – jalan penyelamat demikian harus dipeliharabersih, tidak terhalang oleh
barang – barang, cukup lebar, mudah terlihat dan diberi tanda – tanda yang jelas
- Perlengkapan pemadam dan pengangulangan kebakaran meliputi dua jenis :
a. Terpasang tetap ditempat
b. Dapat bergerak atau dibawa
Alat –alat pemadam kebakaran harus ditempatkan pada tempat – tempat yang
rawan terjadi kebakaran, mudah terlihat dan mudah diambil
9. Terpeleset/Terjatuh
- Terpeleset / terjatuh pada lantai yang sama adalah bentuk kecelakaan kerja yang
dapat terjadi di laundry
- Walaupun jarang terjadi kematian tetapi dapat mengakibatkan cedera yang berat
seperti fraktura, dislokasi, salah urat, memat otak
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN MALINAU
( PPK – BLUD )
Jln. Respen Tubu Kec. Malinau Utara. Telp./Fax (0553) 2022220 – 2022215 KodePos 77554
Email : rsud_malinau@yahoo.co `

Penanggulangan :
- Lantai harus seklu dibersihkan dari kotoran – kotoran seperti psir, debu, minyak
yang memudahkan terpeleset
- Lantai yang cacat misalnya banyak lubang atau permukaannya miring harus segara
diperbaiki

f. PENGEDALIAN MUTU
Pengedalian mutu dilakukan dengan jalan monitoring dan evaluasi pelayanan laundry, hal
yang perlu dimonitoring mengenai :
1. Sarana, prasarana, peralatan
2. Standar/pedoman laundry, SPO, Kebijakan – kebijakan dll
3. Pemgamatan dengan penglihatanpada linen yaitu warana yang kusam, pudar, tidak
cerah/putih tua atau keabua –abuan menggambarkan usia pakai. Terdapat bayangan
dari barang yang dibungkusnya, menunjukan linen sudah menipis
4. Dari perabaan bila ditarik terjadi perobekan/lapuk
5. Apabila ada penandaan tahun pengadaan / penggunan, tinggal menghitung umur
lamanya, sehingga bias dihitung frekunsi pencuciannya, biasanya setelah mengalami
pencucian 90 kali linen tersebut sudah haruis dihapus ( tidak layak pakai ), itupun
tergantung kualitas bahan , ada bahan yang sampai 120 kali pencucian masih tetap baik
dan layak pakai
6. Kelayakan pakai dan sisi infeksi dilakukan dengan uji kuman secara isdentil bial
dijumpai banyak infeksi di satu unit rawat inap atau lebih, contojh diambil untuk
dilakukan swab dari kulit kultur, sementara menunggu hasil kultur, monitoring
prosedur pencucian ditingkatkan.
Setiap kegiatan harus selalu dievalusi pada tahapan pencucian, pengeringan dan
sebagianya, juga evalusi secara keseluruhan dalam rangka kinerja dari laundry.
Salah satu cara yang mudah untuk melaksanakan evaluasi adalah dengan menyebarkan
kuesioner ke unit kerja pemakai linen secara berkala setiap semester atau m,inimal
setiap satu tahun sekali, sebagai responden diambil dua atau tiga jenis petugas dilihat
dari fungsinya, misalnya kepada bangsal/ruangan, perawat pelaksana non
perawatan/pekarya :
1. Kuantitas dan kualitas linen
a. Kauntitas linen
Kuantitas linen/ jumlah linene yang beredar dirungan sangat menentukan
kualitas pelayanan, demikian pula linen yang berputar di ruangan yang diam
akan mengakibatkan linen yang satu cepat rusak dan linen yang lainnya terlihat
belum digunakan. Hal – hal seperti ini dapat menggangu pada saat penggantian
linen berikutnya maupun jika linen tersebut hendak diturunkan kelasnnya.
Untuk itu perlu adanya monitoring ke ruangan – ruangan dengan frekuensi
minimal 3 ( tiga ) bulan sekali atau setiap kali ada pencatatan di buku
adminstrasi yang tidak mengindahkan prinsip FIFO
b.Kualitas linen
Kualitas yang diutamakan dari lenen adalah berih ( fisik linen ), awet ( tidak
rapuh ) dan sehat ( bebas microorganism pathogen )
Frekuensi :
- Untuk monitoring bersih dilakukan dengan memanfaatkan panca indra secara fisik
mulai dari bau ( harum dan bebas dari bau yang tidak sedap ) rasa lembut di kulit
dan skala noda. Dilakukan pada tahap sortir di dalam perputaran pencucian, jika
terdapat kekeurangan dari tiga aspek tersebut maka perlu ada pencucian ulang
sesuai dengan permasalahan masing – masing
- Awet tidak rapuh dapat dialkukan dengan mengedalikan penggunaan frmulasi
bahan kimia serendah mungkin tanpa mangabaikan hasil. Subsitusi penggunaan
bahan kima yang mempunyai sifat melapukan seperti phenol frekunsi dapat
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN MALINAU
( PPK – BLUD )
Jln. Respen Tubu Kec. Malinau Utara. Telp./Fax (0553) 2022220 – 2022215 KodePos 77554
Email : rsud_malinau@yahoo.co `

dialkukan setiap pertputaran waktu standar linen ditetapkan misalnya 200 kali
pencucian.
- Sehat ( bebas mikroorganisme pathogen ) dialkukan dengan pemeriksaan linen
bersih melalui pemeriksaan angka kuman di laboraturium unutk mengetahui
adanya mikroorganisme non – pathogen dalam jumlah yang banyak ( rekontaminasi
)
2. Bahan kimia
a. Fisik dan karateristik bahan kimia dapat berupa warna, butiran serta bau yang
khas dari bahan kimia. Penjelasasn spesifik bahan kimia pada awal pembeliaan
menjadi penting serta melihat perbandingan bahan kimia dari produk bahanb
kimia lainnya akan sangat membantu dalam memoniotor kaulitas nahan kimia
yang dikirim pada pihak rekanan. Untuk menjaga kualitas selalu dilakukan
monitoring setiap bahan kimia akan digunakan.
b.pH ( power Hidrogen ) dan persentasi bahan aktif
Bahan kimia yang gunakan memiliki pH dan bahan aktif seperti persyaratan
dalam LDP ( lembar Data Pengaman ) atau MSDS. Informasi pH penting dalam
mengetahui kualitas bahan kmia yang akan digunakn apakah mengalami
perubahan pada saat penyimpanan dan penggunaan, pertengahan dan akhir
3. Baku mutu air bersih]
a. Persyaratan Permenkes 416
Persyaratan dara air yang digunakan adalah standar air bersih Depkes
( permenkes 416 ) yaitu dilakukan monitoring sedikitnya 6 bulan sekali
b.Persyaratan khusus kandungan besi dan garam – garam
Perlu dialkukan pemeriksaan awal untuk mengetahui adanya dua polutan
penggangu tersebut. Jika standar yang diinginkan tidak dipenuhi, maka harus
dialkukan usaha untuk menurunkan tingkat polutan di air yang digunakan
sebaiknya sama dilakukan setaip 6 bulan sekali
4. Baku mutu limbah cair
Berdasarkan PP No. 85 tahun 1999 tentang pengelolaan limbah berbahaya dan
beracun, dengan lampiran dikategorikan sebagai limbah B3
Kode limbah : D 239
Jenis kegiatan : Laundry dan dry clening
Kode kegiatan : 9301
Seumber pencemaran : Proses clening dan degreasing yang memakai pelarut
organic kuat dan pelaur kostik
Asal/uraian limbah : Pelarut bekas, pelarut kostik bekas, sludge poses
cleaning dan degreasing
Pencemaran uatama : Pelarut organic, hidrokarbon terhalogenasi, lemak
dan gemuk
Dengan demikian limbah laundry dan dry clening harus dikelola sesuai dengan
standar baku mutu sesuai dengan tingkat pencemaran yang dimaksud, namun
permenLH no. 58 tahun 1995 tidak/belum mengakomodir untuk limbah cair
laundry dan dry clening rumah sakit.
Polutan yang mencemari : phospat, snyawa aktif metilen dan sulfide
Frekuensi pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan sekali
Hasil evaluasi diberikan kepada kepala bidang pelayanan penunjang dan umpan
balik yang diberikan dapat menjadi bahan laporan dan pertimbangan dalam
pembuatan perencanaan sesuai tujuan evaluasi.
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN MALINAU
( PPK – BLUD )
Jln. Respen Tubu Kec. Malinau Utara. Telp./Fax (0553) 2022220 – 2022215 KodePos 77554
Email : rsud_malinau@yahoo.co `

g. PENUTUP
Pengelolaan linen yang baik di laundry dapat menekan terjadinya infeksi
nosokomial di rumah sakit, tanggung jawab melaksanakan semua kegiatan secara
aman dilingkungan laundry menjadi tanggung jawab petugas pusat laundry setelah
dilakukan pembekalan terhadap petugas terhadap bahaya yang mungkin terjadi di
lingkungan laundry. Pada dasarnya kecelakaan dapat dihindari dengan mengetahui
potensi bahaya yang dapat ditimbulkannya. Dengan memperhatikan secara seksama
dan melatih teknik – teknik bekerja secara aman maka resiko terjadinya kecelakaan
kerja dapat diturunkan secara signifikan

Anda mungkin juga menyukai