A. PENGANTAR
Bidang studi :
Topik : Anemia pada Remaja
Sasaran : Remaja Wanita Sekolah
Jam :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
D. MATERI
Terlampir
E. MEDIA
1. SAP
2. Leaflet
3. Power Point
F. METODE
1. Penyuluhan
2. Peragaan/simulasi
3. Tanya jawab, diskusi
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan : Menjawab salam
a. Memberi salam Mendengarkan dan
b. Memperkenalkan diri memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan penyuluhaan
d. Menyebut materi/pokok bahasan
yang ingin disampaikan
2. 15 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan
memperhatikan materi
secara berurutan dan teratur
yang disampaikan
Materi :
a. Pengertian anemia
b. Penyebab anemia
c. Klasifikasi anemia
d. Tanda dan akibat anemia pada
remaja
e. Kriteria anemia
f. Penanggulangan anemia
g. Pengobatan anemia
H. EVALUASI
Metode evaluasi : Memberikan pertanyaan
Jenis pertanyaan : Lisan
PENGESAHAN
Mengetahui
Pembimbing PKL Pemberi materi penyuluan
(...............................................)
LAMPIRAN MATERI
ANEMIA PADA REMAJA
A. Pengertian
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Anemia adalah
berkurangnya hingga dibawah nilai normal eritrosit, kuantitas hemoglobin, dan volume packed red blood
cell (hematokrit) per 100 ml darah.
B. Penyebab Umum dari Anemia:
1. Kehilangan darah atau Perdarahan hebat seperti :
Perdarahan Akut (mendadak), Kecelakaan, Pembedahan, Persalinan, Pecah pembuluh
darah,perdarahan Kronik (menahun), Perdarahan menstruasi yang sangat banyak, serta
hemofilia.
2. Berkurangnya pembentukan sel darah merah seperti:
Defesiensi zat besi,defesiensi vitamin B12, defesiensi asam folat,dan Penyakit kronik.
3. Gangguan produksi sel darah merah seperti:
Ketidak sanggupan sumsum tulang belakang membentuk sel- sel darah.
C. Klasifikasi Anemia
1. Berdasarkan Morfologinya
a. Anemia Defisiensi Zat besi
Adalah Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya persediaan
besi untk eritropoiesis, karena cadangan besi kosong (depleted iron store) sehngga
pembentukan hemoglobin berkurang.
b. Anemia Penyakit Kronik
Adalah anemia pada penyakit ini merupakan jenis anemia terbanyak kedua setelah anemia
defisiensi yang dapat ditemukan pada orang dewasa di Amerika Serikat.
2. Anemia Makrositik
a. Defisiensi vitamin B12
Adalah Anemia yang diakibatkan oleh karena kekurangan vitamin B12 dikenal dengan
nama anemia pernisiosa.
b. Defisiensi Asam folat
Adalah bahan esensial untuk sintesis DNA dan RNA. Jumlah asam folat dalam tubuh
berkisar 6-10 mg, dengan kebutuhan perhari 50mg. Asam folat dapat diperoleh dari hati,
ginjal, sayur hijau, ragi. Asam folat sendiri diserap dalam duodenum dan yeyenum bagian
atas, terikat pada protein plasma secara lemah dan disimpan didalam hati. Tanpa adanya
asupan folat, persediaan folat biasanya akan habis kira-kira dalam waktu 4 bulan.
D. Tanda dan Akibat Anemia
1. Tanda – tanda dari penyakit anemia yakni:
a. Lesu, lemah , letih, lelah, lalai (5L).
b. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang, dan konjungtiva pucat.
c. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat.
d. Nyeri tulang, pada kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan tachikardi, dan pingsan.
2. Akibat dari penyakit anemia pada remaja
a. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
b. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal.
c. Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
d. Mengakibatkan muka pucat.
E. Kriteria Anemia
Batasan yang umum dipengaruhi adalah kriteria WHO pada tahun 1968.Dinyatakan
sebagai anemia bila tedapat nilai dengan kriteria sebagai berikut:
G. Pengobatan Anemia
Pengobatan anemia tergantung pada penyebabnya:
1. Anemia kekurangan zat besi. Bentuk anemia ini diobati dengan suplemen zat besi, yang
mungkin Anda harus minum selama beberapa bulan atau lebih. Jika penyebab kekurangan zat
besi kehilangan darah - selain dari haid - sumber perdarahan harus diketahui dan dihentikan.
Hal ini mungkin melibatkan operasi.
2. Anemia kekurangan vitamin. Anemia pernisiosa diobati dengan suntikan - yang seringkali
suntikan seumur hidup - vitamin B-12. Anemia karena kekurangan asam folat diobati dengan
suplemen asam folat.
3. Anemia penyakit kronis. Tidak ada pengobatan khusus untuk anemia jenis ini. Suplemen zat
besi dan vitamin umumnya tidak membantu jenis anemia ini . Namun, jika gejala menjadi
parah, transfusi darah atau suntikan eritropoietin sintetis, hormon yang biasanya dihasilkan
oleh ginjal, dapat membantu merangsang produksi sel darah merah dan mengurangi
kelelahan.
4. Aplastic anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup transfusi darah untuk
meningkatkan kadar sel darah merah. Anda mungkin memerlukan transplantasi sumsum
tulang jika sumsum tulang Anda berpenyakit dan tidak dapat membuat sel-sel darah sehat.
Anda mungkin perlu obat penekan kekebalan tubuh untuk mengurangi sistem kekebalan
tubuh Anda dan memberikan kesempatan sumsum tulang ditransplantasikan berespon untuk
mulai berfungsi lagi.
5. Anemia terkait dengan penyakit sumsum tulang. Pengobatan berbagai penyakit dapat
berkisar dari obat yang sederhana hingga kemoterapi untuk transplantasi sumsum tulang.
7. Sickle cell anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup pemberian oksigen, obat
menghilangkan rasa sakit, baik oral dan cairan infus untuk mengurangi rasa sakit dan
mencegah komplikasi. Dokter juga biasanya menggunakan transfusi darah, suplemen asam
folat dan antibiotik. Sebuah obat kanker yang disebut hidroksiurea (Droxia, Hydrea) juga
digunakan untuk mengobati anemia sel sabit pada orang dewasa.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP ANEMIA)
A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan Kesehatan tentang anemia diharapkan
masyarakat dapat mengetahui cara mengatasi terjadinya anemia
C. METODE
Ceramah
Tanya jawab
Dikusi
D. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Penyaji :Mastura. Adama
Notulen :Ria. T
Moderator : Hilaluddin Rasyid Burna
E. MEDIA
Leaflet
LCD
Laptop
F. PELAKSANAAN KEGIATAN
No. Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
pengertian, penyebab, bahaya tanda dan
gejala serta pencegahan anemia.
G. EVALUASI
1. Pertanyaan : “Apa pantangan pada prnderita anemia, dan bagaimana pemulihan anemia
itu senderi?”
Jawaban :” Pada penderita anemia yang perlu dilakukan adalah mengurangi aktivitasnya
karna saat dia lelah yg dibutuhkan istirahat dan yang penting adalah nutrisi dan zat besi
yg terdapat pada daging, udang, telur,dan ikan. Makanan tersebut mengandung zat besi
yg dibutuhkan tubuh
LAMPIRAN
PEMBAHASAN/ MATERI
1. Pengertian
Anemia/kurang darah adalah keadaan dimana darah merah (Hemoglobin/ Hb) kurang
dari normal (normal 12-13 gr%). Anemia adalah rendahnya kadar hemoglobin (Hb)
dalam sel-sel darah merah, yaitu kurang dari 11 gr %
2. Penyebab Anemia
Kurang nutrisi / kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, terutama
yang berasal dari sumber hewani yang mudah diserap
Penyakit kronis
Kurang zat besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada kehamilan, masa tumbuh
kembang (untuk laki-laki sampai dengan usia 20 tahun, untuk perempuan sampai
dengan usia 18 tahun), dan penyakit infeksi
Kehilangan zat besi yang berlebihan pada perdarahan seperti haid yang berlebihan, sering
melahirkan, kecelakaan dan infeksi karena cacing.
Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi.
3. Tanda dan Gejala Anemia
Perasaan Mudah lelah, lemah, letih, lesu, lunlai (5 L)
Sering Mengantuk
Pandangan berkunang-kunang dari posisi jongkok ke posisi berdiri/ perubahan posisi
Pucat pada wajah, telapak tangan, kuku, dan selaput dalam kelopak mata serta bibir
Sering Pusing/ sakit kepala.
4. Akibat Anemia
a. Gangguan/ hambatan pada pertumbuhan badan dan perkembangan otak
b. Kecerdasan dan prestasi belajar menurun
c. Tubuh menjadi lemah dan kurang bugar
d. Produktivitas dan aktivitas menurun
e. Daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terserang penyakit.
5. Cara Mencegah Anemia
Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung zat besi terutama yang berasal dari
sumber hewani seperti ikan, hati, susu, keju, telur. Sedangkan zat besi yang berasal dari
sumber nabati/tumbuh-tumbuhan yaitu bayam, kangkung, daun singkong, kacang
panjang, kecipir, daun katuk, sawi hijau, kacang – kacangan, tahu, tempe.
Menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan agar tubuh tidak kemasukan
cacing
Agar zat besi dapat diserap dengan baik oleh tubuh maka konsumsi juga makanan yang
mengandung vitamin C yang terdapat pada buah-buahan
Periksakan diri ke dokter atau bidan atau ke pelayanan kesehatan terdekat.
6. Bahaya Anemia Bagi Ibu dan Bayi
1. Bagi Ibu :
Melemahkan ibu, hingga mudah sakit
Bila anemia berat (Hb < 8 gr %) dapat terjadi payah jantung, keguguran, bayi lahir
sebelum waktunya
Mungkin pula terjadi perdarahan waktu melahirkan, hingga mebahayakan jiwa ibu.
Bagi Bayi :
Pertumbuhan janin mungkin terganggu sehingga bayi lahir dengan berat lahir rendah
(BBLR) dan perkembangan otaknya mungkin terganggu
7. Pengobatan
Pengobatan anemia zat besi tergantung pada faktor penyebab yang menimbulkannya. Suatu
contoh jika anemia yang terjadi adalah karena kehilangan darah yang terlalu banyak maka
penyebab dari kehilangan darah tersebut yang perlu diobati. Jika anemia terjadi karena dalam
konsumsi makanan tanpa kandungan zat besi maka pengobatannya adalah megubah diet
makananan menjadi kaya akan zat besi.
a. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah
(TTD).
b. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti: kecacingan,
malaria dan penyakit TBC.
7. Kesimpulan
Untuk mencegah terjadinya anemia di anjurkan bagi kita untuk dapat mengkonsumsi
makanan bergizi seimbang, memelihara kebersihan diri agar kita tidak terkena penyakit
yang dapat menimbulkan penyakit yang bisa mengakibatkan menurunnya hemoglobin
dalam darah serta memeriksakan diri ke pelayan kesehatan terdekat, apakah kita
mengalami anemia atau tidak, maka dengan mengetahuinya kita bisa mencegah dan
mengobatinya.