BAB I
PENDAHULUAN
Sentralisasi merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dan
berfungsi untuk memusatkan seluruh wewenang sejumlah kecil manajer atau yang
berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Dan sentralisasi memiliki
kelebihan seperti Lebih mudah untuk menerapkan kebijakan umum dan praktek untuk
bisnis secara keseluruhan, mencegah bagian lain dari bisnis menjadi terlalu mandiri,
Lebih mudah untuk mengkoordinasikan dan mengendalikan dari pusat, Lebih cepat
pengambilan keputusan lebih mudah untuk menunjukkan kepemimpinan yang kuat.
Sedangkan penyerahan urusan pemerintah dari pusat kepada daerah.
Pelimpahan wewenang kepada Pemerintahan Daerah semata- mata untuk mencapai
suatu pemerintahan yang efisien. Yang memiliki fungsi Harus meningkatkan motivasi
staf, Keputusan yang dibuat lebih dekat dengan pelanggan, Konsisten dengan bertujuan
untuk menyanjung hirarki, Cara yang baik untuk melatih dan mengembangkan
manajemen junior. Dan untuk mengatasi kelemahan Sistem informasi manajemen seperti
dengan meningkatkan efisiensi operasional yaitu mengInvestasikan di dalam teknologi
sistem informasi yang dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien,
memperkenalkan inovasi dalam bisnis yaitu Penggunaan ATM (automated teller
machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem
informasi. dan membangun sumber-sumber informasi strategis yaitu Teknologi sistem
informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis
sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis.
1.2 Permasalahan
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka penulisan
dapat merumuskan beberapa masalahnya, diantaranya sebagai berikut :
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sentralisasi
1. Pengertian
Sentralisasi berasal dari bahasa inggris yang berakar dari kata Centre yang artinya
adalah pusat atau tengah. Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada
sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur
organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia
sebelum adanya otonomi daerah.
Secara terminology sentralisasi :
1. B.N. Marbun dalam bukunya Kamus Politik mengatakan bahwa sentralisasi yang
paham nya kita kenal dengan sentralisme adalah pola kenegaraan yang
memusatkan seluruh pengambilan keputusan politik ekonomi, social di satu
pusat.
2. Sentralisasi adalah seluruh wewenang terpusat pada pemerintah pusat.
Berdasarkan definisi diatas bisa kita interpretasikan bahwa sistem sentralisasi
atau yang berada di suatu puncak pada sebuah struktur organisasi. sentralisasi
Kelebihan sistem ini adalah sebagian keputusan dan kebijakan yang ada di daerah
dapat diputuskan di daerah tanpa campur tangan pemerintah pusat. Namun
kekurangan dari sistem ini adalah pada daerah khusus, euforia yang berlebihan
dimana wewenang itu hanya menguntungkan pihak tertentu atau golongan serta
dipergunakan untuk mengeruk keuntungan para oknum atau pribadi. Hal ini terjadi
karena sulit dikontrol oleh pemerinah pusat.
Kelemahan sistem sentralisasi adalah dimana sebuah kebijakan dan keputusan
pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat
sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi lebih lama.
a. Kelebihan Sentralisasi
1. Lebih mudah untuk menerapkan kebijakan umum dan praktek untuk bisnis
secara keseluruhan.
2. Mencegah bagian lain dari bisnis menjadi terlalu mandiri
3. Lebih mudah untuk mengkoordinasikan dan mengendalikan dari pusat.
4. Lebih cepat mengambil keputsan, lebih mudah untuk menunjukkan
kepemimpinan yang kuat.
b. Kelemahan Sentralisasi
1) Manajer lokal cenderung jauh lebih dekat dengan kebutuhan pelanggannya.
2) Kurangnya otoritas turun hiraki mungkin mengurangi motivasi manajer.
3) Layanan pelanggan tidak mendapat manfaat dari fleksibilitas dankecepatan
dalam pengambilan keputusan local.
2.2 Desentralisasi
1. pengertian
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan
kebijakan kepada manajer atau orang-orang pada level bawah pada suatu suatu
organisasi. Desentralisasi juga dapat dikatakan suatu penyerahan kewenangan dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur urusan rumah tangganya
6
sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara
kesatuan Republik Indonesia.
Dengan adanya desentralisasi maka munculah otonomi bagi suatu pemerintahan
daerah. Desentralisasi sebenarnya adalah istilah dalam keorganisasian yang secara
sederhana di definisikan sebagai penyerahan kewenangan. Dalam kaitannya dengan
sistem pemerintahan Indonesia, desentralisasi akhir-akhir ini seringkali dikaitkan
dengan sistem pemerintahan karena dengan adanya desentralisasi sekarang
menyebabkan perubahan paradigma pemerintahan di Indonesia.
Pada sistem pemerintahan yang terbaru tidak lagi menerapkan sistem
pemerintahan sentralisasi, melainkan sistem otonomi daerah atau otda yang
memberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk mengambil kebijakan yang
tadinya diputuskan seluruhnya oleh pemerintah pusat.
politik. Kejadian yang terjadi berpuluh tahun telah melahirkan suatu rasa curiga dan
sikap tidak percaya kepada pemerintah. Lahirlah gerakan separtisme yang ingin
memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu,
desentralisasi atau otonomi daerah merupakan salah satu tuntutan era reformasi.
b. kelemahan desentralisasi
1) Pengambilan keputusan tidak selalu strategis
2) Sulit untuk mencapai kontrol keuangan yang ketat atau risiko biaya
kekurangan dari sistem ini adalah pada daerah khusus, euforia yang berlebihan
dimana wewenang itu hanya menguntungkan pihak tertentu atau golongan serta
dipergunakan untuk mengeruk keuntungan para oknum atau pribadi. Hal ini terjadi
karena sulit dikontrol oleh pemerinah pusat.
3. Tujuan desentralisasi
Adapun mengenai tujuan dari desentralisasi yang berdasarkan kepada landasan
filosofis bagi penyelenggaraan pemerintah daerah sebagaimana yang dimaksud oleh The
Liang Gie (Jose Riwu Kaho, 2001 Hal 8 ) adalah
1. Dilihat dari sudut politik sebagai permainan kekuasaan desentralisasi dimaksud
untuk mencegah penumpukan kekuasaan di suatu daerah.
2. Dalam bidang Politik, dsentralisasi dianggap sebagai pendemokrasian, dgalam
rangka menarik minat rakyat untuk berpartisipasi dalam pemerintahan (pendidikan
Politik).
3. Dari persfektif teknik organisatoris pemerintah desentralisasi dimaksud unutk
mencapai efensiensi.
4. Dari sudut kultur desentralisasi diharapkan perhatian sepenuh nya ditumpahkan
kepada daerah, seperti, geografi, ekonomi, politk, kondisi masyarakat, kultur.
5. Diharapkan pemerintah daerah lebih memfokuskan pembangunan di daerah
tersebut.
8
a. Segi Ekonomi
Dari segi ekonomi banyak sekali keuntungan dari penerapan sistem
desentralisasi ini dimana pemerintahan daerah akan mudah untuk mengelola
sumber daya alam yang dimilikinya, dengan demikian apabila sumber daya alam
yang dimiliki telah dikelola secara maksimal maka pendapatan daerah dan
pendapatan masyarakat akan meningkat. Seperti yang diberitakan pada majalah
Tempo Januari 2003 “Desentralisasi: Menuju Pengelolaan Sumberdaya Kelautan
Berbasis Komunitas Lokal”. Tetapi, penerapan sistem ini membukan peluang
yang sebesar-besarnya bagi pejabat daerah (pejabat yang tidak benar) untuk
melalukan praktek KKN. Seperti yang dimuat pada majalah Tempo Kamis 4
November 2004 “ Desentralisasi Korupsi Melalui Otonomi Daerah”.
“Setelah Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, resmi menjadi tersangka
korupsi pembelian genset senilai Rp 30 miliar, lalu giliran Gubernur Sumatera
Barat Zainal Bakar resmi sebagai tersangka kasus korupsi anggaran dewan dalam
APBD 2002 sebesar Rp 6,4 miliar, oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat. Dua
kasus korupsi menyangkut gubernur ini, masih ditambah hujan kasus korupsi yang
menyangkut puluhan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di berbagai
wilayah di Indonesia, dengan modus mirip: menyelewengkan APBD”.
b. Segi Sosial Budaya
Dengan diadakannya desentralisasi, akan memperkuat ikatan sosial budaya
pada suatu daerah. Karena dengan diterapkannya sistem desentralisasi ini
pemerintahan daerah akan dengan mudah untuk mengembangkan kebudayaan
yang dimiliki oleh daerah tersebut. Bahkan kebudayaan tersebut dapat
dikembangkan dan di perkenalkan kepada daerah lain. Yang nantinya merupakan
salah satu potensi daerah tersebut.
Sedangkan dampak negatif dari desentralisasi pada segi sosial budaya adalah
masing- masing daerah berlomba-lomba untuk menonjolkan kebudayaannya
masing-masing. Sehingga, secara tidak langsung ikut melunturkan kesatuan yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia itu sendiri.
c. Segi Keamanan dan Politik
Dengan diadakannya desentralisasi merupakan suatu upaya untuk
mempertahankan kesatuan Negara Indonesia, karena dengan diterapkannya
9
kebijaksanaan ini akan bisa meredam daerah-daerah yang ingin memisahkan diri
dengan NKRI, (daerah-daerah yang merasa kurang puas dengan sistem atau apa
saja yang menyangkut NKRI). Tetapi disatu sisi desentralisasi berpotensi
menyulut konflik antar daerah. Sebagaimana pada artiket Asian Report 18 juli
2003 ”Mengatur Desentralisasi Dan Konflik Disulawesi Selatan”
Indonesia memindahkan kekuasaannya yang luas ke kabupaten-kabupaten dan
kota-kota – tingkat kedua pemerintahan daerah sesudah provinsi – diikuti dengan
pemindahan fiskal cukup banyak dari pusat. Peraturan yang mendasari
desentralisasi juga memperbolehkan penciptaan kawasan baru dengan cara
pemekaran atau penggabungan unit-unit administratif yang eksis. Prakteknya,
proses yang dikenal sebagai pemekaran tersebut berarti tidak bergabung tetapi
merupakan pemecahan secara administratif dan penciptaan beberapa provinsi baru
serta hampir 100 kabupaten baru. Dengan beberapa dari kabupaten itu
menggambarkan garis etnis dan meningkatnya ekonomi yang cepat bagi politik
daerah, ada ketakutan akan terjadi konflik baru dalam soal tanah, sumber daya
atau perbatasan dan adanya politisi lokal yang memanipulasi ketegangan untuk
kepentingan personal. Namun begitu, proses desentralisasi juga telah
meningkatkan prospek pencegahan dan manajemen konflik yang lebih baik
melalui munculnya pemerintahan lokal yang lebih dipercaya. Dibidang politik,
dampak positif yang didapat melalui desentralisasi adalah sebagian besar
keputusan dan kebijakan yang berada di daerah dapat diputuskan di daerah tanpa
adanya campur tangan dari pemerintahan di pusat. Hal ini menyebabkan
pemerintah daerah lebih aktif dalam mengelola daerahnya.
Tetapi, dampak negatif yang terlihat dari sistem ini adalah euforia yang
berlebihan di mana wewenang tersebut hanya mementingkat kepentingan
golongan dan kelompok serta digunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi atau
oknum. Hal tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh pemerintah di tingkat
pusat.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas,pengertian sentralisasi adalah memusatkan seluruh
wewenang atas segala urusan yang menyangkut pemerintah kepada tingkat pusat dan
pengertian desentralisasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada
satuan organisasi pemerintah di wilayah untuk menyelanggarakan segenap kepentingan
setempat dari sekelompok penduduk yang mendiami wilayah tersebut.
Dampak-dampak yang di timbulkan oleh sentralisasi dan desentralisasi terbagi dua
yaitu dampak positif dan negatif. Dampak-dampak tersebut dapat di rasakan oleh
masyarakatdalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan keamanan politikyang
kesemuanyaitu berpengaruh dalam kehidupan bangsa.
3.2 saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.