c. Labia Minora
Labia minora merupakan lipatan sebelah medial dari labia mayora dan merupakan lipatan
kecil dari kulit diantara bagian superior labia mayora. Sedangkan labianya mengandung jaringan
erektil. Dijumpai frenulum klitoris, preputium, dan frenulum pudenti.
d. Klitoris
Klitoris merupakan sebuah jaringan erektil kecil, kira-kira sebesar kacang hijau sampe cabe
rawit ditutupi oleh frenulum klitoris. Banyak mengandung urat-urat syaraf sensoris yang dibentuk
oleh suatu ligamentum yang bersifat menahan ke depan simpisis pubis dan pembuluh darah.
f. Vestibulum
Vestibulum merupakan rongga yang sebelah lateralnya dibatasi oleh kedua labia minora,
anterior oleh klitoris, dorsal oleh fourchet. Pada vestibulum terdapat muara-muara dari vagina
uretra dan terdapat juga 4 lubang kecil yaitu: 2 muara dari kelenjar Bartholini yang terdapat
disamping dan agak kebelakang dari introitut vagina, 2 muara dari kelenjar skene disamping dan
agak dorsal dari uretra.
b. Uterus (rahim)
Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu yang gepeng dan
terdiri dari 3 bagian : korpus uteri (badan rahim) yang berbentuk segitiga, servix uteri (leher rahim)
yang berbentuk silindris dan Cavum uteri (rongga rahim). Bagian dari korpus uteri antara kedua
pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim) / proksimal rahim.
Bentuk dan ukuran uterus sangat berbada-bada tergantung dari usia, dan pernah melahirkan
anak atau belum. Cavum uteri (rongga rahim) berbentuk segitiga, melebar di daerah fundus dan
menyempit kearah cervix. Sebelah atas rongga rahim brhubungan dengan saluran indung telur
(tuba follopi) dan sebelah bawah dengan saluran leher rahim (kanalis cervikalis). Hubungan antara
kavum uteri dengan kanalis cervikalis disebut ostium uteri internum, sedangkan muara kanalis
cervikalis kedalam vagina disebut ostium uteri eksternum.
Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan : Perimetrium (lapisan serosa: paling luar) yang
meliputi dinding uteru bagian luar, Myometrium (lapisan otot : tengah) merupakan lapisan yang
paling tebal, Endometrium (selaput lender/lapisan mukosa : dalam) merupakan lapisan bagian
dalam dari korpus uteri yang membatasi kavum uteri.
Uterus diikat pada pelvis oleh tiga set ligamen jaringan ikat, yaitu :
1. Ligament rotundum
Ligament rotundum melekat ke kornu uterus pada bagian anterior insersi tuba fallopii.
Struktur yang menyerupai tali ini melewati pelvis, lalu memasuki cincin inguinal pada
dua sisi dan mengikat osteum dari tulang pelvis dengan kuat. Ligamin ini memberikan
stabilitas bagian atas uterus.
2. Ligament cardinal
Ligament ini menghubungkan uterus ke dinding abdomen anterior setinggi serviks.
3. Ligament uterosakral
Ligament uterosakral melekat pada uterus di bagian posterior setinggi serviks dan
behubungan dengan tulang sacrum.
Fungsi dari ligament cardinal dan uterosakral adalah sebagai penopang yang kuat pada
dasar pelvis wanita. Kerusakan-kerusakan pada ligament ini, termasuk akibat tegangan
saat melahirkan, dapat menyebabkan prolaps uterus dan dasar pelvis ke dalam vagina
bahkan melewati vagina dan mencapai vulva.
Suplai darah Rahim : A. uterine berasal dari a.iliaka interna (a.hipogastrika) dan a.ovarika
Fungsi utama Rahim : siklus haid setiap bulannya, tempat janin tumbuh dan berkembang,
berkontraksi terutama sewaktu bersalin dan sesudah bersalin.
c. Tuba Fallopi
Tuba Fallopi terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan kearah lateral, mulia dari
kornu uteri kanan kiri yang panjangnya kurang lebih 12-13 cm dan diameternya 3-8 mm. bagian
dalam dilapisi silia menyalurkan telur dan hasil konsepsi.
Fungsi : saluran telur, menangkap dan membawa ovum; tempat terjadinya pembuahan.
d. Ovarium
Ovarium terdapat di dalam rongga panggul di sebelah kanan maupun sebelah kiri dan
berbentuk seperti buah kenari. Berukuran 2,5-5 x 1,5-2 x 0,6-1cm. ovarium ditunjang oleh :
mesovarium, lig.ovariak dan lig.infundibulopelvikum.
Fungsi memproduksi sel telur, hormon esterogen dan hormon progesterone, ikut serta mengatur
haid.
3. Endometrium : dilapisi oleh epitel selapis silindris yang turun kedalam lamina propia untuk
membentuk banyak kelenjar uterus. Umunya endometrium dibagi menjadi dua lapisan
fungsional, Stratum functionale di luminal, dan stratum basale di basal. Pada wanita
yang tidak hamil , stratum functionale superfisial dengan kelenjar uterus dan pembuluh
darah terlepas atau terkelupas selama menstruasi, meninggalkan stratum basale yang utuh
dengan sisa-sisa kelenjar uterus basal – sebagai sumber untuk regenerasi stratum
functionale yang baru.
Arteri uterina di lugamentum latum membentuk arteri arkuata. Arteri ini menembus dan
berjalan melingkari miometrium uterus. Pembuluh darah aruata membentuk arteri rectae
(lurus) dan spiralis yang mendarahi endometrium.
3) Fase Menstruasi
Selama fase menstruasi, endometrium di stratum functionale mengalami degenerasi
dan terlepas. Endometrium yang terlepas mengandung kepingan-kepingan stroma yang
hancur, bekuan darah, dan kelenjar uterus beserta produknya. Stratu, basal endomentrii
tetap tidak terpengaruh selama fase ini. Bagian distal arteri spiralis mengalami nekrosis,
sedangkan bagian arteri yang lebih dalam tetap utuh.
2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Haid dan Hormon yang Terkait
1. ESTROGEN
Estrogen yang terdapat secara alami adalah 17ß-estradiol, estron, dan estriol. Zat-zat ini
adalah steroid C18 yang tidak memiliki gugus metil angular. Hormon ini disekresikan terutama
oleh sel granulosa folikel ovarium, korpus luteum, dan plasenta. Biosintesisnya tergantung pada
enzim aromatase (CYP19) yang mengubah testoteron menjadi estradiol dan androstenedion
menjadi estron (dapat juga terjadi di hati, lemak, otot, dan otak).
Fungsi hormone estrogen :
Pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan
Membentuk ketebalan endometrium
Menjaga kualitas dan kuantitas serviks dan vagina untuk penetrasi sperma
Vagina : perubahan selaput vagina meningkatkan getah dan glikogenasam laktat
meningkat oleh bakteri duiderlein Ph menurun menurunkan terjadinya infeksi.
Merangsang pertumbuhan tulang dan mempertahankan kesehatan tulang.
Melindungi jantung dan pembuluh darah dengan meningkatkan HDL dan menurunkan
LDL.
Fungsi utama yaitu merangsang proliferasi sel dan pertumbuhan jaringan organ kelamin
dan jaringan organ lain yang berhubungan dengan organ reproduksi. Pada masa kanak-
kanak estrogen disekresi sedikit, pada pubertas sekresi meningkat sampai 20 kali lipat
dibawah pengaruh hipofisis anterior.
Efek Estrogen:
1. Pertumbuhan uterus, vagina, tuba Falopii, labium mayora dan lanbium minora menyerupai
dewasa.
2. Pembentukan epitel vagina dari tipe kuboid menjadi epitel bertingkat yang lebih tahan
terhadap infeksi dan trauma.
3. Kelenjar berproliferasi untuk memberikan nutrisi kepada ovum dan uterus.
4. Pembuluh darah dan sel epitel bersilia yang mengelilingi tuba Falopii bertambah banyak,
bergerak kearah uterus untuk mendorong ovum.
5. Pada payudara, pertumbuhan jaringan stroma, perkembangan sistem duktus dan penambahan
deposit lemak meningkat.
6. Aktivitas osteoblas meningkat pada tulang rangka, sehingga laju pertumbuhan waktu pubertas
meningkat beberapa tahun, pada wanita lebih cepat berhenti.
7. Merangsang proliferasi sel granulosa dan pematangan folikel.
8. Pematangan telur.
9. Meningkatkan transport sperma dengan merangsang kontraksi uterus kearah atas dan kontraksi
tuba Falopii.
10. Merangsang pertumbuhan endometrium dan miometrium.
11. Merangsang sintesis reseptor progesteron di endometrium dan reseptor oksitosin di miometrium
pada kehamilan.
12. Mengontrol sekresi GnRH dan gonadotropin.
13. Menghambat aksi prolaktin terhadap sekresi ASI selama kehamilan.
14. Protein total tubuh meningkat, terjadi keseimbangan nitrogen tubuh.
15. Deposisi lemak pada subkutan, payudara dan bokong.
16. Kulit jadi lembut dan halus akibat peningkatan androgen adrenal, jumlah keringat meningkat
sehingga timbul akne.
17. Retensi air dan natrium di tubulus ginjal, tetapi jumlahnya kecil.
Pembentukan estradiol :
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-234-1769780408-babii.pdf
2. PROGESTERON
Progesteron adalah suatu steroid C21 yang disekresi oleh korpus luteum, plasenta, dan
folikel (dalam jumlah kecil). Pada wanita, kadarnya sekitar 0,9ng/mL (3nmol/L) selama fase
folikular daur haid dan kadarnya akan meningkat pada fase folikular lanjut. Selama fase luteal,
korpus luteum menghasilkan banyak progesterone dan progesterone plasma meningkat pesat
hingga mencapai kadar puncak sekitar 18ng/mL (60nmol/L).
Fungsi :
1. Merangsang sekretorik pada endometrium selama setengah akhir siklus seksual wanita dan
menyiapkan lingkungan yang baik untuk memberi makan embrio/fetus yang tumbuh.
2. Merangsang pembentukan mukus serviks yang kental.
3. Menghambat sekresi GnRH dan gonadotropin.
4. Merangsang perkembangan alveolus dan lobuler kelenjar mammae.
5. Pada tuba Falopii meningkatkan sekresi untuk nutrisi dari ovum yang dibuahi.
6. Menghambat aksi prolaktin terhadap pengeluaran ASI selama kehamilan.
7. Menghambat kontraksi uterus selama kehamilan
8. Katabolisme protein yang dialirkan ke janin.
B. Siklus Endometrium
Fase Proliferasi
Segera setelah menstruasi, endometrium dalam keadaan tipis dan dalam stadium istirahat. Stadium
ini berlangsung kira-kira 5 hari. Kadar estrogen yang meningkat dari folikel yang berkembang
akan merangsang stroma endometrium untuk mulai tumbuh dan menebal, kelenjar-kleenjar
menjadi hipertrofi dan berproliferasi, dan pembuluh darah menjadi banyak sekali. Kelenjar makin
bertambah panjang tetapi tetap lurus dan berbentuk tubulus. Stroma cukup padat pada lapisan basal
tetapi makin ke permukaan semakin longgar. Pembuluh darah akan mulai berbentuk spiral dan
lebih kecil. Lamanya fase proliferasi sangat berbeda-beda pada setiap orang, dan berakhir pada
saat terjadinya ovulasi.
Fase Sekresi
Setelah ovulasi, dibawah pengaruh progesterone yang meningkat oleh korpus luteum dan terus
diproduksinya estrogen, endometrium menebal dan menjadi seperti beludru. Kelenjar menjadi
lebih besar dan berkelok-kelok, dan epitel kelenjar menjadi berlipat-lipat sehingga memberikan
gambaran seperti gigi gergaji.
Terjadi pula infiltrasi leukosit yang banyak, dan pembuluh darah menjadi makin berbentuk spiral
dan melebar. Lamanya fase sekresi sama pada setiap perempuan yaitu 14 ± 2 hari.
Fase Menstruasi
Korpus luteum berfungsi sampai kira-kira hari ke-23 atau 24 pada siklus 28 hari, dan kemudian
mulai beregresi. Akibatnya terjadi penurunan progesterone dan estrogen yang tajam sehingga
menghilangkan perangsangan pada endometrium. Perubahan iskemik terjadi pada arteriola dan
diikuti dengan menstruasi.
3, MM Kelainan Menstruasi
3.1 definisi
3.2 epid
3.3 etiologi
3.4klasifikasi
Kelainan haid biasanya terjadi karena ketidak seimbangan hormon-hormon yang mengatur haid,
namun dapat juga disebabkan oleh kondisi medis lainnya.Banyaknya perdarahan ditentukan oleh
lebarnya pembukuh darah, banyaknya pembuluh darah yang terbuka, dan tekanan
intravaskular.Lamanya pedarahan ditentukan oleh daya penyembuhan luka atau daya
regenerasi.Daya regenerasi berkurang pada infeksi, mioma, polip dan pada karsinoma.
Etiologi
Amenorrhea dapat terjadi akibat gangguan pada komponen yang berperan pada proses haid.
Komponen tersebut digambarkan dalam bagan sebagai berikut :
Kelainan Kompartemen II
1. Kelainan ovarium
Kelainan ovarium dapat menyebabkan amenorrhea primer maupun sekunder.30-40%
amenorrhea primer mengalami kelainan perkembangan ovarium (Gonadal disgenesis). Pasien
ini dapat terdiri dari pasien dengan kariotip 45X (50%), mosaik (25%), 46XX (25%). Wanita
dengan gonadal disgenesis diseratai amenorrhea sekunder berhubungan dengan kariotip 46xx,
mosaik, 47 xxx ,dan 45x.
2. Sindrom Turner
Pada sindrom ini terjadi kehilangan satu X. Kromososm X aktif dalam oosit untuk menghindari
percepatan kematian folikel.Karena pada pasien ini terjadi kekurangan folikel, terjadi
kekurangan hormon sex gonadal saat pubertas sehingga terjadi amenorrhea primer.
3. Kegagalan ovarium premature
Sekitar 1% wanita akan mengalami hal ini sebelum usia 40 tahun. Hal ini juga terjadi pada
wanita dengan amenorrhea.Kegagalan ovarium yang prematur dapat disebabkan kelainan
genetik dengan peningkatan kematian folikel. Dapat juga merupakan proses autoimun dimana
folikel dihancurkan.
4. Efek radiasi dan kemoterapi
Efek radiasi tergantung dari umur dan dosis radiasi.Fungsi barium dapat kembali setelah
bertahun-tahun kemudian. Di lain pihak kerusakan tidak akan muncul hingga terjadinya
kegagalan ovarium prematur. Ketika radiasi diberikan di luar pelvis, radiasi tidak memberikan
resiko terjadinya kegagalan ovarium prematur.Gonad tidak dalam keadaan bahaya ketika di
dapur menggunakan oven microwave yang berdaya penetrasi rendah.
Kelainan Kompartemen IV
Gangguan pada pasien ini disebabkan oleh gangguan mental yang secara tidak langsung
menyebabkan terjadinya pelepasan neurotransmiter seperti serotonin yang dapat menghambat
lepasnya gonadotropin.Gangguan pada kompartemen ini dapat terjadi pada penderita anoreksia
nervosa maupun atlet atau penari balet yang mengalami latihan dengan ketegangan.Amenorrhea
dapat juga disebabkan oleh penyakit-penyakit lain seperti penyakit kronis (TBC), penyakit
metabolik seperti penyakit tiroid, pankreas dan glandula suprarenalis, kelainan gizi (obesitas dan
underweight), kelainan hepar dan ginjal.
Komplikasi
Komplikasi yang paling ditakutkan dari amenorrhea adalah infertilitas.Komplikasi lainnya adalah
tidak percaya dirinya penderita sehingga dapat menggangu kompartemen IV dan terjadilah
lingkaran setan terjadinya amenorrhea.Komplikasi lainnya munculnya gejala-gejala lain akibat
insufisiensi hormon seperti osteoporosis.
Langkah-langkah diagnosa bila ditemukan amenorrhea
Yang harus dilakukan adalah lakukan pemeriksaan TSH karena pada keadaan hipotroid terjadi
penurunan dopamin sehingga merangsang pelepasan TRH. TRH merangsang hipofise anterior
untuk menghasilkan prolaktin dimana prolaktin akan menghambat pelepasan GnRH. Namun pada
satu waktu, saat hipofise anterior terangsang secara kronik, hipofise anterior dapat membesar
sehingga meningkatkan sekresi GnRH dan menyebabkan terjadinya pematangan folikel yang
terburu-buru sehingga terjadi kegagalan ovarium prematur. Sehingga harus diwaspadai bila terjadi
suatu tanda-tanda hipotiroid, amenorrhea dan galaktorrhea.
Keadaan amenorrhea yang disertai keadaan galaktorrhea dapat juga terjadi pada sindrom chiari-
Frommel yang terjadi setelah kehamilan dan merupakan amenorrhea laktasi yang
berkepanjangan.Diduga keadaan ini disebabkan oleh inhibisi dari faktor imhibisi prolaktin dari
hipofise.Pada sindrom Forbes-Albright terdapat adenoma chromopob dimana banyak dihasilkan
prolaktin.Pada sindrom Ahoemada del-Costello tidak terdapat hubungan antara kehamilan dengan
tumor hipofise.Sindrom ini diduga akibat obat-obatan seperti kontrasepsi dan fenotiazin.Pasien
juga seharusnya dilakukan progesteron challenge.Bila dengan pemberian progesteron lalu
dilakukan withdrawl terjadi haid, maka dipastikan amenorrhea disebabkan anovulasi.Terapi yang
diberikan pada pasien ini adalah pemberian progesterone.Perlu juga diberikan preparat estrogen
bila dengan pemberian progesteron tidak menghasilkan haid untuk mencari apakah penyebab
terjadinya amenorrhea akibat kurangnya estrogen. Bila dengan langkah-langkah di atas tidak
didapatkan hasil yang memuaskan, lakukan pemeriksaan FSH dan LH untuk mencari apakah
penyebab amenorrhea ada pada kompartemen III
Amenorrhea pada atlet dengan latihan berlebih.Saat dilakukan latihan berlebih, dibutuhkan kalori
yang banyak sehingga cadangan kolesterol tubuh habis dan bahan untuk pembentukan hormon
steroid seksual (estrogen & progesteron) tidak tercukupi.Pada keadaan tersebut juga terjadi
pemecahan estrogen berlebih untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar dan terjadilah defisiensi
estrogen dan progeteron yang memicu terjadinya amenorrhea.Pada keadaan latihan berlebih
banyak dihasilkan endorpin yang merupakan derifat morfin.Endorpin menyebabkan penurunan
GnRH sehingga estrogen dan progesteron menurun. Pada keadaan stress berlebih, corticotropin
releasing hormon dilepaskan, pada peningkatan CRH, terjadi peningkatan opoid yang dapat
menekan pemebentukan GnRH.
Oligomenorrhea
Definisi
Oligomenorrhea disebut juga sebagai haid jarang atau siklus panjang.Oligomenorrhea terjadi bila
siklus lebih dari 35 hari.Darah haid biasanya berkurang.
Etiologi
Oligomenorrhea biasanya berhubungan dengan anovulasi atau dapat juga disebabkan kelainan
endokrin seperti kehamilan, gangguan hipofise-hipotalamus, dan menopouse atau sebab sistemik
seperti kehilangan berat badan berlebih.Oligomenorrhea sering terdapat pada wanita astenis.Dapat
juga terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik dimana pada keadaan ini dihasilkan
androgen yang lebih tinggi dari kadara pada wanita normal. Oligomenorrhea dapat juga terjadi
pada stress fisik dan emosional, penyakit kronis, tumor yang mensekresikan estrogen dan nutrisi
buruk. Oligomenorrhe dapat juga disebabkan ketidakseimbangan hormonal seperti pada awal
pubertas.Oligomenorrhea yang menetap dapat terjadi akibat perpanjangan stadium folikular,
perpanjangan stadium luteal, ataupun perpanjang kedua stadium tersebut.Bila siklus tiba-tiba
memanjang maka dapat disebabkan oleh pengaruh psikis atau pengaruh penyakit.
Gejala
Gejala oligomenorrhea terdiri dari periode menstruasi yang lebih panjang dari 35 hari dimana
hanya didapatkan 4-9 periode dalam 1 tahun.Beberapa wanita dengan oligomenorrhea mungkin
sulit hamil. Bila kadar estrogen yang menjadi penyebab, wanita tersebut mungkin mengalami
osteoporosis dan penyakit kardiovaskular. Wanita tersebut juga memiliki resiko besar untuk
mengalami kanker uterus.
Pengobatan
Pengobatan oligomenorrhea tergantung dengan penyebab.Pada oligomenorrhea dengan
anovulatoir serta pada remaja dan wanita yang mendekati menopouse tidak memerlukan
terapi.Perbaikan status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi dapat memperbaiki keadaan
oligomenorrhea.Oligomenorrhea sering diobati dengan pil KB untuk memperbaiki
ketidakseimbangan hormonal.Pasien dengan sindrom ovarium polikistik juga sering diterapi
dengan hormonal.Bila gejala terjadi akibat adanya tumor, operasi mungkin diperlukan.Pengobatan
alternatif lainnya dapat menggunakan akupuntur atau ramuan herbal.
Komplikasi
Komplikasi yang paling menakutkan adalah terganggunya fertilitas dan stress emosional pada
penderita sehingga dapat meperburuk terjadinya kelainan haid lebih lanjut. Prognosa akan buruk
bila oligomenorrhea mengarah pada infertilitas atau tanda dari keganasan.
Polimenorrhea
Definisi
Polimenorrhea adalah kelainan haid dimana siklus kurang dari 21 hari dan menurut literatur lain
siklus lebih pendek dari 25 hari.
Etiologi
Bila siklus pendek namun teratur ada kemungkinan stadium proliferasi pendek atau stadium
sekresi pendek atau kedua stadium memendek.Yang paling sering dijumpai adalah pemendekan
stadium proliferasi.Bila siklus lebih pendek dari 21 hari kemungkinan melibatkan stadium sekresi
juga dan hal ini menyebabkan infertilitas.
Siklus yang tadinya normal menjadi pendek biasanya disebabkan pemendekan stadium sekresi
karena korpus luteum lekas mati.Hal ini sering terjadi pada disfungsi ovarium saat klimakterium,
pubertas atau penyakit kronik seperti TBC.
Terapi
Keadaan ini dapat diperbaiki dengan menggunakan terapi hormonal.Stadium proliferasi dapat
diperpanjang dengan estrogen dan stadium sekresi dapat diperpanjang dengan kombinasi estrogen-
progesteron.
Metrorrhagia
Metrorrhagia adalah perdarahan tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid6 namun
keadaan ini sering dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun berupa bercak.Metrorrhagia dapat
disebabkan oleh kehamilan seperti abortus ataupun kehamilan ektopik6 dan dapat juga disebabkan
oleh faktor luar kehamilan seperti ovulasi, polip endometrium dan karsinoma serviks.Akhir-akhir
ini, estrogen eksogen menjadi penyebab tersering metrorrhagia11.Terapi yang diberikan
tergantung etiologi.
Menorrhagia
Definisi
Menorrhagia adalah pengeluaran darah haid yang terlalu banyak dan biasanya disertai dengan pada
siklus yang teratur.Menorrhagia biasanya berhubungan dengan nocturrhagia yaitu suatu keadaan
dimana menstruasi mempengaruhi pola tidur wanita dimana waita harus mengganti pembalut pada
tengah malam.Menorrhagia juga berhubungan dengan kram selama haid yang tidak bisa
dihilangkan dengan obat-obatan.Penderita juga sering merasakan kelemahan, pusing, muntah dan
mual berulang selama haid.
Etiologi
Etiologi menorrhagia dikelompokan dalam 4 kategori yaitu,
1. Gangguan pembekuan
Walaupun keadaan perdarahan tertentu seperti ITP dan penyakit von willebrands berhubungan
dengan peningkatan menorrhagia, namun efek kelainan pembekuan terhadap individu
bervariasi.Pada wanita dengan tromboitopenia kehilangan darah berhubungan dengan jumlah
trombosit selama haid.Splenektomi terbukti menurunkan kehilangan darah.
2. Disfunctional uterine bleeding (DUB)
Pada dasarnya peluruhan saat haid bersifat self limited karena haid berlangsung secara simultan
di seluruh endometrium serta jaringan endometrium yang terbentuk oleh estrogen dan
progesterone normal bersifat stabil. Pada DUB, keadaan ini sering terganggu.
DUB dapat terjadi disertai ovulasi maupun anovulasi. Pada keadaan terjadinya ovulasi,
perdarahan bersifat lebih banyak dan siklik hampir sesuai dengan siklus haid.Pada keadaan
anovulasi, perdarahan bersifat namun dengan siklus yang tidak teratur sehingga sering disebut
menometrorrhagia. DUB dapat disebabkan estrogen withdrawl bleeding, progesteron
withdrawl bleeding, estrogen breakthrough bleeding, progesterone breakthrough bleeding4,
Estrogen withdrawl bleeding terjadi pada keadaan setelah ooparektomi bilateral, radiasi folikel
yang matur atau penghentian tiba-tiba obat-obatan yang mengandung estrogen. Estrogen
breakthrough bleeding menyebabkan lapisan endometrium menjadi semakin menebal namun
akhirnya runtuh karena kurang sempurnanya struktur endometrium karena tidak sebandingnya
jumlah progesterone yang ada disbanding jumlah estrogen.Perdarahan biasanya bersifat
spotting.Estrogen breakthrough bleeding yang berkelanjutan mengacu pada keadaan
amenorrhea namun secara tiba-tiba dapat mengakibatkan perdarahan yang banyak.
Progesteron withdrawl bleeding terjadi bila korpus luteum dihilangkan. Progesteron withdrawl
bleeding hanya akan terjadi bila diawali proliferasi endometrium yang diatur oleh estrogen.
Namun bila kadar estrogen meningkat 10-20 kali lipat, progesteron withdrawl bleeding tidak
akan terjadi.
Progesterone breakthrough bleeding terjadi bila kadar progesterone melebihi keseimbangan
dengan estrogen. Dinding endometrium yang menebal akan meluruh sedikit demi sedikit akibat
struktur yang tidak kuat. Hal ini terjadi saat menggunakan pil kontrasepsi dalam jangka waktu
lama.
Pada keadaan progesteron withdrawl bleeding dan estrogen breakthrough bleeding diberikan
terapi progesteron sehingga tercapai keseimbangan jumlah progesterone-estrogen.Progesterone
bersifat antiestrogen dimana menstimulasi perubahan estradiol menjadi estron sulfat yaitu
bentuk tidak aktif estrogen.Progesterone juga menghambat pembentukan reseptor
estrogen.Estrogen juga mencegah transkripsi onkogen yang dimediasi oleh estrogen.
Pada oligomenorrhea (estrogen breakthrough bleeding) preparat progesterone yang digunakan
adalah medroxypogesteronaseta, 5-10 mg/hari selama 10 hari.Pada menorrhagia (estrogen
breakthrough bleeding yang berlangsung lama dan progesteron withdrawl bleeding) progestin
digunakan selama 10 hari hingga 2 minggu untuk menstabilkan dinding endometrium lalu
dihentikan secara tiba-tiba dengan maksud mengikis semua dinding endometrium dan bersifat
kuretase alami.
Terapi estrogen diberikan pada Estrogen withdrawl bleeding dan progesterone breakthrough
bleeding untuk memperkuat stroma tempat kelenjar yang hiperplasia karena dirangsang
progesterone. Pada keadaan ini diberikan 25 mg estrogen terkonjugasi secara intra vena tiap 4
jam hingga perdarahan berhenti atau selama 24 jam untuk menghindari terbentuknya trombus
pada kapiler uterus. Semua terapi estrogen harus diikuti terapi progesteron dan withdrawl
bleeding.
Dapat juga diberikan anti prostaglandin untuk vasokontriksi darah sehingga perdarahan dapat
berhenti.Desmopresin asetat (analog sintetik dari arginin vasopresin) digunakan untuk
mengobati DUB pada pasien gangguan pembekuan terutama pada penyakit von willebrand’s
dan dapat diberikan intranasal maupun intravena. Pengobatan dapat meningkatkan kadar faktor
VIII dan faktor von willebrands yang berlangsung sekitar 8 jam.
3. Gangguan pada organ dalam pelvis
Menorrrhagia biasanya berhubungan dengan fibroid pada uterus, adenommiosis, infeksi pelvis,
polips endometrial, dan adanya benda asing seperti IUD. Wanita dengan perdarahan haid
melebihi 200 cc 50% mengalami fibroid. 40% pasien dengan adenomiosis mengalami
perdarahan haid melebihi 80cc13.Menorrhagia pada retrofleksi disebabkan karena bendungan
pada vena uterus sedangkan pada mioma uteri, menorrhagia disebabkan oleh kontraksi otot
yang kurang kuat, permukaan endometrium yang luas dan bendungan vena uterus.
4. Gangguan medis lainnya
Gangguan medis lainnya yang dapat menyebabkan menorrhea diantaranya hipotiroid dan
sindrom cushing, patifisiologi terjadinya belum diketahui dengan pasti. Dapat juga terjadi pada
hipertensi, dekompsatio cordis dan infeksi dimana dapat menurunkan kualitas pembuluh
darah.Menorrhagia dapat terjadi pada orang asthenia dan yang baru sembuh dari penyakit berat
karena menyebabkan kualitas miometrium yang jelek.
Terapi
Terapi menorrhagia sangat tergantung usia pasien, keinginan untuk memiliki anak, ukuran uterus
keseluruhan, dan ada tidaknya fibroid atau polip. Spektrum pengobatannya sangat luas mulai dari
pengawasan sederhana, terapi hormon, operasi invasif minimal seperti pengangkatan dinding
endometrium (endomiometrial resection atau EMR), polip (polipektomi), atau fibroid
(miomektomi) dan histerektomi (pada kasus yang refrakter).Dapat juga digunakan herbal yarrow,
nettle’s purse, agrimony, ramuan cina, ladies mantle, vervain dan raspbery merah yang
diperkirakan dapat memperkuat uterus.Vitex juga dianjurkan untuk mengobati menorrhea dan
sindrom pre-mentrual.Dianjurkan juga pemberian suplemen besi untuk mengganti besi yang
hilang melalui perdarahan. Vitamin yang diberikan adalah vitamin A karena wanita dengan
lehilangan darah hebat biasanya mengalami penurunan kadar vitamin A dan K yang dibutuhkan
untuk pembekuan darah. Vitamin C, zinc dan bioflavinoids dibutuhkan untuk memperkuat vena
dan kapiler.
Prognosis
Prognosis pada semua ketidakteraturan adalah baik bila diterapi dari awal.
Hipomenorrhea (kriptomenorrhea)
Hipomenorrhea adalah suatu keadan dimana jumlah darah haid sangat sedikit (<30cc), kadang-
kadang hanya berupa spotting.Dapat disebabkan oleh stenosis pada himen, servik atau
uterus.Pasien dengan obat kontrasepsi kadang memberikan keluhan ini. Hal ini juga dapat terjadi
pada hipoplasia uteri dimana jaringan endometrium sedikit
Dismenorrhea
Definisi
Dismenorrhea adalah nyeri sewaktu haid ke6,7,12,13. Dismenorrhea terdiri dari gejala yang
kompleks berupa kram perut bagian bawah yang menjalar ke punggung atau kaki dan biasanya
disertai gejala gastrointestinal dan gejala neurologis seperti kelemahan umum.
Klasifikasi
Dismenorrhea primer (idiopatik)
Dismenorrhea primer adalah dismenorrhea yang mulai terasa sejak menarche dan tidak ditemukan
kelainan dari alat kandungan atau organ lainnya2. Dismenorrhea primer terjadi pada 90% wanita
dan biasanya terasa setelah mereka menarche dan berlanjut hingga usia pertengahan 20-an atau
hingga mereka memiliki anak. Sekitar 10% penderita dismenorrhea primer tidak dapat mengikuti
kegiatan sehari-hari.Gejala nya mulai terasa pada 1 atau 2 hari sebelum haid dan berakhir setelah
haid dimulai.Biasanya nyeri berakhir setelah diberi kompres panas atau oleh pemberian
analgesic.Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu hiperaktivitas uterus, endotelin, prostaglandin,
vasopressin dan kerusakan saraf perifer.
Hiperaktivitas uterus berhubungan dengan aliran darah uterus.Hiperaktivitas uterus terjadi pada
endometriosis dan adenomiosis.Uterus yang berkontraksi menyebabkan “angina” sehingga
terjadilah nyeri.Endotelin adalah uterotonin poten pada uterus yang tidak hamil.Endotelin berperan
menginduksi kontraksi otot polos pada perbatasan dengan kelenjar endometrium.Tempat yang
paling banyak mengandung ikatan endotelin adala epitel kelenjar pada tempat tersebut.Endotelin
tersebut dapat menginduksi pelepasan PGF2α dan menginduksi kelenjar lainnya untuk
menghasilkan endorpin lainnya (parakrin). Iskemi yang terjadi akibat kontraksi selanjutnya
merangsang pelepasan endorpin dan PGF2α sehingga akan menyebabkan disperistaltis lebih
lanjut.
Endometrium wanita dengan dismenorrhea menghasilkan PGF2α lebih banyak daripada wanita
normal. PGF2α adalah oksitoksi dan vasokonstriktor yang poten yang bila diberikan pada uterus
akan menghasilkan nyeri dan mengakibatkan pengeluaran darah haid. Alasan mengapa PGF2α
lebih tinggi pada wanita tertentu belum diketahui dengan pasti.Pada beberapa wanita,
prostaglandin dapat mengakibatkan otot polos dalam sistem gastrointestinal berkontraksi sehingga
menyebabkan mual, muntah dan diare.
Vasopresin merupakan vasokonstriktor yang menstimulasi miometrium berkontraksi. Pada hari
pertama menstruasi,kadar vasopresin meningkat pada wanita dengan dismenorrhea.
Kerusakan saraf perifer pada miometrium dan serviks oleh persalinan.Hal ini menjelaskan
mengapa pada wanita yang telah melahirkan dismenorrhea dapat berkurang.
Dismenorrhea sekunder
Dismenorrhea sekunder biasanya terjadi kemudian setelah menarche. Biasanya disebabkan hal
lain. Nyeri biasanya bersifat regular pada setiap haid namun berlangsung lebih lama dan bisa
berlangsung selama siklus.Nyeri mungkin nyeri pada salah satu sisi abdomen.
Dismenorrhea sekunder dapat disebabkan oleh endometriosis dimana jaringan uterus tumbuh di
luar uterus dan ini dapat terjadi pada wanita tua maupun muda. Implan ini masih bereaksi terhadap
estrogen dan progesteron sehingga dapat meluruh sat haid. Hasil peluruhan bila jatuh ke dalam
rongga abdomen dan merangsang peritoneum akan menghasilkan nyeri. Endometriosis ditemukan
pada 10-15% wanita usia 25-33 tahun. Dismenorrhea sekunder dapat juga disebabkan fibroid,
penyakit radang panggul; IUD; tumor pada tuba fallopi, usus atau vesika urinaria; polip uteri;
inflmatory bowel desease; skar atau perlengketan akibat operasi sebelumnya dan adenomiosis
yaitu suatu keadaan dimana endometrium tumbuh menembus myometrium
Terapi
Dismenorrhea primer biasanya diobati oleh NSAID seperti ibuprofen dan naproxen yang dapat
mengurangi nyeri pada 64% penderita dissmenorrhea primer.Pil kontrasepsi menghilangkan nyeri
dan gejala lainnya pada 90% penderita dengan menekan ovulasi dan jumlah perdarahan.Terapi ini
membutuhkan waktu 3 siklus untuk menghilangkan gejala.Kompres panas juga dapat mengurangi
nyeri.
B. Haid
Yaitu darah yang keluar dari seorang wanita secara alami, tanpa suatu sebab dan pada waktu-
waktu tertentu.
Usia wanita yang mengalami haid tidak tertentu, kapan seorang wanita melihat pada dirinya
darah haid maka ia telah dianggap haid, walaupun belum berusia 9 tahun atau berusia di
atas 50 tahun.
Batas minimal dan maksimal masa haid tidak tentu, kapan seorang wanita melihat darah
kebiasaan tersebut bukan karena luka dan sebagainya maka darah itu adalah darah haid
tanpa diukur dengan masa tertentu. Kecuali jika haid itu berlanjut dan tidak berhenti atau
berhenti dalam waktu singkat itu disebut istihadhah.
Haid itu akan berhenti dengan keluarnya lender putih yaitu cairan wanita, maka terdapat
dua kemungkinan ; bila itu terjadi dalam masa haid dan ia menganggapnya sebagai daraah
haid yang ia kenal, maka itu berarti darah haid, dan bila terjadi diluar kebiasaan waktu haid
dan ia tidak menganggapnya sebagai darah haid yang ia kenal, maka darah itu tidak ada
hukumnya karena termasuk sesuatu yang sedikit (yang dimaafkan).
Adapun tata cara mandi yang disunnahkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah :
a. mencuci kedua tangan sekali, dua kali atau tiga kali.
b. lalu mencuci kemaluan dengan tangan kiri, setelah itu tangan bekas menggsok kemaluan
tersebut digosokan ke bumi.
c. kemudian berwudhu seperti wudhunyaorang yang mau shalat. Boleh mengakhirkan kedua kaki
(dalam berwudhu tidak mencuci kaki)sampai mandi selesaibaru kemudian mencuci kedua kaki.
d. membasahi kepala sampai pangkal rambutdengan menyela-nyelanya dengan jari-jemari.
e. setelah itu menuangkan air di atas kepala sebanyak tiga kali.
f. kemudian menyiram seluruh tubuh, dimulai dengan bagian kanan tubuh lalu bagian kiri sambil
membersihkan kedua ketiak, telinga bagian dalam, pusar dan jari jemari kaki serta menggosok
bagian tubuh yang mungkin digosok.
g. selesai mandi, mencuci kedua kaki bagi yang mengakhirkannya (tidak mencucinya tatkala
berwudhu)
h. membersihkan/mengeringkan air yang ada di badan dengan tangan (dan boleh dengan handuk
atau lainnya)
Daftar Pustaka