BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang ditandai
dengan meningkatnya tekanan darah lebih dari normal. Batas normal tekanan
darah meliputi tekanan darah sistolik >140 mmHg dan Diastolik ≥90 mmHg
(Junaidi, 2010). Penderita hipertensi seringkali tidak menyadari bahwa terjadi
komplikasi seperti kerusakan organ vital yang dapat mengakibatkan kematian.
Sebanyak 70% penderita hipertensi tidak menyadari mengalami hipertensi hingga
dirinya memeriksakan tekanan darahnya ke pelayanan kesehatan. Sebagian lagi
mengalami tanda dan gejala seperti sering berdebar-debar, terasa kencang pada
tengkuk, dan pusing (Adib, 2009). Kelompok pre lanjut usia dan lanjut usia
merupakan kelompok umur yang rentan terkena hipertensi. Peningkatan tekanan
darah merupakan masalah normal dari proses penuaan, namun kondisi ini tetap
harus mendapatkan perhatian khusus agar tidak berlanjut kepada penyakit lain
yang lebih serius atau terjadinya kerusakan organ vital yang lain.
Data Kesehatan Dasar Kemenkes RI tahun 2012, hipertensi menempati
urutan terbanyak penyakit yang diderita oleh pre lansia dan lansia. Berdasarkan
prevalensi hipertensi lansia di Indonesia sebesar 45,9% untuk umur 55-64 tahun,
57,6% umur 65-74 tahun dan 63,8% umur >75 tahun. (Riskesdas, 2013).
Berdasarkan data kunjungan pasien hipertensi di Puskesmas Karang Rejo bulan
Januari sampai September 2018 jumlah pasien hipertensi adalah sebanyak 3244
orang, jumlah tersebut merupakan perigkat kedua presentase penyakit dengan
kunjungan pasien terbanyak di Puskesmas Karang Rejo.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti merasa perlu
dilakukannya penelitian hubungan tingkat pengetahuan diet hipertensi terhadap
tekanan darah pada pasien hipertensi, karena diketahui asupan natrium
memiliki hubungan terhadap tekanan darah pada penderita
hipertensi, menurut penelitian Aliffian, S (2013) yang menyatakan bahwa
peningkatan asupan natrium berimbang pula dengan peningkatan tekanan
darah pada penderita hipertensi. Diet yang mengandung kadar lemak, garam

1
 2

yang tinggi, dan rendah serat dapat menjadi salah satu penyebab hipertensi.
Natrium yang terdapat dalam garam dapat menambah viskositas darah
sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat. Tujuan dari
penatalaksanaan diet yaitu membantu menurunkan tekanan darah dan
mempertahankan tekanan darah menuju normal. Diet merupakan salah satu
cara untuk mengatasi hipertensi tanpa efek samping yang serius, karena
metode pengendaliannya yang alami (Utami 2009).

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan tingkat pengetahuan diet hipertensi terhadap tekanan
darah pada pasien hipertensi di Poli Lansia Puskesmas Karang Rejo?

1.3 Tujuan
1. Mengidentifikasi karakteristik pasien hipertensi di Poli Lansia Puskesmas
Karang Rejo
2. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan diet hipertensi terhadap tekanan
darah pada pasien hipertensi di Poli Lansia Puskesmas Karang Rejo.

1.4 Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi, evaluasi dan

landasan untuk mengambil langkah kebijakan di masa depan yang berkaitan
dengan pengetahuan diet hipertensi yang baik pada pasien dengan hipertensi
khususnya di Poli Lansia Puskesmas Karang Rejo.