Balita Kekurangan Energi Protein (Kep)
Balita Kekurangan Energi Protein (Kep)
I. TUJUAN PERCOBAAN :
Menuliskan reaksi redoks yang terjadi dalam sel elektrolisis.
Menentukan zat – zat yamg trerbentuk dalam sel elektrolisis.
Elektrolisis larutan KI
1 Isi tabung U dengan larutan KI Pada kutub positif (+) :
0,5 M hingga ¾ volume tabung. Electrode menghasilkan warna kuning yang
Masing – masing mulut tabung semakin lama semakin lama semakin
U dan hubungkan tabung U dan banyak. Mengubah lakmus biru menjadi
hubungkan electrode itu dengan biru dan lakmus merah menjadi merah,
sumber arus listrik selama kira – dengan pH 7 (netral).
kira 2 menit. Catat perubahan Pada kutub negatif (-) :
yang terjadi pada tiap – tiap Elektrode menghasilkan gelembung.
electrode. Mengubah lakmus biru menjadi biru dan
lakmus merah menjadi merah, dengan pH 7
(netral).
2 Ambil larutan dari katoda ke plat Pada kutub positif (+) :
tetes dan larutan di anoda ke plat Warna tetap. Mengubah lakmus biru
tetes kemudian diuji masing – menjadi biru dan mengubah lakmus merah
masing dengan indikator menjadi merah, dengan pH 7 (netral).
fenolptalein (PP). Pada kutub negatif (-) :
Warnanya berubah menjadi merah.
Mengubah lakmus biru menjadi biru dan
lakmus merah menjadi merah,dengan pH 7
(netral).
3 Ulangi langkah no. 2, uji dengan Pada kutub positif (+) :
larutan amilum. Amati dan catat Warnanya berubah menjadi biru. Mengubah
apa yang terjadi ! lakmus biru menjadi biru dan lakmus merah
menjadi merah, dengan pH 7 (netral).
Pada kutub negatif (-) :
Warnanya berubah menjadi putih susu.
Mengubah lakmus biru menjadi biru dan
lakmus merah menjadi merah,dengan pH 7
(netral).
1. Elektrolisis Na2SO4(aq)
Na2SO4(aq) 2Na+(aq) + SO42-(aq)
Pada ruang Anoda terdapat partikel-partikel SO42- dan molekul H2O. Dan
terjadi reaksi Oksidasi : 2H2O(l) O2(g)+4H+(aq)+4e. Zat yang terbentuk di
Anoda yaitu Gas O2 karena yang mengalami oksidasi di anoda yaitu ion SO42- dan
molekul H2O karena ion SO42- merupakan sisa asam maka yang teroksidasi
adalah molekul H2O yang menghasilkan O2(g)+ H+(aq).
Pada ruang Katoda terdapat partikel-partikel Na+ dan molekul H2O. Pada
ruang Katoda terjadi reaksi Reduksi : 2H2O(l) + 2e H2(g)+ 2OH- (aq). Zat yang
terbentuk di Katoda yaitu Gas H2, yang mengalami oksidasi di anoda yaitu ion
Na+ dan molekul H2O karena ion Na+ merupakan golongan IA maka yang
teroksidasi adalah molekul H2O yang menghasilkan O2(g) + H+(aq).
2. Elektrolisis CuSO4(aq)
CuSO4(aq) → Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Pada ruang anoda terdapat partikel – partikel SO42-(aq) dan molekul H2O(l).
Dan terjadi reaksi Oksidasi. 2H2O(l) → 4e + 4H+(aq) + O2(g). Zat yang terbentuk di
anode yaitu gas O2, yang mengalami oksidasi SO42- dan H2O karena SO42-
merupakan ion sisa asam maka yang teroksidasi adalah H2O yang menghasilkan
gas O2.
Pada ruang katoda terdapat partikel – partikel ion Cu2+(aq) dan molekul
H2O(l). Reduksi. Cu2+(aq) + 2e → Cu(s). Zat yang terbentuk di anode yaitu Cu(s) , yang
mengalami oksidasi Cu2+(aq) dan molekul H2O(l), karena Cu2+(aq) lebih mudah
tereduksi dari pada molekul air, maka ion Cu2+(aq) yang mengalami reduksi yang
menghasilkan Cu(s).
3. elektrolisis NaCl(aq).
NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)
Pada ruang Anoda terdapat partikel-partikel Cl-(aq) dan molekul H2O. Dan
terjadi reaksi Oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e. Zat yang terbentuk di Anoda yaitu
Gas Cl2(g), yang mengalami oksidasi di anoda yaitu ion Cl-(aq) dan molekul H2O
karena ion Cl-(aq) merupakan golongan VII A maka yang mengalami oksidasi
adalah ion Cl-(aq) yang menghasilkan Cl2(g).
Pada ruang Katoda terdapat partikel-partikel Na+ dan molekul H2O. Pada
ruang Katoda terjadi reaksi Reduksi : 2H2O(l) + 2e H2(g)+ 2OH- (aq). Zat yang
terbentuk di Katoda yaitu Gas H2, yang mengalami oksidasi di anoda yaitu ion
Na+ dan molekul H2O karena ion Na+ merupakan golongan IA maka yang
teroksidasi adalah molekul H2O yang menghasilkan O2(g) + H+(aq).
4. elektrolisis KBr(aq)
KBr(aq) → K+(aq) + Br-(aq)
Pada ruang Anoda terdapat partikel-partikel Br-(aq) dan molekul H2O. Dan
terjadi reaksi Oksidasi : 2Br-(aq) → Br2(g) + 2e. Zat yang terbentuk di Anoda yaitu
Gas Br2(g), yang mengalami oksidasi di anoda yaitu ion Br-(aq) dan molekul H2O
karena ion Br-(aq) merupakan golongan VII A maka yang mengalami oksidasi
adalah ion Br-(aq) yang menghasilkan Br2(g).
Pada ruang Katoda terdapat partikel-partikel K+(aq) dan molekul H2O. Pada
ruang Katoda terjadi reaksi Reduksi : 2H2O(l) + 2e H2(g)+ 2OH- (aq). Zat yang
terbentuk di Katoda yaitu Gas H2, yang mengalami oksidasi di anoda yaitu ion K+
+
(aq) dan molekul H2O karena ion K (aq) merupakan golongan IA maka yang
teroksidasi adalah molekul H2O yang menghasilkan O2(g) + H+(aq).
5. Elektrolisis KI(aq)
KI(aq) → K+(aq) +I-(aq)
Pada ruang Anoda terdapat partikel-partikel I-(aq) dan molekul H2O. Dan
terjadi reaksi Oksidasi : 2I-(aq) → I2(s) + 2e. Zat yang terbentuk di Anoda yaitu I2(s),
yang mengalami oksidasi di anoda yaitu ion I2(s) dan molekul H2O karena ion I2(s)
merupakan golongan VII A maka yang mengalami oksidasi adalah ion I-(aq) yang
menghasilkan I2(s).
Pada ruang Katoda terdapat partikel-partikel K+(aq) dan molekul H2O. Pada
ruang Katoda terjadi reaksi Reduksi : 2H2O(l) + 2e H2(g)+ 2OH- (aq). Zat yang
terbentuk di Katoda yaitu Gas H2, yang mengalami oksidasi di anoda yaitu ion K+
+
(aq) dan molekul H2O karena ion K (aq) merupakan golongan IA maka yang
teroksidasi adalah molekul H2O yang menghasilkan O2(g) + H+(aq).
VI. KESIMPULAN
Sel elektrolisis adalah reaksi redoks yang terjadi karena adanya sumber
listrik.
Reaksi di katoda (-) mengalami reduksi, sedangkan di anoda (+)
mengalami oksidasi.
Potensial elektroda dipengaruhi oleh konsentrasi dan jenis elektrodanya.
SEL ELEKTROLISIS
OLEH :
KT AYU DIAH SUMANTIKA DEWI (30)
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMAN 2 AMLAPURA
TAHUN AJARAN 2010/2011