BAB II
TINJAUAN PUASTAKA
10. Pengetahuan
1. Pengertian
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
a. Tahu
b. Memahami
tersebut.
c. Aplikasi
diketahui tersebut pada situasi yang lain. Misalnya sesorang yang telah
d. Analisis
yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi
e. Sintesis
yang telah ada. Misalnya dapat membuat atau meringkas dengan kata-
kata atau kalimat sendiri tentang hal-hal yang telah dibaca atau
dibaca.
f. Evaluasi
1. Penelitian kuantitatif:
kuantitatif :
2. Penelitian Kualitatif
1. Wawancara mendalam:
11. Sikap
1. Pengertian
sikap adalah merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan
merupakan pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata lain fungsi sikap belum
Diabetes melitus.
sikap yang utuh (total attitude). Dalam menentukan sikap yang utuh ini,
Pengetahuan ini akan membawa ibu untuk berfikir dan berusaha supaya
berfikir ini komponen emosi dan keyakinan ikut ikut bekerja sehingga ibu
anaknya tidak terserang demam berdarah. Ibu ini mempunyai sikap tertentu
berdarah.
a. Menerima
(ante natal care), dapat diketahui atau diukur dari kehadiran ibu untuk
b. Menanggapi
c. Menghargai
orang lain merespons. Contoh butir a tersebut, ibu itu mendiskusikan ante
d. Bertanggung jawab
bila ada orang lain yang mencemoohkan atau adanya risiko lain. Contoh
tersebut, ibu yang sudah mau mengikuti penyuluhan ante natal care, ia
3. Pengukuran Sikap
berisi atau mengatakan hal-hal yang positif mengenai objek sikap, yaitu
mungkin pula berisi hal-hal negatif mengenai objek sifat yang bersifat tidak
insulin.
kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan
dituangkan dalam satu jawaban yang jelas dan singkat tetapi secara
penyakitnya.
membutuhkan suplai insulin dari luar. Keadaan ini disebabkan oleh lesi
pada sel beta pankreas karena mekanisme autoimun, yang pada keadaan
tertentu dipicu oleh infeksi virus. Pulau pankreas diinfiltrasi oleh limfosit
Setelah kematian sel beta, ICA akan menghilang kembali. Sekitar 80%
diekspresikan di sel beta. Diabetes melitus tipe I terjadi lebih sering pada
Diabetes yang paling sering terjadi. Pada tipe ini, disposisi genetik juga
mutlak bergantung pada suplai insulin dari luar. Pelepasan insulin dapat
bukan merupakan penyebab tunggal diabetes tipe II. Penyebab yang lebih
genetik yang kuat, Diabetes tipe II dapat terjadi pada usia muda (onset
lemak dan protein tetap dipertahankan dengan baik. Jadi, Diabetes tipe II
metabolisme lemak.
cushing,
insulin, dan
e) Sindrom genetik.
ini.
karena dua hal yaitu (1). Penurunan respons jaringan perifer terhadap
darah (hiperglikemik). Pada tahan ini sel β pankreas mengalami adaptasi diri
dantidakdisadariolehpenderita.Beberapa
A. Keluhan Klasik :
Hal ini disebabkan glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam
Rasa haus amat sering dialami oleh penderita karena banyaknya cairan
Dikiranya sebab rasa haus ialah udara yang panas atau beban kerja
banyak.
B. Keluhan Lain :
mengalami kerusakan.
lama sembuhnya.
berperan.
dan melebihi ambang ginjal untuk zat ini, maka timbul glikosuria.
negatif dan berat badan berkurang. Rasa lapar yang semakin besar
yaitu:
3) Umur.
Melitus.
5) Riwayat lahir dengan BB rendah, kurang dari 2,5 kg. Bayi yang lahir
5) Merokok
gangguan sirkulasi.
a. Kelainan genetik
b. Usia
fungsi yang drastis, Diabetes Melitus tipe 2 sering muncul pada usia 45
meredakan stress. Tetapi gula dan lemak berbahaya bagi mereka yang
insulin). Obesitas bukan karena makanan yang manis atau kayak lemak,
tergolong gemuk.
bagian besar berdasarkan ada tidaknya gejala khas Diabetes Melitus. Gejala
khas Diabetes Melitus terdiri dari poliuria, polidipsia, polifagia dan berat
badan menurun tanpa sebab yang jelas, sedangkan gejala tidak khas
gatal, mata kabur, disfungsi ereksi (pria) dan pruritus vulva (wanita).
darah abnormal satu kali saja sudah cukup untuk menegakkan diagnosis,
2 Atau
(7,0 mmol/L)
jam
seperti biasa
anak), dilarutkan dalam air 250mL dan diminum dalam waktu 5 menit
tidak merokok
a. Edukasi
seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-
a) Karbohidrat
b) Lemak
energi.
c) Protein
BB perhari.
d) Natrium
natrium nitrit.
e) Serat
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
04 DESEMBER 2018 – 20 DESEMBER 2018 28
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN PROVNSI SUMATERA UTARA
f) Pemanis Alternatif
Pemanistakberkaloritermasuk:aspartam, sakarin,
2) Kebutuhan Kalori
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
04 DESEMBER 2018 – 20 DESEMBER 2018 29
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN PROVNSI SUMATERA UTARA
BB normal : BB ideal ± 10 %
(IMT) :
IMT = BB(kg)/TB(m2)
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
04 DESEMBER 2018 – 20 DESEMBER 2018 30
LAPORAN KEGIATAN
DINAS KESEHATAN PROVNSI SUMATERA UTARA
Klasifikasi IMT
BB Kurang <18,5
BB Normal 18,5-22,9
BB Lebih ≥23,0
Obes 2 : > 30
a) Jenis Kelamin
b) Umur
aktivitas fisik.
tidak perang.
d) Stress Metabolik
e) Berat Badan
BB.
pria.
untuk makan pagi (20%), siang (30%), dan sore (25%), serta 2-3 porsi
c. Latihan Jasmani
menit.
d. Intervensi Farmakologis
Glukosidase (Acarbose).
e. Kontrol Rutin
kebutuhan.
b) Pemeriksaan HbA1C
terapi.
8. Komplikasi
yaitu:
Kalau tidak ada glukosa maka benda-benda keton yang dipakai sel.
mengakibatkan asidosis.
lewat urin.
persepsi nyeri.
saluran kemih.
9. Lanjut Usia
atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dan suatu
perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.
fisik dan psikis yang pada akhirnya akan berpengaruh pada ekonomi dan
sosial lansia. Sehingga secara umum akan berpengaruh pada activity of daily
living.