Anda di halaman 1dari 10

RSU dr.

SUYUDI PACIRAN LAMONGAN


Jl. RAYA DEANDLES PACIRAN LAMONGAN
Telp. (0322) 661412 Fax. (0322) 666293 Hp. 081330758300
Email. rsu.suyudi@gmail.com

PANDUAN
INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT
(ICRA)/KRITERIA RISIKO AKIBAT RENOVASI

2018
PERSETUJUAN
PANDUAN INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT (ICRA)/KRITERIA RISIKO
AKIBAT RENOVASI
RUMAH SAKIT UMUM dr. SUYUDI PACIRAN LAMONGAN

Penyiapan dokumen sebagai regulasi merupakan hal pokok di rumah sakit karena merupakan
acuan dalam pelaksanaan pelayanan di rumah sakit umum dr. suyudi paciran lamongan. Dalam
Panduan yang telas disusun oleh Pokja MFK, dengan disertai penjelasan cara
implementasinya.
Untuk dapat terjadinya keseragaman bentuk dan susunan panduan sesuai dengan pedoman
penyusunan dokumentasi akreditasi rumah sakit, maka perlunya untuk diperiksa dan disetujui
sebelum diimplementasikan.

TINDAKAN NAMA JABATAN TANDA TANGAN

Disiapkan Ketua Pokja MFK

Tgl. ……………..20..

Diperiksa Ketua Akreditasi

Tgl. ……………..20..

Disetujui Direktur

Tgl. ……………..20..

Panduan ICRA 2018| 1


DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN
DAFTAR ISI
BAB I. DEFINISI ----------------------------------------------------------------------------------- 3
BAB II. LATAR BELAKANG -------------------------------------------------------------------- 4
BAB III. TATA LAKSANA ------------------------------------------------------------------------ 5
BAB IV. DOKUMENTASI ------------------------------------------------------------------------- 7

Panduan ICRA 2018| 2


BAB I
DEFINISI

Infection Control Risk Assessment (ICRA) merupakan suatu sistem pengontrolan pengendalian
infeksi yang terukur dengan melihat kontinuitas dan probabilitas dalam aplikasi pengendalian
infeksi di lapangan

Panduan ICRA 2018| 3


BAB II

LATAR BELAKANG

Sebagaimana jenis infeksi penyakit lainnya, infeksi nosokomial biasanya terjadi jika
penderita lemah atau jika barier alamiah terhadap invasi mikroba terganggu. Terdapat beberapa
jenis barier alamiah terjadinya infeksi penyakit. Sebagaimana diketahui,kulit,membrane mukosa,
saluran gastrointestinal, saluran kencing, dan saluran nafas atas berfungsi sebagai barier alamiah
terhadap infeksi.

Menurut Setyawati ( 2002 ) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya


infeksi nosokomial anatara lain :

- Kuman penyakit ( jumlah dan jenis kuman,lama kontak dan virulemsi )


- Sumber infeksi
- Perantara atau pembawa kuman
- Tempat masuk kuman pada hospes baru
- Daya tahan tubuh hospes baru
- Keadaan rumah sakit meliputi :
- Prosedur kerja,alat,hygene kebersihan, jumlah pasien dan konstruksi rumah sakit
- Pemakaian antibiotik yang irasional
- Pemakaian obat seperti imunosupresi,kortikostreroid dan sitostatika,tindakan
invasive dan instrumentasi
- Berat penyakit yang diderita

Sehingga diperlukan tindakan atau prosedur untuk pencegahan infeksi. Sebelum tindakan
dilakukan,tahap pertama yang sangat penting adalah dilakukannya penilaian resiko terjadinya
infeksi. Untuk itulah dilakukan INFECTION CONTROL RSIK ASSESMENT ( ICRA ).ICRA
merupakan bagian dari proses perencanaan program PPI. Dengan disusunnya ICRA ini sebagai
bentuk langkah awal untuk mengembangkan rencana dengan baik.Perencanaan ini dilakukan
secara bersama,yang merupakan bentuk dasar dari program.Panduan ICRA ini disusun dan ruang
lingkup program berdasarkan resiko yang dihadapi oleh organisasi yang berhubungan dengan
infeksi

Panduan ICRA 2018| 4


BAB III

TATA LAKSANA

1. DAN PERENCANAAN PERSIAPAN


Menyiapkan data-data berupa :
 Formilir
1. Formuulir evaaluasi pengorganisasian PPI
2. Formulir persiapan risk assessment
 Standart/kebijakan
 Laporan/data surveilans
 Pengetahuan
2. REKRUTMENT TIM
 Undangan rapat
Undangan ditujukan pada risk assessment team yang terdiri dari tim PPIRS, staf
medis, laboratorium, farmasi, perawat, kru OK, rawat jalan, tim sanitasi, CSSD,
dan tim Mutu Rumah Sakit
 Agenda rapat
Agenda rapat berupa menggali informasi dan usulan-usiulan peserta rapat
terutama terkait masalah PPI apa yang paling penting dan penyebab apa yang
sering ditemukan pada waktu visit, pelaksanaan prosedur
3. TAHAPAN PENYUSUNAN ICRA
1. Identifikasi risiko
Identifiksai adalah hal yang pertama yang dilakukan untuk mengelola risiko.
Identifi8kasi risiko dapat diperoleh melalui (2) cara yaitu :
a. Identifikasi risiko pro aktif : kegiatan identifikasi yang dilakukan dengan cara pro
aktif mencari risiko yang berpotensi mengakibatkan infeksi
Metode yang dugunakan : audit, inspeksi ahli dan pengalaman rumah sakit
b. Identifikasi risiko reaktif : kegiatan identifikasi yang dilakukan setelah risiko
muncul bermaniofestasi dalam bentuk insiden/gangguan
Metode : pelaporan insiden
2. Setelah proses identifikasi risiko selesai dilaksanakan, langkah selanjutnya adaalah
analisa risiko. Analisa ini dilakukan dengan cara menilai seberapa peluang risiko itu
muncul serwta barat-ringannya dampak yang ditimbulkan. Analisis risiko ini dapat
dengan mudah dilakukan dengan cara kuantitatif yaitu dengan cara vmenberi skor
satu (1) sampai dengan lima (5) pada masing-masing peluang dan dampak. Makin
besat angka, maka makin besar peluang makin sering atau dampak semakin berat.

Panduan ICRA 2018| 5


Setelah skor peluang dan dampak diperoleh, langkah selanjutnya adalah kedua angka
skor dikalikan. Tujuannya untuk mendapatkan peringkat. Makin tinggi angkanya,
makin tinggi peringkatnya dan prioritasnya.

Skor risiko
SKOR RISIKO = Dampak X Probability

3. Evaluasi risiko
Dengan evaluasi nrisiko ini, setiap risiko ndikelola oleh orang yang
bertanggungjawab sesauai peringkatnya. Dengan denikian, tidak ada risiko yang
terlewati, dan terjadi pendelegasian tugas yang jelas sesuai dengan berat ringannya
risiko
4. Monitoring (pengawasan)
Monitoring dilakukan setiap bulan berdasarkan prioritas masalah yang didapatkan
untuk selanjutnya dilaporkan dan dilakukan tindak lanjut terhadap hambatan dan
pemecahan masalah

Panduan ICRA 2018| 6


BAB IV

DOKUMENTASI

Penyusunan ICRA menggunakan penilaian sebagai berikut :

PENILAIAN DAMPAK KLINIS

Tingkat Deskripsi Dampak


Risiko
1 Tidak signifikan Tidak ada cedera
2 Minor  Cedera ringan,
misallukalecet
 Dapat diatasi denganP3K
3 Moderat  Cedera sedang, misal :
lika robek
 Berkurang fungsi
motorik/sesnsorik/Psikol
ogis atau intelektual
(reversible, tidak
berhubungan dengan
penyakit)
 Setiap kasus yang
memperpanjang
perawatan
4 Mayor  Cedera luas/berat, misal:
cacat, lumpuh
 Kehilanagn fungsi
motorik/sesnsorik/Psikol
ogis atau intelektual
(reversible, tidak
berhubungan dengan
penyakit)

5 Katatropik  Kematian yang tidak


berhubungan dengan
perjalanan penyakit

Panduan ICRA 2018| 7


Penilaian Probabilitas

Tingkat risiko Deskripsi


1 Sangat jarang/rtare (5thn/kali)
2 Jarang/unlikely (2-3 tahuh/kali)
3 Mungkin/possible (1-2 tahun/kali)
4 Sering/likely (beberapa kali/tahun)
5 Sangat sering/almostly (tiap minggu/bulan)

Penilaian sistem/kesiapan

Tingkat risiko Deskripsi


1 Tidak ada
2 Kurang
3 Cukup
4 Baik
5 Sangat baik

Panduan ICRA 2018| 8


FORMULIR INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT (ICRA)
NO JENIS POTENSIAL SKOR PRIORI TUJUAN STRATEGI EVALUASI PROGRESS/
KELOMP RISIKO/MAS TAS UMUM ANALISIS
OK ALAH
RISIKO

Panduan ICRA 2018| 9

Anda mungkin juga menyukai