Anda di halaman 1dari 2

Rumah Gadang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang merupakan

rumah tradisional dan banyak di jumpai di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Rumah
ini juga disebut dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah
Bagonjong atau ada juga yang menyebut dengan nama Rumah Baanjuang. Rumah
dengan model ini juga banyak dijumpai di sumatra barat, Namun tidak semua
kawasan di Minangkabau (darek) yang boleh didirikan rumah adat ini, hanya pada
kawasan yang sudah memiliki status sebagai nagari saja Rumah Gadang ini boleh
didirikan. Begitu juga pada kawasan yang disebut dengan rantau, rumah adat ini juga
dahulunya tidak ada yang didirikan oleh para perantau Minangkabau.

Rumah adat ini memiliki keunikan bentuk arsitektur dengan bentuk puncak atapnya
runcing yang menyerupai tanduk kerbau dan dahulunya dibuat dari bahan ijuk yang
dapat tahan sampai puluhan tahun, namun belakangan atap rumah ini banyak berganti
dengan atap seng

Intinya rumah gadang tak hanya diartikan secara ukuran yang besar. Filosofinya lebih
kepada fungsinya yang besar. Hasanadi, dkk dalam bukunya Mahakarya Rumah
Gadang Minangkabau, menyebutkan, ciri khas rumah gadang terletak pada bentuk
atapnya seperti tanduk kerbau atau bergonjong. "Pada umumnya, rumah gadang
memanjang dari utara ke selatan, sedangkan bagian depannya ada yang menghadap
timur dan barat

Pada bentuk puncak selalu runcing dan tampak menyerupai dengan tanduk
kerbau yang memiliki arti yaitu sebagai lambang kemenangan. Dengan bentuk yang
seperti tanduk kerbau tersebut sering dikaitkan dengan kisah Tombo Alam
Minangkabau, yaitu sebuah kisah yang menceritakan kemenangan adu kerbau antara
orang Minang dengan orang Jawa. Pada bagian atap dari rumah adat Minangkabau ini
terbuat dari ijuk dan bisa bertahan hingga sampai puluhan tahun.

Sejarah akan gonjong pada Rumah Gadang ini memang tak ada yang pasti.
Namun satu hal yang pasti, di mana bagian atap yang melengkung dan lancip pada
atap rumah yang disebut dengan Gonjong ini, telah menjadi salah satu simbol atau
ikon bagi masyarakat Minangkabau. Simbol gonjong ini, juga digunakan pada bagian
depan rumah makan Padang yang tersebar di seluruh Nusantara. Logo-logo lembaga
ataupun perkumpulan masyarakat Minangkabau juga banyak yang menggunakan ikon
gonjong dengan berbagai variasinya.
Cerita yang menyatakan, bahwa bentuk Rumah Gadang yang menyerupai
tanduk kerbau itu, berkaitan dengan cerita tambo kemenangan orang Minangkabau
dalam beradu kerbau dengan utusan Raja Jawa pada jaman dulu. Nah, untuk
melestarikan kemenangan tersebut, masyarakat Minangkabau pun membuat gonjong
pada bagian atap rumahnya yang menyerupai tanduk kerbau.

Sementara cerita lain menyatakan, bentuk rumah khas Minang ini mirip sebuah kapal
bernamakan “lancang”. Di mana pada jaman dahulu kala, kapal lancang datang dari
arah timur melalui Sungai Kampar. Ketika sampai di hulu sungai, kapal ditarik ke
daratan.
Nah, agar kapal tidak lapuk, maka dipasangkan atap pada kapal. Layar yang digantung
pada tiang-tiangnya, kemudian diikat denga tali dan difungsikan sebagai atap. Namun
karena layar terlalu berat, tiang-tiang itu melengkung menyerupai gonjong seperti atap
Rumah Gadang sekarang. Atas dasar tersebut, nenek moyang orang Minang yang
menjadi penumpang kapal, kemudian membangun rumah yang mirip dengan bagian
atas lancang, yang akhirnya menjadi cikal-bakal dari bentuk rumah tradisional
Minangkabau.

Anda mungkin juga menyukai