Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MEGANG
KECAMATAN LUBUKLINGGAU UTARA II
Jl. Nangka RT. 01 No. 36 Kel. Ponorogo Kecamatan Lubuklinggau Utara II
No.tlpn: 0733325880 email www.bludpkmmegang@gmail.com

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSKESMAS MEGANG

NOMOR :445/14/UPTD.PKM-MG/SK/III/2019

TENTANG

PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS ( PMP )


DI PUSKESMAS MEGANG

PIMPINAN PUSKESMAS MEGANG,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya untuk meningkatkan mutu dan kinerja di Puskesmas
Megang maka dipandang perlu melakukan perubahan atas Keputusan
Pimpinan Puskesmas Megang Nomor: 445/003/SK/A.3/I/2017;
b. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan yang
bermutu dan aman;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b
dan c diatas perlu ditetapkan suatu kebijakan berupa keputusan Pimpinan
Puskesmas Megang;

Mengingat : 1. Undang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;


2. Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik;
4. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
5. Undang-Undang No. 32 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
6. Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 5 Tahun 2014 tentang
penyelenggaraan kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015,
tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2016,
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas;
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan
Pasien;
12. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.14 Tahun 2017 Tentang Tata Naskah
Dinas di Lingkungan Kementrian Kesehatan;
13. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.27 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Pencegahan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
14. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/ 2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan publik;
15. Pedoman Pengendalian Dan Peningkatan Mutu Di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama. Direktorat Mutu Dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan.
Kementrian Kesehatan RI. 2016
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN PIMPINAN PUSKESMAS MEGANG TENTANG


PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS (PMP).

KESATU : Penetapan Tim manajemen mutu Puskesmas


1. Supaya mutu dapat dikelola dengan baik maka perlu ditetapkan Tim
manajemen mutu yang bertugas untuk melakukan koordinasi, monitoring,
dan membudayakan kegiatan perbaikan mutu dan kinerja secara
berkesinambungan dalam upaya menjamin pelaksanaan kegiatan
perbaikan mutu dan kinerja dilakukan secara konsisten dan sistematis.
2. Penetapan Tim manajemen mutu dan uraian tugas sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
3. Tim manajemen mutu tersebut bertanggung jawab dalam menyusun
pedoman (manual) mutu dan kinerja bersama dengan Pimpinan
Puskesmas yang akan menjadi acuan bagi Pimpinan, Penanggung jawab
Upaya Puskesmas dan pelaksana kegiatan Puskesmas.
4. Tim manajemen mutu tersebut bertanggung jawab dalam menyusun
pedoman (manual) mutu dan kinerja bersama dengan Pimpinan
Puskesmas yang akan menjadi acuan bagi Pimpinan, Penanggung jawab
Upaya Puskesmas dan pelaksana kegiatan Puskesmas.

KEDUA : Perbaikan kinerja yang berkesinambungan


Pelaksanaan perbaikan mutu dan kinerja direncanakan dan dimonitor serta
ditindaklanjuti. Pimpinan dan Tim manajemen mutu secara periodik
melakukan pertemuan tinjauan manajemen untuk membahas umpan balik
pelanggan, keluhan pelanggan, hasil audit internal, hasil penilaian kinerja,
perubahan proses penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas, maupun perubahan kebijakan mutu jika diperlukan, serta
membahas hasil pertemuan tinjauan manajemen sebelumnya, dan
rekomendasi untuk perbaikan.

KETIGA : Peran Serta dalam Perbaikan Mutu dan Kinerja.


Peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas memerlukan peran serta aktif baik
pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas, pelaksana
kegiatan dan pihak-pihak terkait, sehingga perencanaan dan pelaksanaan
perbaikan mutu dapat terwujud serta memberikan kepuasan pada pengguna
Puskesmas.

KEEMPAT : Evaluasi kegiatan perbaikan kinerja.


1. Upaya perbaikan mutu dan kinerja perlu dievaluasi apakah mencapai
sasaran-sasaran/indikator-indikator yang ditetapkan. Hasil temuan audit
internal disampaikan kepada Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab
manajemen mutu, Penanggung jawab Program/ Upaya Puskesmas dan
pelaksana kegiatan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan.
2. Jika ada permasalahan yang ditemukan dalam audit internal tetapi tidak
dapat diselesaikan sendiri oleh Pimpinan dan karyawan Puskesmas, maka
permasalahan tersebut dapat dirujuk ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
untuk ditindak lanjuti.

KELIMA : Upaya memberdayakan pengguna Puskesmas untuk berperan serta dalam


memperbaiki kinerja Puskesmas
1. Sesuai dengan prinsip perbaikan mutu dan kinerja yang berfokus pada
pengguna, maka pengguna dan masyarakat diharapkan berperan serta
dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas.
Kegiatan pemberdayaan pengguna dan masyarakat tidak hanya terbatas
pada penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas, tetapi juga terhadap upaya perbaikan mutu. Masyarakat dapat
dilibatkan dalam memberikan masukan, ide-ide yang diperoleh dari survei,
maupun keterlibatan langsung dalam pertemuan-pertemuan yang dilakukan
oleh Puskesmas dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja.
2. Pemberdayaan pengguna dapat dilakukan melalui survei masyarakat desa,
musyawarah masyarakat desa atau mekanisme yang lain dalam upaya
perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas.
3. Bentuk-bentuk pemberdayaan/peran masyarakat, antara lain adalah: peran
serta dalam memberikan pelayanan, melakukan advokasi, dan melakukan
pengawasan, melalui forum-forum pemberdayaan masyarakat yang ada.

KEENAM : Peningkatan kinerja Puskesmas dilakukan secara berkesinambungan.


1. Sasaran/indikator perbaikan mutu dan kinerja perlu disusun sebagai tolok
ukur upaya perbaikan mutu dan kinerja.
2. Dalam penilaian kinerja Puskesmas, jika terjadi hasil yang tidak sesuai
harus ditindaklanjuti dengan koreksi, dan tindakan korektif.
3. Koreksi merupakan upaya perbaikan atau pembetulan terhadap adanya
suatu kejadian atau hasil yang tidak sesuai. Kejadian atau hasil yang tidak
sesuai tersebut perlu dianalisis untuk menentukan akar penyebab masalah,
untuk kemudian dilakukan tindakan korektif. Tindakan korektif tersebut
dilakukan untuk mengatasi penyebab kejadian atau hasil yang tidak sesuai,
agar tidak terulang kembali
4. Upaya preventif dilakukan dengan mengantisipasi kemungkinan terjadinya
hasil yang tidak sesuai.
5. Puskesmas harus menyusun prosedur tindakan korektif dan prosedur
tindakan preventif dalam upaya mencapai hasil yang optimal.

KETUJUH : Kegiatan kaji banding dengan Puskesmas lain tentang kinerja Puskesmas.
1. Bila dimungkinkan kegiatan kaji banding pengelolaan dan pelaksanaan
Upaya/Kegiatan Puskesmas dengan Puskesmas lain. Kegiatan kaji banding
merupakan kesempatan untuk belajar dari pengelolaan dan pelaksanaan di
Puskesmas yang lain, dan akan memberi manfaat bagi kedua belah pihak
untuk perbaikan pelaksanaan Upaya/Kegiatan Puskesmas.
2. Kajibanding dapat difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
melalui pertemuan kajibanding kinerja antar puskesmas, atau dapat
dilakukan atas insiatif beberapa puskesmas untuk bersama-sama
melakukan kajibanding kinerja.
3. Instrumen kajibanding yang disusun untuk membandingkan kinerja dengan
puskesmas lain dapat berupa instrumen untuk membandingkan capaian
indikator-indikator kinerja atau perbandingan proses pelaksanaan kegiatan.

KEDELAPAN : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkannya dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : Lubuklinggau
Pada tanggal : 04 Maret 2019

PIMPINAN PUSKESMAS MEGANG,

AH.ROSYIDI, SKM
NIP. 19620106 198801 1 001
LAMPIRAN I: KEPUTUSAN PIMPINAN PUSKESMAS
NOMOR :445/14/UPTD.PKMMEGANG/SK/II/2019
TENTANG : STRUKTUR TIM MUTU PUSKESMAS MEGANG DAN URAIAN TUGAS

STRUKTUR TIM MUTU


PUSKESMAS MEGANG
KETUA TIM MUTU
dr. Ema Yuliana

KETUA TIM AUDIT


SEKRETARIS MUTU
Liza Triana, SST
Suminah, S.Kep

ADMEN UKM UKP

KETUA ADMEN KETUA UKM KETUA UKP


Erix Extrada,SKM ESENSIAL -drg. Citra Dewi
KREDENSIALING -Meilya Astuti, SKM KREDENSIALING
- Eka Mujiasih, KETUA UKM -dr.Ema Yuliana
Am.Kep -Ns.Suminah, S.Kep
PENGEMBANGAN
- Erix Extrada,SKM
- Erfiana Yulieta, SKM K3
K3 -Liza Triana, SST
KREDENSIALING
-Yuniarti Setianingsih, Emayani, S.Kep
S.Kep -Eli Martini, SKM
-Widya Anggraini, S.Kep -Taty Maryani MANAJEMEN
MANAJEMEN K3 RESIKO
RESIKO - Titi Reni, SKM -Ritna Fibrianita,
- Parida Iryani, AMK -Santika Sari, AMKL S.Farm
- Ratna Handayani, MANAJEMEN Utami Prihadini, S.ST
AMKeb RESIKO
-Nurihsan Oktaviana,
Am.Keb
-Lidya Padhilah

PIMPINAN PUSKESMAS MEGANG


KECAMATAN LUBUKLINGGAU UTARA II,

AH. Rosyidi,SKM
NIP. 19620106 198812 1 001
URAIAN TUGAS TIM MUTU

1. KETUA TIMMUTU
a. Menjamin penetapan, penerapan dan pemeliharaan proses – proses yang dibutuhkan
oleh Standar Akreditasi yang ditetapkan diseluruh unitkerja
b. Menyusun Pedoman Mutu dan Standar Operasional Prosedur yang disahkan oleh
KepalaPuskesmas/FKTP
c. Menyusun Kebijakan Mutu dan Indikator Mutu sesuai dengan ketentuan.
d. Memastikan Standar Operasional Prosedur telahditerapkan
e. Memastikan pemantauan proses di unitkerja
f. Memastikan pengendalian ketidaksesuaian layanan Administrasi Manajemen dan,
Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Pelayaan Upaya KesehatanPerorangan
g. Memastikan pengukuran Indikator Mutu di setiap unitpelayanan
h. Mengkoordinasikan tindakan perbaikan dan pencegahan terhadap ketidaksesuaian
proses realisasi layanan maupun ketidak sesuaian layananpuskesmas/FKTP
i. Membangun kapasitas organisasi untuk mencapai visi dan misi puskesmas
j. Memotivasi terbentuknya budaya organisasi untuk memenuhi persyaratanpelanggan
k. Memastikan terlaksananya Internal Audit dan TinjauanManajemen
l. Memastikan dan mengelola Survei kepuasan pelanggan dan penanganan
saran/keluhanpelanggan
2. KOORDINATOR MUTU ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
a. Bertanggung jawab atas terlaksananya penilaian kinerja manajemen
b. Bertanggungjawab atas terlaksananya rapat tinjauanmanajemen
c. Bertanggungjawab atas terlaksananya kajibanding kinerja dengan puskesmaslain
d. Bertanggungjawab atas terlaksananya penilaian perjanjian kerja sama dengan
pihakketiga

3. KOORDINATOR MUTU UPAYA KESEHATANMASYARAKAT


a. Bertanggungjawab atas terlaksananya Penilaian kinerja UKM dan tindaklanjutnya
b. Bertanggungjawab atas pengukuran indikator mutu UKM oleh masing-masing
penanggungjawabprogram
c. Bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko pada pelayananUKM
d. Bertanggung jawab atas penerapan Rencana monitoring dan evaluasi program UKM.

4. KOORDINATOR MUTU UPAYA KESEHATANPERSERORANGAN


a. Bertanggungjawab untuk penetapan area prioritas berdasarkan data dan informasi,
baik dari hasil monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan
pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan
kecenderungan terjadinyamasalah.
b. Memastikan bahwa salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatanpasien
c. Bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unitpelayanan.
d. Bertanggung jawab atas pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan
pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak
lanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatanpasien.
e. Bertanggung jawab atas upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
f. Bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko pada pelayanan klinis.
Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian tidak
diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensialcedera.
g. Bertanggung jawab atas penerapan Program dan Kegiatan- kegiatan peningkatan
mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program
peningkatan mutu laboratorium dan program peningkatan mutu pelayananobat.
h. Bertanggung jawab atas penerapan Program pelatihan yang terkait dengan
peningkatan mutu dan keselamatanpasien.
i. Bertanggung jawab atas penerapan Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi
untuk menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut
yangdilakukan.
j. Bertanggung jawab atas penerapan rencana monitoring dan evaluasi program mutu
dan keselamatanpasien.

5. TIM AUDITINTERNAL
Tugas tim audit internal yaitu:
a. Menginformasikan jadwal audit mutuinternal
b. Membuat rencana audit internal/audit plan dalam satutahun
c. Membuat jadwal auditinternal
d. Menyusun instrument auditinternal
e. Menyusun pembagian tugas auditor danauditee
f. Menyiapkan auditor dan auditee (auditor membuat checklistsesuai
scopeaudit, auditee menyiapkan dokumen mutu dan bukti penerapan)
g. Melakukan persiapan untuk pelaksanaan auditinternal
h. Memastikan audit internal terlaksana sesuai denganrencana
i. Menyusun laporan hasil auditmutu
j. Memverifikasi temuan / rekomendasi yang telah closedout
k. Menyampaikan laporan hasil audit mutu pada rapat Tinjauan
Manajemen
l. Memastikan temuan Audit Internal telah ditindaklanjuti
m. Menyusun Laporan AuditInternal

6. TIM KREDENSIAL
a. Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis
b. Melakukan verifikasi persyaratan kredensial;
c. Merekomendasikan Kewenangan Klinis tenaga kesehatan;
d. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis;
e. Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan;
f. Melaporkan seluruh proses Kredensial kepada Pimpinan Puskesmas

7. TIM KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3)


a. Melaksanakan Advokasi Keselamatan Kesehatan Kerja kepada Pimpinan Puskesmas.
b. Melakukan Identifikasi masalah bahaya lingkungan kerja pada masing-masing
Poliklinik.
c. Menyusun program keselamatan kesehatan kerja pada masing-masingUnit Kerja
Eksternal dan Internal sesuai Tupoksi
d. Menyusun SOP (Standar Operasional Prosedur) yang berkaitan dengankeselamatan
kesehatan kerja
8. MANAJEMEN RISIKO
a. Menetapkan konteks
b. Identifikasi bahaya
c. Melakukan penilaian risiko
d. Menganalisis semua risiko yang di area pelayanan klinis
e. Melakukan pengendalian risiko
f. Melaksanakan komunikasi risiko
g. Melakukan dokumentasi manajemen risiko
h. Mengimplementasikan manajemen risiko

PIMPINAN PUSKESMAS MEGANG


KECAMATAN LUBUKLINGGAU UTARA II,

AH. Rosyidi,SKM
NIP. 19620106 198812 1 001

Anda mungkin juga menyukai