BAB I
KONSEP TEORI
A. Pengertian
Gout adalah penyakit metabolic yang ditandai dengan penumpukan asam urat yang
nyeri pada tulang dan sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas, pergelangan dan
genetic pada metabolisme purin atau hiperuricemia (Brunner & Suddarth, 2011).
Arthritis pirai (gout ) merupakan suatu sindrom klinik sebagai deposit Kristal asam
B. Etiologi
asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit dengan
metabolisme asam urat abnormal dan kelainan metabolic dalam pembentukan purin dan
1. Faktor genetic seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkan asam urat
2. Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, gangguan ginjal
b. Karena penggunaan obat – obatan yang menurunkan eksresi asam urat seperti :
aspirin, diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat, aseta zolamid dan etambutol.
b. Gout sekunder metabolic disebabkan pembentukan asam urat berlebih karena penyakit
d. Gout primer renal terjadi karena eksresi asam urat di tubulus distal ginjal yang sehat.
e. Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal misalnya glomeronefritis
95 % penderita gout ditemukan pada pria. Gout sering menyerang wanita pada post
menopause usia 50 – 60 tahun. Juga dapat menyerang laki – laki usia pubertas dan atau usia
diatas 30 tahun. Penyakit ini paling sering mengenai sendi metarsofaringeal, ibu jari kaki,
C. Patofisiologi
Adanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang mengandung asam
urat tinggi dan system eksresi asam urat yang tidak adekuat akan menghasilkan akumulasi
asam urat yang berlebihan di dalam plasma darah (hiperuricemia ), sehingga mengakibatkan
Kristal asam urat menumpuk dalam tubuh. Pennimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan
menimbulkan responinflamasi.
3. Kombinasi keduanya.
Saat asam urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain, maka asam
urat tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam – garam urat yang berakumulasi
atau menumuk di jaringan konectif diseluruh tubuh, penumpukan ini disebut tofi. Adanya
Kristal memicu respon inflamasi akut dan netrofil melepaskan lisosomnya. Lisosom tidak
Banyak faktor yang berperan dalam mekanisme serangan gout. Salah satunya yang
telah diketahui peranannya adalah konsentrasi asam urat dalam darah. Mekanisme serangan
gout akan berlangsung melalui beberapa fase secara berurutan, sebagai berikut :
1. Presipitasi Kristal monosodium urat. Dapat terjadi dalam jaringan bila konsentrasi dalam
plasma lebih dari 9 mg/dl. Prseipitasi ini terjadi di rawan, sonovium, janringan para –
artikuler misalnya bursa, tendon dan selaputnya. Kristal urat yang bermuatan negatif
akan dibungkus ( coate ) oleh berbagai macam protein. Pembungkusan dengan IgG akan
kemotaksis yang menimbulkan respon leukosit PMN dan selanjutnya akan terjadi
Terdapat empat tahap perjalanan klinis dari penyakit gout yang tidak diobati, antara lain :
1. Hiperuricemia asimtomatik
3. Tahap interkritis
4. Gout kronik
a. Nyeri hebat
c. Sakit kepala
d. Demam
a. Serangan akut
E. Penatalaksanaan
Medikasi
a. Pengobatan serangan akut dengan Colchine 0,6 mg PO, Colchine 1,0 – 3,0 mg ( dalam
c. Colchines (oral/iv) tiap 8 jam sekali untuk mencegah fagositosis dari Kristal asam urat
d. Nostreoid, obat – obatan anti inflamasi (NSAID ) untuk nyeri dan inflamasi.
e. Allopurinol untuk menekan atau mengontrol tingkat asam urat dan untuk mencegah
serangan.
f. Uricosuric untuk meningkatkan eksresi asam urat dan menghambat akumulasi asam
urat.
0,5 g/hrai atau sulfinpyrazone (Anturane ) pada pasien yang tidak tahan terhadap
benemid atau menurunkan pembentukan asam urat dengan Allopurinol 100 mg 2x/hari.
Perawatan
a. Anjurkan pembatasan asupan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu
jeroan (jantung, hati, lidah, ginjal, usus ), sarden, kerang, ikan herring, kacang –
b. Anjurkan asupan kalori sesuai kebutuhan: Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan
c. Anjurkan asupa tinggi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat
baik di konsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan
BAB II
A. Pengkajian
Pengumpulan data klien, baik subjektif maupun objektif melalui anamnesis riwayat
1. Anamnesis : Identitas (Meliputi nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, bahasa yang
darah, nomor register, tanggal masuk rumah sakit, dan diagnosis medis.
2. Riwayat penyakit sekarang : Pengumpulan data dilakukan sejak munculnya keluhan dan
secara umum mencakup awal gejala dan bagaimana gejala tersebut berkembang. Enting
3. Riwayat penyakit dahulu : Pada pengkajian ini, ditemukan kemungkinan penyebab yang
hiperparatiroidisme). Masalah lain yang perlu ditanyakan adalah pernakah klien dirawat
dengan maslah yang sama. Kaji adanya pemakaian alkohol yang berlebihan, penggunaan
obat diuretic.
4. Riwayat penyakit keluarga : Kaji adanya keluarga dari generasi terdahulu yang
mempunyai keluhan yang sama dengan klien karena klien gout dipenagruhi oleh faktor
genetic. Ada produksi/sekresi asam urat yang berlebihan dan tidak diketahui
penyebabnya.
5. Riwayat psikososial : Kaji respon emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan
peran klien dalam keluarga dan masyarakat. Respon didapat meliputi adanya kecemasan
yang berbeda dan berhubungan erat dengan adanya sensanyi nyeri, hambatan mobilitas
fisik akibat respon nyeri, dan ketidaktahuan akan program pengobatan dan prognosis
penyakit dan peningkatan asam urat pada sirkulasi. Adanya perubahan peran dalam
keluarga akibat adanya nyeri dan hambatan mobilitas fisik memberikan respon terhadap
6. Pemeriksaan diagnostic : Gambaran radiologis pada stadium dini terlihat perubahan yang
berarti dan mungkin terlihat osteoporosis yang ringan. Pada kasus lebih lanjut, terlihat
1. Nyeri akut b/d peradangan sendi, penimbunan Kristal pada membrane sinovia, tulang
rawan artikular, erosi tulang rawan, prolifera sinovia dan pembentukan panus.
2. Gangguan mobilitas fisik b/d penurunan rentang gerak, kelamahan otot pada rentang
gerakan, dan kekakuan pada sendi kaki sekunder akibat erosi tulang rawan dan
pembentukan panus.
3. Gangguan Bodi Image b/d perubahan bentuk kaki dan terbentuknya tofus.
1. Nyeri Akut
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester,
Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2012.
Ikram, Ainal, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Diabetes Mellitus Pada Usia Lanjut jilid I Edisi
ketiga, Jakarta : FKUI, 2012.