DISUSUN OLEH:
KRISNA HANJAR PRASTAWA
12/334701/PA/14934
YOGYAKARTA
MEI
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Tugas metode seismik II kali ini adalah melakukan pengolahan data seismik 3D
dengan menggunakan software HRS. Proses pengolahan dilakukan sampai dengan
proses inversi seismik. Data yang disediakan merupakan data demo HRS, dimana
tujuan dari tugas kali ini adalah untuk mengenalkan proses interpretasi data seismik.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuka software HRS dengan
mengklik 2x toolbar Geoview
Kemudian akan muncul Jendela ‘Opened Database List’ Pilih New – OK untuk
membuat database baru. Pada menu HRS, dibuka geoview. Kemudian muncul
tampilan window seperti di bawah ini. Pilih menu New.
GEOVIEW serta Well Explorer akan terbuka. Pada Geoview terdapat beberapa fitur
seperti AVO, eLog, STRATA dan lain – lain. Fitur ini nantinya akan terintegrasi satu
sama lain saat dibuka, asalkan database yang digunakan sama. Pada ‘ New Well Log
Database’ silakan menyimpan database pada lokasi/ drive yang diinginkan. Usahakan
nama database dan project nanti sama agar memudahkan dalam manajemen data.
Langkah selanjutnya adalah meng-input data well yang sudah disediakan. Selanjutnya
klik Import Data – Logs, Checkshot , Tops Deviated Geometry From Files. Maka akan
terbuka jendela File Import. Pada window ini pilih Well mana yang ingin diolah. Klik
Add untuk menambahkan, lalu Next- Next – Next – Next – OK – Pada satuan pilih
Metric karena lkita menggunakan satuan SI. jika tidak ada parameter yang mau
diubah. Untuk melihat isi file yang akan dimasukkan apada data well Anda dapat
meilhat pada View File Content, selain itu Anda juga dapat melihat header file pada
Well Head. Untuk mengubah – ubah batas Inline dan Xline nya juga bisa dilakukan
pada jendela File Import ini
Langkah selanjutnya adalah meng-input data well yang sudah disediakan.
Maka muncul info well yang sudah di-input. Lalu tekan Next.
Pada window ini, ditampilkan spesifikasi header data well, jika tidak sesuai dengan data
survey-nya, maka bisa dilakukan edit, lalu tekan Next.
Data well yang ditampilkan spesifikasinya.
Setelah data well berhasil diimport, maka perlu dilakukan sedikit perubahan pada data
Top dan Devoated Geometrynya seperti pada gambar berikut. Caranya yaitu dengan
klik 2x pada Tops/ Deviated Geometry, lalu tulis pada tabelnya. Setelah itu update
untuk menyimpan perubahan / modifikasi yang telah dilakukan pada data well ini.
Perlu diketahui bahwa modifikasi pada data well nantinya juga akan berpengaruh
terhadap perhitungan well nya nanti.
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah kita akan melakukan WST (Well Seismic
Tie) yang bertujuan mengikat data well ke data seismikinya. Untuk itu kita
menggunakan menu HRS e-log.
Pada jendela New Project, pilih direktori penyimpanan – OK. Maka fitur eLog pun
akan muncul seperti gambar di bawah. Pada Select Well Menu klik Apply – Open
untuk membuka data well pada fitur eLog. Dan data well pun akan muncul seperti
tampilan berikut.
Kemudian untuk menampilkan database, dari pilihan menu pilih Database – Open –
Akan muncul jendela Open Well Database Menu – Pilih strata_welldb – Add lalu klik
Ok. Maka akan muncul jendela Select Well Menu yang berisi data-data yang diimport
sebelumnya, terdapat 13 data, tapi disini hanya 1 yang diolah oleh praktikan yaitu 01-
08.
Data well yang digunakan untuk WST adalah data well logging dari database yang
sudah tersedia pada data demo HRS.
Disediakan 13 well berbeda untuk dilakukan WST. Untuk memenuhi tugas kali ini, digunakan
dua data well awal, yaitu 01-08 dan 01-17.
Maka selanjutnya adalah meninjaun parameter yang digunakan untuk WST nantinya.
Jika sudah sesuai bisa di-klik Ok.
Maka akan muncul data well yang tadi beserta dengan nilai P-wave dan Computed
Impedance. Untuk melebarkan window logging, bisa dilakukan berdasarkan menu di
bawah menu bar.
Kemudian muncul window yang berisi spesifikasi jenis data dan kelengkapan yang
ada.
Lalu muncul data trace seismik dalam gambaran map.
Akan muncul Well to Seismc Map Menu - Klik OK. Well to Seismic Menu ini
menunjukkan data apa saja yang kita punya dan berisi informasi – informasi seperti
Nama Well, Inline, X line, dan sebagainya. Nantinya ini akan berguna saat kita
melakukan picking horizon di STRATA. Akan ketahuan dimana inline dan xline pas
kita picking.
Kemudian ditampilkan data korelasi seperti gambar di bawah, dilakukan WST untuk
dua well yang dipilih.
Selanjutnya kita membuat marker sebagai penanda untuk picking horizon, berdasarkan
target yang telah ditentukan sebelumnya.
Kemudian kita melakukan picking horizon untuk menguatkan reflektor yang menjadi
target. Kali ini digunakan menu HRS Strata. Kita bisa membuka database yang telah
dibuat sebelumnya. Kemudian dilakukan picking horizon pada inline dan xline. Untuk
melakukan pengecekan bisa dilihat pada window actual pick seperti gambar pojok kiri
bawah.
Setelah picking horizon dirasa sudah meng-cover semuanya, maka klik Ok, dan hasil
picking ditunjukkan oleh garis biru seperti gambar di bawah.
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menerapkan atribut untuk mengetahui sifat
fisik dari seismik. Pilih pada menu Process.
Atribut yang dipilih bebas berdasarkan interpretasi dan kebutuhan masing – masing.
Atribut seismic merupakan sebuah proses yang digunakan untuk melihat anomaly
fisika agar terlihat mencolok dengan menggunakan algoritma fisika. Hal ini agar lebih
meyakinkan interpreter untuk menentukan wilayah prospek hidrokarbon untuk
dilakukan eksploitasi. Atribut mempunyai beberapa macam tergantung dengan
algoritma fisika yang akan digunakan. Untuk kali ini dipilih tiga atribut, yaitu
amplitude envelope, instaneous phase, dan integrate slice. Kemudian diklik Next.
Kemudian untuk data slice, pilih yang Near a Picked Event. Dan juga pilih Interpolated
Picks.
Untuk seismik range dipilih berdasarkan data yang ada. Jika sudah selesai klik Next.
Lalu keluar window seperti gambar di bawah ini, berisi detail data volume range.
Berikut tampilan seismik hasil atribut Amplitude Envelope.
Atribut ini digunakan untuk mencari kuat refleksi secara maksimum dari wilayah yang
diduga prospek hidrokarbon. Terlihat kuat refleksi yang mencolok berada pada sumur
01.08. Kemudian di daerah inline 25-50 xline 90, juga terdapat refleksi yang kuat.
Diduga stuktrur yang muncul adalah antiklin. Antiklin ini diduga sebagai batuan
reservoir yang dapat mengakumulasi hidrokarbon. Kuat refleksi yang tingggi ditandai
dengan warna coklat kemerahan
Berikut tampilan seismik hasil atribut Instaneous Phase.
Langkah selanjutnya dilakukan Modelling. Pilih menu Model dan klik Build/Rebuild a
Model.
Keluar window baru seperti gambar di bawah ini, bisa dibuat nama model sendiri. Lalu
klik Next.
Untuk window di bawah merupakan sumber dari well log itu sendiri. Lalu Next.
Berikut merupakan window yang menunjukkan log apa saja yang ter-cover di well.
Pilih Horizon yang sudah kita picking tadi.
Setelah itu akan keluar penampang model horizon. Penampang model kurang bagus
dikarenakan kesalahan pada saat picking horizon. Seharusnya penampang model
membentuk lapisan horizontal.
Langkah selanjutnya adalah langkah akhir yaitu melakukan inversi. Pilih pada menu
Pre-Stack Inversion.
Kemudian muncul window berupa parameter yang dimasukkan. Jika sudah sesuai, klik
Next.
Pada window di bawah merupakan range time yang akan di-apply.
Maka data sesuai well akan muncul seperti gambar di bawah ini.
Kemudian pada window di bawah dipilih data parameter yang akan di-inversi. Disini
dipilih Vs, Vp, Vp/Vs Ratio, dan Density.
Kemudian pada window di bawah merupakan range inversinya, jika sudah sesuai klik
Next.
Proses berlangsung agak lama dikarenakan banyaknya model inversi yang dilakukan.
Berikut merupakan penampang inversi seismik berdasarkan Vp/Vs.
Maka proses pengolahan data seismik sampai tahap inversi selesai dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA