Anda di halaman 1dari 35

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA

LAPORAN AKHIR METODE SEISMIK 2


SOFTWARE HRS

DISUSUN OLEH:
KRISNA HANJAR PRASTAWA
12/334701/PA/14934

YOGYAKARTA
MEI
2015
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Dalam geofisika, dipelajari mengenai eksplorasi sumber energi. Yang menjadi
primadona dalam hal energy adalah minyak. Minyak ini berkaitan erat dengan
hidrokarbon. Dalam eksplorasi hidrokarbon, metode yang digunakan adalah metode
seismic refleksi. Pilihan seismic refleksi didasarkan atas hasil yang diperoleh. Seismik
refleksi dapat menunjukkan gambaran struktur geologi yang lebih jelas.
Pada awalnya, data seismik hanya digunakan untuk memetakan geometri struktur
jebakan hidrokabon. Namun, kini perkembangan teknologinya untuk menganalisa
litologi bawah permukaan dengan dukungan data sumur. Dengan kata lain, data
seismik tidak hanya digunakan sebagai informasi struktural bawah permukaan saja,
namun dengan adanya data sumur, data seismik juga digunakan sebagai data yang
mampu memberikan informasi mengenai litologi maupun kandungan fluida untuk
mengkarakterisasi reservoar. Hal ini dicapai berkat perkembangan metode atribut
seismik dan inversi impedansi akustik.
Interpretasi data seismik dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak HRS
(Hampson-Russsel Software). Perangkat lunak HRS ini terdiri dari beberapa
subprogram yang memiliki fungsi-fungsi tersendiri. Ada program Strata, ada Geoview,
dan lain-lain. HRS dibuat pada tahun 1987 oleh Dan Hampson dan Brian Russel saat
mendirikan perusahaan yang hanya terdiri dari empat karyawan. Fungsi utama dari
software ini adalah untuk interpretasi data, karena hasil-hasil dari pengolahan data ini
langsung menunjukkan gambaran-gambaran struktur geologinya.
I.2. Tujuan
1. Memenuhi syarat mata kuliah Metode Seismik 2.
2. Memahami proses pengolahan data seismic menggunakan software HRS.
3. Dapat menginterpretasikan hasil olahan data pada software HRS.
I.3. Metodologi Penelitian
1. Penentuan masalah dan tujuan
2. Studi litelatur tentang metode yang digunakan
3. Pengumpulan dan pengolahan data
4. Analisa dan interpretasi terhadap hasil pengolahan data.
5. Penarikan kesimpulan dan hasil penelitian
I.4. Diagram Alir Penelitian
Langkah-langkah kerja penelitian dapat dilihat pada gambar diagram alur
penelitian berikut:
BAB II
PEMBAHASAN

II.1. Langkah Kerja

Tugas metode seismik II kali ini adalah melakukan pengolahan data seismik 3D
dengan menggunakan software HRS. Proses pengolahan dilakukan sampai dengan
proses inversi seismik. Data yang disediakan merupakan data demo HRS, dimana
tujuan dari tugas kali ini adalah untuk mengenalkan proses interpretasi data seismik.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuka software HRS dengan
mengklik 2x toolbar Geoview

Kemudian akan muncul Jendela ‘Opened Database List’ Pilih New – OK untuk
membuat database baru. Pada menu HRS, dibuka geoview. Kemudian muncul
tampilan window seperti di bawah ini. Pilih menu New.
GEOVIEW serta Well Explorer akan terbuka. Pada Geoview terdapat beberapa fitur
seperti AVO, eLog, STRATA dan lain – lain. Fitur ini nantinya akan terintegrasi satu
sama lain saat dibuka, asalkan database yang digunakan sama. Pada ‘ New Well Log
Database’ silakan menyimpan database pada lokasi/ drive yang diinginkan. Usahakan
nama database dan project nanti sama agar memudahkan dalam manajemen data.

Langkah selanjutnya adalah meng-input data well yang sudah disediakan. Selanjutnya
klik Import Data – Logs, Checkshot , Tops Deviated Geometry From Files. Maka akan
terbuka jendela File Import. Pada window ini pilih Well mana yang ingin diolah. Klik
Add untuk menambahkan, lalu Next- Next – Next – Next – OK – Pada satuan pilih
Metric karena lkita menggunakan satuan SI. jika tidak ada parameter yang mau
diubah. Untuk melihat isi file yang akan dimasukkan apada data well Anda dapat
meilhat pada View File Content, selain itu Anda juga dapat melihat header file pada
Well Head. Untuk mengubah – ubah batas Inline dan Xline nya juga bisa dilakukan
pada jendela File Import ini
Langkah selanjutnya adalah meng-input data well yang sudah disediakan.

Maka muncul info well yang sudah di-input. Lalu tekan Next.

Pada window ini, ditampilkan spesifikasi header data well, jika tidak sesuai dengan data
survey-nya, maka bisa dilakukan edit, lalu tekan Next.
Data well yang ditampilkan spesifikasinya.

Setelah proses input, sukses muncul tampilan seperti di bawah ini:

Setelah data well berhasil diimport, maka perlu dilakukan sedikit perubahan pada data
Top dan Devoated Geometrynya seperti pada gambar berikut. Caranya yaitu dengan
klik 2x pada Tops/ Deviated Geometry, lalu tulis pada tabelnya. Setelah itu update
untuk menyimpan perubahan / modifikasi yang telah dilakukan pada data well ini.
Perlu diketahui bahwa modifikasi pada data well nantinya juga akan berpengaruh
terhadap perhitungan well nya nanti.
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah kita akan melakukan WST (Well Seismic
Tie) yang bertujuan mengikat data well ke data seismikinya. Untuk itu kita
menggunakan menu HRS e-log.

Dibuat project bar seperti gambar di bawah ini.

Pada jendela New Project, pilih direktori penyimpanan – OK. Maka fitur eLog pun
akan muncul seperti gambar di bawah. Pada Select Well Menu klik Apply – Open
untuk membuka data well pada fitur eLog. Dan data well pun akan muncul seperti
tampilan berikut.
Kemudian untuk menampilkan database, dari pilihan menu pilih Database – Open –
Akan muncul jendela Open Well Database Menu – Pilih strata_welldb – Add lalu klik
Ok. Maka akan muncul jendela Select Well Menu yang berisi data-data yang diimport
sebelumnya, terdapat 13 data, tapi disini hanya 1 yang diolah oleh praktikan yaitu 01-
08.

Data well yang digunakan untuk WST adalah data well logging dari database yang
sudah tersedia pada data demo HRS.
Disediakan 13 well berbeda untuk dilakukan WST. Untuk memenuhi tugas kali ini, digunakan
dua data well awal, yaitu 01-08 dan 01-17.

Maka selanjutnya adalah meninjaun parameter yang digunakan untuk WST nantinya.
Jika sudah sesuai bisa di-klik Ok.
Maka akan muncul data well yang tadi beserta dengan nilai P-wave dan Computed
Impedance. Untuk melebarkan window logging, bisa dilakukan berdasarkan menu di
bawah menu bar.

Langkah selanjutnya Klik Transform – Reversed Gardner’s equation – Next – Add


well data – Next – Next – Next – Ok
Setelah proses transform, kita perlu mengekstrak wavelet dengan cara klik Wavelet –
Create Ricker Wavelet – Pilih metodenya Linear Phase – Create wavelet.
Untuk selanjutnya, di-input data seismic untuk diikat dengan data well tadi. Data
seismic yang digunakan adalah data demo strata.
Data yang digunakan adalah data 3D, lalu tekan Next.

Kemudian muncul window yang berisi spesifikasi jenis data dan kelengkapan yang
ada.
Lalu muncul data trace seismik dalam gambaran map.

Akan muncul Well to Seismc Map Menu - Klik OK. Well to Seismic Menu ini
menunjukkan data apa saja yang kita punya dan berisi informasi – informasi seperti
Nama Well, Inline, X line, dan sebagainya. Nantinya ini akan berguna saat kita
melakukan picking horizon di STRATA. Akan ketahuan dimana inline dan xline pas
kita picking.

Proses WST dilakukan dengan membuat wavelet untuk menghasilkan sintetik


seismogram yang dibuat serupa dengan data seismik yang ada. Ada dua jenis wavelet
yang bisa dipilih yaitu membuat ricker wavelet atau berdasarkan data seismik yang
ada.
Kemudian ditekan menu Correlate untuk menampilkan data korelasi antara seismik
dan log seperti gambar di bawah ini. Korelasi ditargetkan mencapai nilai di atas 0.5.
Kualitas korelasi ditentukan berdasarkan range wavelet dan parameter time pada
korelasinya. Dilanjutkan klik Ok

Kemudian ditampilkan data korelasi seperti gambar di bawah, dilakukan WST untuk
dua well yang dipilih.
Selanjutnya kita membuat marker sebagai penanda untuk picking horizon, berdasarkan
target yang telah ditentukan sebelumnya.

Kemudian kita melakukan picking horizon untuk menguatkan reflektor yang menjadi
target. Kali ini digunakan menu HRS Strata. Kita bisa membuka database yang telah
dibuat sebelumnya. Kemudian dilakukan picking horizon pada inline dan xline. Untuk
melakukan pengecekan bisa dilihat pada window actual pick seperti gambar pojok kiri
bawah.

Setelah picking horizon dirasa sudah meng-cover semuanya, maka klik Ok, dan hasil
picking ditunjukkan oleh garis biru seperti gambar di bawah.
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menerapkan atribut untuk mengetahui sifat
fisik dari seismik. Pilih pada menu Process.

Gambar di bawah merupakan luasan picking horizon yang telah dilakukan.


Pada menu bar Process kemudian pilih Slice, dan Create Data Slice.

Atribut yang dipilih bebas berdasarkan interpretasi dan kebutuhan masing – masing.
Atribut seismic merupakan sebuah proses yang digunakan untuk melihat anomaly
fisika agar terlihat mencolok dengan menggunakan algoritma fisika. Hal ini agar lebih
meyakinkan interpreter untuk menentukan wilayah prospek hidrokarbon untuk
dilakukan eksploitasi. Atribut mempunyai beberapa macam tergantung dengan
algoritma fisika yang akan digunakan. Untuk kali ini dipilih tiga atribut, yaitu
amplitude envelope, instaneous phase, dan integrate slice. Kemudian diklik Next.
Kemudian untuk data slice, pilih yang Near a Picked Event. Dan juga pilih Interpolated
Picks.

Untuk seismik range dipilih berdasarkan data yang ada. Jika sudah selesai klik Next.

Lalu keluar window seperti gambar di bawah ini, berisi detail data volume range.
Berikut tampilan seismik hasil atribut Amplitude Envelope.

Atribut ini digunakan untuk mencari kuat refleksi secara maksimum dari wilayah yang
diduga prospek hidrokarbon. Terlihat kuat refleksi yang mencolok berada pada sumur
01.08. Kemudian di daerah inline 25-50 xline 90, juga terdapat refleksi yang kuat.
Diduga stuktrur yang muncul adalah antiklin. Antiklin ini diduga sebagai batuan
reservoir yang dapat mengakumulasi hidrokarbon. Kuat refleksi yang tingggi ditandai
dengan warna coklat kemerahan
Berikut tampilan seismik hasil atribut Instaneous Phase.

Berikut tampilan seismik hasil atribut Integrate Slice.


Dilihat dari hasil atribut seismik diaatas, diperkirakan sumur 01.08 adalah sumur
produksi, karena pada daerah itu menunjukkan anomali hidrokarbon melalui
pengamatan karakteristik dari atribut-atribut seismik diatas. Daerah lain yang
diperkirakan salah satu zona prospek hidrokarbon adalah di daerah inline 25-50 xline
90, yang terdapat refleksi yang kuat.

Langkah selanjutnya dilakukan Modelling. Pilih menu Model dan klik Build/Rebuild a
Model.

Keluar window baru seperti gambar di bawah ini, bisa dibuat nama model sendiri. Lalu
klik Next.
Untuk window di bawah merupakan sumber dari well log itu sendiri. Lalu Next.

Kemudian muncul well yang tadi sudah dilakukan WST.

Berikut merupakan window yang menunjukkan log apa saja yang ter-cover di well.
Pilih Horizon yang sudah kita picking tadi.

Setelah itu akan keluar penampang model horizon. Penampang model kurang bagus
dikarenakan kesalahan pada saat picking horizon. Seharusnya penampang model
membentuk lapisan horizontal.
Langkah selanjutnya adalah langkah akhir yaitu melakukan inversi. Pilih pada menu
Pre-Stack Inversion.

Kemudian muncul window seperti gambar di bawah, tekan Next.

Kemudian muncul window berupa parameter yang dimasukkan. Jika sudah sesuai, klik
Next.
Pada window di bawah merupakan range time yang akan di-apply.

Kemudian muncul window seperti di bawah. Untuk menampilkan parameter


berdasarkan data well yang sebenarnya klik Well dara cross plot, lalu klik Next.
Kemudian muncul window seperti gambar di bawah ini, lalu klik option di pojok kiri
bawah.

Maka data sesuai well akan muncul seperti gambar di bawah ini.

Kemudian pada window di bawah dipilih data parameter yang akan di-inversi. Disini
dipilih Vs, Vp, Vp/Vs Ratio, dan Density.
Kemudian pada window di bawah merupakan range inversinya, jika sudah sesuai klik
Next.

Untuk window di bawah menunjukkan sampling yang dipakai sesuai dengan


kebutuhan. Lalu klik Next.
Kemudian muncul window di bawah yang merupakan ekstensi seismik yang dipakai.

Lalu muncul detail yang akan di-inversi itu. Klik Ok.

Proses berlangsung agak lama dikarenakan banyaknya model inversi yang dilakukan.
Berikut merupakan penampang inversi seismik berdasarkan Vp/Vs.

Berikut merupakan penampang inversi seismik berdasarkan Vs.


Berikut merupakan penampang inversi seismik berdasarkan Vp.

Berikut merupakan penampang inversi seismik berdasarkan Dt.

Maka proses pengolahan data seismik sampai tahap inversi selesai dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A., 2007, Ensiklopedi Seismik, http://ensiklopediseismik.blogspot.com,


diakses 27 Mei 2015.
Bobby I, 2011, Analisa Metode Inversi Impedansi Akustik dan Seismik Multiatribut
untuk Karakterisasi Reservoar pada Lapangan F3 Netherland, S-1 FMIPA, UI,
Depok.
Fahrullah W, 2014, Deteksi Persebaran Reservoar Pasir Gas Menggunakan Analsisis
AVO Data Seismik 3D PSTM Penobscot, Kanada, Skripsi, S-1 FMIPA, UGM,
Yogyakarta.
NN, 2011, Atribut Seismik, http://koponkworld.wordpress.com/2011/04/06/atribut-
seismik/, diakses pada 17 Desember 2014
Sismanto, 1996, Pengolahan dan Interpretasi Data Seismik, Laboratorium Geofisika,
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sismanto, 2006, Dasar-Dasar Akuisisi dan Pemrosesan Data Seismik, Laboratorium
Geofisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Suryapranata M H, 2011, Karakterisasi Reservoar Lapangan Texaco dengan
Menggunakan Inversi Impedansi Akustik dan Analisa Multi Atribut, S-1
FMIPA, UI, Depok.

Anda mungkin juga menyukai