Anda di halaman 1dari 11

I.

Topik

Penyerapan air oleh biji yang berkecambah.

II. Tujuan

Mengetahui kecepatan imbibisi biji yang rendam air

III. Dasar teori

Imbibisi adalah penyerapan air (absorbsi) oleh benda-benda yang padat (solid)

atau agak padat (semi solid) karena benda-benda tersebut mempunyai suatu zat

penyusun dari bahan yang berupa koloid. Ada banyak hal yang merupakan proses

penyerapan air yang terjadi pada makhluk hidup, misalnya penyerapan air dari

dalam tanah oleh akar tanaman. Namun, penyerapan yang dimaksudkan disini yaitu

penyerapan air oleh biji kering. Biji adalah ovule yang dewasa.Terbentuk satu atau

lebih di dalam satu ovari pada legume,tapi tidak pernah lebih dari satu biji terbentuk

dalam ovari pada monokotil. Setiap biji matang selalu terdiri paling kurang dua

bagian,yaitu: embrio dan kulit biji (Seed coat atau testa). Kulit biji terbentuk dari

integumen (satu atau lebih) dari ovule. Pada legume umumnya terdapat dua lapis

kulit biji. Lapisan sebelah dalam tipis dan lunak, sedangkan lapisan sebelah luar

tebal dan keras fungsinya sebagai lapisan proteksi terhadap suhu, penyakit dan

sentuhan mekanis.

Setiap biji yang sangat muda dan sedang tumbuh, selalu terdri atas tiga bagian

yaitu embrio, kulit biji (seed coat), dan endosperm. Endosperm yaitu suatu jaringan

penyimpanan makanan cadangan (storage tissue) yang mana diserap oleh embryo

sebelum atau selama perkecambahan biji dan selalu terdapat di dalam biji yang

sangat muda. Pada legumes (kacang-kacangan), biji mempunyai 2 kotiledon tanpa

endosperm. Kulit biji pada legume pada umumnya mudah dilepaskan dari biji
setelah perendaman dengan air panas sehingga terlihat seluruh biji atau embryo

(Gardiner, 1991).
IV. Alat dan bahan
a. Alat
N0 Nama alat Jumlah

1 Timbangan 1 unit

2 Gelas kimia 5 buah

b. Bahan
No Nama bahan Jumlah

1 Kacang hijau 50 biji

2 Aquades 30 ml

3 Tisu Secukupnya

V. Prosedur kerja

1. Mengambil secara random masing-masing 10 biji dari kelompok biji yang

telah disediakan sebanyak 5 kelompok dan di timbang.

2. Pada gelas kimia diberi label A,B,C,D, dan E

3. Merendam masing-masing biji sampai jenuh air selama 1,3,6,9,12,dan 24 jam

dan menimbang setelah direndam.

4. Membuat hasil pengamatan tabel dan grafiks pada laporan sementara.


VI. Hasil pengamatan

Tabel pengamatan

Nama waktu penimbangan

label

06.30 (1).07.30 (3).09.30 (6)12.30 (9)15.30 (12).18.30 (24).06.30

A 0,698 0,698 0,757 1,06 1,26 1,56 1,72

B 0,704 0,704 0,858 1,25 1,35 1,64 1,75

C 0,749 0,749 0,831 1,22 1,41 1,72 1,95

D 0,738 0,738 0,845 1,22 1,33 1,62 1,77

E 0,697 0,697 0,842 1,25 1,42 1.71 1,88


VII. Pembahasan

Beradasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukakan yaitu dengan tujuan

mengetahui kecepatan imbibisi biji yang direndam air, didapatkan data yang

menunjukkan bahwa kacang kedelai dan kacang hijau telah mengalami imbibisi

atau penyerapan air oleh biji. Hal ini diketahui berdasarkan berat biji yang semakin

bertambah setelah dilakukan perendaman selama beberapa jam.

Air yang diserap oleh biji didalam beaker glass, adapun proses masuknya air

kedalam biji terdapat berbagai cara antara lain masuk secara imbibisi (perembesan)

dengan menggunakan bagian kulit biji, dan secara difusi dengan menggunakan

organ raphe, mikrofil, dan hilum. Faktor yang mempengaruhi kecepatan

penyerapan air oleh biji adalah konsentrasi air, karena air masuk secara difusi (dari

konsentrasi rendah ke tinggi), maka konsentrasi larutan di luar biji tidak lebih pekat

dari dalam biji, Suhu air, suhu air tinggi, energi meningkat, difusi air meningkat

sehingga kecepatan penyerapan tinggi dan tekanan hidrostatik, ketika volume air

dalam membrane biji telah sampai pada batas tertentu, akan timbul tekanan

hidrostatik yang mendorong ke luar biji, sehingga kecepatan penyerapan air

menurun.

Faktor yang mempengaruhi kecepatan penyerapan air oleh biji adalah:

1. Permeabilitas kulit atau membran biji

2. Konsentrasi air, karena air masuk secara difusi (dari konsentrasi rendah ke tinggi),

maka konsentrasi larutan di luar biji tidak lebih pekat dari dalam biji.

3. Suhu air, Suhu air tinggi, energi meningkat, difusi air meningkat sehingga

kecepatan penyerapan tinggi


4. Tekanan hidrostatik, ketika volume air dalam membrane biji telah sampai pada

batas tertentu, akan timbul tekanan hidrostatik yang mendorong ke luar biji,

sehingga kecepatan penyerapan air menurun.

5. Luas permukaan biji yang kontak dengan air, Berbanding lurus dengan kecepatan

penyerapan air

6. Daya intermolekuler, makin rapat molekul-molekulnya, makin sulit air diserap

oleh biji

7. Spesies dan varietas, Berhubungan dengan faktor genetik yang menentukan

susunan kulit biji

8. Tingkat kemasakan, biji makin masak, kandungan air berkurang, kecepatan

penyerapan air meningkat

9. Komposisi kimia biji

10. Umur, Berhubungan dengan lama penyimpanan makin lama disimpan, makin sulit

menyerap air.
VIII. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu dengan tujuan

mengetahui kecepatan imbibisi biji yang direndam air, pada saat melakukan

percobaan didapatkan data yang menunjukkan bahwa kacang kedelai dan kacang

hijau telah mengalami imbibisi atau penyerapan air oleh biji. Hal ini diketahui

berdasarkan berat biji yang semakin bertambah setelah dilakukan perendaman

selama beberapa jam.

IX. Saran

Adapun saran yang dapat diajukan pada praktikum ini yaitu setelah melakukan

perendaman, biji dikeringkan dengan kertas saring sebaik mungkin agar sisa-sisa

air yang masih menempel pada biji tidak mempengaruhi berat biji pada saat

penimbangan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.


X. Diskusi

Soal

1. Dengan cara apa air diserap oleh biji ? Dan jelaskan bagaimana mekanisme

penyerapan tersebut !

2. Diantara kedua biji yang saudara amati manakah yang paling banyak menyerap

air dan jelaskan apa alasannya !

Jawaban

1. Dengan cara imbibisi, Adapun proses masuknya air kedalam biji terdapat

berbagai cara antara lain : masuk secara imbibisi (perembesan) dengan

menggunakan bagian kulit biji, dan secara difusi dengan menggunakan organ raphe,

mikrofil, dan hilum.

2. Menurut saya yang lebih cepat menyerap air adalah kacang kedelai, karena

dilihat dari tekstur bijinya yang tidak terlalu keras daripada kacang hijau, dan biji

kacang kedelai tidak dilapisi oleh kulit. Dan pada kedelai terkandung senyawa

higroskopik yang kemudian dapat menarik air dengan cepat agar terserap ke dalam

sel dan terjadilah proses imbibisi


DAFTAR PUSTAKA

Gardiner, dkk. 1991. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia UI Press.

Salisbury, dkk. 2000. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB

Sasmitamihardja, D. 1996. Laporan Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB

Anonim. 2009. Laporan Praktikum Imbibisi. Dari

https://fheeyraredzqiiy.wordpress.com/2009/12/08/laporan-praktikum-imbibisi/. Diambil

pada tanggal 2 mei 2019.

Anonim. 2015. Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Imbibisi . dari https://sifaazmi-

susilowati.blogspot.co.id/2015/02/imbibisi-laporan-praktikum-fisiologi.html.
LAMPIRAN

Jam 07.30 wib

Jam 09.30 wib

Jam 12.30 wib

Jam 15.30 wib


Jam 18.30 wib

Jam 06.30

Anda mungkin juga menyukai