LP Akdr
LP Akdr
Disusun oleh:
Sasmika
NIM. P07224316034
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jumlah penduduk yang besar dan kurang serasi, selaras dan seimbang
dengan daya tampung lingkungan dapat mempengaruhi segala segi
pembangunan dan kehidupan masyarakat, sedangkan jumlah penduduk yang
besar dan berkualitas merupakan salah satu modal dasar dan faktor dominan
bagi pembangunan nasional.
Kita ketahui bahwa sampai saat ini belumlah tersedia satu metode
kontresepsi yang benar-benar 100% ideal/ sempurna. Setiap metode
kontrasepsi memiliki keunggulan dan kelemahan, pengalaman menunjukkan
bahwa saat ini pilihan metode kontrasepsi umumnya masih dalam bentuk
cafetarian atau supermarket, dimana calon akseptor memilih sendiri
kontrasepsi yang diinginkan, padahal dalam kontrasepsi tidak ada satupun
metode yang sesuai untuk semua pemakai, dan sebagian tertentu seyogyanya
tidak digunakan oleh sekelompok tertentukarena ada kontraindikasi
(Hartanto, 2013).
Peran bidan sangat penting dalam memberikan asuhan kebidanan keluarga
berencana salah satu kewenangannya adalah melakukan konseling atau KIE
untuk memberikan gambaran tentang berbagai macam metode alat
kontrasepsi sehingga klien dipersilahkan untuk memilih metode kontrasepsi
yang diyakini (Manuaba, 2010). Berdasarkan latar belakang diatas penulis
tertarik untuk memilih kasus Asuhan Kebidanan Pada Akseptor Kontrasepsi
IUD/AKDR.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek klinik, diharapkan mahasiswa dapat
melaksanakan Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana dengan
pendekatan manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan konsep dasar teori alat kontrasepsi dalam rahim
(AKDR).
b. Mendeskripsikan konsep dasar manajemen asuhan kebidanan pada
alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada akseptor alat kontrasepsi
dalam rahim (AKDR) dengan pendekatan Varney, yang terdiri dari :
1) Melakukan pengkajian
2) Menginterpretasikan data dasar
3) Mengidentifikasi diagnosis / masalah potensial
4) Mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera
5) Mengembangkan rencana intervensi
6) Melakukan tindakan sesuai dengan rencana intervensi
7) Melakukan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan
d. Mendokumentasikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada akseptor
alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) dalam bentuk catatan SOAP.
A. Konsep Dasar Manajemen Metode Kontrasepsi Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim
I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian :
Waktu pengkajian :
Tempat Pengkajian :
Nama Pengkaji :
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama : Nama selain sebagai identitas, upayakan
agar bidan memanggil dengan nama
panggilan sehingga hubungan komunikasi
antara bidan dan pasien menjadi lebih baik
dan akrab (Sulistyawati, 2012).
Umur :
(Saifuddin, 2006)
4. Riwayat Penyakit Keluarga
5. Riwayat Menstruasi
Menarce, siklus, lama, jumlah, Dismenorea dan Fluor
albus. Tidak diperkenankan pemakaian IUD/ AKDR pada
wanita yang mengalami perdarahan vagina yang tidak
diketahui sampai dapat di evaluasi. (Saifuddin, 2006).
6. Riwayat Obstetrik
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
No
suami Anak UK Peny Jenis Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Abn Lakt Peny
7. Riwayat Kontrasepsi
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Tanda-tanda vital :
Pernafasan : 16 – 24 x / menit
Antropometri :
Inspeksi
Ekstermitas :
Palpasi
Leher : Teraba pembesaran kelenjar tyroid dan
vena jugolaris atau tidak.
Auskultasi
Perkusi
Ekstremitas :
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Inspekulo
Masalah :
(Saifuddin, 2006)
(Saifuddin, 2006)
Tidak ada
V. INTERVENSI
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu
Rasional: Dengan pendekatan therapeutik ibu dapat lebih kooperatif
2. Jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
Rasional: Ibu lebih kooperatif dengan tindakan yang akan dilakukan
3. Melakukan pengkajian dan pemeriksaan terhadap ibu
Rasional: mengetahui keadaan ibu
4. Anjurkan pada ibu untuk mengosongkan kandung kemih
Rasional: Membantu ibu lebih tenang
5. Persiapan alat pemasangan IUD steril
Rasional: Dengan persiapan alat yang lengkap dan steril dapat
memperlancar pemasangan IUD dan mengurangi resiko
terjadinya infeksi
6. Persiapkan tempat pemasangan IUD
Rasional: Dengan persiapan tempat yang aman dan nyaman akan
membantu menjaga privasi klien
7. Atur posisi ibu secara litotomi
Rasional: Posisi litotomi memudahkan dalam melakukan
pemasangan IUD
8. Lakukan pemasangan IUD dengan benar dan hati-hati
Rasional: Pemasangan IUD dengan benar dan hati-hati dapat
menentukan keberhasilan pemakaian IUD
9. Ajarkan pada ibu cara memeriksa benang IUD
Rasional: Untuk mengetahui keberadaan IUD apakah masih
terpasang/tidak
10. Ajarkan pada ibu untuk menunggu 15 menit setelah pemasangan
IUD
Rasional: Untuk mengamati adanya reaksi dari pemasangan IUD
11. Anjurkan pada ibu untuk kontrol 1 minggu lagi
Rasional: Untuk mengetahui keluhan-keluhan dan reaksi dari
pemasangan IUD pada ibu.
VI. IMPLEMENTASI
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan
asuhan kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan
dalam bentuk SOA
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB.
Jakarta: EGC