Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Rupture Organ Dalam dengan Mekanisme Sistem Pencernaan

Stefanus Hendra Ria -102013067

Windy TovaniaA.C -102013134

Grevaldo Austen -102014015

Tika Ayu Hasta R -102014070

Florensia Merlin Liem -102014141

Ferdy Bahasuan -102014160

Vina Cyrilla -102014214

F2

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Alamat Korespondensi: Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

Abstract
A human being is a living creature that has a lot of the system in his survival,
such as the digestive system. the digestive system is very important because it
generates energy. In the kelangsungannya, certain organs of the body have a
very influential role to each other. Each organ has its own mechanism. As the
organ of the pancreas, hepar, and lien. If the organs in the digestive system is
disrupted or damaged, then this will be very dangerous for the survival of
mankind. Ruptured on the digestive organs can cause loss of consciousness and a
more dangerous are the deaths.

Keywords : digestive system, energy, rupture.

Abstrak

Page | 1
Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki banyak sistem dalam
kelangsungan hidupnya, seperti sistem pencernaan. sistem pencernaan sangat
penting karena menghasilkan energi. Dalam kelangsungannya, organ tubuh
tertentu memiliki peranannya yang sangat berpengaruh satu sama lain. Setiap
organ memiliki mekanismenya sendiri-sendiri. Seperti organ pankreas, hepar, dan
lien. Apabila organ dalam sistem pencernaan mengalami gangguan atau rusak,
maka hal ini akan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Ruptur
pada organ pencernaan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan yang lebih
berbahayanya adalah kematian.

Kata Kunci : sistem pencernaan, energi, rupture.

Pendahuluan

Keadaan rupture hepar, pancreas, dan lien dapat menyebabkan keadaan tidak
sadarkan diri karena adanya gangguan pada sistem persarafan dan pendarahan di
bagian abdomen.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada


pembaca tentang akibat dari keadaan rupture hepar, pancreas, dan lien dapat
menyebabkan terganggunya sistem persarafan serta perdarahan pada organ
abdomen.

Area yang dibahas pada makalah ini meliputi makro dan mikro dari hepar,
gaster, pancreas, dan lien, sistem perdarahannya, sistem persarafannya juga
mekanisme kerja enzim.

Isi

Makroskopis

Hepar

Page | 2
Hepar merupakan kelenjar paling besar (1200-1800 g) dan organ
metabolik utama pada tubuh. Facies diaphragmatica berdekatan dengan
diaphragma dan facies visceralis dengan tepi bawah anterior ( Margo Inferior
) mengarah ke organ dalam abdomen. Facies diaphragmatica menempel
sebagian pada diaphragma dan tidak memiliki lapisan peritoneal di area
tersebut ( Area nuda ).1

Pada klasifikasi anatomis , lobus kanan terdiri dari lobus kaudatus dan
kuadratus. Akan tetapi, secara fungsional lobus kaudatus dan sebagian besar
lobus kuadratus merupakan bagian dari lobus kiri karena mendapat darah dari
a. hepatika sinistra dan aliran empedunya menuju ke duktus hepatika sinistra.
Oleh karenanya, klasifikasi fungsional hepar menyatakan bahwa batas antara
lobus kanan dan kiri terletak pada bidang vertical yang berjalan ke posterior
dari kandung empedu menuju v. cava inferior.2

Hepar dibagi menjadi lobus kanan yang lebih besar dan kiri yang lebih
kecil yang dipidahkan oleh lig.falciforme di sebelah ventral. Lig.falciforme
berlanjut sebagai lig.coronarium yang kemudian menjadi lig.triangulare
dextrum dan sinistrum yang menghubungkan diaphragma. Lig.triangulare
sinistrum berlanjut menjadi appendix fibrosa hepatis. Tepi bebas
lig.falciforme mengandung lig.teres hepatis. Kedua ligamentum ini
berhubungan dengan dinding abdomen ventral.1

Gaster

Gaster merupakan bagian yang dapat sangat berdilatasi dari saluran cerna.
Lambung bervariasi dalam bentuk tergantung dari jumlah makanan yang di
dalamnya, adanya gelombang peristaltik, tekanan dari organ lain, respirasi,
dan postur tubuh. Posisi, bentuk, dan mobilitas lambung sangat bervariasi.
Gaster terletak intraperitoneal di epigastrium kiri antara lobus hepatis sinister
dan limpa. Gaster memiliki tiga bagian yaitu pars cardiac ( jalan masuk ke
gaster ), corpus gastrium ( bagian utama dengan fundus gastricus di superior
), pars pylorica ( tempat keluar dari gaster yang berlanjut sebagai antrum
pyloricum dan canalis pyloricus ).1,3

Page | 3
Gaster terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari permukaan bawah
arcus costalis sinistra sampai ke regio epigastrica dan umbilicalis. Gaster
memiliki curvatura gastrica minor sebagai tepi gaster yang cekung, dan
curvatura gastrica major sebagai tepi gaster yang cembung dan lebih panjang.
Pada curvatura minor gaster terdapat sebuah takik tajam pada kira-kira dua
pertiga distalnya yang disebut incisura angularis, sebagai patokan antara
corpus dan pylorus. Cardia gaster terdapat sekitar muara oesophagus, fundus
gaster adalah bagian kranial yang melebar dan berbatasan pada kubah
diaphragma sebelah kiri, corpus gaster adalah bagian yang terdapat antara
fundus dan antrum pyloricum, dan pylorus merupakan daerah sfingter yang
menebal di sebelah distal untuk membentuk m. sphincter pylori yang berguna
untuk pengosongan isi gaster melalui ostium pyloricum ke dalam duodenum.4

Pankreas

Pankreas merupakan organ lunak dengan permukaan berlobus-lobus


dengan panjang sekitar 12 -20 cm, terletak melintang di bagian atas abdomen
daerah epigastrium dan hipokondrium kiri, di belakang gaster dalam ruang
retroperitoneal. Di bagian atas, kaput dengan prosessus uncinatus, kolum,
korpus dan kauda. Kaput pankreas terletak setinggi vertebra L2 dekat
midline. Sedangkan kauda pankreas terletak setinggi vertebrata L1 bagian
atas kaput pankreas dihubungkan dengan korpus pankreas oleh kolum
pankreas yaitu bagian pankreas yang lebarnya biasanya tidak lebih dari 4 cm.
Bagian superior pankreas berhubungan dengan foramen gastroepiploicum
yang ditutupi oleh omentum minus dan struktur-struktur yang mengisi di
dalam omentum tersebut. Di bagian anterior, pars superior duodenum
menutupi bagian superior kaput pankreas dan dibawahnya, mesokolon
tranversa terletak melintang.6

Pankreas mendapat pendarahan dari trunkus seliakus dan arteri


mesenterika superior. Umumnya (dari 90 % orang), trunkus seliakus
mempercabangkan arteri hepatika kommunis, splenika dan gastrika sinistra.
Arteri hepatika kommunis akan mempercabangkan a. gastroduodenalis yang
berikutnya akan mempercabangkan arteri anterior dan posterosuperior
pankreatikoduodenalis dan memperdarahi bagian kaput pankreas. Dan

Page | 4
membentuk kolateral dengan arteri anterior dan posterior inferior
pankreatikaduodenale yang berasal dari arteri mesenterika superior. Arteri
dorsalis pankreas yang berasal dari a. splenika akan menyuplai daerah kaput
dan a. transversalis pankreatika akan memperdarahi korpus dan kauda
pankreas. Beberapa cabang dari arteri splenika akan beranastomose dengan
arteri tranversalis yang juga mensuplai darah untuk korpus dan kauda
pankreas.5,6

Kaput pankreas dialiri oleh vena yang paralel dengan arterinya yang pada
bagian anterior dari kaput akan bermuara pada mesenterika superior dan
bagian posterior bermuara pada vena porta. Sehingga pada reseksi kaput
pankreas, vena-vena tersebut harus diligasi dengan hati-hati, sedang aliran
vena dari korpus dan kauda pankreas akan bermuara langsung pada vena
splenika melalui vena pankreatika inferior ke vena mesenterika inferior dan
superior.5,6

Pankreas menerima persarafan dari simpatis melalui nervus splanikus dan


parasimpatis melaui nervus vagus. Umumnya nervus mengikuti perjalanan
pembuluh darah dan duktus pankreas dalam perjalanannya menuju ke sel
asini pankreas. Nervus splanikus membawa serat afferen nyeri visera melalui
pleksus dan ganglia seliakus.6

Lien

Limpa adalah kemerahan dan merupakan massa tunggal terbesar dari


jaringan limfoid dalam tubuh. Berbentuk oval dan memiliki perbatasan
anterior berlekuk. Letaknya tepat di bawah kiri setengah dari diafragma dekat
dengan tulang rusuk 9, 10, dan 11. Limpa dikelilingi oleh peritoneum, yang
beralih pada hilus sebagai omentum gastrolienale (ligamen) ke kurvatura
mayor lambung.7

Mikroskopis

Hepar

Pada hati tersusun dari sel-sel hati yang disebut hepatosit. Hepatosit-
hepatosit hati berkumpul membentuk lobulus hati kecil yang heksagonal.

Page | 5
Setiap lobulus memiliki tiga sampai enam area portal di bagian perifernya
dan suatu venula yang disebut vena sentral di bagian pusatnya. Area portal di
sudut lobulus terdiri atas venula (cabang v. porta), arteriol (cabang a.
hepatica), dan duktus epitel kuboid (cabang sistem duktus biliaris).8

Gaster

Dinding gaster terdiri atas empat lapisan umum saluran cerna yaitu
mukosa, submukosa, muskularis eksterna, dan serosa. Mukosa gaster terdiri
atas lapisan epitel, lamina propria, dan mukosa muskularis. Permukaan lumen
mukosa ditutupi epitel selapis silindris. Kelenjar gaster berhimpitan di dalam
lamina propria dan menempati seluruh tebal mukosa. Kelenjar-kelenjar ini
bermuara ke dalam dasar foveola gastrika.9,10,11

Pankreas

Pankreas memiliki kesamaan struktural kelenjar ludah, dikelilingi oleh


jaringan ikat tetapi tidak memiliki kapsul yang tepat dan lobulus dipisahkan
oleh septa jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah, limfatik, saraf,
dan saluran ekskretoris.12
Unit fungsional histologis pankreas eksokrin adalah acinus . Lumen acinus
adalah inisiasi dari sekresi ekskretoris sistem saluran dan mengandung sel-sel
centroacinar yang unik untuk pankreas. Sel centroacinar kontinu dengan
lapisan epitel kuboid rendah dari saluran diselingi. Eksokrin pankreas tidak
memiliki saluran lurik dan sel-sel mioepitel. Saluran diselingi berkumpul
untuk membentuk saluran interlobular dilapisi oleh epitel kolumnar dengan
sel goblet sedikit dan sel enteroendocrine.12

Lien

Limpa tidak memiliki korteks dan medula . Limpa memiliki dua


komponen utama dengan fungsi yang berbeda, pulpa putih dan pulpa merah.
Pulpa putih adalah komponen kekebalan limpa. Komponen sel pulpa putih
mirip dengan kelenjar getah bening, kecuali bahwa antigen masuk limpa dari
darah dan bukan dari getah bening.12

Page | 6
Pulpa merah adalah filter yang menghilangkan sel-sel darah merah tua dan
rusak dan mikroorganisme dari sirkulasi darah. Juga merupakan situs
penyimpanan untuk sel darah merah. Bakteri dapat dikenali oleh makrofag
dari pulpa merah dan dihapus secara langsung atau setelah mereka dilapisi
dengan protein komplemen (diproduksi di hati) dan imunoglobulin
(diproduksi di pulpa putih). Pembersihan bakteri atau virus yang dilapisi
komplemen imunoglobulin, oleh makrofag sangat cepat dan mencegah
infeksi ginjal, meninges, dan paru-paru.12

Sistem Perdarahan

Hepar

Hepar sinister terpisah dari lobus caudatus dan lobus quadratus oleh
ligamentus teres hepatis dan ligamentum venosum arantii. Ligamentum teres
hepatis adalah sisa vena umbilkalis yang semulanya mengantar darah kaya
oksigen dari plasenta ke janin. Ligamentum venosum arantii adalah sisa
ductus venosus fetal yang menjadi jaringan ikat, yang semula memintaskan
darah dari vena umbilicalis ke vena cava inferior tanpa melalui hepar.4

Hepar menerima darah dari dua sumber, yaitu a. hepatica propria (30%)
dan v. porta hepatis (70%). A. hepatica propria membawa darah kaya
oksigen dari aorta, dan v. porta hepatis membawa darah miskin oksigen dari
saluran cerna, kecuali bagian distal dari canalis analis.13

Gaster

Perdarahan gaster berasal dari cabang truncus coeliacus, di antaranya


adalah: (1) a. gastrica sinistra, berasal dari truncus coeliacus yang kemudian
berjalan ke superosinistra untuk mencapai oesophagus dan kemudian berjalan
ke inferior sepanjang curvatura minor gaster, (2) a. gastrica dextra yang
berasal dari a. hepatica communis dan kemudian menuju ke pinggir atas
pylorus dan berjalan ke kiri sepanjang curvatura minor, (3) aa. gastricae
breves yang berasal dari a. lienalis di mana ia akan berjalan dan
Page | 7
memperdarahi fundus, (4) a. gastroepiploica sinistra yang berasal dari a.
lienalis untuk memperdarahi bagian atas dari curvatura mayor gaster, dan (5)
a. gastroepiploica dextra yang merupakan cabang dari a. gastroduodenalis
yang adalah cabang dari a. hepatica communis, di mana ia akan berjalan
untuk memperdarahi bagian bawah dari curvatura mayor gaster.13

Pankreas

Ductus pancreaticus mulai dari cauda pancreatis dan berjalan di sepanjang


kelenjar menerima banyak cabang pada perjalanannya. Duktus ini bermuara
ke pars descendens duodenum di sekitar pertengahannya bersama dengan
ductus choledochus pada pailla duodeni major. Kelenjar pankreas diperdarahi
oleh arteria lienalis dan arteria pancreaticoduodenalis superior dan inferior.13

Lien

Arteri lienalis besar adalah cabang terbesar dari arteri coeliac. memiliki
lapangan berliku-liku berjalan di sepanjang batas atas dari pankreas. Arteri
lienalis kemudian terbagi menjadi enam cabang, yang masuk limpa di hilus.
Saraf menemani arteri limpa dan berasal dari pleksus coeliac. Vena lienalis
meninggalkan hilus dan berjalan di belakang ekor dan tubuh pankreas. Di
belakang leher pankreas, vena lienalis bergabung dengan vena mesenterika
superior untuk membentuk vena portal.7

Sistem Persarafan

Hepar

Saraf simpatis dan parasimpatis membentuk pleksus coeliac. Batang vagal


anterior menimbulkan cabang hati yang besar, yang melewati langsung ke
hati.7

Gaster

Lambung mendapatkan innervasi dari nervus vagus, baik nervus vagus


anterior dan posterior masuk kedalam cavum abdominalis melalui hiatus
esophagus. Vagus anterior akan menginervasi bagian lambung di sepanjang
kurvatura minor dan permukaan anterior lambung.14

Page | 8
Pankreas

Inervasi saraf simpatis dan parasimpatis (vagus) serabut saraf


mempersarafi pancreas.7

Lien

Inervasi saraf ke bagian limpa beriringan dengan jalur dari arteri yang
memperdarahi bagian limpa maka disitulah saraf menginervasi daerah itu
juga.7

Mekanisme Kerja Enzim

Hepar

Meskipun hati tidak memegang peran yang begitu besar dalam system
pencernaan, hati menghasilkan empedu yang berguna dalam mencerna
lemak.15

Gaster

Getah lambung merupakan cairan jernih bewarna kuning pucat yang


mengandung HCl 0,2-0,5% dengan pH 1. Getah lambung terdiri atas 97-99%
air dan sisanya musin (lendir) serta garam anorganik, enzim pencernaan
(pepsin dan renin), dan lipase.15

• Pepsin

- Fungsi utama untuk hidrolisis molekul protein menjadi peptide

- Disekresikan dalam bentuk inaktif. Jika diperlukan maka akan berubah


bentuk dari pepsinogen menjadi pepsi.

• Renin

- Fungsi utama mengubah kaseinogen menjadi kasein

- Hanya terdapat pada lambung bayi untuk mengolah susu

• Lipase

- Fungsi utama hidrolisis tri-asilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol

Page | 9
Pankreas

Pancreas adalah sebuah kelenjar memanjang yang terletak di belakang dan


di bawah lambung, di atas lengkung pertama duodenum. Kelenjar campuran
ini mengandung jaringan eksokrin dan endokrin. Bagian eksokrin yang
predominan terdiri dari kelompok-kelompok sel sekretorik mirip anggur yang
membentuk kantung yang dikenal sebagai asinus, yang berhubungan dengan
duktus dan akhirnya bermuara di duodenum. Bagian endokrin lebih kecil
terdiri dari pulau-pulau jaringan endokrin terisolasi, pulau-pulau Langerhans,
yang tersebar di seluruh pancreas. Hormon-hormon penting yang dihasilkan
oleh sel pulau-pulau Langerhans adalah insulin dan glukagon.16

Pancreas eksokrin mengeluarkan getah pancreas yang terdiri dari dua


komponen: (1) enzim pancreas yang secara aktif disekresikan oleh sel asinus
dan (2) larutan cair basa yang secara aktif disekresikan oleh sel duktus yang
melapisi duktus pankreatikus. Komponen encer alkalis banyak mengandung
natrium bikarbonat (NaHCO3). Enzim pancreas yang dikeluarkan mampu
mencerna tiga kategori makanan: (1) enzim proteolitik untuk mencerna
protein, (2) amilase pancreas untuk pencernaan karbohidrat, (3) lipase
pancreas untuk mencerna lemak.16

Tiga enzim proteolitik utama pancreas adalah tripsinogen,


kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase, yang masing-masing
disekresikan dalam bentuk inaktif. Tripsinogen akan diaktifkan oleh
enterokinase menjadi tripsin, yang kemudian tripsin ini akan mengaktifkan
kimotripsinogen menjadi kimotripsin dan prokarboksipeptidase menjadi
karboksipeptidase. Masing-masing akan memecah ikatan peptida yang
berbeda-beda.16

Amilase pancreas sama seperti pada air liur, berperan dalam pencernaan
karbohidrat dengan mengubah polisakarida menjadi disakarida maltosa.
Amilase disekresikan langsung dalam bentuk aktif karena tidak berbahaya
bagi sel sekretorik.16

Lipase pancreas sangat penting bagi manusia karena merupakan satu-


satunya enzim di seluruh saluran cerna yang dapat mencerna lemak. Lipase

Page | 10
akan menghidrolisis trigliserida makanan menjadi monogliserida dan asam
lemak bebas, yaitu satuan lemak yang dapat diserap. Lipase pun disekresikan
dalam bentuk aktif.16

Jika terjadi defisiensi enzim-enzim pancreas maka pencernaan makanan


menjadi tidak tuntas. Karena pancreas adalah satu-satunya sumber lipase
yang bermakna, maka defisiensi enzim pancreas menyebabkan maldigesti
lemak yang serius. Gambaran klinis utama insufisiensi pancreas eksokrin
adalah steatorea, atau peningkatan lemak yang tak tercerna di tinja. Hingga
60% sampai 70% lemak yang tertelan mungkin disekresikan di tinja.
Pencernaan protein dan karbohidrat terganggu dengan derajat yang lebih
rendah karena enzim-enzim liur, lambung, dan usus halus ikut mencerna
bahan makanan ini.16

Enzim-enzim pancreas berfungsi optimal pada lingkungan yang netral atau


sedikit basa, namun isi lambung yang sangat asam dialirkan ke dalam lumen
duodenum di dekat tempat keluarnya enzim pancreas ke dalam duodenum.
Kimus asam ini harus cepat dinetralisir di lumen duodenum. Cairan basa
(NaHCO3) yang disekresikan oleh sel duktus pancreas ke dalam lumen
duodenum memiliki fungsi penting menetralkan kimus asam sewaktu kimus
masuk ke dalam duodenum dari lambung.16

Sekresi eksokrin pancreas diatur terutama oleh mekanisme hormon.


Selama fase sefalik pencernaan, terjadi sekresi pancreas dalam jumlah
terbatas akibat stimulasi parasimpatis, disertai peningkatan simbolik terjadi
selama fase lambung sebagai respons terhadap gastrin. Namun, stimulasi
utama sekresi pancreas terjadi selama fase usus pencernaan ketika kimus
berada di usus halus. Pelepasan dua enterogastron utama, sekretin dan
kolesistokinin (CCK) sebagai respons terhadap kimus di duodenum berperan
sentral dalam mengontrol sekresi pancreas.16

Perangsangan spesifik yang menyebabkan sekresi sekretin adalah asam di


duodenum. Sekretin akan dibawa oleh darah menuju pancreas, merangsang
sel-sel duktus untuk menghasilkan sekresi NaHCO3 ke dalam duodenum.
CCK penting dalam mengatur sekresi enzim pencernaan pancreas.
Perangsang utama dalam sekresi CCK adalah adanya lemak dan protein.
Page | 11
Kesimpulan

Sistem pencernaan didukung oleh berbagai fungsi organ dan mekanisme yang
rumit dan saling berpengaruh satu sama lain. Mekanisme dan struktur yang
menopang pencernaan itu memiliki fungsi yang beragam dan tujuan yaitu
melaksanakan fungsi pencernaan dengan baik. Adapun gangguan yang bersifat
fisiologis maupun struktural pada sistem pencernaan dapat menggangu
telaksananya sistem pencernaan yang baik.

Daftar Pustaka

1. Pendit BU, Sugiharto L. Sobotta: atlas anatomi manusia. Ed-23. Jakarta: EGC;
2012.h.104-06
2. Rahmalia A. At a glance series: Anatomi. Jakarta: EMS; 2005.h.40-1
3. Sugiarto B, Ester M. Anatomi dan fisiologi modern. Ed-2. Jakarta: EGC;
2012.h.191-93.
4. Moore KL, Agur AMR. Anatomi klinis dasar. Jakarta: Hipokrates; 2008.h.98-
109.
5. Widjaja, Hardi. Anatomi abdomen. Jakarta: EGC; 2009.h.70-88.
6. Wibowo, Daniel S. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Gramedia; 2005.h.80-90.
7. Snell R, Snell R. Clinical anatomy. 1st ed. Philadelphia: Lippincott Williams
& Wilkins; 2004.p.204-06.
8. Mescher AL. Histologi dasar junqueira: teks dan atlas. Ed-12. Jakarta: EGC;
2012. h. 245; 255-60.
9. Fiore M. Atlas histologi: Di Fiore dengan korelasi fungsional. Ed-9. Jakarta:
EGC; 2006.h.147-149.
10. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2007.h.218-47.
11. Fawcett DW, Bloom. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC;
2005.h.499-500.
12. Kierszenbaum A. Histology and cell biology. 1st ed. Philadelphia, PA: Mosby
Elsevier; 2007.p.363-65.

Page | 12
13. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Ed-6. Jakarta: EGC;
2006. h.207-50.
14. Winami W, Kindangen, Kasim I. Buku ajar traktur digestivus. Ed-2. Jakarta:
Bag Anatomi FK Ukrida; 2010.h.28-35.
15. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia harper. Ed-26.
Jakarta: EGC; 2006.h.743-748.
16. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Ed-6. Jakarta: EGC;
2012.h. 641-3.

Page | 13

Anda mungkin juga menyukai

  • A3 Sken1
    A3 Sken1
    Dokumen21 halaman
    A3 Sken1
    sara
    Belum ada peringkat
  • Blok 10 Ginjal Kronik
    Blok 10 Ginjal Kronik
    Dokumen14 halaman
    Blok 10 Ginjal Kronik
    Calvin Augurius
    Belum ada peringkat
  • Pankreas
    Pankreas
    Dokumen14 halaman
    Pankreas
    sara
    Belum ada peringkat
  • Sken 7 Fix
    Sken 7 Fix
    Dokumen14 halaman
    Sken 7 Fix
    Mrs Geek
    Belum ada peringkat
  • Menstruasi
    Menstruasi
    Dokumen15 halaman
    Menstruasi
    sara
    Belum ada peringkat
  • A3 Sken1
    A3 Sken1
    Dokumen21 halaman
    A3 Sken1
    sara
    Belum ada peringkat
  • Mens
    Mens
    Dokumen8 halaman
    Mens
    sara
    Belum ada peringkat
  • A3 Sken1
    A3 Sken1
    Dokumen21 halaman
    A3 Sken1
    sara
    Belum ada peringkat
  • Skenario 5
     Skenario 5
    Dokumen14 halaman
    Skenario 5
    sara
    Belum ada peringkat
  • Pankreas Dan Sekresi
    Pankreas Dan Sekresi
    Dokumen11 halaman
    Pankreas Dan Sekresi
    sara
    Belum ada peringkat
  • Gizi
    Gizi
    Dokumen11 halaman
    Gizi
    sara
    Belum ada peringkat
  • Ekstremitas Bawah
    Ekstremitas Bawah
    Dokumen10 halaman
    Ekstremitas Bawah
    Joko Irawandi
    91% (11)
  • LP Askep CA Caput Pankreas
    LP Askep CA Caput Pankreas
    Dokumen25 halaman
    LP Askep CA Caput Pankreas
    Muhammad Dzakiyyul Fikri Wachid
    Belum ada peringkat
  • Skenario 5
     Skenario 5
    Dokumen14 halaman
    Skenario 5
    sara
    Belum ada peringkat
  • Pankreas
    Pankreas
    Dokumen11 halaman
    Pankreas
    sara
    Belum ada peringkat
  • Histologi Sistem Saraf
    Histologi Sistem Saraf
    Dokumen5 halaman
    Histologi Sistem Saraf
    aduhbingung
    Belum ada peringkat
  • Sickle Cell
    Sickle Cell
    Dokumen20 halaman
    Sickle Cell
    sara
    Belum ada peringkat
  • Blok 3
    Blok 3
    Dokumen10 halaman
    Blok 3
    sara
    Belum ada peringkat
  • B9 Sken2 Siti
    B9 Sken2 Siti
    Dokumen10 halaman
    B9 Sken2 Siti
    sara
    Belum ada peringkat
  • Kasus 4
    Kasus 4
    Dokumen18 halaman
    Kasus 4
    Natalia Simalango
    Belum ada peringkat
  • Sken 1
    Sken 1
    Dokumen17 halaman
    Sken 1
    Putry Udiata
    Belum ada peringkat
  • Skenario C PBL Blok 3
    Skenario C PBL Blok 3
    Dokumen10 halaman
    Skenario C PBL Blok 3
    sara
    Belum ada peringkat
  • Kelainan Albino
    Kelainan Albino
    Dokumen8 halaman
    Kelainan Albino
    sara
    Belum ada peringkat
  • Respiratory
    Respiratory
    Dokumen7 halaman
    Respiratory
    sara
    Belum ada peringkat
  • Kasus 3
    Kasus 3
    Dokumen11 halaman
    Kasus 3
    Natalia Simalango
    Belum ada peringkat
  • Kasus 3
    Kasus 3
    Dokumen11 halaman
    Kasus 3
    Natalia Simalango
    Belum ada peringkat
  • F2 - Skenario 2
    F2 - Skenario 2
    Dokumen13 halaman
    F2 - Skenario 2
    sara
    Belum ada peringkat
  • Makalah Blok 9 (Disgetiv)
    Makalah Blok 9 (Disgetiv)
    Dokumen23 halaman
    Makalah Blok 9 (Disgetiv)
    sara
    Belum ada peringkat
  • Kasus 2
    Kasus 2
    Dokumen14 halaman
    Kasus 2
    Theresa Juliet
    Belum ada peringkat