F2
Abstract
A human being is a living creature that has a lot of the system in his survival,
such as the digestive system. the digestive system is very important because it
generates energy. In the kelangsungannya, certain organs of the body have a
very influential role to each other. Each organ has its own mechanism. As the
organ of the pancreas, hepar, and lien. If the organs in the digestive system is
disrupted or damaged, then this will be very dangerous for the survival of
mankind. Ruptured on the digestive organs can cause loss of consciousness and a
more dangerous are the deaths.
Abstrak
Page | 1
Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki banyak sistem dalam
kelangsungan hidupnya, seperti sistem pencernaan. sistem pencernaan sangat
penting karena menghasilkan energi. Dalam kelangsungannya, organ tubuh
tertentu memiliki peranannya yang sangat berpengaruh satu sama lain. Setiap
organ memiliki mekanismenya sendiri-sendiri. Seperti organ pankreas, hepar, dan
lien. Apabila organ dalam sistem pencernaan mengalami gangguan atau rusak,
maka hal ini akan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Ruptur
pada organ pencernaan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan yang lebih
berbahayanya adalah kematian.
Pendahuluan
Keadaan rupture hepar, pancreas, dan lien dapat menyebabkan keadaan tidak
sadarkan diri karena adanya gangguan pada sistem persarafan dan pendarahan di
bagian abdomen.
Area yang dibahas pada makalah ini meliputi makro dan mikro dari hepar,
gaster, pancreas, dan lien, sistem perdarahannya, sistem persarafannya juga
mekanisme kerja enzim.
Isi
Makroskopis
Hepar
Page | 2
Hepar merupakan kelenjar paling besar (1200-1800 g) dan organ
metabolik utama pada tubuh. Facies diaphragmatica berdekatan dengan
diaphragma dan facies visceralis dengan tepi bawah anterior ( Margo Inferior
) mengarah ke organ dalam abdomen. Facies diaphragmatica menempel
sebagian pada diaphragma dan tidak memiliki lapisan peritoneal di area
tersebut ( Area nuda ).1
Pada klasifikasi anatomis , lobus kanan terdiri dari lobus kaudatus dan
kuadratus. Akan tetapi, secara fungsional lobus kaudatus dan sebagian besar
lobus kuadratus merupakan bagian dari lobus kiri karena mendapat darah dari
a. hepatika sinistra dan aliran empedunya menuju ke duktus hepatika sinistra.
Oleh karenanya, klasifikasi fungsional hepar menyatakan bahwa batas antara
lobus kanan dan kiri terletak pada bidang vertical yang berjalan ke posterior
dari kandung empedu menuju v. cava inferior.2
Hepar dibagi menjadi lobus kanan yang lebih besar dan kiri yang lebih
kecil yang dipidahkan oleh lig.falciforme di sebelah ventral. Lig.falciforme
berlanjut sebagai lig.coronarium yang kemudian menjadi lig.triangulare
dextrum dan sinistrum yang menghubungkan diaphragma. Lig.triangulare
sinistrum berlanjut menjadi appendix fibrosa hepatis. Tepi bebas
lig.falciforme mengandung lig.teres hepatis. Kedua ligamentum ini
berhubungan dengan dinding abdomen ventral.1
Gaster
Gaster merupakan bagian yang dapat sangat berdilatasi dari saluran cerna.
Lambung bervariasi dalam bentuk tergantung dari jumlah makanan yang di
dalamnya, adanya gelombang peristaltik, tekanan dari organ lain, respirasi,
dan postur tubuh. Posisi, bentuk, dan mobilitas lambung sangat bervariasi.
Gaster terletak intraperitoneal di epigastrium kiri antara lobus hepatis sinister
dan limpa. Gaster memiliki tiga bagian yaitu pars cardiac ( jalan masuk ke
gaster ), corpus gastrium ( bagian utama dengan fundus gastricus di superior
), pars pylorica ( tempat keluar dari gaster yang berlanjut sebagai antrum
pyloricum dan canalis pyloricus ).1,3
Page | 3
Gaster terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari permukaan bawah
arcus costalis sinistra sampai ke regio epigastrica dan umbilicalis. Gaster
memiliki curvatura gastrica minor sebagai tepi gaster yang cekung, dan
curvatura gastrica major sebagai tepi gaster yang cembung dan lebih panjang.
Pada curvatura minor gaster terdapat sebuah takik tajam pada kira-kira dua
pertiga distalnya yang disebut incisura angularis, sebagai patokan antara
corpus dan pylorus. Cardia gaster terdapat sekitar muara oesophagus, fundus
gaster adalah bagian kranial yang melebar dan berbatasan pada kubah
diaphragma sebelah kiri, corpus gaster adalah bagian yang terdapat antara
fundus dan antrum pyloricum, dan pylorus merupakan daerah sfingter yang
menebal di sebelah distal untuk membentuk m. sphincter pylori yang berguna
untuk pengosongan isi gaster melalui ostium pyloricum ke dalam duodenum.4
Pankreas
Page | 4
membentuk kolateral dengan arteri anterior dan posterior inferior
pankreatikaduodenale yang berasal dari arteri mesenterika superior. Arteri
dorsalis pankreas yang berasal dari a. splenika akan menyuplai daerah kaput
dan a. transversalis pankreatika akan memperdarahi korpus dan kauda
pankreas. Beberapa cabang dari arteri splenika akan beranastomose dengan
arteri tranversalis yang juga mensuplai darah untuk korpus dan kauda
pankreas.5,6
Kaput pankreas dialiri oleh vena yang paralel dengan arterinya yang pada
bagian anterior dari kaput akan bermuara pada mesenterika superior dan
bagian posterior bermuara pada vena porta. Sehingga pada reseksi kaput
pankreas, vena-vena tersebut harus diligasi dengan hati-hati, sedang aliran
vena dari korpus dan kauda pankreas akan bermuara langsung pada vena
splenika melalui vena pankreatika inferior ke vena mesenterika inferior dan
superior.5,6
Lien
Mikroskopis
Hepar
Pada hati tersusun dari sel-sel hati yang disebut hepatosit. Hepatosit-
hepatosit hati berkumpul membentuk lobulus hati kecil yang heksagonal.
Page | 5
Setiap lobulus memiliki tiga sampai enam area portal di bagian perifernya
dan suatu venula yang disebut vena sentral di bagian pusatnya. Area portal di
sudut lobulus terdiri atas venula (cabang v. porta), arteriol (cabang a.
hepatica), dan duktus epitel kuboid (cabang sistem duktus biliaris).8
Gaster
Dinding gaster terdiri atas empat lapisan umum saluran cerna yaitu
mukosa, submukosa, muskularis eksterna, dan serosa. Mukosa gaster terdiri
atas lapisan epitel, lamina propria, dan mukosa muskularis. Permukaan lumen
mukosa ditutupi epitel selapis silindris. Kelenjar gaster berhimpitan di dalam
lamina propria dan menempati seluruh tebal mukosa. Kelenjar-kelenjar ini
bermuara ke dalam dasar foveola gastrika.9,10,11
Pankreas
Lien
Page | 6
Pulpa merah adalah filter yang menghilangkan sel-sel darah merah tua dan
rusak dan mikroorganisme dari sirkulasi darah. Juga merupakan situs
penyimpanan untuk sel darah merah. Bakteri dapat dikenali oleh makrofag
dari pulpa merah dan dihapus secara langsung atau setelah mereka dilapisi
dengan protein komplemen (diproduksi di hati) dan imunoglobulin
(diproduksi di pulpa putih). Pembersihan bakteri atau virus yang dilapisi
komplemen imunoglobulin, oleh makrofag sangat cepat dan mencegah
infeksi ginjal, meninges, dan paru-paru.12
Sistem Perdarahan
Hepar
Hepar sinister terpisah dari lobus caudatus dan lobus quadratus oleh
ligamentus teres hepatis dan ligamentum venosum arantii. Ligamentum teres
hepatis adalah sisa vena umbilkalis yang semulanya mengantar darah kaya
oksigen dari plasenta ke janin. Ligamentum venosum arantii adalah sisa
ductus venosus fetal yang menjadi jaringan ikat, yang semula memintaskan
darah dari vena umbilicalis ke vena cava inferior tanpa melalui hepar.4
Hepar menerima darah dari dua sumber, yaitu a. hepatica propria (30%)
dan v. porta hepatis (70%). A. hepatica propria membawa darah kaya
oksigen dari aorta, dan v. porta hepatis membawa darah miskin oksigen dari
saluran cerna, kecuali bagian distal dari canalis analis.13
Gaster
Pankreas
Lien
Arteri lienalis besar adalah cabang terbesar dari arteri coeliac. memiliki
lapangan berliku-liku berjalan di sepanjang batas atas dari pankreas. Arteri
lienalis kemudian terbagi menjadi enam cabang, yang masuk limpa di hilus.
Saraf menemani arteri limpa dan berasal dari pleksus coeliac. Vena lienalis
meninggalkan hilus dan berjalan di belakang ekor dan tubuh pankreas. Di
belakang leher pankreas, vena lienalis bergabung dengan vena mesenterika
superior untuk membentuk vena portal.7
Sistem Persarafan
Hepar
Gaster
Page | 8
Pankreas
Lien
Inervasi saraf ke bagian limpa beriringan dengan jalur dari arteri yang
memperdarahi bagian limpa maka disitulah saraf menginervasi daerah itu
juga.7
Hepar
Meskipun hati tidak memegang peran yang begitu besar dalam system
pencernaan, hati menghasilkan empedu yang berguna dalam mencerna
lemak.15
Gaster
• Pepsin
• Renin
• Lipase
Page | 9
Pankreas
Amilase pancreas sama seperti pada air liur, berperan dalam pencernaan
karbohidrat dengan mengubah polisakarida menjadi disakarida maltosa.
Amilase disekresikan langsung dalam bentuk aktif karena tidak berbahaya
bagi sel sekretorik.16
Page | 10
akan menghidrolisis trigliserida makanan menjadi monogliserida dan asam
lemak bebas, yaitu satuan lemak yang dapat diserap. Lipase pun disekresikan
dalam bentuk aktif.16
Sistem pencernaan didukung oleh berbagai fungsi organ dan mekanisme yang
rumit dan saling berpengaruh satu sama lain. Mekanisme dan struktur yang
menopang pencernaan itu memiliki fungsi yang beragam dan tujuan yaitu
melaksanakan fungsi pencernaan dengan baik. Adapun gangguan yang bersifat
fisiologis maupun struktural pada sistem pencernaan dapat menggangu
telaksananya sistem pencernaan yang baik.
Daftar Pustaka
1. Pendit BU, Sugiharto L. Sobotta: atlas anatomi manusia. Ed-23. Jakarta: EGC;
2012.h.104-06
2. Rahmalia A. At a glance series: Anatomi. Jakarta: EMS; 2005.h.40-1
3. Sugiarto B, Ester M. Anatomi dan fisiologi modern. Ed-2. Jakarta: EGC;
2012.h.191-93.
4. Moore KL, Agur AMR. Anatomi klinis dasar. Jakarta: Hipokrates; 2008.h.98-
109.
5. Widjaja, Hardi. Anatomi abdomen. Jakarta: EGC; 2009.h.70-88.
6. Wibowo, Daniel S. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Gramedia; 2005.h.80-90.
7. Snell R, Snell R. Clinical anatomy. 1st ed. Philadelphia: Lippincott Williams
& Wilkins; 2004.p.204-06.
8. Mescher AL. Histologi dasar junqueira: teks dan atlas. Ed-12. Jakarta: EGC;
2012. h. 245; 255-60.
9. Fiore M. Atlas histologi: Di Fiore dengan korelasi fungsional. Ed-9. Jakarta:
EGC; 2006.h.147-149.
10. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2007.h.218-47.
11. Fawcett DW, Bloom. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC;
2005.h.499-500.
12. Kierszenbaum A. Histology and cell biology. 1st ed. Philadelphia, PA: Mosby
Elsevier; 2007.p.363-65.
Page | 12
13. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Ed-6. Jakarta: EGC;
2006. h.207-50.
14. Winami W, Kindangen, Kasim I. Buku ajar traktur digestivus. Ed-2. Jakarta:
Bag Anatomi FK Ukrida; 2010.h.28-35.
15. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia harper. Ed-26.
Jakarta: EGC; 2006.h.743-748.
16. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Ed-6. Jakarta: EGC;
2012.h. 641-3.
Page | 13