Anda di halaman 1dari 6

PROFIL STATUS GIZI MAHASISWA JURUSAN BIOLOGI ANGKATAN 2017

BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH

Artanti Astutiningtyas1 Ghoniyaniah2


Alief Alfian M.A3

ABSTRAK

Masalah gizi timbul oleh karena tidak seimbangnya pemenuhan kebutuhan akan zat gizi yang
diperoleh dari makanan. Jika konsumsi gizi kurang dari kecukupan gizinya, seseorang akan
menderita gizi kurang, sebaliknya jika konsumsi melebihi kecukupan gizinya maka seseorang akan
menderita gizi lebih. Di Indonesia prevalensi underweight tergolong tinggi, yaitu sebesar 12,1%
dan prevalensi overweight sebesar 7,3%. Di Provinsi Jawa Tengah terdapat status gizi kurang
sebanyak 7,5 %, status gizi normal sebanyak 53,1 %, status gizi gemuk sebanyak 28,1, dan status
gizi obesitas sebanyak 11,2 %. Asupan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi. Asupan
salah satunya dapat dipenuhi dengan sarapan. Dalam penelitian ini menggunakan sampel
Mahasiswa Semester 4 Program Studi Biologi Universitas Negeri Semarang yang berjumlah 20
orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif yang
dengan desain penelitian cross sectional bertujuan untuk mengetahui profil status gizi berdasarkan
Indeks Massa Tubuh (IMT). Dari hasil penelitian ditemukan 2 responden (10%) memiliki status
gizi kurang, 16 responden (80%) memiliki status gizi normal, 1 responden (5%) memiliki status
gizi lebih, dan 1 responden (5%) memiliki status gizi obesitas, dengan total responden 20 orang.
Dari hasil yang ditemukan salah satu saran adalah dengan memberikan penyuluhan tentang gizi
pada anak, remaja serta orang tua agar lebih memperhatikan lagi pola makan agar bisa seimbang.
Kata kunci: status gizi, underweight, berat badan, tinggi badan.

Pendahuluan merupakan suatu epidemi global dan


dinyatakan sebagai masalah kronis terbesar
Status gizi merupakan suatu bentuk keadaan
pada orang dewasa. Menurut WHO,
kondisi tubuh seseorang yang bisa dilihat dari
overweight dan obesitas merupakan faktor
makanan yang dikonsumsi dan penggunaan
resiko penyebab kematian nomor lima.
zat-zat gizi di dalam tubuh. Masalah pada
Sedikitnya, 2,8 juta penduduk meninggal per
status gizi adalah status gizi kurang dan
tahun akibat dari overweight dan obesitas.
berlebih. Pada daerah perkotaan cenderung
Angka obesitas penduduk Indonesia
mengalami masalah status gizi berlebih atau
terus meningkat dari tahun ke tahun.
obesitas. Obesitas atau kegemukan mulai
Prevalensi ini meningkat dari hasil
menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia,
Riskesdas 2013 yang menyebut bahwa
bahkan Organisasi Kesehatan Dunia atau
angka obesitas di Indonesia hanya
World Health Organization (WHO)
mencapai 14,8 persen. Obesitas sendiri
menyatakan bahwa obesitas sudah
mengacu pada kondisi di mana indeks
massa tubuh diatas 27. Begitu juga dengan seseorang yang dapat dikategorikan pada
prevalensi berat badan berlebih dengan underweight, normal, overweight dan
indeks massa tubuh antara 25 hingga 27, obesitas. Kehidupan modern yang menjadi
juga meningkat dari 11,5 persen di 2013 ciri kehidupan masyarakat Amerika
ke 13,6 persen di 2018. Berdasarkan indeks mempengaruhi gaya hidup masyarakat kita,
massa tubuh dan jenis kelamin menyebutkan terutama di daerah perkotaan. Gaya hidup ini
tercermin dari perilaku makan dan aktivitas
bahwa angka obesitas pada laki-laki sebesar
fisik sehari-hari. Makanan yang dikonsumsi
19,7% dan pada perempuan sebesar 32,9%.
berupa makanan cepat saji yang tinggi energi,
Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan
kaya lemak, kaya karbohidrat dan gula serta
antara jumlah energi yang masuk dengan rendah serat(Almatsier, 2007). Kemajuan
yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai tekhnologi di kehidupan modern yang
fungsi biologis seperti pertumbuhan fisik, mengharuskan masyarakat bergerak cepat
perkembangan, aktivitas dan pemeliharaan dengan menggunakan tenaga mesin.
kesehatan. Obesitas terjadi karena berbagai Jurusan Biologi Universitas Negeri
faktor penyebab yang kompleks antara lain Semarang merupakan salah satu kampus
genetik, pola makan, aktivitas fisik dan yang terletak di pusat kota. Jadwal
faktor-faktor sosial budaya(Ariani, 2010). perkuliahan yang cukup padat,
Kebutuhan konsumsi makanan mengakibatkan mahasiswa atau
berpengaruh terhadap status gizi seseorang. mahasiswinya memiliki kebiasaan untuk
Makanan yang dipilih dengan baik akan mengkonsumsi makanan cepat saji atau fast
memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan food dengan pola makan yang tidak
untuk fungsi normal tubuh. Status gizi adalah seimbang. Ditambah lagi pengakuan dari
keadaan kesehatan yang berhubungan dengan beberapa mahasiswa atau mahasiswi dalam
penggunaan makanan oleh tubuh. Ada dua wawancara yang peneliti lakukan
faktor yang mempengaruhi status gizi, Faktor kebanyakan dari mereka kurang berolahraga
langsung dan Faktor tidak langsung. Faktor dikarenakan kesibukan dan banyak hal.
langsung berupa; Asupan berbagai makanan, Berdasarkan uraian di atas, mahasiswa atau
dan penyakit; sedangkan Faktor tidak mahasiswi Jurusan Biologi Universitas
langsung berupa; Ekonomi keluarga, Negeri Semarang merupakan responden yang
produksi pangan, kebersihan lingkungan, dan tergolong dewasa yang berumur 20 tahun dan
fasilitas pelayanan kesehatan. Status gizi termasuk dewasa yang rentan akan terjadinya
dibedakan antara status gizi buruk, kurang, obesitas atau berat badan berlebih.
baik dan lebih. Status gizi masyarakat Mengingat akan bahayanya obesitas tersebut
biasanya digambarkan dengan masalah gizi peneliti merasa perlu dilakukan penelitian ini
yang dialami oleh golongan masyarakat yang untuk mengetahui profil status gizi
rentan gizi(Supariasa, 2001). mahasiswa Jurusan Biologi Universitas
Indeks massa tubuh tidak dapat Negeri Semarang angkatan 2017 berdasarkan
berdiri sendiri sebagai indikator obesitas indeks massa tubuh, berat badan dan tinggi
yang dapat memicu penyakit badan.
degenerative(Jahari, 2004). Indeks massa
tubuh merupakan indikator umum status gizi
Metode Penelitian didapatkan responden laki-laki sebanyak 6
(30%) dan perempuan sebanyak 14 (70%).
Penelitian ini mengambil lokasi di Jurusan
Biologi Universitas Negeri Semarang pada Distribusi Indeks Massa Tubuh
bulan Mei. Penelitian deskriptif dengan Pada Tabel 1 adalah distribusi status gizi
pendekatan kualitatif yang dilakukan ini secara umum. Dimana didapat 2 responden
menggunakan desain deskriptif dengan cara (10%) memiliki status gizi kurang, 16
cross-sectional. Sumber data yang digunakan responden (80%) memiliki status gizi normal,
adalah status gizi yang ditentukan dari 1 responden (5%) memiliki status gizi lebih,
pengukuran IMT. Populasi penelitian adalah dan 1 responden (5%) memiliki status gizi
mahasiswa Jurusan Biologi Universitas obesitas.
Negeri Semarang angkatan 2017. Sampel
adalah 20 mahasiswa Jurusan Biologi Tabel 1. Distribusi Status Gizi Mahasiswa
Universitas Negeri Semarang angkatan 2017. Jurusan Biologi Universitas Negeri
Data status gizi diperoleh dengan Semarang angkatan 2017
menggunakan indikator Indeks Massa Tubuh Status Gizi N %
(IMT) yaitu berat badan (kg) dibagi tinggi Underweight 2 10
badan (m) dikuadratkan. Berat badan didapat
Normal 16 80
melalui penimbangan responden dengan
Overweight 1 5
menggunakan timbangan injak dengan
Obese 1 5
ketelitian 0,1 kg. Pengukuran tinggi badan
TOTAL 20 100
dilakukan dengan microtoise yang memiliki
ketelitian 0,1 cm, yaitu dengan cara
menggantungkan microtoise pada dinding Tabel 2. Distribusi Status Gizi Mahasiswa
yang rata dengan ketinggian 2 m dari lantai. Jurusan Biologi Universitas Negeri
Remaja diukur dalam posisi berdiri tegak Semarang angkatan 2017 menurut Umur (19
lurus, kepala menempel pada dinding tanpa – 21 )
mengenakan alas kaki. Data yang
Status Gizi Umur (Tahun)
dikumpulkan ditabulasi dan disajikan dalam
19 20 21
bentuk table distribusi frekuensi.
Underweight 2
Hasil Penelitian Normal 4 11 1
Overweight 1
Karakteristik Respondens
Obese 1
Berdasarkan usia didapatkan karakteristik TOTAL 4 14 2
responden sebagai berikut yaitu responden
dengan usia 19 tahun sebanyak 4 (20%), 20
tahun sebanyak 14 (70%), 21 tahun sebanyak
2 (5%), Berdasarkan jenis kelamin
besar responden memiliki status gizi normal
sebesar 79%. Beberapa penelitian yang
dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran
Tabel 3. Distribusi Status Gizi Mahasiswa yang menggunakan kategori indeks massa
Jurusan Biologi UNNES berdasarkan Jenis tubuh, diantaranya penelitian yang dilakukan
Kelamin oleh Ubro (2014) didapatkan 86,7%
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Status Gizi L % P % Sam Ratulangi Manado memiliki indeks
Underweig 0 0 2 5 massa tubuh normal, 8% obesitas dan 5,3%
underweight. Penelitian yang dilakukan pada
ht
mahasiswa di salah satu Fakultas Kedokteran
Normal 5 20 11 55
di Jakarta oleh Mulyadi (2013) berdasarkan
Overweight 1 5 0 0 IMT diperoleh mayoritas subjek memiliki
Obese 0 0 1 5 status gizi normal 78,7%, obesitas 17,3% dan
underweight 4%.
TOTAL 6 14
Gaya hidup yang sehat akan
mempertahankan status gizi yang baik.
Pembahasan Menurut Kusuma (2013), status gizi baik
apabila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi
Karakteristik Respondens
yang digunakan secara efisien serta di
Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa mahasiswa imbangi dengan gaya hidup sehat sehingga
angkatan 2017 sebagian besar berada pada memungkinkan pertumbuhan fisik,
usia 20 tahun yaitu sebanyak 14 orang (70%), perkembangan otak, kemampuan kerja
Berdasarkan jenis kelamin responden mencapai tingkat kesehatan optimal. Dalam
terbanyak adalah berjenis kelamin hal ini sebagian besar responden telah
perempuan yaitu 14 orang (70%), sedangkan memiliki status gizi yang baik.
laki-laki 6 orang (30%). Penelitian ini sesuai
Berdasarkan hasil penelitian masih terdapat
dengan penelitian Yulyius (2014) bahwa
masalah status gizi seperti obesitas dan
beradasarkan jenis kelamin, perempuan
underweight. Masalah gizi kurang
memiliki distribusi tertinggi yaitu sebesar
disebabkan karena rendahnya konsumsi
70% sedangkan laki-laki sebesar 30%. Hal
energi dan protein dalam makanan sehari-
ini menunjukkan sebaran responden tidak
hari. Terjadinya gizi kurang karena konsumsi
merata antara lakilaki dan perempuan.
energi lebih rendah dibandingkan dengan
Distribusi Indeks Massa Tubuh kebutuhan yang mengakibatkan sebagian
cadangan energi tubuh dalam bentuk lemak
Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar akan digunakan(Moehji, 2003). Keadaan gizi
yakni 80% 16 responden memiliki status gizi seseorang merupakan gambaran makanan
normal, 1 responden (5%) memiliki status yang dikonsumsi dalam jangka waktu yang
gizi lebih, dan 1 responden (5%) memiliki cukup lama. Pada masa remaja, kebutuhan
status gizi obesitas, dengan total responden zat gizi yang tinggi diperlukan untuk
20 orang. Penelitian ini sesuai dengan hasil memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan
penelitian Yulyius (2014) bahwa sebagian perkembangan tubuh yang cepat. Jika
kebutuhan zat gizi tersebut tidak terpenuhi Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,
maka akan menyebabkan terhambatnya dapat disimpulkan bahwa angka status gizi
pertumbuhan dan perkembangan tubuh, normal yang tertinggi (80%), diikuti oleh
bahkan dapat menyebabkan tubuh status gizi underweight (20%), status gizi
kekurangan gizi dan mudah terkena lebih (5%), dan status gizi obesitas (5%).
penyakit(Kusuma, 2013).
Saran
Tingkat gizi seseorang yang merupakan
akibat langsung dari makanan yang Status gizi remaja yang tergolong normal
dikonsumsi setiap hari dan dipengaruhi oleh dipertahankan, sedangkan yang masih
pertumbuhan, keadaan kesehatan, kebiasaan kurang/underweight perlu diberikan
makan, cara pengolahan makanan dan social informasi tentang makanan yang
(Andriani, 2012). Status gizi bisa dipengaruhi mengandung zat gizi seimbang untuk
oleh berbagai faktor, misalnya asupan memenuhi kebutuhan energinya dan bagi
makanan, aktifitas fisik, tingkat pendapatan, yang status gizinya tergolong
pengetahuan gizi, dan ketersediaan pangan. lebih/overweight diharapkan menurunkan
Apabila makanan tidak memenuhi kebutuhan porsi makan dan berolahraga teratur.
akan zat-zat gizi maka akan terjadi masalah
kekurangan zat gizi(Darmadi, 2009). Sebab Daftar Pustaka
makanan adalah kunci dari kesehatan, Adriani M, Wirjatmadi B. Pengantar gizi
dimana makanan tidak hanya menentukan masyarakat edisi I. Jakarta. 2012. h. 2;
kesehatan masa kini, tetapi juga berpengaruh 207-10; 238-9
terhadap kehidupan anak itu selanjutnya, Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi.
sebab fungsi makanan itu sendiri adalah Jakarta. 2007. h. 3;7-12
sebagai sumber tenaga, untuk pertumbuhan, Arini AF. Pengukuran Antropometri dan
perkembangan, mengganti serta memelihara hubungannya dengan “Golden
sel-sel dan jaringan tubuh (Kaunang, 2010). Standard” persen lemak tubuh,
Penyelesaian masalah gizi bukanlah sekedar bioelectrical impedance analysis: Studi
menentukan berapa banyak seseorang harus Validasi pada Anak Sekolah Dasar
makan, dan bahan makanan apa yang harus Tahun 2010. [tesis] Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas
dimakan, jenis dan jumlah makanan yang
Indonesia. 2010.
dimakan oleh seseorang yang menjadi
sumber masukan zat gizi bagi tubuh, juga Badan Penelitian dan Pengembangan
ditentukan pula oleh berbagai faktor, baik Kesehatan Departemen Kesehatan RI.
Riset Kesehatan Dasar 2013.
faktor sosial, faktor budaya, kebiasaan dan
kesukaan, pengetahuan dan tingkat Darmadi. Analisis regresi logistik untuk
pendidikan maupun faktor ekonomi (Moehji, faktor-faktor yang mempengaruhi
2003). status gizi remaja. Fakultas
Kedokteran Unika Atma Jaya.
Simpulan Jakarta;2009.
Jahari A. Penilaian Status Gizi Price GM, Uauy R, Breeze E, Bulpitt CJ,
Berdasarkan Antropometri. Bogor: and Fletcher AE. Weight, shape, and
Puslitbang Gizi dan Makanan, 2004. mortality risk in older persons: elevated
waist hip ratio, not high body mass
Kartasapoetra G, Marsetyo H. Ilmu Gizi: index, is associated with a greater risk
Korelasi Gizi, Kesehatan dan of death. The american Journal of
Produktivitas Kerja. Jakarta : Rineka clinical nutrition.2006;84:449-60
Cipta. 2003.
Riset Kesehatan Dasar. Status Gizi Remaja
Kaunang HJ, Gambaran Pola Makan dan umur 13-15 tahun dan 16-18 tahun.
Status Gizi Mahasiswa Fakultas 2013. h. 219-22
Kesehatan Masyarakat Unsrat.
[skripsi]. Fakultas Kedokteran Supariasa N D, Bakri B, Fajri I,. Penilain
Universitas Sam Ratulangi. Manado. status gizi. Jakarta. Penerbit buku
2010. kedokteran EGC. 2001.
Kusuma F. Gambaran asupan zat gizi dan Widyastuti P, Hardiyanti E. Gizi Kesehatan
status gizi pada anak usia prasekolah Masyarakat. EGC. Jakarta. 2009. h. 54;
di TK Raudhaturrahmah Pekanbaru 80
tahun 2013. Fakultas Kedokteran
Universitas Riau. 2013. Yulyius, Bolang A, Kawengian S.
Hubungan antara status gizi dengan
Moehji S. Penanggulangan Gizi Buruk. tekanan darah mahasiswa program
Papar Sinar Sinanti. Jakarta. 2003 studi pendidikan dokter angkatan 2013
Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Mulyadi C, Fransisca, Pramudya K, Kevin, Ratulangi. Fakultas Kedokteran
Lenardi M, Sukmaniah S. Hubungan Universitas Sam Ratulangi. 2014.
antropometri, aktivitas fisik dan
pengetahuan gizi engan asupan energi
dan komposisi makronutrien paa
remaja. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2013.

Anda mungkin juga menyukai