Khutbah Ramadhan Jumatan
Khutbah Ramadhan Jumatan
‘amma ba’du
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya berwasiat kepada diri saya sendiri serta para jamaah
shalat jumat yang dirahmati oleh Allah swt, marilah kita selalu senantiasa meningkatkan kualitas
keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt, tuhan semesta alam yang selalu melimpahkan
kepada kita keberkahan dan kenikmatan yang tiada hentinya. Shalawat serta salam marilah pula
selalu senantiasa kita sampaikan kepada Nabi Muhammad saw, sang pembawa risalah dan
rahmat kepada seluruh alam, serta keluarga, sahabat, tabi’in, tabiit tabi’in, serta seluruh umat Islam
yang selalu meneladani ustawtun hasanah dari junjungan nabi Muhammad saw.
Dalam keyakinan umat Islam, tersimpan di dalam alam bawah sadar kekuatan luar biasa di luar
batas kemampuan dan kekuatan normal manusia yaitu doa. Doa adalah media komunikasi yang
dilakukan oleh hamba Allah swt kepada Rabb-nya yang menunjukkan kerendahan dirinya serta
jalan untuk mengetuk pintu kuasa Allah swt.
Doa adalah sarana untuk memperoleh kekuatan dalam mencapai tujuan hidup yang ditujukan
kepada Allah swt, bagi seorang yang beriman, doa adalah rutinitas yang senantiasa dilakukan
karena menyadari sifat diri sebagai manusia yang lemah tanpa daya kecuali dari Allah swt. Allah
swt telah berfirman,
ب َلدنعلولة َاللدامع َإملذا َلدلعاًمن َفلننليَلنستلمجيَبحوا َمل َلولنيَحننؤممنحوا َمب َللع لحهنم َيلننرحشحدولن م
ب َأحجيَ ح
م وإملذا َسألل م م
ك َعلباًدي َلعغن َفلإغن َقلمري ب
ل ل ل
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,
Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-
Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran,” (Qs. al-Baqarah: 186)
Di dalam ayat ini secara tersirat bahwa Allah swt telah menegaskan bahwa Allah swt adalah dekat
dengan hamba-hambanya, Allah swt akan senantiasa tidak mengecewakan hamba-hambanya
yang berdoa serta tidak ada satupun yang menyibukkan-Nya, sehingga Allah swt selalu melihat
dan mendengar doa hamba-hambanya.
Kenyataanya memang banyak doa yang belum terkabul, banyak pula umat Islam yang merasa
bahwa Allah hanya mengabulkan sebagian doa’doa hambanya. Apabila memang Allah swt tidak
senantiasa selalu mengabulkan doa hamba-hambanya, apakah Allah swt sungguh telah ingkar
pada janjinya?
Hadirin shalat jumat yang berbahagia
Sungguh tidak wajar apabila kita mempertanyakan kehendak dan kuasa tuhan karena diperlukan
kearifan dalam memahami setiap kehendak tuhan dalam kehidupan, namun terkadang tidak
terkabulnya doa-doa itu justru seringkali karena kelalaian dan kesalahan kita sendiri yang
menghalangi dari terlakabulnya doa kita.
Suatu ketika Ibrahim bin Adham, seorang ulama sufi yang terkenal zuhud, melewati pasar di
sebuah desa. Selang beberapa saat kemudian Ibrahim bin Adhan dikerubutin oleh masyarakat
sekitar dan menanyakan sebuah persoalan yang dirasakan oleh masyarakat setempat, salah
seorang dari mereka bertanya, “Wahai guru, sesungguhnya Allah swt telah berjanji dalam kitab-Nya
bahwa Dia pasti akan mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Kami telah berdoa setiap hari, siang dan
malam, tapi mengapa hingga saat ini doa kami masih belum terkabulkan?”
Mendengar pertanyaan tersebut Ibrahim bin Adham terdiam sejenak lalu berkata, “Saudaraku
sekalian, sesungguhnya ada sepuluh hal dari kalian yang menghalangi terkabulnya doa dari Allah
swt; pertama, kalian mengenal Allah swt tapi tidak menunaikan hak-hak-Nya; kedua, kalian
membaca al-Quran tapi tidak mengamalkan isinya; ketiga, kalian mengakui bahwa syetan adalah
musuh yang nyata, tapi kalian justru mengikuti jalan mereka; keempat, kalian mengaku cinta pada
Rasulullah, tapi kalian meninggalkan ajaran dan sunnahnya; kelima, kalian menginginkan surga,
tapi kalian justru menjauhinya dengan amalan kalian dari surga; keenam, kalian takut masuk
neraka, tapi kalian justru mendekatkan diri dengan perbuatan kalian pada neraka; ketujuh, kalian
percaya mati pasti datang, tapi kalian tidak pernah mempersiapkan diri menyambutnya; kedelapan,
kalian sibuk mencari aib orang lain tapi justru lupa dengan cacat diri sendiri; kesembilan, kalian
selalu menikmati rizki Allah swt, tapi kalian sering lupa mensyukurinya; dan kesepuluh, kalian
sering mengantarkan jenazah ke kuburan, tapi kalian tidak pernah mengambil hikmah bahwa kalian
pun akan mengalaminya.
Setelah mendengar penjelasan dari Ibrahim bin Adham itu, orang-orang pun menangis, mereka
mengakui dan menyadari kesalahan mereka bahwa terhalangnya doa-doa yang selalu mereka
panjatkan adalah karena kelalaian dari diri mereka sendiri.
Doa adalah senjata bagi umat beriman untuk mengetuk kekuasaan Allah swt, selain doa adalah
ibadah kepada Allah swt, namun kekuatan dan keampuhan doa akan selalu berjalan seirama
dengan orang yang memanjatkannya. Doa adalah bagaikan pedang, apabila seseorang yang
menggunakannya adalah seorang yang kuat dan hebat maka pedang akan menjadi senjata yang
sangat ampuh untuk menebas musuh-musuhnya, maka keampuhan doa akan selalu berjalan
paralel bergantung bagaimana kualitas keimanan dan ketakwaan seorang hamba kepada Allah
swt. Apabila syarat-syarat tersebut terpenuhi, niscaya Allah swt pun akan lebih mudah
mengabulkan doa-doa hambanya dengan tiga cara; mengabulkannya, menundanya dan
mengabulkan di saat yang tepat, atau menolaknya dan menggantinya dengan yang lebih baik.
ب َلحكنم َإملن َالمذيلن َيلنستلنكم حبولن َلعنن َمعلباًلدمت َلسيَلندحخحلولن َلجلهنللم َلدامخمريلن م
لولقاًلل َلربحكحم َاندعحومن َألنستلج ن
“Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka
)Jahannam dalam keadaan hina” (Qs. al-Mu’min, 60
Doa yang dipanjatkan hendaklah diiringi dengan kualitas diri dengan keimanan dan ketakwaan
kepada Allah swt, selain itu doa pun dipanjatkan dengan penuh kerendahan dan keyakinan bahwa
Allah swt maha mendengar dan maha member, namun tentu doa yang dipanjatkan harus disertai
dengan usaha (ikhtiyar) yang sungguh-sungguh. Perumpamaannya buatlah sketsa permintaan
hidup dengan sebuah pensil di atas kertas, dan berikan penghapusnya kepada Allah swt, biarlah
Allah swt yang akan menilai usaha kita, mendelete sebagian yang kita rencanakan, dan
menggantinya dengan yang lebih baik dan bermakna.
KHUTBAH KEDUA
شويقطاَلنل لمقن ال بل التبقلقوا ل حبق تلقققاَتلله ول تقموتلبن إل وأقنَوقتْلم مسللموقن .فققققاَلض تعاَلى فيِ كلقتْاَبلله الكريلم أقلعوذل باَ ل أماَ بعد :فققياَ لعباَقد ا ل
ق ولو ل ل ق ق ق ق
ل ل لل ل ل ل
صنليِ صللوا قعلقويه قوقسلنلموا تقوسلويقماَ .اللبلهبم ق صللوقن على النقبلنيِ ياَ أقليهاَ البذيوقن آْقملنوا ق القرجويلم بلوسلم ال البروحقملن البرحويلم :إلبن الق وملِئكتْقهل يل ق
توسلم وباَرك على سيدنَاَ وحبيبناَ محمد وعلى آْل سيدنَاَ إبراهيم فيِ العاَلمين إننَكّ حلمويدد ملجويدد .اللبلهبم اوغلفر للولمسلللموين والمسللماَ ل
و لو ق لو ق ق ق
سلمويلع ت ال ب ت .اللهم إنَاَ نَسألكّ القعوفقو والقعاَلفيقةق فيِ لديونلقناَ قولدنَوققياَقنَاَ قوأوقهلققناَ قوقماَلققناَ إلنَب ق
كّ أقنَو ق والمؤمنين والمؤمناَت الحياَلء لم ونقلهم والموا ل
و
ل ل ل ل ل ل ل ل ل ل
ل
كّ قياَ أقورقحقم القراحمويقن .اللهم إبنَاَ اوستْققووقدوعقناَقك قعلقى ماَ ققققرئوققناَ مقن العولم قفاَورلدودهل ل
ب العولم بقروحقمتْ ق ل القعلويلم .اللبلهبم افوقتْقوح لققناَ قأبوققوا ق
ب القفوهم وقأبوققوا ق
ف قرلحويمدربناَ آْتناَ فيِ لعونقد القحاَقجلة .قربققناَ اوغلفور لققناَ قولللوحقوانَللناَ النذيوقن قسبققلقوقنَاَ باَليماَلن ول تقوجقعول فيِ قلقللولبناَ لغلِل للذين آْمنوا ربناَ إنَكّ قرلؤو د
صلفوقن قوقسلِقلم على اللمورقسللويقن والحمد ل رب ب اللعبزلة قعبماَ ي ل
ق الدنَياَ حسنةل وفيِ الخأرة حسنةل وقناَ عذاب الناَلر .لسوبحاَقن قربن ق
كّ قر ن
.العاَلمين
ل ُ،إلبن الق يقأولملر باَلعدلل والحساَلن ولايوققتْاَلء لذيِ اللقورقبى ويقق ونققهى قعلن القفوح ق
شاَلء واللمونقكلر والبققغوليِ ُ،يقلعظللكوم لققعلبلكوم تققذبكلروقن .قفاَوذلكلروا لعباَقد ا ل
الق القعلظويقم يقوذلكورلكوم واسئققللوهل لمون فق و
ضللله يلولعلطويلكوم قولقلذكللر الل أقوكبققلر .أقلقلم ال ب
صلِقة