Anda di halaman 1dari 7

PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN BERBAHAN DASAR MINYAK JELANTAH

SERTA HASIL UJI IRITASINYA PADA MENCIT


Adelia Ayu Larasati, Mareta Silviana, Azizah Nikmatus Sobrina
Jurusan Kimia, Universitas Negeri Semarang
adeliaal72@gmail.com; maretasilviana@yahoo.co.id

ABSTRAK
Minyak goreng adalah bahan pangan yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.
Penggunaan minyak goreng secara berkali – kali secara ilmiah merupakan perlakuan yang
tidak sehat. Konsumsi minyak goreng bekas sangat berbahaya karena dapat menyebabkan
berbagai macam penyakit dan juga limbah yang dapat mencemari lingkungan, maka
dilakukan pemanfaatan minyak goreng bekas dengan cara mengolahnya kembali untuk
pembuatan sabun transparan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara
mengolah minyak, mencari formula dan prosedur untuk membuat sabun, serta keamanan
penggunaan sabun bagi kulit. Terdapat dua langkah untuk memurnikan minyak. Langkah
pertama menggunakan zeolit aktif 10%, dan tahap kedua menggunakan karbon aktif 1%.
Pemurnian menggunakan zeolit aktif tidak bisa mengubah warna dan bau dari minyak
jelantah, sehingga kita juga menggunakan karbon aktif. Pemurnian menggunakan karbon
aktif membuat minyak jelantah menjadi jernih dan menghilangkan bau tidak sedap. Langkah
selanjutnya adalah membuat minyak menjadi sabun transparan berdasarkan formula literatur.
Dalam pembuatan sabun transparan, kita dapat mengoptimalkan formula dengan mencetak
sabun dengan cepat dalam keadaan dingin, menjaga alkohol dalam sabun dan menurunkan
konsentrasi asam stearat (5,49%). Proses optimalisi menghasilkan sabun dengan transparansi
dan busa yang baik. Sabun yang diuji secara in vivo pada tikus puih dan hasilnya
menunjukkan bahwa sabun transparan tidak menyebabkan iritasi pada kulit.
Kata kunci: Minyak goreng bekas, formulasi, sabun transparan.
1. PENDAHULUAN dan metil ester asam lemak dengan
Minyak goreng memegang peranan mereaksikan basa alkali terhadap masing-
yang sangat penting dalam pengolahan masing zat, yang dikenal dengan proses
produk pangan. Hal ini mengakibatkan saponifikasi. Salah satu minyak yang bisa
konsumsi minyak goreng meningkat dari digunakan pada pembuatan sabun yaitu
tahun ke tahun. Menurut Ramdja dkk minyak kelapa sawit.Jika dibandingkan
(2010),minyak goreng merupakan salah dengan minyak nabati lainnya, minyak
satu kebutuhan pokok yang sering kelapa sawit memiliki keistimewaan
digunakan oleh masyarakat saat ini, baik tersendiri, yakni rendahnya kandungan
itu dalam skala rumah tangga maupun kolesterol dan dapat diolah lebih lanjut
skala industri atau pabrik. Setelah menjadi suatu produk yang tidak hanya
digunakan berulang-ulang selanjutnya dikonsumsi untuk kebutuhan pangan
minyak goreng tersebut menjadi minyak tetapi juga memenuhi kebutuhan non
goreng bekas atau jelantah. pangan (oleokimia) seperti sabun
(Permono, 2001).
Harga minyak kelapa sawit yang
Minyak goreng umumnya berasal
terus meningkat seiring dengan krisis
dari minyak kelapa sawit. Minyak kelapa
ekonomi berkelanjutan membuat banyak
dapat digunakan untuk menggoreng karena
kalangan masyarakat tetap menggunakan
struktur minyaknya yang memiliki ikatan
minyak jelantah untuk kebutuhan sehari-
rangkap sehingga minyaknya termasuk
hari. Masyarakat cenderung memakai
lemak tak jenuh yang sifatnya stabil.Selain
kembali minyak jelantah untuk
itu pada minyak kelapa terdapat asam
menggoreng demi penghematan tanpa
lemak esensial yang tidak dapat disintesis
mempertimbangkan bahayanya bagi
oleh tubuh. Asam lemak tersebut adalah
kesehatan.
asam palmitat, stearat, oleat, dan linoleat
Padahal telah banyak diketahui Meningkatnya kadar asam lemak bebas
masyarakat, bahwa minyak jelantah pada minyak goreng dikarenakan
dapat menimbulkan penyakit seperti penggunaan minyak goreng yang
dapat menyebabkan kerongkongan gatal berulang-ulang, akibatnya minyak goreng
atau serak dan memicu penyakit tidak baik untuk di konsumsi.Kualitas dari
kardiovaskuler atau jantung (Sukada, minyak goreng ditentukan dari kadar asam
2006). Selain itu penelitian yang lemak bebasnya. Oleh karena itu, perlu
dilakukan di China menyebutkan bahwa dilakukan penurunan kadar asam lemak
asap minyak pun bisa meningkatkan bebas dalam pembuatan sabun. Salah satu
resiko penyakit kanker paru-paru akibat cara untuk penurunan kadar asam lemak
keberadaan zat-zat karsinogen atau zat bebas pada minyak goreng bekas dengan
pemicu kanker dalam asap minyak menggunakan ampas tebu sebagai
goreng (Ignatius at al, 2008). adsorben.
Sebenarnya, minyak goreng bekas Penggunaan adsorben merupakan
dapat dimanfaatkan kembali dengan metode alternatif dalam pengolahan
proses pemurnian yang selanjutnya dapat limbah.Metode ini efektif dan murah
diolah menjadi bahan baku industri non karena dapat memanfaatkan produk
pangan seperti sabun (Naomi, 2013). samping atau limbah pertanian.Beberapa
Sabun tersebut dapat dimanfaatkan untuk produk samping pertanian yang berpotensi
keperluan sehari-hari, dan juga dapat sebagai adsorben, yaitu tongkol jagung,
bernilai ekonomis serta merupakan salah kulit pisang, gabah padi, gabah kedelai,
satu solusi mengurangi minyak goreng biji kapas, jerami, ampas tebu, serta kulit
bekas. kacang tanah.
Sabun dapat dibuat dari minyak Tidak seperti pengolahan untuk bahan
(trigliserida), asam lemak bebas (ALB) bakar, pengolahan minyak jelantah untuk
sabun belum dilakukan. Sabun dibuat 2.1 Pengumpulan dan Pengolahan
dengan cara mereaksikan minyak dengan Minyak Jelantah
basa. Berbagai jenis minyak dapat
digunakan pada pembuatan sabun, dan Minyak jelantah dari berbagai
dengan menjernihkan kembali minyak sumber dikumpulkan. Minyak tersebut
jelantah, seharusnya minyak tersebut tetap bervariasi dari mulai jumlah pemakaian
dapat digunakan sebagai bahan dasar sampai jenis bahan yang digoreng. Seluruh
pembuatan sabun. minyak dicampurkan untuk diolah pada
Pada penelitian ini, untuk lebih tahap selanjutnya.
meningkatkan nilai ekonomisnya minyak Untuk dapat digunakan sebagai
jelantah akan dicoba untuk dapat bahan dasar pembuatan sabun maka
menghasilkan sabun transparan yaitu jenis minyak jelantah yang telah dikumpulkan,
sabun yang dapat menghasilkan busa yang harus melalui tahapan-tahapan khusus agar
lebih lembut di kulit serta penampakannya memperbaiki kualitas minyak bekas pakai
unik dan berkilau (Suryani, 2001). tersebut. Pengolahan dilakukan 2 tahap,
Pembuatan tahap pertama tahap pengolahan
minyak jelantah menjadi sabun transparan menggunakan zeolit dan tahap kedua
diharapkan dapat lebih meningkatkan nilai pengolahan menggunakan karbon aktif.
ekonomisnya, dibandingkan dengan dibuat Zeolit merupakan kelompok
menjadi sabun biasa. senyawa berbagai jenis mineral alumino
Penelitian tentang pembuatan sabun silikat hidrat dengan logam alkali. Zeolit
transparan degan menggunakan minyak yang akan digunakan sebelumnya harus
kelapa sawit telah dilakukan. Pada mengalami aktivasi. Proses aktivasi ini
penelitian tersebut telah diperoleh bertujuan untuk meningkatkan sifat-sifat
formulasi terbaik dari minyak kelapa sawit khusus zeolit dengan cara menghilangkan
untuk dapat dibuat menjadi sabun unsur-unsur pengotor dan menguapkan air
transparan (Sugiawati, W., 2007; Suryani, yang terperangkap dalam pori kristal
2001). Hasil penelitian tersebut akan zeolit. Ada dua cara yang umum
dijadikan pedoman untuk membuat sabun digunakan dalam proses aktivasi zeolit,
transparan dengan menggunakan minyak aitu pemanasan pada suhu 200-400oC
jelantah sebagai bahan dasar yang selama 2-3 jam, dan kimia dengan
menggantikan minyak kelapa sawit. menggunakan pereaksi NaOH atau H2SO4.
Kandungan zat-zat yang digunakan Penelitian yang telah dilakukan
untuk pembuatan sediaan sabun transparan menunjukkan bahwa zeolit dapat
termasuk diantaranya minyak jelantah memperbaiki mutu minyak goreng bekas
memiliki kemungkinan untuk dalam hal kadar air, bilangan asam,
menimbulkan iritasi pada kulit ketika kejernihan, bilangan peroksida, dan kadar
digunakan. Oleh karena itu, untuk asam lemak bebas, meskipun warna dan
mengetahui keamanan penggunaan sabun viskositas minyak tidak dirubah
transparan jelantah erhadap kulit maka (Kusumastuti, 2004; Widhianingsih,
perlu dilakukan uji iritasi sediaan yang 2008).
dengan metode in vivo menggunakan tikus Pada proses penjernihan yang dilakukan
putih sebagai hewan uji. Sehingga pada menggunakan zeolit aktif di laboratorium
akhir penelitian dapat diketahui derajat terlihat bahwa proses pengolahan dengan
keamaan sediaan yang dihasilkan bagi
zeolit tidak merubah warna dari minyak
konsumen.
jelantah. Sehingga dilakukan pengolahan
2. PEMBAHASAN tahap ke-2 yaitu pengolahan dengan
karbon aktif. Pengolahan dengan karbon
aktif meningkatkan kejernihan, merubah
warna menjadi lebih kekuningan dan keras dibanding dengan minyak kelapa dan
menghilangkan aroma makanan dari minyak zaitun
minyak jelantah. Karbon aktif, atau sering b. Sodium Hidroksida (NaOH)
NaOH atau kaustik soda merupakan
juga disebut sebagai arang aktif, adalah
senyawa alkali yang bersifat basa
suatu jenis karbonyang memiliki berbentuk butiran atau keping yang sangat
luas.permukaanyang sangat besar dan higroskopis. NaOH akan bereaksi dengan
memiliki kemampuan absorpsi yang minyak membentuk sabun lewat reaksi
tinggi. safonifikasi. Sodium ini harus terurai
sempurna dalam proses safonifikasi
2.2 Pembuatan Sabun Transparan /penyabunan minyak, agar tidak
Minyak Jelantah dengan Formula tertingggal bahan kaustik yang tertinggal
Rujukan dalam sabun.
Minyak jelantah sebagai bahan dasar c. Asam stearat
pembuatan sabun didasari oleh teori bahwa Asam stearat membantu untuk
sabun dibentuk melalui reaksi safonifikasi mengeraskan sabun. Penggunaan terlalu
dengan menggabungkan minyak dan basa, banyak menyebabkan sabun kurang
dan minyak jelantah ini dijadikan alternatif berbusa, jika terlalu sedikit sabun tidak
minyak sebagai bahan dasar sabun keras.
transparan. d. Gliserin
Sabun transparan adalah jenis sabun Gliserin adalah produk samping dari
yang bening sehingga tampak tembus reaksi hidrolisis antara minyak nabati
pandang dan menghasilkan busa yang dengan air. Gliserin merupakan humektan
lebih lembut dan tampak lebih menarik. sehingga berfungsi sebagai pelembab pada
Berbeda dengan sabun yang tidak kulit.
transparan ‘opaque soap’ sabun transparan e. Alkohol
dibuat dengan semi boiled process yang Alkohol adalah bahan yang digunakan
menggunakan bantuan panas pada proses untuk melarutkan sabun sehingga sabun
pembuatannyan (Mabrouk, 2005). menjadi bening atau transparan. Untuk
Keuntungan dari pembuatan sabun terjadi transparansi sabun harus benar-
transparan adalah penampilan transparan benar larut.
yang menawan, mempunyai fungsi f. Gula
pelembab, daya bersih yang efektif tanpa Bersifat humektan dan membantu
meninggalkan busa sabun dan lebih terasa pembusaan sabun. Semakin putih warna
lunak. Kandungan utama dari sabun gula akan semakin transparan sabun yang
transparan adalah: dihasilkan.
a. Minyak pendukung g. Pewarna
Berbagai jenis minyak yang sering Penggunaan pewarna untuk
digunakan untuk membuat sabun memperindah penampilan masih menjadi
diantaranya minyak zaitun, kelapa, castor, perdebatan. Penggunaan pewarna
dan minyak kelapa sawit. ditakutkan akan membahayakan karena
Minyak kelapa sawit dihasilkan oleh kulit merupakan organ tubuh yang
tanaman kelapa sawit yaitu tanaman menyerap apapun yang diletakkan
berkeping satu yang termasuk ke dalam dipermukaannya.
family palmae. Minyak kelapa sawit sering h. Pewangi
dipakai untuk membuat sabun meskipun Pewangi atau pengaroma adalah suatu
beberapa pemakai ada yang alergi dengan zat tambahan yang ditujukan untuk
minyak kelapa sawit. Sabun yang memberikan aroma wangi pada suatu
dihasilkan oleh minyak kelapa sawit lebih sediaan agar konsumen lebih tertarik.
Formula yang dijadikan rujukan pada pewangi secukupnya, .Campuran diaduk
penelitian ini adalah formula pembuatan hingga tercampur rata, lalu dituangkan
sabun transparan dengan menggunakan dalam cetakan.Tunggu beberapa jam sabun
berbagai bahan dasar minyak salah satunya
mengeras, sabun siap dikemas dan
adalah minyak kelapa sawit (Sugiawati,
2007). Formula tersebut diharapkan dapat digunakan.
menjadi dasar untuk mengembangkan
formula sabun transparan dengan bahan 2.4 Optimasi Pembuatan Sabun
dasar minyak jelantah yang adalah minyak Transparan Minyak Jelantah
kelapa sawit bekas pakai. Optimasi yang dilakukan untuk
Dari hasil tersebut menunjukkan menghasilkan sabun transparan dengan
bahwa perlu dilakukan optimasi dari kualitas yang lebih baik diantaranya:5
formula rujukan untuk mendapatkan sabun a. Melakukan proses pendinginan cepat
dengan hasil yang lebih baik. Optimasi pada sabun.
bisa dilakukan dengan dengan merubah Dilakukan dengan memasukkan
metode pembuatan ataupun dengan langsung sabun ke lemari pendingin segera
mengubah formula sabun transparan. setelah campuran sabun dituang ke dalam
cetakan. Tujuan dari proses ini adalah
2.3 Bahan dan Metode untuk meningkatkan transparansi dari
sabun transparan. Pada proses pendinginan
Alat dan Bahan yang cepat, maka tidak memungkinkan
terbentuknya fiber/serat pada sabun yang
Gelas kimia, pengaduk kayu/plastik, membuat sabun menjadi keruh atau
timbangan, kompor, cetakan, minyak opaque.
goreng, NaOH, asam stearat, gliserin, b. Memperhatikan kandungan alkohol,
alkohol, gula, pewarna makanan, pewangi. gula, dan gliserin dalam sabun.
Ketika sabun akan dibuat jernih maka
Prosedur Penelitian hal yang paling esensial adalah kualitas
Langkah awal pembuatan ialah larutkan gula, alkohol, dan gliserin. Maka untuk
meningkatkan trasparansi dipilih bahan
13,5 gram NaOH dalam 33,5 gram air.
baku dengan kualitas terbaik. Untuk
Dalam wadah lain, larutkan 10 gram asam mempertahankan kandungan alkohol
stearat dalam 90 mL minyak goreng, dalam campuran sabun maka pada
panaskan diatas kompor sampai asam prosedur pembuatan alcohol dimasukkan
stearat melarut (hindari mendidihnya terakhir setelah sebelumnya suhu
minyak). Setelah asam stearat melarut, campuran diturunkan menjadi 60oC, untuk
mencegah penguapan alkohol.
diamkan hingga hangat, kemudian
masukkan larutan NaOH ke dalam minyak
sambil terus diaduk. Setelah tercampur c. Melakukan variasi konsentrasi asam
rata, diamkan selama 15 hari (sabun stearat.
Sabun transparan yang dihasilkan
dasar). 100 gram sabun dasar yang telah dengan menggunakan formula rujukan
didiamkan, dilarutkan dalam 100 mL menghasilkan busa sabun yang sedikit.
campuran alcohol dan gliserin (1:1) Sebenarnya hal tersebut salah satunya
dengan pemanasan sampai larut dan disebabkan karena secara alami sabun
merata. Campuran terus diaduk dan dengan bahan dasar minyak kelapa sawit
menghasilkan busa yang relatif lebih kecil
didiamkan hingga hangat-hangat kuku.
bila dibandingkan dengan sabun berbahan
Setelah itu, tambahkan pewarna dan dasar minyak lainnya.
Tetapi langkah optimasi tetap perlu konsentrasi sabun yang akan diujikan
dilakukan untuk dapat lebih meningkatkan kepada tikus putih percobaan. Penentuan
jumlah busa sabun. Jumlah busa konsentrasi ini dilakukan dengan cara uji
sebenarnya tidak berkaitan dengan efek coba-coba beberapa konsentrasi sabun,
pembersih dari sabun itu sendiri, tetapi yaitu 20%, 10%, 7,5% dan 5%. Persentase
jumlah busa yang cukup mempermudah tersebut adalah persen bobot per volum.
proses penyebaan sabun di permukaan Pengamatan untuk uji iritasi dilakukan
tubuh. Salah satu langkah yang dilakukan 24 jam dan 72 jam setelah diberikan
adalah dengan melakukan variasi pada sediaan uji dengan cara mengamati reaksi
konsentrasi asam stearat. Dalam kulit yang timbul dengan 2 parameter
pembuatan sabun asam stearat berfungsi utama pengamatan, yaitu tingkat eritema
untuk mengeraskan 6sabun, penggunaan (reaksi kemerahan ataupun parutan) dan
yang terlalu banyak menyebabkan sabun tingkat udema (bengkak) yang timbul.
kurang berbusa dan penggunaan yang
terlalu sedikit menyebabkan sabun tidak 3 PENUTUP
keras. Optimasi dilakukan dengan 3.1 Kesimpulan
menurunkan konsentrasi asam stearat 1%
dan 2 % dari formula rujukan (konsentrasi Dari hasil penelitian yang telah
asam stearat menjadi 6,49% dan 5,49%). dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
Dengan menurunkan konsentrasi asam
stearat diharapkan diperoleh busa yang a. Untuk dapat digunakan sebagai bahan
lebih banyak. dasar pada pembuatan sabun
d. Mengganti DEA (dietanolamin) transparan maka minyak jelantah perlu
dengan TEA (trietanolamin) mengalami pengolahan dua tahap yaitu
Penggunaan DEA dalam pembuatan
pengolahan menggunakan zeolit aktif
sabun adalah sebagai surfaktan.
Penggantian DEA dengan jenis surfaktan 10% dan karbon aktif 1%.
lain dalam hal ini TEA diharapkan dapat b. Sabun transparan dengan bahan dasar
meningkatkan busa sabun. Sabun yang minyak jelantah dapat dibuat dengan
dihasilkan dengan menggunakan surfaktan menggunakan formula
TEA ternyata tidak meningkatkan jumlah c. Hasil uji iritasi pada tikus puih
busa sabun tetapi malah lebih membuat menunjukkan bahwa sediaan sabun
penampakan sabun menjadi keruh.
transparan berbahan dasar minyak
e. Menambahkan pemberi aroma
Untuk meningkatkan penerimaan jelantah hampir tidak mengiritasi kulit.
masyarakat maka dilakukan penambahan 3.4 Saran
essense (pemberi aroma), essense yang
digunakan adalah essense beraroma jeruk Hasil penelitian ini perlu
yang disesuaikan dengan warna sabun dikembangkan agar dapat langsung
yang dihasilkan yaitu kekuningan sehingga menjadi teknologi tepat guna yang dapat
tidak diperlukan pemberian pewarna pada diaplikasikan di masyarakat. Perlu juga
sabun. dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
2.5 Uji Iritasi
produksi skala besar dengan menggunakan
Uji iritasi dilakukan untuk
menentukan potensi iritasi pada kulit minyak jelantah yang banyak beredar di
setelah diberikan sediaan sabun, sehingga masyarakat.
dapat diketahui tingkat keamanan dari
sediaan sabun yang dihasilkan. Sebelum DAFTAR PUSTAKA
dilakukan uji iritasi sabun berbahan dasar Ashar, Tima. (2006). Various Techniques
jelantah, ditentukan terlebih dahulu
of Soap Making, Journal a Day, 338015.

Brossia, R.L., et al.(1988).Primary Skin


iritation Test in The Rabbit of Water Jel
Burn Dressing, Nort american Science
associates, Inc.

Draize, J.H.(1959). Dermal Toxicity.


Pages 46-59 in Appraisal of the Safety of
Chemicals in Food, Drugs and
Cosmetics.The Association of Food and
Drug Officials of the United States,
Bureau of Food and Drugs, Austin, TX.

Hiroshi, hisamori, et al.(2005).Biodiesel


Fuel from Used Cooking Oil, Hitachi
Zosen Technical Review, Vol 66(1);6-9.

Hambali, E., dkk.(2005). Membuat Sabun


Transparan,Penebar Swadaya. Cimanggis.

IFST.(2007). Trans Fatty Acid, The


Institute of Food Science & Technology.

Taufikurohmah, Titik. 2008. Proses


Pembuatan Sabun, proses kimia sederhana

Suryana, Dayat.2013. Cara Membuat


Sabun: Cara Prkatis Membuat Sabun.

Saturak. 2014. Sabun Buatan Sendiri.

Anda mungkin juga menyukai