KERJA
RESUME BAB 10
Disusun Oleh :
Almira Digna Arindita Puspa
25-2016-001
TL-A
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2018
RESUME
KECELAKAAN KERJA
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam kegiatan industri sangat diperlukan
karena setiap aktivitas di industri sering mengandung bahaya dan memberikan
risiko keselamatan dan kesehatan, bahaya dan risiko tersenut akan menimbulkan
konsekuensi, dan K3 yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan
kerugian.
Penyebab Kecelakaan Kerja
1. Teori Domino
Dikembangkan oleh H.W. Heinrich (1931) yang menyatakan bahwa, kecelakaan
kerja disebabkan oleh perilaku tidak aman (unsafe acts) 88%, kondisi tidak aman
(unsafe condition) 10%, dan “acts of God” 2% atau tidak dapat dihindari.
Faktor urutan kecelakaan:
1. lingkungan sosial.
2. kesalahan pekerja
3. perilaku tidak aman
4. kecelakaan, dan
5. cedera/jejas dan kerusakan
Teori domino ini dikembangkan oleh beberapa peneliti, diantaranya:
Bird: menambah teorema ke lima, yaitu kesalahan perseorangan disebabkan
oleh kesalahan manajerial dengan tidak menentukan kebijakan manajerial
yang aman.
Adam: urutan kedua ditambahkan dengan pernyataan bahwa dibelakang
tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman ada kesalahan manajerial dan
supervisi.
Weaver: seperti Adam, mengubah sequence kedua dengan mengatakan bahwa
unsafe acts and conditions hanya merupakan gejala kecelakaan, yang
menyebabkannya ialah manajemen yang buruk.
Beberapa teori lain yang dikembangkan:
Multiple Causation Theory
Teori ini merupakan pengembangan dari teori domino yang menyatakan
bahwa suatu kecelakaan, terdapat kemungkinan berbagai faktor yang
berkontribusi yaitu penyebab dan subpenyebab.
The Pure Chance Theory
Teori ini menyatakan bahwa setiap pekerja mempunyai kemungkinan yang
sama untuk terlibat dalam suatu kecelakaan. Hal ini berimplikasi bahwa tidak
ada suatu pola yang jelas dalam kejadian kecelakaan.
Biased Liabikity Theory
Teori ini didasarkan pada kondisi dimana apabila seorang pekerja terlibat
dalam suatu kecelakaan, kemungkinan pekerja yang sama terlibat dakam
kecelakaan berikutnya dapat meningkatkan ataupun menurun dibandingkan
dengan pekerja lainnya.
Accident Proneness Theory
Teori ini menyatakan bahwa dalam suatu kelompok pekerja, terdapat
sebagian pekerja yang lebih mungkin terlibat dalam suatu kecelakaan.
The Energy Transfer Theory
Teori ini menyatakan bahwa pekerja yang cedera atau peralatan yang rusak
terjadi karena adanya perubahan energi yang untuk setiap perubahan energi
terdapat sumber, jalur, atau media antara sumber dan penerima serta
penerima.
The “Symptoms Versus Causes” Theory
Invetigasi kecelakaan sering dilakukan dengan cepat dan kemudian
mengaikan akar penyebab. Unsafe act dan unsafe condition merupakan gejala
yang terlihat dan bukan akar penyebab kecelakaan.
Structure of Accidents
Keyakinan bahwa setiap kecelakaan mempunyai penyebab untul megetahui
faktor-faktor yang menentukan terjadinya kecelakaan.
Penyebab Kecalakaan
Kondisi keselamatan pada suatu perusahaan atau kegitan dapat diurutkan dari
yang teraik sebagai :
Tindakan P3K;
Cedera tanpa LTI (lost time incidence): cedera tanpa menyebabkan
kehilangan hari kerja (kehilangan hari kerja < 2 hari);
Cedera dengan LT2: cedera dengan menyebabkan kehilangan hari kerja >
2 hari;
Fatality; cedera yang menyebabkan kematian;
Kehilangan Hari dan Jam Kerja
Suatu kecelakaan kerja dapat mengakinatkan cedera pada pekerja sedemikian rupa
sehingga pekerja tersebut tidak dapat bekerja kembali pada hari yang sama. Ini
yang dimaksud dengan adanya kehilangan hari kerja akibat kecelakaan. Kerugian
bagi perusahaan dengan tidak masuknya kembali pekerja tersebut adalah dari
aspek sumber daya pekerja tersebut dan juga berkonsekuensi pada upah yang
tetap diberikan oleh perusahaan.
Selain kehilangan hari kerja, kehilangan jam kerja dapat pula merugikan
perusahaan. Setelah kecelakaan kerja terjadi, mungkin saja pekerja terluka dapat
kembali bekerja pada hari yang sama atau dihitung kehilangan jam kerja bila
korban tidak dapat bekerja kembali pada shift berikutnya sesuai jadwal kerja.
Ketiak terjadi kecelakaan kerja, maka tidak mustahil terjadi adanya kerusakan
peralatan, ataupun properti seperti bangunan, material, fasilitas dan lain-lain.
Kerugian karena kerusakan peralatan ini sering sekali tidak dicatat ataupun didata
ketiak kecelakaan terjadi. Secara riil, kerugian yang timbul pada bangunan
ataupun peralatan harus ditanggung oleh perusahaan.
Biaya Keceakaan
Biaya langsung adalah biaya yang kelihatan harus dikeluarkan dalam suatu
kecelakaan kerja yang mencakup :
Penentuan resiko ini merupakan bagian dari manajemn risiko kecelakaan kerja
disuatu perusahaan yang harus dilakukan: