Anda di halaman 1dari 3

Memperbaiki Kelemahan Pariwisata Indonesia

4 Januari 2015 19:56 Diperbarui: 17 Juni 2015 13:50 2 0 1

“Pariwisata Indonesia memiliki potensi yang sangat besar sekali. Namun dibandingkan dengan
tetangga kita, turis yang datang di Malaysia, 1 tahun bisa sampai 24 juta. Kita (Indonesia) 1 tahun
hanya 8 juta. Padahal potensinya pariwisata di Indonesia bisa 10 kali lipat.” Ujar Jokowi saat
membuka Musrenbangnas 2014 di Jakarta, Kamis (18/12).

Pariwisata merupakan sektor yang berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Melalui
pariwisata sektor-sektor lainnya akan terdorong dan mengalami pertumbuhan. Sayangnya, saat ini
pariwisata di Indonesia belum ditangani dengan baik. Seharusnya Indonesia yang memiliki banyak
keunikan dengan beragam keistimewaannya ini mampu bersaing dengan negara-negara ASEAN
yang lebih unggul dalam bidang pariwisata seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Jika kita
melihat pernyataan presiden Jokowi diatas, ada suatu kelebihan yang dimiliki oleh Malaysia
sehingga mampu mengoptimalkan potensi pariwisata yang mereka miliki. Padahal jika dilihat lebih
jauh Indonesia memiliki potensi pariwisata yang lebih besar daripada Malaysia. Sayangnya, kita
belum bisa mengoptimalkannya. Berikut adalah langkah yang mungkin bisa diterapkan untuk
meningkatkan potensi pariwisata Indonesia, sehingga Indonesia bisa mampu menjadi negara yang
unggul dalam sektor pariwisatanya

1. Promosi dan Pemasaran yang Efektif dan Efisien

Keberhasilan pariwisata Malaysia terletak pada Promosi yang dilakukan. Pemasaran pada sektor
pariwisata dikelola oleh Malaysia Tourism Promotion Board(MTPB) dilakukan dengan gencar ke
seluruh pelosok negeri bahkan hingga keluar negeri. Sehingga mampu menjaring wisatawan dalam
negeri hingga luar negeri untuk berkunjung ke Malaysia. Selain itu, promosi juga dilakukan melalui
festival-festival yang diselenggarakan di Malaysia. Promosi tersebut dilakukan melalui berbagai
media massa baik cetak maupun elektronik di seluruh dunia. Melalui saluran elektronik Malaysia
seringkali mempromosikan pariwisatanya di jaringan televisi CNN. Hal tersebut menjadikan
pariwisata Malaysia dikenal oleh seluruh dunia. Sebenarnya Indonesia mampu melakukan promosi
dan pemasaran seperti halnya yang dilakukan oleh Malaysia. Namun seringkali terkendala dengan
dana. Untuk dana promosi diketahui bahwa dana yang digunakan Indonesia untuk mempromosikan
pariwisatanya hanya 1/6 dari dana promosi pariwisata Malaysia. Kedepannya perlu dikucurkan dana
yang lebih banyak untuk melakukan promosi besar-besaran pasriwisata Indonesia ke dunia
Internasional. Karena dalam ilmu pemasaran, promosi adalah hal terpenting dari sebuah produk.
Nilai jual dan beli suatu produk bisa meningkat dengan menerapkan jaringan promosi yang lebih
luas dengan cara efektif dan efisien. Sehingga kedepannya pariwisata Indonesia mampu menyaingi
pariwisata Malaysia.

Promosi tidak selamanya berbentuk iklan di media cetak maupun elektronik. Jika kita lebih jeli
melihat Korea Selatan, mereka melakukan promosi melalui film-film. Kebanyakan dari film yang
mereka produksi memiliki setting tempat wisata yang terkenal di Korea Selatan. Seperti dalam film
Boys Before Flowers yang banyak digandrungi oleh anak muda, dibeberapa scene mereka
menggunakan setting tempat wisata Gembok Cinta di Namsan Tower. Melalui hal tersebut
mendorong banyak penonton film yang tertarik untuk mengunjungi tempat tersebut. Melalui film
mereka juga tidak hanya mempromosikan tempat wisata, namun juga budaya, makanan khas,
fashion, hingga gaya hidup. Kita bisa lihat sendiri bahwa di Indonesia sendiri banyak orang yang
ingin mengunjungi Korea Selatan setelah terhipnotis dari film-film korea yang mereka lihat kan.

2. Kesadaran Kolektif Pentingnya Sektor Pariwisata

Meningkatnya sektor pariwisata tentu akan meningkatkan sektor ekonomi pula. Sehingga perlu
dibangun kesadaran kolektif dari seluruh lapisan masyarakat sehingga mampu memberikan kesan
yang bagus bagi pariwisata Indonesia dimata dunia. Sayangnya, di Indonesia belum ada kesadaran
kolektif tentang arti penting sektor pariwisata bagi ekonomi rakyat. Padahal meningkatnya
kunjungan wisatawan akan meningkatkan pendapatan bagi negara dan UKM-UKM yang berada
disekitar tempat wisata. Namun seringkali kita mengetahui jika banyak dari wisatawan baik itu
dalam maupun luar negeri yang dipaksa untuk membeli atau menggunakan jasa tertentu. Hal
tersebut menciptakan ketidaknyamanan untuk para wisatawan. Dan menimbulkan kesan buruk
terhadap pariwisata Indonesia.

Masalah keamanan juga menjadi hal yang sangat penting. Aksi anarkisme dan terorisme akan
membuat wisatawan mancanegaraenggan untuk berkunjung ke Indonesia. Pemerintah dan aparat
kepolisian perlu menjaga stabilitas nasional serta memberikan jaminan keamana untuk wisatawan
mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Aparat kepolisian juga harus menindak tegas pelaku
pemerasan, anarkisme, dan terorisme yang dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan
wisatawan mancanegara. Sehingga mereka merasa aman dan betah jika berada di Indonesia.
Dengan begitu citra positif akan tumbuh dan dapat meningkatkan wisatawan yang datang ke
Indonesia.

3. Pembangunan Infrastruktur dan Jaringan Informasi

Kelemahan pariwisata Indonesia terletak pada buruknya infrastruktur dan jaringan informasi.
Banyak sekali tempat-tempat eksotis dan mengagumkan di Indonesia yang tidak dimiliki oleh
negara lain misalnya, Pulau Komodo, Candi Borobudur, Raja Ampat dan masih banyak tempat
indah lainnya. Namun akses untuk menuju tempat wisata yang ada di Indonesia seringkali sulit
dijangkau menggunakan transportasi umum. Sehingga hal tersebut menjadi kendala wisatawan yang
ingin menuju kesana. Dengan minimnya informasi mengenai tempat-tempat wisata di Indonesia
menjadikan wisatawan yang datang pun tidak sebanyak dengan negara ASEAN lainnya seperti
Malaysia, Singapura, dan Thailand. Di negara-negara yang maju pada sektor pariwisatanya tersebut
mereka memberikan kemudahan dalam informasi pariwisatanya. Kemudahan lainnya diperoleh dari
kemudahan sarana transportasi, penginapan, tempat makan, belanja, hingga jaringan internet.
Wisatawan yang datang ke negara tersebut terpenuhi segala kebutuhannya. Sehingga mereka
nyaman berkunjung kesana. Hal inilah yang perlu dilakukan kementrian parekraf, memberikan
kenyamanan wisatawan yang datang dengan mempermudah informasi yang dibutuhkan, kemudahan
akses transportasi ke tempat wisata, ketersediaan penginapan, tempat makan, dan tempat belanja.

4. Menciptakan Ikon Pariwisata Indonesia

Jika di Malaysia memiliki Twin Tower, jika di Singapura memiliki patung singa Merlion dan
Garden By the Bay, jika di Thailand memiliki Angkor Wat dan Phuket, lalu di Indonesia memiliki
apa? Borobudur, Bali, Komodo? Tetapi apakah tempat-tempat terkenal di Indonesia juga dikenal
oleh orang-orang diluar negeri. Suatu Ikon perlu ditonjolkan pada sebuah produk. Disini perlu
ditonjolkan pariwisata yang seperti apa yang ingin ditonjolkan dan dipromosikan keseluruh dunia.
Sehingga dunia tahu bahwa Indonesia itu Monas, Indonesia itu Borobudur, Indonesia itu Raja
Ampat ataupun yang lainnya. Sehingga wisatawan mancanegara merasa harus pergi ke Indonesia
untuk tempat wisata yang menjadi Ikon pariwisata Indonesia. Dengan menciptakan ikon yang unik,
berbeda, dan menggambarkan keistimewaan Indonesia itu akan menjadikan orang-orang tertarik
untuk berkunjung ke Indonesia.

5. Peran Pemerintah Daerah Membangun Pariwisata Lokal

Indonesia memiliki beribu-ribu pulau, beragam suku, budaya dan bahasa, serta memiliki pesona
pariwisata yang beragam. Mulai dari pantai, gunung, bangunan, candi, peninggalan sejarah, hingga
museum lengkap sudah semua dimiliki Indonesia. Setiap daerah memiliki pesona pariwisata
tersendiri, ditambah dengan kebudayaan yang berbeda tiap daerahnya menjadikan wisata di tiap
daerah memiliki ciri khas yang berbeda. Dengan luasnya daerah di Indonesia serta beragamnya
tempat wisata yang ada di Indonesia tidak mungkin kementrian parekraf dapat pariwisata tersebut
seorang diri. Diperlukan tangan-tangan lain yang membantu memajukan pariwisata di tiap daerah.
Pemerintah daerah memiliki peranan penting memajukan dan melestarikan pariwisata yang ada di
daerahnya. Karena nantinya pertumbuhan pariwisata akan meningkaktan pendapatan daerah dan
mendorong perekonomian masyarakat sekitar. Diperlukan kerjasama antara pemerintah daerah dan
pemerintah pusat khususnya kementrian parekraf untuk menentukan langkah tepat memajukan
pariwisata Indonesia baik didalam maupun diluar negri.

Pada akhirnya diperlukan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat serta perlu dibentuk
kesadaran akan pentingnya pertumbuhan pariwisata Indonesia. agar sektor pariwisata Indonesia
dapat berkembang dan bersaing dengan negara-negara lain.

Anda mungkin juga menyukai