Anda di halaman 1dari 4

Nama : Joni Prasetyo

Kelas :A
No. Peserta : 19051718010081
Prodi PPG : Pendidikan Matematika
Asal Sekolah : SMK Kesehatan Wijaya Husada Trenggalek

1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh?

Rumusan kompetensi guru yang dikembangkan di Indonesia sudah tertuang dalam Undang-undang No.14
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi.
Berikut 4 kompetensi yang harus dimiliki guru :

a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik yakni kemampuan guru terhadap pemahaman mengenai pesertadidik dan
pengelolaan pembelajaran mulai dari merencanakan, melaksanakan hingga mengevaluasi.

b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian yakni personal yang mencerminkan mencerminkan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.

c. Kompetensi Sosial
Kemampuan pendidik sebagai bagian dari mesyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua siswa dan masyarakat sekitar

d. Kompetensi Profesional
Kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaan secara luas dan mendalam yang
mencakup penguasaan substansi isi materi pembelajaran, dan substansi keilmuan yang menaungi materi
dalam kurikulum, serta menambah wawasan keilmuan.

Guru harus memiliki ke-empat kompetensi tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas dan kondisi di luar kelas. Seperti seni berhadapan dengan peserta didik, guru lain,
orang tua siswa dan masyarakat sekitar. Guru dipandang bisa memberikan teladan yang apik, maka dari itu
menjaga ke-empat kompetensi guru agar terus seimbang perlu dilakukan.

Selain itu, di abad 21 ini, teknologi berkembang dengan cepat. Guru harus mampu untuk mengikutinya.
Pemanfaatan teknologi untuk kepentingan pembelajaran sangat dianjurkan. Teknologi memang tidak bisa
serta merta menjadikan peserta didik menjadi lebih pintar. Tetapi dengan pengintegrasian TIK dan
kompetensi guru secara utuh bisa menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan berlangsung
menyenangkan.

2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru dan siswa?

Menurut International Society for Technology in Education karakteristik keterampilan guru abad 21 dimana
era informasi menjadi ciri utamanya, membagi keterampilan guru abad 21 kedalam lima kategori, yaitu :
1. Mampu memfasilitasi dan menginspirasi belajar dan kreatifitas siswa
2. Merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan asessmen era digital
3. Menjadi model cara belajar dan bekerja di era digital
4. Mendorong dan menjadi model tanggung jawab dan masyarakat digital
5. Berpartisipasi dalam pengembangan dan kepemimpinan profesional

Pada Abad 21 ini, guru dan siswa sama-sama harus memiliki keterampilan 4C [Comunication,
Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation]. Penjabarannya
sebagai berikut :

1. Keterampilan bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik atau sering dikenal dengan collaboration and
communication. Keterampilan ini merupakan keterampilan dalam hal bekerjasama dan komunikasi yang
baik. Maksud dari komunikasi disini adalah kita mampu berinteraksi dengan seluruh manusia yang ada di
dunia ini, karena Abad 21 tidak ada lagi sekat negara yang memisahkan. Jadi, setiap siswa harus mampu
berbahasa Internasional dalam menghadapai Abad 21
2. Keterampilan berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah atau sering dikenal dengan critical
thinking and problem solving. Keterampilan berpikir kritis. Maksudnya berpikir kritis adalah
mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang tinggi, yang meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis,
mengenai permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan dan mengevaluasi. Atau secara singkatnya
berpikir untuk menyelesaikan masalah dengan tujuan untuk menjadi lebih baik.
3. Keterampilan berpikir kreatif dan mengembangkan imajinasi atau sering dikenal dengan creativity and
imagination. Guru harus bisa memancing siswa untuk berpikir kreatif dalam segala bidang yang ada di
dunia pendidikan. Setiap siswa mempunyai kemampuan dan kekreatifan yang berbeda-beda, guru harus
mampu menumbuhkan setiap kreatifitas semua siswa.
4. Keterampilan untuk menjadi warga negara yang baik atau sering dikenal denan citizenship. Kemajuan
Teknologi dan Informasi di abad 21 akan membuat rasa nasionalis berkurang. Oleh sebab itu, guru harus
memberikan doktrin kepada siswa menjadi warga negara yang baik, dengan cara berkontribusi membangun
negara untuk ikut serta mensejahterakan masyarakat. Jika suatu negara krisis, maka banyak masalah yang
akan muncul.
5. Kemampuan atau keterampilan untuk dapat memahami dan menggunakan informasi dari berbabagai
sumber untuk ditampilkan di Internet atau sering dikenal dengan digital literacy. Berdasarkan catatan
UNESCO, digital literacy merupakan kemampuan untuk mengakses sumber berita dan mengevaluasi
secara kritis dan menciptakan informasi melalui teknologi digital. Melalui digital literacy, seseorang tidak
sekedar memiliki kemampuan untuk mengoperasikan peralatan teknologi, tapi juga harus memiliki
kemampuan lain.
6. Kompetensi atau kemampuan untuk mengembangkan potensi siswa atau sering dikenal dengan student
leadership and personal development. Guru harus mampu memahami potensi setiap siswa dan
mengembangkan potensi tersebut. Setiap anak mempunyai potensi yang berbeda–beda, guru harus mampu
meningkatkan rasa percaya diri kepada siswa dalam mengembangkan potensinya.

3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan?

Pengembangan guru berkelanjutan ditandai dengan tiga komponen, yakni pengembangan diri, publikasi ilmiah
dan karya inovatif. Jika guru benar-benar mampu memenuhi ketiga komponen tersebut, pastilah mampu
menjadi guru yang profesional. Dalam hal ini perlu ada andil dari pemerintah sebagai pemangku kebijakan.

Dari ketiga hal tersebut dapat dijadikan dasar untuk membuat rancangan strategi pengembangan guru
berkelanjutan, seperti berikut :

a. Pengembangan diri
Pengembangan diri ialah upaya-upaya guru dalam rangka meningkatkan profesionalismenya. PKB atau
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan terdapat dua kegiatan, yakni diklat fungsional dan kegiatan
kolektif. Diklat fungsional berupa kegiatan pendidikan atau latihan yang bertujuan untuk mencapai standar
kompetensi profesi dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan, kegiatan kolektif yakni kegiatan bersama
dalam forum ilmiah untuk mencapai stamdar kompetensi profesi yang ditetapkan.

Diklat fungsional yang harusnya guru ikuti berupa :


- Diklat Pembuatan RPP
- Diklat Strategi Pembelajaran
- Diklat Pembuatan bahan ajar berbasis TIK
- Diklat Evaluasi Peserta Didik dll
Kegiatan Kolektif yang perlu diikuti :
- MGMP [Musyawarah Guru Mata Pelajaran]
- KKG [Kelompok Kerja Guru]
- Aktif di komunitas yang berbasis NGO, guru bisa melakukan tukar pendapat, berbagi strategi
pembelajaran, seringkali juga diadakan seminar atau pelatihan mengenai topik terkini tentang
pendidikan, bedah buku dll bersama anggota yang lain
- Video conference dengan komunitas di daerah lain atau bersama pakar pendidikan
Upaya PKB lainnya, guru bisa mengadakan PTK sebagai langkah awal peningkatan mutu pembelajaran.
PTK sendiri bisa dilakukan secara kolaboratif dengan rekan sesama guru atau peneliti. Tujuannya untuk
mencari pemecahan masalah dalam pembelajaran dan menemukan inovasi pembelajaran.

b. Publikasi ilmiah
Publikasi ilmiah merupakan salah satu bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan mutu proses
pembelajaran dan dunia pendidikan secara umum. Tidak hanya aktif membaca, guru juga harus bisa
menulis. Tulisan guru yang berawal dari RPP, kemudian bisa menjadi PTK, berlanjut menjadi sebuah karya
ilmiah, tak dapat dipungkiri selanjutnya muncul menjadi sebuah buku, bisa buku strategi pembelajaran,
buku ajar ataupun modul praktikum. Hal ini bermanfaat sebagai dokumentasi peninggalan dari seorang
guru.

c. Karya inovatif
Karya inovatif merupakan penemuan baru, hasil pengembangan atau hasil modifikasi sebagai bentuk
kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan di dunia
pendidikan. Dalam pembuatan karya inovatif, pemerintah perlu ikut andil dalam prosesnya. Di abad 21 ini,
guru dituntut bisa mengintegrasikan pembelajaran dengan TIK. Sudah semestinya, guru ahli dalam
pembuatan bahan ajar berbasis teknologi. Mulai dari sini, pemerintah perlu mengadakan pelatihan,
pembinaan dan pengawasan pembuatan produk media pengembangan guru. Misalnya pemerintah bisa
menyediakan pelatihan pembuatan pembelajaran berbasis mobile ataupun dekstop. Hasilnya berupa e-
learning yang bisa dimanfaatkan guru dan siswa.

Anda mungkin juga menyukai