NOSOKOMIAL
12.03.01 00 1/1
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
02-01-10
(Dr. drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
PENGERTIAN Suatu proses pemilihan dan penempatan ketua tim PIN
12.05. 00 1/1
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
25-12-10 (Dr. drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
PENGERTIAN Kendaraan yang beroda biasanya ditarik
1. Petugas :
Tenaga pembawa linen
2. Pelaksanaan :
PROSEDUR
a. Linen dibawa ke laundry
b. Linen direndam dengan Bayclin selama 15 menit
12.05. 00 1/1
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
25-12-10 (Dr. drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
PENGERTIAN Untuk membersihkan kotoran dan noda
1. Petugas
a. Tenaga laundry
b. Tenaga cleaning service
PROSEDUR
2. Pelaksanaan
a. Tangan dicuci dengan memakai sabun
b. Tangan dilap dengan memakai lap tangan
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
25-12-10
(Dr. drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
PENGERTIAN Alat penutup muka atau kain penutup mulut dan hidung
1. Petugas
a. Tenaga laundry
b. Tenaga cleaning service
PROSEDUR 2. Pelaksanaan
a. Masker dipakai sebagai penutup mulut dan hidung
b. Masker digunakan pada saat mencuci linen kotor,
menjemur dan setrika
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
25-12-10
(Dr.drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
Suatu proses secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari
PENGERTIAN
kulit tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih.
1. Mencuci tangan dengan air dan sabun akan banyak
mengurangi mikroorganisme dari kulit dan tangan.
TUJUAN
2. Menghilangkan kotoran dari kulit.
3. Memutus mata rantai penularan infeksi.
RS harus melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Lima saat kebersihan tangan anjuran WHO untuk patient safety
1. Sebelum kontak dengan pasien
KEBIJAKAN 2. Sebelum tindakan aseptik
3. Setelah beresiko kontak dengan cairan tubuh
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
Pada daerah triase/penapisan di fasilitas pelayanan, perlu
disediakan:
1. Sabun (batang atau cair, yang antiseptik atau bukan)
2. Wadah sabun yang berlubang supaya air bisa terbuang
keluar
3. Air mengalir (pipa, ember atau keran) dan wastafel
4. Handuk/lap sekali pakai (kertas atau kain yang dicuci sekali
pakai)
PROSEDUR
Langkah-langkah cuci tangan rutin :
Langkah 1 : Basahi tangan seluruhnya
Langkah 2 : Pakai sabun
Langkah 3 : Gosok benar-benar semua bagian tangan dan jari
selama 10-15 detik, terutama untuk membersihkan
bagian-bagian bawah kuku, antara jari dan
punggung tangan.
Langkah 4: Bilas tangan dengan air bersih mengalir.
UNIT TERKAIT Seluruh staf RSU Haji Makassar
ALAT PELINDUNG DIRI SARUNG TANGAN
12.01.02 00 1/1
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
25-12-10
(Dr. drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
Sarung tangan adalah alat pelindung diri pekerja yang
PENGERTIAN digunakan pada tangan untuk melindungi dari zat - zat
kimia, benda tajam,panas dan lain - lain.
Agar pekerja mengetahui fungsi sarung tangan sebagai alat
TUJUAN
pelindung diri.
Alat pelindung diri berupa sarung tangan digunakan oleh
KEBIJAKAN
pekerja agar terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
12.01.03 00 1/1
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
25-12-10
(Dr. drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
Suatu proses untuk menghilangkan kotoran atau noda darah yang
PENGERTIAN melekat pada instrument sehingga aman untuk pengolahan
selanjutnya.
TUJUAN Membersihkan noda darah yang menempel di instrument
Pencucian peralatan / instrument mencakup perendaman alat
KEBIJAKAN setelah dipakai, pembersihan, pengeringan, pengesetan dan
penyetrilan ulang.
Prosedur:
1. Gunakan instrumen sesuai dengan fungsinya
2. Pisahkan alat tajam dan halus dari alat kasar (buat tempat
besar dan beri pelindung)
3. Bersihkan alat dari darah yang menempel pada permukaan
dan celah-celah alat selama operasi berlangsung.
4. Pembersihan manual:
a. Rendam semua alat bekas pakai dengan cairan klorin 0,5
% selama 10 menit atau salvon 1 % selama 10 menit.
Untuk instrumen yang terinfeksi lamanya perendaman 1
jam.
b. Gunakan sarung tangan
PROSEDUR
c. Keluarkan semua alat dari rendaman.
d. Lepaskan alat-alat yang dapat dilepaskan agar
pembersihan bisa maksimal.
e. Sikat setiap permukaan alat sampai ke sela-selanya
menggunakan deterjen.
f. Bilas dengan air bersih mengalir.
g. Keringkan dengan handuk khusus atau alat pemanas
khusus.
h. Beri minyak pelumas agar tidak cepat berkarat.
i. Cek instrumen dan serahterimakan pada
penanggungjawab sebelum diset kembali untuk
disterilkan.
UNIT TERKAIT Semua instalasi dan ruangan.
PROSEDUR STERILISASI DENGAN CARA MEREBUS
12.01.04 00 1/2
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
25-12-10
(Dr. drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
Suatu cara mensterilkan peralatan dengan merebusnya di dalam air
PENGERTIAN
sampai mendidih (100º C) dan ditunggu antara 15 sampai 30 menit.
Membunuh mikro-organisme pada alat operasi untuk mencegah
TUJUAN
terjadinya infeksi pada luka operasi.
Sterilisasi dengan merebus dalam aquadest dilakukan dengan
sterilisator di ruang operasi bila sterilisasi dengan autoclave tidak
KEBIJAKAN
mungkin dilakukan atau alat tersebut habis dipakai lagi untuk
operasi berikutnya,
PROSEDUR Prosedur:
1. Sebelum dimasukkan ke dalam sterilisator alat cuci sampai
bersih sesuai dengan prosedur.
2. Alat yang ujungnya tajam atau runcing dilindungi/ditutup
dengan kain kasa atau slang plastik..
3. Sterilisator diisi aquadest secukupnya sampai alat-alat yang
disterilkan terendam seluruhnya.
4. Masukkan alat ke dalam sterilisator dan pastikan alat sudah
terendam seluruhnya.
5. Hidupkan sterilisator
6. Alat dinyatakan steril setelah mencapai waktu sejak air
mendidih.
a. Alat dari logam : 30 menit
b. Alat dari gelas/kaca: 15 menit
c. Alat dari karet : 10 menit.
7. Angkat alat yang steril dengan korentang steril dan disimpan
pada tempat steril.
8. Cantumkan tanggal dan jam disterilkan (bila akan disimpan)
serta nama petugas.
PROSEDUR STERILISASI DENGAN CARA MEREBUS
12.01.04 00 2/2
Catatan:
1. Air sterilisator diganti setiap selesai dipakai.
2. Sterilisator selalu dalam keadaan bersih.
PROSEDUR 3. Alat-alat yang akan disterilkan harus bebas dari darah/noda
dan minyak.
4. Selama proses sterilisasi, penutup sterilisator tidak boleh
dibuka dan tidak boleh ditambah alat lain.
UNIT TERKAIT Kamar operasi, instalasi bedah sentral
PENANGANAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT
12.01.05 00 1/1
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
25-12-10
(Dr. drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
12.01.06 00 1/1
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
12.01.07 00 1/1
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
25-12-10
(Dr.drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
PENGERTIAN Suatu cara membuat AC bersih, bebas dari jamur dan bakteri.
1. Agar udara yang dihasilkan selalu bersih dan bebas dari jamur
TUJUAN dan bakteri.
2. Menekan sedini mungkin terjadinya infeksi nosokomial
12.01.08 00 1/1
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
25-12-10
(Dr.drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
PENGERTIAN Adalah upaya perawatan pada mesin pendingin.
KEBIJAKAN Mesin pendingin udara harus diperiksa secara teratur agar bersih
dari debu, jamur dan bakteri.
No.Revisi Halaman
No.Dokumen
00 1/6
PROSEDUR TETAP
(Dr.drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
Limbah Rumah Sakit adalah buangan dari seluruh kegiatan rumah
sakit.Limbah rumah sakit dapat berwujud limbah padat, limbah
cair, limbah darah transfusi, limbah bahan kimia, limbah bahan
radiasi.
i. Limbah padat terdiri dari :
i. Limbah padat domestik adalah limbah yang berasal dari
sampah umum (domestik), dari kegiatan administrasi
misalnya kertas,dll.
ii. Limbah padat khusus/infeksius adalah yang mengandung
bahan organik yang dapat menjadi media penularan
penyakit infeksi misalnya alat pelindung diri bekas pakai,
seperti sarung tangan dll; bahan habis pakai yang
diogunakan untuk pasien seperti kapas, botol spesimen,
selang infus, potongan jaringan pasien dll.
iii. Limbah benda tajam, adalah limbah benda padat yang
mengandung bahan organik infeksius yang dapat menjadi
media penularan penyakit. Limbah benda tajam mempunyai
PENGERTIAN sisi/ bagian yang dapat menusuk/ melukai petugas rumah
sakit/pasien/keluarga pasien.
ii. Limbah cair, terdiri dari :
i. Limbah cair domestik , adalah limbah yang berasal dari
saluran air tadah hujan, dll.
ii. Limbah cair infeksius, adalah limbah yang mengandung
bahan organikj yang dapdt menjadi media penularan
penyakit infeksi. Limbah cair infeksius antara lain berupa :
limbah yang berasal dari cairan tubuh pasien antara lain
darah, sekret, sputum cairan rongga tubuh ( cairan pleura,
cairan abdomen)urine dari pasien, atau berasal dari
pengolahan cairan tubuh pasien di laboratorium/limbah
laboratorium, dan limbah bank darah,dll.
iii. Limbah cair infeksius berupa cipratan atau tumpahan,
adalajh limbah cair berupa cairan tubuh pasien,darah dll
yang terciprat atau tertumpah dilantai/ ubin dan bukan pada
saluran pembuangan limbah cair.
PENANGANAN LIMBAH DAN
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
12.01.04 00 2/6
iii. Limbah cair transfusi bag darah adalah limbah bag darah yang
sudah expired atau yang telah rusak (lisis, terjadi perubahan
fisik darah, warna dan kejernihan plasma) sebelum masa
expired
iv. Limbah bahan kimia, adalah limbah yang mengandung unsur
kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Limbah bahan kimia/
limbah apotik, terdiri dari :
i. Obat obatan yang belum habis masa expired tetapi tidak
PENGERTIAN jadi digunakan.
ii. Obat obatan stok apotik belum digunakan dan sudah
kadaluarsa
iii. Obat yang sudah dibuka dan tidak dipergunakan lagi/tidak
jadi dipergunakan.
iv. Buangan sisa obat obatan dari ruang perawatan
v. Limbah bahan radiasi, adalah limbah yang mengandung unsur
radioaktif, yang berasal dari ruang pelayanan radiologi
1. .
Menjadi pedoman penanganan limbah di rumah sakit sehingga
TUJUAN dapat mencegah terjadinya infeksi nosokomial terhadap pasien
,keluarga pasien, petugas rumah sakit
12.01.04 00 3/6
12.01.04 00 4/6
12.01.04 00 5/6
12.01.04 00 6/6
UNIT TERKAIT
ALUR PEMBUANGAN LIMBAH :
mulai
KETERANGAN :
Penghasil limbah
Membuang limbah pada wadah IK.SN.01.01 Aturan penggunaan
yang sesuai dengan jenis ttempat limbah
llimbahnya
- Memastikan untuk mengisi
labelpengiriman limbah
Petugas cleaning service meliputi : asal sampah, anama
Mengambil limbah dan pengirim, hari /tanggal,jam
kemaasannya dan memberi
identitas limbah serta mengganti pengisian, jenis sampah
tempat limbah dengan yang baru - Limbah medis/B3 diangkut
menggunakan trolley tertutup
DOKUMEN FRM.SN
khusus limbah berwarna
Petugas cleaning service
kuning.
Mengirim llimbah daalam keretea
limbah - Limbah non medis diangklut
Kuanntitas limbah menggunakan trolly tertutup
padat khusus sampah berwarna
hijau
Petugaas kesling DOKUMEN : - Tempat penampungan limbah
Mmenerima limbah dan mencatat dibedakan antara peruntukan
berat dan jenis limbah limbah medis, benda tajam.B3
Lrmbar kegiatan lain serta domestik (4 tempat
penyimpanan LB3 limbah)
Petugas kesling - IK SN 01.02 Tata cara
Melakukan pemilahan limbah di penyiumpanan sementrara
TPS limbah
- IK SN 01.03 ketentuan
penampungan sementara
A/3 limbah B3 (medis)
- Tempat penyimpanan
sementara B3 memerlukan
izin yang di urus oleh intalasi
sanitasi
ALUR PEMANMTAUAN KUALITAS AIR :
KETERANGAN :
mulai
Jika dana telah tersedia staf PMD
menginformasikan ke
Proses realisasi anggaran di administrasi kes ling
PMD
Petugas sanitasi
Mengambil hasil pemeriksaan Hasil Lab
kualitas air Pertanggung jawaban dana dan
FRM SN 05.01
hasil analisa akan dilaporkan
Petugas administrasi secara berkala kepada Direktur
Surat laporan Umum dan Operasional
Membuat laporan pertanggungjawaban
pertanaggungjawawban
Petugas sanitaasi
Menganalisa hasil
pemeriksaan kualitas air
bersih dan membuat laporan
hasil analisa
selesai
LAMPIRAN :
Keterangan :
mulai
Tembusan surat juga kepada
Direktur umum dan
Ka Inst Kesehatan lingkungan Operasional
Membuat surat permohonan DOKUMEN I :
biaya pemeriksaan kualitas air Surat permohonan
bersih kepada direktur
keuangan PEA : penyusunan dan
evaluaasi anggaran
Direktur Keuangan
Mempelajari permintaan dengan
Lembar disposisi
alokasi anggaran rumah sakit
Jawaban Ka Bag PEA berupa
yang aada dsan menjawab
disposisi mata anggaran yang dipakai
untuk permintaan biaya
tersebut
Ka Bag PEA
Mencocokkan permintaan
dengan aklokasi anggaran
rumah sakit yang ada dan
menjawab disposisi
Ka Inst kesehatan
Anggaran Surat
lingkungan
tersedia ? permohonan
Membuat surat
permohonan khusus
Dir. Keuangan kepada Direktur
Menginstruksikan bagian PMD
untuk proses realisasi keuangan
A/3
ALUR PEMBUANGAN LIMBAH :
A/2
Limbah
non medis
tidak KETERANGAN :
non B3 FRM SN 01.03
Limbah medis Neraca limbah B3 Pihak ke 3 adlah badan
usaha yang bergerak di
Ya FRM SN 01.04 bidang pengelolaan
ya Data manifest limbah dan memiliki izin
adari instansi yang
Bisa ditangani? tidak berwenang
Petugas Kesling
k
Melakukan pemilahan IK SN 01.03 ketentuan
(Reduce,Reuse,Recycle) penampungan
Petugas semmentara limbah B3
Kesling Petugas (medis)
Bisa dikompos ? kesling
Menangani IK SN 01 05 pengelolaan
dan Bekerja sama bahan beracun dan
memusnahkan dengan pihak Izin incenator berbahaya
limbah di ke 3 untuk
tidak incenator MOU RSU HAji IK SN 01.07 peanagnganan
pengelolaan pengendalian limbah B3
dengan pihak
padat
Petugas kesling ketiga
Petugas
Membuang sisa hasil IK SN 1.08 penanganan
kesling
pilahan dengan bekerja tumpahan B3
sama dengan pihak ke 3 Menangani
dan
memusnahkan
limbah di
incenator
selesai
PENEMPATAN PASIEN DAN PENYELENGGARAAN
RUANG ISOLASI
12.01.08 00 1/3
Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSU Haji Makassar
PROSEDUR TETAP
12.01.08 00 2/3
12.01.08 00 3/3
Ruang isolasi adalah ruang khusus yang terdapat di rumah sakit yang merawat pasien
dengan kondisi medis tertentu terpisah dari pasien dari pasien lain ketika mereka
mendapat perawatan medis dengan tujuan mencegah penyebaran penyakit atau infeksi
kepada pasien dan mengurangi resiko terhadap pemberian pelayanan kesehatan.
PROSES TRIASE
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KLINIK
KLINIK
SESUAI - INSTALASI
PERAWATAN
- INTENSIVE CARE
TIDAK SESUAI UNIT
INFECTION
CENTER
LAMPIRAN 2
00 1/2
Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSU Haji Makassar
PROSEDUR TETAP
(Dr.drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
1. Edukasi staf tentang pencegahan infeksi nosokomial di rumah
sakit adlah proses penyebaran informasi edukatif khusunya
kepada seluruh staf rumah sakit, dalam pencegahan infeksi
nosokomial. Sasaran edukasi adalah seluruh SDM yang
bertugas di RS antara lain perawat, petugas bagian
penunjang (petugas laboratorium, radiologi dan instalasi gizi)
PENGERTIAN dan cleaning service, peserta didik di rumah sakit, tenaga
medis/dokter dan staf non medis.
2. Edukasi pasien tentang pencegahan infeksi nosokomial di
rumah sakit adalah proses penyebaran informasi edukatif
khususnya kepada seluruh pasien, keluarga dan pengunjung
rumah sakit, dlam pencegahan infeksi nosokomial. Sasaran
edukasi adalah seluruh pasien, dan keluarga serta
pengunjung RS antara lain.
TUJUAN .Menjadi pedoman edukasi staf tentang penanganan pasien
infeksius di rumah sakit
12.01.08 00 2/2
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
25-12-10
(Dr.drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
Pengambilan sampel darah atau cairan tubuh lainnya pada pasien,
terdiri dari :
1. Pengambilan sampel darah vena oleh perawat diruangan
perawaatan adalah pengambilan sampel darah vena yang
dilakukan oleh perawat pada pasien dewasa untuk pemeriksaan
laboratorium patologi klinik atau untuk contoh darah transfuse
atas permintaan dokter yang merawat pasien
2. Pengambilan sampel darah vena oleh analis laboratorium di
ruang perawatan dan di labortorium adalah pengambilan sampel
darah yang dilakukan oleh analis laboratorium pada pasien anak
rawat inap dan semua pasin rawat jalan, ntuk pemeriksaan
laboratorium patologi klinik atau untuk contoh transfuse atas
PENGERTIAN permintn dokter yang merawat pasien
3. Pengambilan sampel darah arteri oleh dokter diruang perawatan,
adalah pengambilan sampel darah arteri yang dilakukan oleh
dokter residen patologi klinik atas permintaan dokter yang
merawat pasie/DPJP.
4. Pengambilan sampel cairan tubuh oasien oleh dokter DPJP,
adalah pengambilan sampel cairan tubuh (cairan :pleura, ascites,
sendi liquor, pericardium dan amnion) yang dlakukan oleh dikter
DPJP
5. Pengambilan sampel sum sum tulang oleh dokter supervisor
patologi klinik adalah pengambilan sampel cairan sum sum tulang
apada pasien yang dilakukan oleh dokter supervisor patologi
klinik atas permintaan dokter DPJP.
TUJUAN Menjaadi pedoman pengambilan sampel darah dan cairan tubuh
pasien di rumah sakit
SK direktur...............tentang pengambilan sampel darah dan cairn
KEBIJAKAN
tubuh pasien di RSUD Haji makassar
1. Pengambilan sampel darah vena oleh perawat di ruang
perawatan
a. Perawat yang bertugas di ruang perawatan mengecek format
permintaan pemeriksaan laboratorium atau format transfusi
PROSEDUR
darah, yang ditulis dan ditandatangani oleh dokter DPJP.
b. Perawat ruangan menyapa pasiendan menccokkan identitas
yang adda pada gelang identitas pasien dengan data yang
ada diformat permintan pemriksaan laboratorium atau format
transfusi daarah.
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH DAN
CAIRAN TUBUH LAINNYA
12.01.02 00 1/3
Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSU Haji Makassar
PROSEDUR TETAP
PROSEDUR
PENCEAGAN DAN PENANGANAN TERTUSUK JARUM
SUNTIK
No.Dokumen No.Revisi Halaman
12.05. 00 1/
(drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
1. Seluruh instalasi perawatan
PROSEDUR b. Bila kejadian tertusuk jarum terjadi diluar jam kerja, petugas
ruangan segera mengarahkan ke IGD, melaporkan
kejaadiannya kepada petugas triage IGD dan POKJA HIV
untuk diberikan pengantar pemeriksaan skrinning hepatitis
dan HIV
Segala resiko yang terjadi akibat kecelakaan kerjan tertusujk
jarum menjadi tanggungan rumah sakit.Bila yang
bersangkutan berstatus PNS dapat menggunakan kaartu
askes denganm rujukan dari IGD
Alur pelaporan sesuai dengan SPO K3 tentang pelaporanj
kejadian insiden kecelakaan kerja
12.01.07 00 1/3
Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSU Haji Makassar
PROSEDUR TETAP
(Dr.drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
25-12-10
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
1. Kejadian luar biasa (KLB) adalah timbulnya atau
meningkatnya angka kejadian kesakitan dan atau kematian
yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam
kurun waktu tertentu..penyakit yang digolongkan dalam KLB di
Indonesia adalah diare, campak, DBD, tetanus,Accut Flaccid
Paralysis, Hepatitis E dan infeksi khusus yaitu Avian Flue (flu
burung), Swine Flue (flu babi) dan SARS, difteri
2. Sistem kewaspadaan dini KLB (SKD-KLB) merupakan
kewaspadaan terhadap penyakit berpotensi KLB beserta
faktor faktor yang mempengaruhi dengan menerapkan
tekhnologi surveilans epidemiologi dan dimanfaatkan untuk
meningkatkan sikap tanggap kesiap siagaan.upaya upaya
pencegahan dan tindakan penanggulangan kejadian luar biasa
PENGERTIAN yang cepat dan tepat
3. Deteksi dini KLB merupakan kewaspadaan terhadap
kemungkinan terjadinya KLB dengan cara melakukan
intensifikasi pemantauan secara terus menerus dan sitematis
terhadap perkembangan penyakit berpotensi KLB dan
perubahan kondisi rentan KLB agar dapat mengetahui secara
dini terjadinya KLB
4. Penanggulangan KLB adalah suatu proses managemen yang
bertujuan agar KLB tidak lagi menjadi masalah kesehatan
masyarakat poko
5. Tim epidemiologi survey KLB adalah tim KLB RSUD haji yang
berkoordinasi dengan laboratorium kesehatan daerah ,Dinas
kesehatan Kotamadya/kabiupaten, Balaibesar laboratorium
kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan dan Laboratorium
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Menjadi pedoman penanganan dan pengendalian kejadian luar
TUJUAN
biasa di rumah sakit
12.01.07 00 2/3
12.01.07 00 3/3
12.01.07 00 1/1
Ditetapkan:
Tanggal Terbit Direktur RSU Haji Makassar
PROSEDUR TETAP
12.01.07 00 1/1
1. Seluruh instalasi
UNIT TERKAIT 2. Kamar bedah
3. Bagian administrasi
No.Dokumen No.Revisi Halaman
12.01.07 00 1/1
PROSEDUR TETAP
25-12-10
(drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
PENGERTIAN
TUJUAN 3.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT