Anda di halaman 1dari 3

Sate Ambal, Sate Khas Kebumen dengan Bumbu Tempe

Oleh Niken Sudaryanti/D0217062

Sate ambal. Bagi sebagian orang mungkin nama ini terdengar kurang populer dibandingkan
dengan sate Madura. Kata Ambal berasal dari tempat dimana sate ini berasal yaitu Ambal,
Kebumen, Jawa Tengah. Jika anda akan pergi Ke Jakarta dan melewati jalur selatan, tak ada
salahnya untuk mencoba makanan khas Kebumen ini. Aroma khas sate ambal akan tercium
begitu melewati daerah Ambal, karena di sana banyak sekali penjual sate ambal.

Kedai sate ambal yang populer di Kebumen adalah kedai sate milik Pak Kasman. Kedai ini
sudah berdiri sejak tahun. Tidak terlalu sulit untuk menemukan sate ambal Pak Kasman, karena
kedai ini sudah membuka cabang di beberapa tempat. Namun jika ingin merasakan rasa yang
original, kedai sate ambal asli Pak Kasman adalah pilihan yang tepat. Kedai ini terletak di Jalan
Dendels, Tenggara Kota Kebumen.

Menurut Yono, Putra Pak Kasman, yang kini meneruskan usaha Sate Ambal, kedai sate milik
ayahnya adalah kedai Sate ambal pertama di Kebumen karena Kasman adalah anak dari Samikin
yang menciptakan Sate Ambal.

“Sebelum dipanggang, daging ayam dibumbui dengan sembilan macam bumbu rempah selama
tiga jam hingga bumbunya benar-benar meresap,” Ujar istri Pak Yono saat ditemui di kedai
miliknya pada Minggu(16/12/2018)

. Pantas saja, saat digigit tanpa saus, daging ayamnya terasa manis dan gurih. Aroma rempah
yang khas membuat daging sate ambal tercium harum dan lezat.

Jika pengunjung menyukai pedas, pengunjunng bisa memesan potongan cabai rawit untuk
menambah sensasi pedas saat menyantapnya. Uniknya lagi, penyajian sate di sini tidak
menggunakan lontong melainkan ketupat. Ketupat dipercaya memberikan rasa yang berbeda
ketika menyantap Sate Ambal. Ketupat yang dibungkus dengan janur menambah cita rasa
kuliner ini.
Menurut Istri Pak Yono, usia ayam yang dipilih untuk membuat sate akan sangat menentukan
tekstur sate. Sate Ambal terbuat dari daging ayam babon (betina) yang tidak terlalu tua umurnya,
sehingga tekstur dagingnya masih empuk dan bumbu yang telah diracik dapat meresap dengan
baik.

Lalu apalagi yang membuat sate ambal berbeda dengan sate lainnya?

Pak Yono mengungkapkan bahwa saus sate ambal adalah hal yang membuat sate ambal berbeda
dengan sate lainnya, saus ini merupakan resep turun temurun dari keluarga Pak Kasman.
Sausnya menjadi gurih karena sudah dicampur dengan bumbu yang digunakan untuk merendam
daging ayam, tanpa bumbu rendaman ayam saus sate ambal tidak bisa dibuat.

“Rasa sausnya gurih manis dan ada sedikit rasa pedas hampir mirip dengan saus sate padang, tapi
ada sedikit rasa kacangnya,” kata Hadi yang satu yang merupakan pengunjung kedai sate Pak
Kasman.

Hadi adalah warga Cilacap yang bekerja di Yogyakarta, setiap weekend dia sering
menyempatkan diri untuk mempir di Kedai Sate Pak Parman ketika ia hendak kembali ke
Cilacap.

“kalau mau pulang kampung emang sengaja lewat jalur selatan, biar bisa makan disini,” Lanjut
Hadi.

Sejumlah tokoh penting pernah merasakan sate ambal buatan Pak Kasman. Megawati
Soekarnoputri saat menjadi Presiden RI sempat mampir ke kedai ini. Lalu, aktor kawakan El
Manik.

Kedai ini buka dari jam 07.00 WIB sampai 21.00 WIB. Biasanya kedai ini ramai pada saat jam
makan siang atau makan malam. Kedai ini bisa menampung sekitar 60 orang. Beberapa fasilitas
seperti mushola dan toilet sudah bisa ditemukan di kedai ini.

Selain sate Ayam, kedai ini juga menyediakan sate kambing. Akan tetapi, menurut Pak Yono
jumlah peminat sate kambing di kedai ini tidak sebanyak sate Ambal. Harga seporsi sate ambal
Rp 27.000, sementara satu posi sate kambing Rp 22.000. Harga tersebut sudah termasuk sepiring
lontong atau nasi.
”Semoga Ambal bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas , bukan hanya Kebumen saja,ke, kalau
banyak pedangang yang buka kedai sate ambal saya malah bersyukur, saya tidak menganggap
mereka saingan saya, rezi sudah diatur sama yang di atas. Kalau semakin banyak yang jual,
semakin banyak peminatnya, artinya semakin banyak yang akan melestarikan kuliner ini” kata
pak Yono kepada penulis.

Untuk menjaga rasa sate ambal yang khas, Pak Yono mengungkapkan sejak tahun 2010 sudah
dibentuk paguyuban sate ambal dan sekarang anggotanya sudah mencapai 80 orang. Selain
berfungsi untuk menjaga rasa khas sate ambal, paguyuban ini juga dimaksudkan untuk mengatur
harga sate ambal.

Bagaimana? Tertarik untuk mencoba sate ambal khas Kebumen?

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen3 halaman
    Bab 3
    niken sudaryanti
    Belum ada peringkat
  • Umay Komor
    Umay Komor
    Dokumen3 halaman
    Umay Komor
    niken sudaryanti
    Belum ada peringkat
  • Uas PKN
    Uas PKN
    Dokumen10 halaman
    Uas PKN
    niken sudaryanti
    Belum ada peringkat
  • LPJ Teater
    LPJ Teater
    Dokumen2 halaman
    LPJ Teater
    niken sudaryanti
    Belum ada peringkat
  • Resolusi Untuk Negeriku
    Resolusi Untuk Negeriku
    Dokumen1 halaman
    Resolusi Untuk Negeriku
    niken sudaryanti
    Belum ada peringkat