Latar Belakang
Ruang merupakan suatu wadah yang terdiri dari ruang darat, ruang laut, ruang udara, dan ruang di
dalam bumi. Ruang menjadi sebuah kesatuan tempat manusia dan makhluk hidup lain hidup dan
berkegiatan. Oleh karena itu perlu adanya sebuah pengelolaan tentang ruang secara bijaksana dan
berdaya guna untuk kesejahteraan umum bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Demi tercapainya
tujuan tersebut pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
2007 Tentang Penataan Ruang, sebagai kewenangan pemerintah untuk mengatur dan menjaga
keterpaduan antar daerah dalam penataan ruang.
Menjelaskan
Penjelasan mengenai ruang (batas – batas wilayah udara, darat, laut) sebagai suatu tempat untuk
mahkluk hidup melakukan aktifitasnya.
Wewenang pemerintah daerah dalam hal upaya penataan ruang di tiap daerah.
Menjelaskan :
Penyelenggaraan penataan ruang berdasrkan atas asas – asas pembangunan yang berlaku dalam NKRI.
Serta tujuan dari pada penataan ruang yang hasilnya diharapkan tidak merugikan orang lain.
Penataan ruang yang dilakukan berdasarkan atas pengklasifikasian sistem, fungsi utama kawasan,
wilayah administrasi, kegiatan kawasan, dan nilai strategis kawasan.
Menjelaskan :
Kebijakan pemerintah pusat dalam menciptakan kemakmuran terhadap rakyat lewat upaya dan proses
penataan ruang.
Wewenang pemerintah pusat yang diberikan kepada masing – masing pemerintah propinsi yang
kemudian dilanjutkan lagi dari pemerintah propinsi kepada
pemerintah kabupaten/ kota untuk melakukan penataan ruang mulai dari tingkat propinsi sampai ke
tingkat kabupaten/ kota.
Menjelaskan :
Seluruh kegiatan penataan ruang yang diatur berdasarkan undang – undang yang berlaku.
Penataan ruang, pemanfaatan ruang, pengendalian pemanfaatan ruang, penataan ruang kawasan
perkotaan, penataan ruang kawasan pedesaan dll.
Menjelaskan :
Langkah langkah yang dilakuka pemerintah untuk mengawasi jalannya kegiatan penataan ruang demi
tercapainya hasil dan tujuan yang diinginkan.
Menjelaskan :
Kebebasan masyarakat untuk mendapat informasi mengenai penataan ruang serta ikut dalam upaya
pelaksanaan kegiatan penataan ruang.
Menjelaskan :
Jalur – jalur hukum yang biasanya ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan
penataan ruang.
Bab IX Penyidikan
Menjelaskan :
Langkah – langkah kelanjutan yang diambil pihak yang berwenang untuk menyelesaikan tindak – tindak
pidana yang terkait dengan penataan ruang.
Menjelaskan :
Langkah – langkah kelanjutan dari bab 10 mengenai suatu pertanggung jawaban atas pelanggaran yang
dilakukan.
XII Ketentuan peralihan
Menjelaskan :
Pemberian waktu – waktu tambahan untuk melakukan perbaikan atau penyesuaian berhubungan
dengan permasalahan – permasalahan yang timbul akibat kesalahan dalam penggunaan ruang ruang
terbuka.
Jadi, UU no.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang menjadi pedoman bagi penataan ruang di Indonesia.
Penataannya di implementasikan melalui rencana umum dan rencana rinci. Rencana umum tata ruang
secara terdiri atas: a. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; b. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi;
dan c. Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten dan rencana tata ruang wilayah kota. Rencana rinci tata
ruang terdiri atas: a. rencana tata ruang pulau/kepulauan dan rencana tata ruang kawasan strategis
nasional; b. rencana tata ruang kawasan strategis provinsi; dan c. rencana detail tata ruang
kabupaten/kota dan rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten/kota.