Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK II

-ALDIMASTIA SYAHPUTRA SIREGAR


-ALDA AWAYAN
-NURCHOLIS AHMAD RANGKUTI
-WAGIRAN
-KURNIA DWITA SAGALA
KELAS: TEKNIK SIPIL- B
DOSEN PENGAMPU: SABANI, S.Pd.,M.Si.
KONSEP-KONSEP UMUM MENGENAI ALIRAN FLUIDA
Salah satu cara untuk menjelaskan gerak
suatu fluida adalah dengan membagi-bagi
fluida tersebut menjadi elemen-elemen
volume yang sangat kecil, yang dapat kita
namakan partikel-partikel fluida dan
mengikuti gerak masing-masing partikel
ini. Kita akan memberikan koordinat-
koordinat x, y, z kepada setiap partikel
fluida dan akan menentukan koordinat-
koordinat sebagai fungsi-fungsi waktu(t).
ALIRAN-ALIRAN FLUIDA
 Aliran tunak atau aliran lunak, bila kecepatan fluida v disetiap titik
yang diberikan adalah konstanta di dalam waktu, maka gerak fluida
tersebut dikatakan aliran tunak. Yakni disetiap titik yang diberikan di
dalam aliran tunak maka kecepatan setiap partikel fluida yang lewat
adalah selalu sama.
 Aliran berolak atau tak berolak, jika elemen fluida di setiap titik tidak
mempunyai kecepatan sudut netto terhadap titik tersebut, maka aliran
fluida tersebut adalah aliran tak berolak.
 Aliran termampatkan atau tak termampatkan, jika cairan-cairan
biasanya dapat ditinjau sebagai mengalir secara tak termampatkan.
Tetapi malah suatu gas yang sangat termampatkan pun kadang-kadang
dapat mengalami perubahan-perubahan massa jenis yang tak penting.
Maka aliran gas tersebut secara paktis adalah tak termampatkan.
 Aliran kental atau tak kental ( viscous). Viskositas adalah analogi dari
gesekan di dalam gerak benda padat.
GARIS ARUS
Sebuah garis arus adalah sejajar dengan kecepatan
partikel-partikel fluida di tiap-tiap titik.
Didalam aliran tunak kecepatan V disuatu titik-titik
yang diberikan adalah konstan terhadap waktu .jika
kita menelusuri jalannya partikel yang di lakukan di
dalam kurva ini di namakan garis arus
PERSAMAAN KONTINUITAS
 Apabila suatu fluida mengalir dalam sebuah pipa dengan luas penampang A
dan kecepatan aliran fluidanya v, maka banyaknya fluida (volum) yang
mengalir melalui penampang tersebut tiap satuan waktu dinamakan debit.
 Dalam bentuk persamaan debit dinyatakan sebagai berikut:

Keterangan:
Q = debit aliran fluida (m3/s)
V = volume fluida yang mengalir (m3)
t = waktu (s)
v = kecepatan aliran fluida (m/s)
 Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak melewati pipa yang
mempunyai luas penampang yang berbeda maka volum fluida yang
melewati setiap penampang itu sama besar dalam selang waktu yang sama.

Persamaan kontinuitas me-nyatakan bahwa pada aliran fluida ideal, hasil kali
laju aliran fluida dengan dengan luas penampangnya adalah konstan.
Keterangan:
Q1 = debit aliran fluida bagian 1 (m3/s)
Q2 = debit aliran fluida bagian 2 (m3/s)
A1 = luas penampang bagian 1 (m2)
A2 = luas penampang bagian 2 (m2)
v1 = kecepatan cairan bagian 1 (m/s)
v2 = kecepatan cairan bagian 2 (m/s)
ALIRAN DALAM PIPA
 Formula Empiris Untuk Aliran dalam Pipa
- Formula Hazen – Williems

 Dimana :
 V = kecepatan aliran dalam pipa
 S = kemiringan garis energi
 R = hydraulic radius
 C = koefisien Hazen Williams
ALIRAN DALAM PIPA
- Formula Manning

Dimana :
V = kecepatan aliran dalam pipa
S = kemiringan garis energi
R = hydraulic radius
n = koefisien manning
CONTOH SOAL
 Ahmad mengisi ember yang memiliki kapasitas 20 liter dengan air dari sebuah kran seperti gambar berikut!

Jika luas penampang kran dengan diameter D2 adalah 2 cm2 dan kecepatan aliran air di kran adalah 10 m/s tentukan:
a) Debit air
b) Waktu yang diperlukan untuk mengisi ember
Pembahasan
Data :
A2 = 2 cm2 = 2 x 10−4 m2
v2 = 10 m/s
a) Debit air
Q = A2v2 = (2 x 10−4)(10)
Q = 2 x 10−3 m3/s
b) Waktu yang diperlukan untuk mengisi ember
Data :
V = 20 liter = 20 x 10−3 m3
Q = 2 x 10−3 m3/s
t=V/Q
t = ( 20 x 10−3 m3)/(2 x 10−3 m3/s )
t = 10 sekon

Anda mungkin juga menyukai