TRANSFORMASI PERUSAHAAN
KELUARGA
Local
Market
Regional
Market
Becak/Bajaj
Taxi
Bis Antar
Gambar :Transisi Keluarga 1
Kota
TRANSISI PERUSAHAAN KELUARGA
• Pendiri memulai bisnis yang dirintis dari skala dan modal yang
relatif kecil, misalnya sopir becak/bajaj. Usaha ini dijalankan
sendiri oleh pendirinya dengan berkeliling. Cakupan pasarnya
masih kecil dan masih bersifat individu (individual market) dengan
melayani orang satu per satu.
• Dengan kemajuan usahanya, A akhirnya bisa membeli taksi.
Dengan taksi itu, ia bisa melayani penumpang dalam wilayah
yang lebih luas tetapi masih terbatas di wilayah tertentu (local
market)dan bersifat individual.
TRANSISI PERUSAHAAN KELUARGA
• Usahanya ini terus berkembang sehingga ia mampu membeli
bus sebagai sarana transportasi antar kota. Pasarnya kini sudah
bersifat regional (regional market) dan layanan sudah tidak satu
per satu lagi. Mengingat penumpangnya makin banyak,
cakupan pasarnya yang makin luas, dan kompleksitas usahanya
makin tinggi, maka ia membutuhkan orang lain (keluarga atau
teman) baik untuk keperluan teknis di lapangan maupun
keperluan administratif yang menyokongnya.
TRANSISI PERUSAHAAN KELUARGA
Provincial
Market
National
Market
International
Market
Fokker Global
Market
DC 10
Boeing 747
Concord
e
Gambar :Transisi Keluarga 2
TRANSISI PERUSAHAAN KELUARGA
• Penjenjangan dalam ilustrasi di atas tidak berarti
perusahaan harus meniti satu per satu anak tangga,
jenjang demi jenjang.
• Jika kesiapan organisasi menunjang, lompatan tidak
hanya diperkenankan tapi akan menjadi prestasi yang
luar biasa.
• Salah satu cara agar dapat melakukan lompatan ini
adalah dengan melakukan transisi kepemilikan.
TRANSISI PERUSAHAAN KELUARGA
Cousin
l
io na Consortium
s
o fe s
Pr Mengumpulkan
potensi yang
Sibling ada dalam
n al Partnership
keluarga yang
s io lebih besar lagi
s
ro fe Menjalin
P
kemitraan
Controlling strategis
dengan
Owner
extended family
Kepemilikan
satu keluarga
TANTANGAN DALAM TRANSFORMASI
PERUSAHAAN KELUARGA
Tantangan dalam Transformasi Perusahaan
Keluarga:
• Konflik antara nilai-nilai keluarga dan bisnis
• Persaingan dan dukungan
• Kontinuitas dan transisi
• Resistensi
TANTANGAN DALAM TRANSFORMASI
PERUSAHAAN KELUARGA
1. Konflik antara nilai-nilai keluarga dan bisnis
• Keluarga hubungan didasarkan pada emosi &
berlangsung dalam jangka waktu yang lama
• Bisnis hubungan lebih rasional dan logis &
berlangsung selama seseorang memenuhi
persyaratan atau kriteria
2. Persaingan (competition) dan dukungan (support)
3. Kontinuitas (continuity) dan transisi (transition).
TANTANGAN DALAM TRANSFORMASI
PERUSAHAAN KELUARGA
4. Resistensi
⚫ Beberapa penyebab resistensi terhadap perubahan antara lain:
• Dari sisi individu, perubahan dirasa akan menimbulkan
ketidakpastian
• Rasa takut kehilangan kompetensi yang dimiliki (loss of
acquired competence) dan rasa takut kehilangan hubungan
keluarga yang sudah mapan (loss of established family
relation)
• Ancaman berupa hilangnya alokasi dan sumber daya yang
sudah mapan (loss of established allocation and resources).
PIRAMIDA KESUKSESAN TRANSFORMASI
Visio
n
Mission
Strategic Objectives
Strategies
Transformational Scorecard
Peopl System & Org Operations Customer Financial
e
Measures Measures Measures Measures Measures Measures
1. VISI
• Visi menentukan apa yang diharapkan oleh pendiri
atau pemilik perusahaan atas eksistensi perusahaan
tersebut.
• Di dalam vision statement akan terlihat maksud
didirikannya perusahaan, dalam industri apa
perusahaan tersebut berada, keunggulan kompetitif
apa yag diharapkan sehingga membedakannya
dengan perusahaan lain dalam industri sejenis, serta
harapan apa yang ingin dicapai pendiri terhadap
perusahaan tesebut.
2. MISI
• Misi (mission) merupakan penjabaran dari visi ke dalam
pernyataan yang lebih “workable” dan komprehensif.
• Misi menjawab pertanyaan mendasar “What is our
business?”
• Pernyataan misi memfokuskan perhatian pada tujuan,
apa yang akan dilakukan dengan keberadaan organisasi
3. PERNYATAAN NILAI
21
KONDISI YANG KONDUSIF
• Dukungan anggota keluarga terhadap profesionalisme
• Karyawan / profesional mampu memahami pandangan
– pandangan dari anggota keluarga
• Kedua belah pihak menyesuaikan tingkah laku mereka
untuk memberikan kontribusi kepada tujuan perusahaan
• Kedua belah pihak mampu bekerja sama secara
harmonis.
ISU-ISU PROFESIONALISME
1. Kesenjangan profesional (professional gaps)
• Kemampuan teknis dari anggota keluarga tidak
menyamai dari kalangan profesional
2. Kebiasaan yang tidak pernah mati
• Ada kebiasaan-kebiasaan yang sudah membudaya dan
melekat susah untuk diubah
3. Mengelola profesionalisme
• Bagaimana mengelola perubahan dari sisi manajemen,
administrasi, dan penataan sistem
MENYIAPKAN PERUSAHAAN BAGI
PROFESIONAL
Mengapa non-family menagement members masuk ke dalam
perusahaan keluarga?
⚫ Memiliki sumber informasi, keahlian, dan pengalaman yang
belum ada di perusahaan
⚫ Mendukung akuntabilitas dalam manajemen
⚫ Membantu mengevaluasi ide-ide, strategi-strategi, dan tingkat
bisnis.
⚫ Memberikan pandangan –pandangan objektif, jelas, jujur dalam
aktivitas-aktivitas yang bersifat komersial.
⚫ Menciptakan image dan relasi-relasi profesional yang relevan di
lingkungan eksternal.
MENYIAPKAN PERUSAHAAN BAGI
PROFESIONAL