Anda di halaman 1dari 6

“Valentine day’s”

Kembali di hari Valentin aku bertemu dengan mu


dengan penuh harapan tapi sepertinya Mugkin
mustahil..

Namun senyumanmu membuat aku yakin akan hal


ini, meski yang kau lakukan hanyalah tercengang
kepadaku tapi aku sepertinya cukup berharap..

Kau pergi tanpa meninggalkan tatapan lagi


kepadaku.

Aku mengayuh sepedaku di depan kediamanmu


namun sepertiya kau telah tiada dimuka terasmu.

Aku menunggu kedatangan di sore hari dan saat itu


dari kejauhan kau hanya menatapku denga rasa
kasihan atau apa?

Dan saat tertinggal oleh sahabatku aku tertahan


oleh 2 orang teman, dan aku tau mungkin
penantianku akan selesai sampai di sini, namun
yang kulihat kau hanya terus melihat ke arahku
namun berusaha mengalihkan pandangan mu.. kau
mencari seseorag mungkin... dengan perasaan tidak
sabar namun aku mempunyai firasat akulah
orangnya... tapi apa boleh buat aku tertahan oleh 2
orang teman... aku merasakan ia sudah kehabisan
kesabaran... rasanya ingin aku mengejarnya namun
aku tak bisa...
Dan saat pebincangan kami selesai aku tak
melihatmu lagi... dan saat itu aku benar-benar
kecewa kepada dirimu..

Dan sakitnya hati ku seperti seorang yang sedang


patah hati..

Kembali ku melihat kau..

Sehabis hari valentine kau seperti melihat ku... aku


hanya bersembunyi di balik rambut ku yang
panjang... namun ku tau pada saat itu kau salah
tingkah..

Aku tau kau iri melihat ku bersama orang lain, dan


seharusnya yang kau rasakan lebih sakit daripada
yang ku rasakan.

Aku meminta maaf dalam hati namun aku hanya


ingin membuat kau sadar bahwa diriku bukan
barang yang bisa diambil... saat hari valentine itu
aku harap Tuhan telah memberi jawaban yaitu
penolakan ....

Namun sepertinya Tuhan ingin jawaban yang


lain.... kau hanya terus melihat ku namun tak
memberi arti yang lain, selain
tercengang,terrsenyum,salah tinggkah, dan
mencoba uuntuk menemui ku...

Tapi sampai saat ini kau tak memberikan arti yang


lebih penting dari itu, aku hanya kecewa, sikap kau
hanya diam di tempat,namun waktu terus berjalan
maju..

Aku pikir mungkin perjumpaan ini akan berakhir


dan saat itu kita telah dinyatakan berpisah... tapi
sampai sekarang kau hanya memberikan harapan
palsu yang tak ada artinya..

Aku mencoba memohon kepada Tuhan apabila


suatu saat aku akan bersatu dengan pemilik tulang
rusuk ini aku ining agar dia tau apa yang telah
kurasan juga dia rasakan...

Meski hanya rasa kecewa namun suatu saat kalau


kau orangnya aku harap perjalanan kita akan
dipermudah...

Saat itu di mana saat kau membuat ku penasaran,


dimana saat kau membuat ku gelisah, dimana saat
kau membuat ku sakit hati iri san lain-lain, aku
masih terpikir bagaimana Tuhan mempertemukan
kami, dimana kau mennyampaikan satu kalimat
bodoh kepada ku yang membuat aku terdiam tanpa
tau apa yang harus ku lakukan.

Tuhan memang maha adil aku merasakan ada satu


keterikatan batinku pada dirinya yang tidak
dirasakan oleh seorang seperrti diriku.
Awalnya dia hanyalah sebutir pasir yang tak
berharga namun aku sadar dia adalah sumber dari
segalanya.

Aku tau bahwa aku manusia biasa namun mengapa


harus dia orangnya? Akupun juga tak tau mengapa
hanya ia yang terpikirkan.

Yang pasti Tuhan punya rencananya kepada


hidupku dan hidumu. Dunia ini bisa dikatakan
terlalu sempit bagiku namun bitak bagi banyak
orang.

Aku ingin tau bagaiman kelanjutan kisah ini...........


Aku bukan perempuan biasa yang mau begitu saja
kepada orang lain... bisa diakui memang aku
berbeda dari yang lain.

Aku memang tak pernah menganggap diriku


terlalu berharga dari yang lain.. namun aku
tetaplah manusia biasa yang tak ternilai harganya
sudahku sadari perbedaan itu namun sepertinya
aku terlalu berbeda yang membuat orang
menyukaiku...

Namun aku tak tau apa kau juga menyukai diriku


seperti banyak orang? Bisaku akui banyak orang
membenci diriku,mungkin karena banyak orang
juga yang menyukai ku.. namun aku tak boleh
begini terlalu percaya kepada keadaan yang
kualami sekarang.

Meski begitu aku tetaplah seorang penakut yang


bodoh, entah mengapa orang yang lebih baik
darimu tidak aku pedulikan, tapi aku malah
memedulikan dirimu.

Rasa malu / apa itu, yang aku hanyalah seorang


penakkut yang tak pernah mencoba.

Hidupku memang seperti orang yang aneh tapi


akku yakin kau juga seorang yan penakut sepertiku.
Meski begitu sepertinya kita dilahirkan dengan
sifat berbeda,namun mempunyai kesamaan disatu
sisi.

Aku masih ingin tau bagaimana kelanjutan cinta


seorang penakut ini.

Anda mungkin juga menyukai