Anda di halaman 1dari 1

JUAL BELI DALAM SISTEM IJON

Prinsip jual beli telah dijelaskan dalam Al Quran surat An-nisa’ ayat 29:

Artinya:

“wahai orang-orang yang beriman. Jarnganlah kamu saling memakan harta sesame dengan
cara yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka
sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesunggunya Allah
Maha Prngasih kepadamu”

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa yang menjadi kreteria suatu hak dan sahnya jual beli
adalah unsur suka sama suka didalamnya.

Jual beli mempunyai beberapa syarat diantaranya tentang barang yang diperjual
belikan harus memenuhi syarat dan rukun. Adapun benda yang dilarang diperjual belikan
yaitu buah-buahan yang masih muda, padi yang masih hijau atau hasil tanaman yang masih di
pohonnya dan belum siap di panen. System ijon ini merupakan “penggadaian” tanaman yang
masih hijau, artinya belum siap waktunya untuk dipetik, dipanen atau dituai. Dan pada
riwayat lain sahabat Anas bin Malik juga meriwayatkan:“Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam melarang penjualan anggur hingga berubah menjadi kehitam-hitaman, dan penjualan
biji-bijian hingga mengeras”. (Riwayat Abu Dawud dan lainnya)

Dengan demikian, jelaslah bahwa sistem ijon adalah penjualan yang terlarang dalam syari’at
islam, baik sistem ijon yang hanya untuk sekali panen atau untuk berkali-kali hingga
beberapa tahun lamanya. Karena dapat memungkinkan merugikan orang lain jika buah yang
masih di pohon tersebut rusak atau busuk.

Anda mungkin juga menyukai