Anda di halaman 1dari 7

Panduan ruang observasi pasien

IGD

Jl. Raya Bogor Km. 30 Cimanggis Depok


BAB I
DEFINISI

 Observasi adalah pemantauan ketat kondisi pasien tanpa pengobatan sampai gejalanya muncul
atau berubah
 Pasien atau pesakit adalah seseorang yang menerima perawatan medis. Sering kali, pasien
menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya
 Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya
disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
 Dokter (dari bahasa Latin yang berarti"guru") adalah seseorang yang karena keilmuannya
berusaha menyembuhkan orang-orang yang sakit. Tidak semua orang yang menyembuhkan
penyakit bias disebut dokter. Untuk menjadi dokter biasanya diperlukan pendidikan dan
pelatihan khusus dan mempunyai gelar dalam bidang kedokteran
 Perawat (bahasa Inggris: nurse, berasal dari bahasa Latin: nutrix yang berarti merawat atau
memelihara) adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan masyarakat
sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan yang optimal
dan kualitas hidup dari lahir sampai mati
 Sembuh adalah menjadi sehat kembali (tentang orang sakit, dari sakit atau penyakit) atau pulih
 Sehat adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai fungsinya
dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, sehat sinonim dengan kondisi tidak sakit. Dalam
kamus besar bahasa Indonesia, definisi sehat adalah baik seluruh badan serta bagian-bagiannya.
 Sakit adalah persepsi seseorang bila merasa kesehatannya terganggu.
 Penyakitadalah proses fisik dan patofisiologis yang sedang berlangsung dan dapat menyebabkan
keadaan tubuh atau pikiran menjadi abnormal
 Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera untuk
penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan.
 Pelayanan Gawat Darurat adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh korban/pasien Gawat
Darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan
 Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu yang selanjutnya disingkat SPGDT adalah suatu
mekanisme pelayanan korban/pasien Gawat Darurat yang terintegrasi dan berbasis call center
dengan menggunakan kode akses telekomunikasi 119 dengan melibatkan masyarakat
BAB II
RUANG LINGKUP

A. DASAR HUKUM
1. Undang– Undang No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Keputusan Menteri Kesehatan No 856 / Menkes/SK/IX/2009 Tentang Standar Instalasi Gawat
Darurat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 24 Tahun 2016 Tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Dan Prasarana Rumah Sakit

B. TUJUAN
1. Mencegah terjadinya perburukan kondisi kesehatan pasien
2. Menstabilkan kondisi pasien sebelum dipindah keruang rawat inap atau dirujuk
BAB III
TATALAKSANA

A. Alur Ruang Observasi

Pasien Datang Ke Igd

Triase & Skrining

Dokter Menentukan Level Pasien

Level I Level II Level III Level IV & V


Lakukan Lakukan Lakukan Lakukan
penanganan Penanganan Penanganan Penanganan
30-60 menit 1-2 jam observasi 2-3 jam observasi 15 menit observasi
observasi os dirawat Inap atau os diranap atau os dipulangkan
os dirawat HCU atau Rujuk dipulangkan
Rujuk

B. StandarRuang IGD danRuangObservasi


1. StandarRuangan IGD :
a. Luas IGD harus memperhitungkan kemungkinan terjadinya bencana /disaster
b. Pintu masuk dan keluar berbeda
c. Lokasi IGD harus di paling depan RS dan mudah dijangkau oleh masyarakat dengan
rambu/tanda yang jelas
d. Akses langsung ambulance pasien kepintu depan IGD
e. Pintu dapat dilalui brancard
f. Memiliki ruang parker khusus yang dapat menampung minimal 2 ambulance
g. Susunan ruangan harus dibuat sedemikian rupa hingga lancar, mudah dibersihkan dan
dikontrol oleh perawat kepala
h. Area dekontaminasi terpisah di depan/diluar IGD
i. Ruang triase harus memuat minimal 2 brankar
j. Memiliki apotik 24 jam sekitar
k. Memiliki ruang istirahat petugas ( dokter&perawat)

2. Standar Ruang Observasi :


a. Luas ruangan minimal 8 m2
b. Antar tempat tidur dibatasi tirai non porosif
c. Jumlah tempat tidur minimal 2 tempat tidur
d. Outlet oksigen
e. Ruangan harus di jamin pertukaran udara alami/mekanik
f. Ruangan dengan pencahayaan alami atau buatan (Intensitas cahaya minimal 200 lux)

C. Level –Level Pasien di IGD level II ( RS Tipe C)


1. Pada IGD RSIA Setya Bhakti yang merupakan RS tipe C khusus masuk kategori IGD level II
dengan standar pelayanan dibawah ini :
a. Diagnosis &Penanganan: Permasalahan pada jalan nafas (airway problem), ventilasi
pernafasan (breathing problem) dan sirkulasi
b. Penilaian disability, Penggunaan obat, EKG, Defibrilasi (observasi HCU)
c. Bedahsito

2. Level Pasien IGD RSIA Setya Bhakti


D. Tatalaksana Obervasi Pasien
1. Pertolongan awal di IGD sesuai prosedur skrining dan triase
2. Dokter Jaga memutuskan pasien kategori level I - III yang memerlukan observasi
3. Observasi dilakukan oleh Perawat dan DokterJaga
4. Observasi dilakukan tiap 15 menit sesuai dengan tingkat kegawat daruratannya.
5. Hal-hal yang perludiobservasi :
a. Keadaan umum pasien
b. Kesadara npasien
c. Airway / Jalan napas
d. Tanda – tanda vital
6. Apabila dalam masa observasi keadaan pasien memburuk maka perawat yang melakukan
observasi akan melaporkan kepada Dokter Jaga.
7. Dokter Jaga melakukan Re-Assessment terhadap kondisi pasien
8. Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter Jaga IGD maka Dokter Jaga dapat
berkoordinasi dengan Konsulen Penanggungjawab Profesi (Dokter Spesialis) sesuai dengan
kasus penyakitnya.
9. Observasi kepada pasien di IGD dilakukan maksimal dalam waktu :
a. Pasien dengan level I setelah dilakukan penanganan maka akan diputuskan 30 menit –1 jam
masuk keruang perawatan HCU atau rujukke RS lain
b. Pasien dengan level II setelah dilakukan penanganan maka akan diputuskan 1-2 jam
masuk ke ruang rawat inap baik dewasa ataupun anak atau rujuk ke RS lain
c. Pasien dengan level III setelah dilakukan penanganan maka akan diputuskan 2-4 jam
pasien boleh pulang atau rawat inap
d. Pasien dengan level IV dan V setelah dilakukan penanganan oleh dokter akan segera dipulangkan,
dengan waktu + 15 menit
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Formulir CPPT
2. SPO Obesevasi Pasien

Anda mungkin juga menyukai