Silabus TA Sem 2, TA 2018-2019

Anda mungkin juga menyukai

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

1.

Salah satu golongan transaksi dalam siklus penjualan dan pengumpulan piutang adalah
golongan transaksi penjualan. Akun-akun apa yang terkait dalam golongan transaksi
penjualan? Dokumen dan catatan apa saja yang didapatkan auditor dalam golongan transaksi
ini?
Jawab :
 Akun-akun: Penjualan & Piutang Usaha
 Dokumen & catatan:
- Pesanan dari pembeli,
- Order penjualan,
- Dokumen pengiriman,
- Faktur penjualan
- File transaksi penjualan
- Jurnal penjualan
- Master file piutang usaha
- Daftar piutang usaha
- Laporan bulanan
2. Salah satu golongan transaksi dalam siklus penjualan dan pengumpulan piutang adalah
golongan transaksi penerimaan kas. Akun-akun apa yang terkait dalam golongan transaksi
penerimaan kas? Dokumen dan catatan apa saja yang didapatkan auditor dalam golongan
transaksi ini?
Jawab :
 Akun-akun: Kas di bank & Piutang usaha
 Dokumen & catatan:
- Pengantar pembayaran
- Daftar penerimaan kas
- File transaksi penerimaan kas
- Jurnal penerimaan kas
3. Salah satu golongan transaksi dalam siklus penjualan dan pengumpulan piutang adalah
golongan transaksi retur penjualan. Akun-akun apa yang terkait dalam golongan transaksi
retur penjualan? Dokumen dan catatan apa saja yang didapatkan auditor dalam golongan
transaksi ini?
Jawab:
 Akun-akun: Retur penjualan & Piutang usaha
 Dokumen & catatan:
- Memo kredit
- Jurnal retur penjualan
4. Salah satu golongan transaksi dalam siklus penjualan dan pengumpulan piutang adalah
golongan penghapusan piutang. Akun-akun apa yang terkait dalam golongan penghapusan
piutang? Dokumen dan catatan apa saja yang didapatkan auditor dalam golongan transaksi
ini?
Jawab:
 Akun-akun: Piutang usaha dan Cadangan kerugian piutang
 Dokumen & catatan:
- Formulir otorisasi penghapusan piutang
5. Salah satu golongan transaksi dalam siklus penjualan dan pengumpulan piutang adalah
golongan transaksi beban kerugian piutang. Akun-akun apa yang terkait dalam golongan
transaksi beban kerugian piutang? Dokumen dan catatan apa saja yang didapatkan auditor
dalam golongan transaksi ini?
Jawab:
 Akun-akun: Beban kerugian piutang & Cadangan kerugian piutang
 Dokumen & catatan:
- Jurnal umum
6. Jelaskan aktivitas pokok dalam fungsi pengolahan permintaan dari konsumen. Apa saja
dokumen dan catatan yang dihasilkan dalam fungsi ini?
Jawab:
 Aktivitas pokok fungsi pengolahan permintaan dari konsumen adalah permintaan membeli 
terbit order penjualan
 Dokumen & catatan:
- Pesanan dari konsumen
- Order penjualan
7. Jelaskan aktivitas pokok dalam fungsi persetujuan kredit. Apa saja dokumen dan catatan yang
dihasilkan dalam fungsi ini?
Jawab:
 Aktivitas pokok fungsi persetujuan kredit adalah pejabat yg berwenang  memberi
persetujuan kredit kepada konsumen  order penjualan
 Dokumen & catatan:
- Pesanansan dari konsumen atau order penjualan
8. Jelaskan aktivitas pokok dalam fungsi pengiriman barang. Apa saja dokumen dan catatan yang
dihasilkan dalam fungsi ini?
Jawab:
 Aktivitas pokok fungsi pengiriman barang adalah kirim barang  dokumen pengiriman dibuat
 mengakui terjadinya penjualan
 Dokumen & catatan:
- Dokumen pengiriman barang
9. Jelaskan aktivitas pokok dalam fungsi penagihan kepada pembeli dan pencatatan penjualan.
Apa saja dokumen dan catatan yang dihasilkan dalam fungsi ini?
 Aktivitas pokok fungsi penagihan kepada pembeli dan pencatatan penjualan adalah penagihan
dg benar & tepat waktu, aspek : kelengkapan, keterjadian, ketelitian. Penagihan meliputi: buat
catatan elektronik/ faktur penjualan, file transaksi penjualan, master file piutang usaha,
master file buku besar  membuat jurnal penjualan & daftar piutang usaha
 Dokumen & catatan:
- Faktur penjualan
- File transaksi penjualan
- Jurnal penjualan
- Master file piutang usaha
- Daftar piutang usaha
- Laporan bulanan
10. Jelaskan aktivitas pokok dalam fungsi pengelolahan dan pencatatan penerimaan kas. Apa saja
dokumen dan catatan yang dihasilkan dalam fungsi ini?
Jawab:
 Aktivitas pokok fungsi pengelolahan dan pencatatan penerimaan kas adalah meliputi
penerimaan, setor ke bank, pencatatan kas (uang kertas&logam, cek, EFT). Sedangkan
penanganan kas meliputi cegah pencurian & memastikan semua penerimaan kas disetor ke
bank
 Dokumen & catatan:
- Pengantar pembayaran
- Daftar penerimaan kas
- File transaksi penerimaan kas
- Jurnal penerimaan kas
11. Jelaskan aktivitas pokok dalam fungsi pengelolahan dan pencatatan return dan pengurangan
harga penjualan. Apa saja dokumen dan catatan yang dihasilkan dalam fungsi ini?
Jawab:
 Aktivitas pokok fungsi pengelolahan dan pencatatan return dan pengurangan harga penjualan
adalah pembeli tidak puas  barang di retur/ pengurangan harga  membuat laporan 
dikembalikan ke gudang  dicatat
 Dokumen & catatan:
- Memo kredit
- Jurnal retur dan pengurangan harga

12. Jelaskan aktivitas pokok dalam fungsi penghapusan piutang. Apa saja dokumen dan catatan yang
dihasilkan dalam fungsi ini ?
Jawaban :

Tujuan audit – keterjadian. Dokumen dan catatan yang dihasilan dalam fungsi ini biasanya beragam,
karena biasanya auditor pada umumnya memeriksa apakah persetujuan penghapusan piutang
diberikan oleh orang yang tepat. Sebagai contoh penghapusan akun, auditor biasanya juga
memeriksa korespondensi yang terdapat dalam arsip klien untuk mencari informasi tentang tidak
dapat ditagihnya piutang. Setelah auditor berkesimpulan bahwa penghapusan telah dijurnal dengan
benar, selanjutnya sejumlah sampel piutang yang dihapus ditelusur ke master file piutang usaha
untuk menguji apakah penghapusan telah dicatat dengan benar.

13. Apa saja tahapan yang dilakukan oleh auditor dalam penetapan risiko pengendalian
direncanakan untuk penjualan ?

Jawaban :

 Memahami pengendalian internal


 Menetapkan risiko pengendalian direncanakan
 Menentukan luas pengujian pengendalian
 Merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi untuk memenuhi
tujuan audit transaksi

14-19 tujuan audit transaksi penjualan adalah keterjadian, kelengkapan, ketelitian, posting dan
peringkasan/pembukuan, klasifikasi/pengelompokan, pisah batas/saat. Identifikasi apa saja
pengendalian kunci, pengujian pengendalian untuk setiap pengendalian kunci tersebut,
kemungkinan kesalahan yang terjadi, serta pengujian substantif transaksi yang diperlukan.

Tujuan audit Pengendalian kunci Pengujian Defisiensi Pengujian


transaksi pengendalian substantif
transaksi
Penjualan Persetujuan Memeriksa Tidak ada Memeriksa
terbukukan pemberian kredit pesanan dari verifikasi berurutan faktur
adalah untuk dilakukan secara pembeli untuk internal untuk penjualan.
pengiriman otomatis dengan membuktikan mencegah agar
barang yang komputer dengan adanya faktur tidak Memeriksa ada
sungguh- membandingkannya persetujuan dicatat lebih tidaknya
sungguh telah pada batas kredit. dari sekali. transaksi dan
dilakukan maksimum kredit. jumlah yang
kepada pembeli tidak biasa
yang bukan Penjualan didukung Memeriksa dalam jurnal
pembeli fiktif dengan dokumen bahwa faktur penjualan dan
(keterjadian) pengiriman barang dilampiri dengan master file.
dan pesanan bukti pengiriman
pembelian yang barang dan Menelusir ayat-
telah mendapat pesanan dari ayat dalam
persetujuan. pembeli. jurnal penjualan
ke dokumen
pendukung yang
Jumlah barang yang Memeriksa meliputi faktur
dikirimkan per adanya paraf penjualan,
batch dibandingkan petugas pada dokumen
dengan jumlah batch total. pengiriman,
barang yang order penjualan,
difaktur. dan pesanan
Memeriksa dari pembeli.
Laporan piutang apakah laporan
dikirimkan piutang bulanan
kepelanggan setiap dikirimkan.
bulan.

Penjualan yang Dokumen Memeriksa Mencocokan


terjadi sudah pengiriman barang keberurutan atau telusur
dicatat bernomor urut dokumen suatu dokumen
(kelengkapan) tercetak dan pengiriman pengiriman
dipertanggung- barang barang ke jurnal
jawabkan setiap penjualan untuk
minggu. memastikan
bahwa
Total kuantitas yang Memeriksa paraf pengiriman yang
dikirimkan per petugas bersangkutan
batch dibandingkan pengontrol data telah dicatat.
dengan kuantitas pada batch total
yang difaktur

Tujuan audit Pengendalian kunci Pengujian Defisiensi Pengujian


transaksi pengendalian substantif
transaksi
Penjualan Penjualan didukung Memeriksa Mencocokan
dicatat sebesar dengan dokumen apakah faktur atau telusur ayat
jumlah barang pengiriman barang penjualan jurnal dalam
yang dikirimkan dan pesanan dari dilampiri jurnal penjualan
dan telah pembeli yang telah dokumen ke faktur
difakturkan dan mendapat pendukung. pejualan.
dicatat dengan persetujuan.
benar Periksa
(ketelitian) Total kuantitas yang kebenaran harga
dikirimkan per dan
batch dibandingkan Memeriksa ada perkaliannya
dengan kuantitas tidaknya paraf dalam faktur
yang difaktur. pegawai penjualan.
pengontrol data
pada batch total. Mencocokan
Harga jual per unit detil dalam
diambil dari master faktur penjualan
file daftar harga Memeriksa ke :
yang telah apakah daftar *dokumen
ditetapkan harga telah pengiriman
perusahaan. diotorisasi barang
dengan tepat *order
Laporan piutang dan benar. penjualan
dikirimkan kepada *pesanan dari
pelanggan setiap Memeriksa pembeli
bulan. apakah laporan
piutang bulanan
benar-benar
dikirimkan.
Transaksi Komputer secara Memeriksa bukti Telusur suatu
penjualan telah otomatis bahwa master jurnal sampel
dimasukan membukukan file piutang faktur penjualan
dengan benar ke transaksi kemaster usaha dari jurnal
dalam master file piutang usaha direkonsiliasi penjualan ke
file piutang dan buku besar. dengan buku master file
usaha dan besar. piutang usaha
diringkas dengan dan ujilah
benar Master file piutang kebenaran
(posting dan usaha direkonsiliasi Memeriksa bukti jumlah, tanggal,
peringkasan dengan buku besar bahwa master dan nomor
atau setiap bulan. file piutang faktur.
pembukuan) usaha
direkonsiliasi Gunakan
dengan buku software audit
besar. untuk
Laporan piutang memeriksa
dikirimkan ke kebenaran
pelanggan setiap Memeriksa penjumlahan
akhir bulan. apakah laporan vertikal dan
piutang bulanan mendatar dalam
benar-benar jurnal penjualan
dikirimkan. dan telusur
totalnya dibuku
besar

Tujuan audit Pengendalian kunci Pengujian Defisiensi Pengujian


transaksi pengendalian substantif
transaksi
Transaksi Pengelompokan Memeriksa ada Periksalah
penjualan akun diverifikasi tidaknya kebenaran
dikelompokan secara internal. pemeriksaan pengelompokan
dengan benar internal. akun dari
(klasifikasi duplikat faktur
Atau penjualan.
pengelompokan)
Penjualan Dokumen Memeriksa Tidak terdapat Bandingkan
dicatat pada pengiriman barang keberurutan pengawasan tanggal
tanggal yang bernomor urut pemakaian untuk penjualan yan
benar tercetak dan dokumen memeriksa tercantumkan
(pisah batas dipertanggung pengiriman ketepatan dalam jurnal
atau saat) jawabkan barang. waktu penjualan
penggunaannya pencatatan. dengan duplikat
oleh akuntan. faktur penjualan
dan dokumen
pengiriman
barang.

20-22 tujuan audit transaksi, pengendalian kunci, pengujian pengendalian, defisiensi, dan pengujian
substantif transaksi untuk penerimaan kas

Tujuan audit Pengendalian Pengujian Defisiensi Pengujian


transaksi kunci pengendalian substantif
transaksi
Penerimaan kas Akuntan Memeriksa Review jurnal
terbukukan merekon- apakah akuntan pengiriman kas
adalah Siliasi akun kas di merekonsiliasi dan master file
penerimaan dana bank secara inde- rekening kas di untuk melihat
yang sungguh penden, exa: bank. ada tidaknya
sungguh diterima *setoran dlm transaksi dan
perusahaan perjalanan jumlah yang tidak
(keterjadian) *cek masih biasa.
beredar
*nota Telusur ayat ayat
debit/kredit. Memeriksa ada jurnal dari jurnal
tidaknya parah penerimaan kas
Total penerimaan pegawai ke laporan bank.
kas per batch pengontrol data
dibandingkan pada total per Buatlah
dengan laporan batch. pengujian
yang dibuat penerimaan kas.
komputer.

Tujuan audit Pengendalian Pengujian Defisiensi Pengujian


transaksi kunci pengendalian substantif
transaksi
Kas yang diterima Dibuat daftar Memeriksa Daftar Dapatkan daftar
dicatat dalam penerimaan kas. pembuatan penerimaan kas penerimaan kas
jurnal daftar tidak digunakan dan telusur
penerimaan kas penerimaan kas. untuk verifikasi jumlah jumlah ke
(kelengkapan) Check segera di catatan jurnal
endorsemen. Memeriksa penerimaan kas. penerimaan kas,
pembubuhan periksalah
endorsemen atas kebenaran nama,
check yang jumlah dan
diterima. tanggal.
Total penerimaan
kas per batch Memeriksa ada Bandingkan
dibandingkan tidaknya paraf daftar
dengan laporan pegawai penerimaan kas
yang dibuat pengontrol data dengan duplikat
komputer. pada total per slip setoran.
batch.
Laporan
dikirimkan setiap Memeriksa
bulan kepada apakah laporan
para pelanggan. piutang benar-
benar dikirimkan.
Kas yang diterima Akuntan Memeriksa Dapatkan daftar
disetorkan setiap merekon siliasi apakah akuntan penerimaan kas
hari kebank dan rekening kas di merekonsiliasi dan telusur
dicatat sebesar bank secara rekening kas jumlah jumlah ke
kas yang independen. dibank. jurnal
diterima. penerimaan kas,
(ketelitian) Memeriksa paraf periksalah
Total penerimaan pegawai kebenaran nama,
kas per batch pengontrol data jumlah dan
dibandingkan pada total per tanggal.
dengan laporan batch.
yang dibuat Buatlah
komputer. Memeriksa pengujian
apakah laporan penerimaan kas.
Laporan piutang piutang benar
dikirimkan benar dikirimkan
kepada seluruh ke pelanggan
pelanggan setiap
bulan.
23. Salah satu tujuan audit transaksi penerimaan kas adalah “Penerimaan kas dimasukkan ke master
file piutang dengan benar dan diiktisarkan dengan benar.” Identifikasi apa saja pengendalian kunci,
pengujian pengendalian untuk setiap pengendalian kunci tersebut, kemungkinan kesalahan yang
terjadi, serta pengujian substantif transaksi yang diperlukan
Jawab : (hal 519)

Pengendalian Kunci Pengujian Pengendalian Pengujian Substantif Transaksi


 Komputer secara otomatis  Memeriksa bukti bahwa  Telusur suatu sampel faktur
membukukan transaksi ke master file piutang usaha penjualan ke master file
master file piutang usaha direkonsiliasi dengan buku piutang usaha dan ujilah
dan buku besar besar kebenaran jumlah, tanggal,
dan nomor faktur
 Master file piutang usaha  Memeriksa bukti bahwa
direkonsiliasi dengan buku master file piutang usaha
besar setiap bulan direkonsiliasi dengan buku
besar

 Laporan piutang dikirimkan  Memeriksa apakah laporan  Gunakan software audit


ke pelanggan setiap akhir piutang bulanan benar- untuk memeriksa
bulan benar dikirimkan kebenaran penjumlahan
vertikal dan mendatar
dalam jurnal penjualan dan
telusur totalnya ke buku
besar

24. Salah satu tujuan audit transaksi penerimaan kas adalah “Transaksi penerimaan kas diklasifikasi
dengan benar (penggolongan).” Identifikasi apa saja pengendalian kunci, pengujian pengendalian
untuk setiap pengendalian kunci tersebut, kemungkinan kesalahan yang terjadi, serta pengujian
substantif transaksi yang diperlukan
Jawab : (hal 520)
Pengendalian Kunci Pengujian Pengendalian Pengujian Substantif
 Pengelompokan akun  Memeriksa ada tidaknya  Periksalah kebeneran
diverifikasi secara internal pemeriksaan internal pengelompokan akun dari
duplikat faktur penjualan

25. Salah satu tujuan audit transaksi penerimaan kas adalah “Penerimaaan kas dicatat pada tanggal
yang tepat (pisah batas).” Identifikasi apa saja pengendalian untuk setiap pengendalian kunci
tersebut, kemungkinan kesalahan yang terjadi, serta pengujian substantif transaksi yang
diperlukan
Jawab : (hal 520)
Pengendalian Kunci Pengujian Defisiensi Pengujian Substantif
Pengendalian Transaksi
 Dokumen  Memeriksa  Tidak terdapat  Bandingkan tanggal
pengiriman barang keberurutan pengawasan untuk penjualan yang
bernomor urut pemakaian memeriksa tercantum dalam
tercetak dan dokumen ketepatan waktu jurnal penjualan
dipertanggungjawa pengiriman pencatatan dengan duplikat faktur
bkan barang penjualan dan
penggunaannya dokumen pengiriman
oleh akuntan barang

26. Apa yang dimaksud dengan risiko sampling? Berikan contohnya


Jawab : (hal 547)
Risiko sampling adalah risiko auditor mencapai suatu kesimpulan yang keliru karena sampel tidak
mencerminkan populasi.
Contoh misalkan auditor menyimpulkan bahwa pengendalian tidak efektif apabila terdapat
penyimpangan sebesar 6% dari populasi. Dimisalkan auditor menyimpulkan bahwa pengendalian
efektif berdasarkan hasil pengujian terhadap suatu sampel yang terdiri atas 100 unsur yang hanya
menunjukkan adanya dua penyimpangan. Seandainya populasi sesungguhnya memiliki tingkat
penyimpangan sebesar 8 persen, auditor keliru menerima populasi karena sampel tidak cukup
mewakili populasi.
27. Apa yang dimaksud dengan risiko non-sampling? Berikan contohnya
Jawab : (hal 546)
Risiko non-sampling adalah risiko bahwa suatu pengujian audit tidak dapat mengungkapkan
adanya penyimpangan dalam sampel.
Contoh mengkonfirmasikan piutang yang tercatat tidak dapat mengungkapkan piutang yang tidak
tercatat. Risiko non-sampling dapat dikurangi dengan perencanaan dan pengawasan yang
memadai.
28. Apa perbedaan antara sampling statistik dan sampling non-statistik?
Jawab : (hal 549)
Sampling statistik menerapkan aturan matematika, auditor dapat mengkuantifikasi (mengukur)
risiko sampling dalam perencanaan sampel (tahap 1), dan dalam mengevaluasi hasil (tahap 3).
Sedangkan sampling non-statistik auditor tidak menguantifikasi risiko sampling tetapi auditor
memilih unsur-unsur samepl yang diyakininya akan memberi informasi paling bermanfaat, dalam
situasi yang dihadapi, dan mencapai kesimpulan tentang populasi berdasarkan hasil
pertimbangannya.
29. Salah satu metode sampling non-probabilitastik adalah pemilihan secara langsung (directed
sample selection). Jelaskan bagaimana auditor melakukan hal ini
Jawab : (hal 550)
Auditor secara sengaja memilih setiap unsur di dalam sampel berdasarkan kriteria menurut
pertimbangannya sendiri dan tidak memilihnya secara acak. Pendekatan yang digunakan terdiri
dari :
a) Unsur Yang Paling Mungkin Berisi Kesalahan Penyajian
Auditor seringkali bisa mengidentifikasi unsur populasi mana yang paling mungkin berisi
kesalahan penyajian.
b) Unsur Yang Berisi Karakteristik Populasi Tertentu
Dengan memilih satu atau lebih unsur yang memiliki karakteristik populasi yang berbeda,
auditor mungkin bisa merancang sampel yang representatif.
c) Unsur Bernilai Rupiah Besar
Auditor kadang-kadang dapat memilih suatu sampel yang mencakup sebagian besar dari
total rupiah populasi dan dengan cara itu dapat mengurangi risiko menarik kesimpulan
yang tidak tepat karena tidak memeriksa unsur-unsur yang kecil.
30. Salah satu metode sampling non-probabilitastik adalah pemilihan sampel blok (block sample
selection). Jelaskan bagaimana auditor melakukan hal ini
Jawab : (hal 551)
Dalam pemilihan sampel blok, auditor memilih unsur pertama dalam suatu blok dan selanjutnya
dipilih secara berurutan. Penggunaan sample blok biasanya dapat diterima hanya apabila jumlah
blok yang digunakan cukup banyak. Apabila hanya sedikit blok yang digunakan, probabilitas untuk
mendapatkan satu sampel yang tidak representatif akan terlalu besar, terutama bila terjadi
pergantian pegawai, terjadi perubahan sistem akuntansi, dan adanya sifat musiman seperti yang
sering dijumpai dalam banyak bisnis.
31. Salah satu metode sampling non-probabilitastik adalah pemilihan sembarang (haphazard sample
selection). Jelaskan bagaimana auditor melakukan hal ini
Jawab : (hal 552)
Pemilihan sampel sembarang adalah pemilihan unsur-unsur tanpa suatu bias yang disadari
auditor. Dalam hal seperti ini, auditor memilih unsur populasi tanpa mempertimbangkan ukuran,
sumber, ataupun karakteristik pembeda lainnya. Kelemahan paling serius pemilihan sampel
sembarang adalah sulitnya memegang teguh untuk sepenuhnya tidak bias dalam pemilihan.
Unsur populasi tertentu mempunyai kemungkinan untuk terpilih sebagai sampel.
32. Salah satu metode sampling probabilitastik adalah pemilihan sampel acak sederhana (simple
random sample selection). Jelaskan bagaimana auditor melakukan hal ini
Jawab : (hal 553)
Dalam suatu sampel acak sederhana, setiap kombinasi unsur populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk dimasukkan dalam sampel. Auditor menggunakan sampling acak sederhana
apabila tidak ada kebutuhan untuk menekankan pada satu atau lebih tipe unsur populasi. Apabila
auditor menggunakan sampel acak sederhana, ia dapat menggunakan metoda tersebut apabila
semua unsur dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama dalam pemilihan.
33. Salah satu metode sampling probabilitastik adalah pemilihan sistematik (sistematic sample
selection). Jelaskan bagaimana auditor melakukan hal ini
Jawab : (hal 554)
Dalam pemilihan sampel sistematik, auditor menghitung suatu interval dan kemudian memilih
unsur-unsur untuk sampel berdasarkan ukuran interval. Interval ditentukan dengan membagi
ukuran populasi dengan ukuran sampel yang dikehendaki. Keuntungan pemilihan sistematik
adalah mudah penggunaannya. Dalam kebanyakan populasi, sampel sistematik dapat dengan
cepat ditarik dan secara otomatis meletakkan nomor-nomor secara berurutan sehingga
memudahkan untuk membuat dokumentasi. Kelemahan pemilihan sampel sistematik adalah
adanya kemungkinan terjadi bias. Dengan cara pemilihan sampel seperti telah dilukiskan di atas,
sekali unsur pertama dalam sampel dipilih, maka unsur lainnya dalam sampel akan terpilih secara
otomatis.

34. Salah satu metode sampling probabilitastik adalah pemilihan sampel probabilitas proporsional
denga ukuran (probability proportional to size sample selection). Jelaskan bagaimana auditor
melakukan hal ini.
 metoda sampel ini menentukan unsur (item) yang nilai pembukuannya lebih besar kemungkinan
terpilih sebagai sampel.

35. Salah satu metode sampling probabilitastik adalah pemilihan sampel berjenjang (stratified
sample selection). Jelaskan bagaimana auditor melakukan hal ini.
 populasi dikelompokkan (sub-populasi) berdasarkan ukuran dan sampel yang lebih besar diambil
dari kelompok (sub-populasi) yang lebih besar. Misalnya ada 800 populasi faktur penjualan. Populasi
tersebut dikelompokkan menjadi 8 kelompok berdasarkan besar-kecilnya nilai pembukuan item-item
tersebut. Auditor mengambil 100 sampel, yaitu 10 dari setiap kelompok. Pengambilan 10 dari setiap
kelompok tersebut dilakukan secara acak.

36. Dalam perencanaan sampling non-statistic digunakan ARACR (Acceptable Risk of Asseting
Control Risk Too Low). Apa yang dimaksud dengan ARACR?
 risiko yang disebabkan auditor keliru menyimpulkan populasi karena tidak semua anggota
populasi diuji. Auditor menilai pengendalian lebih efektif daripada kondisi yang sesungguhnya. Istilah
lain ARACR adalah ARO (Acceptable Risk of Overreliance).

37. TER (Tolerable Exception Rate)?


 tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi dalam populasi oleh auditor. TER mencerminkan
penyimpangan tertinggi yang dapat diterima auditor yang mencerminkan pengendalian masih
dianggap efektf atau kesalahan penyajian rupiah dalam transaksi masih dapat diterima.

38. EPER (Estimated Population Exception Rate)?


 tingkat penyimpangan yang diharapkan auditor akan dijumpai auditor dalam populasi sebelum
pengujian dimulai.
39. Dalam evaluasi hasil sampling non-statistik digunakan SER (Sample Exception Rate). Apa yang
dimaksud dengan SER?
 Penyimpangan dari atribut dalam suatu unsur sampel. Jumlah penyimpangan dalam sample
dibagi dengan ukuran sampel.

40. CUER (Cumputer Upper Exception Rate)?


 taksiran tingkat penyimpangan tertinggi dalam populasi suatu ARACR tertentu.

41. Apa yang dimaksud dengan atribut dalam sampling non-statistik? Identifikasi setidaknya 5 atribut
dan contoh kondisi penyimpangan dari setiap atribut dalam fungsi pembuatan faktur.
 atribut dalam hal ini adalah karakteristik populasi.

Contoh Atribut – Kondisi penyimpangan (Hal 562)


1. Keberadaan nomor faktur penjualan dalam jurnal penjualan – nomor faktur penjualan tidak
ditulis dalam jurnal penjualan.
2. Jurnal dan data lain dalam master file cocok dengan ayat jurnal penjualan – jumlah yang
dicatat dalam master file berbeda dari jumlah yang dicatat dalam jurnal penjualan.
3. Jumlah dan data lain dalam duplikat faktur penjualan cocok dengan ayat jurnal penjualan –
nama pembeli dan nomor akun dalam faktur berbeda dar informasi yang dicatat dalam
jurnal penjualan.
4. Bukti bahwa kebenaran harga, perkalian, dan penjumlahan telah diperiksa (ada paraf
pemeriksa) – ketiadaan paraf yang menunjukkan verifikasi harga, perkalian, dan
penjumlahan.
5. Kuantitas dan data lain dalam bukti pengiriman barang cocok dengan duplikat faktur
penjualan dan jurnal penjualan – kuantitas barang yang dikirim berbeda dari kuantitas yag
tercantum pada duplikat faktur penjualan.

42. Apa yang dimaksud dengan populasi? Apa populasi dalam pengujian pengendalian dan pengujian
stubstantif transaksi penjualan?
 populasi adalah unsur-unsur yang ingin digeneralisasi oleh auditor. Ketika melaksanakan
pengujian pengendalian dan pengujian substatif transaksi penjualan, biasanya yang dirumuskan
auditor sebagai populasi adalah semua faktur yang telah dicatat selama tahun yang diaudit. Apabila
auditor hanya mengambil sampel dari satu bulan transaksi, menjadi tidak valid untuk mengambil
kesimpulan tentang faktur untuk keseluruhan tahun.

43. Apa yang dimaksud dengan unit sampling? Apa unit sampling dalam pengujian pengendalian dan
pengujian substanif transaksi penjualan?
 unit sampling adalah unit fisik yang berkaitan dengan nomor-nomor acak yang akan digeneralisasi
oleh auditor. Unit sampling adalah langkah awal dalam melakukan pengujian audit. Apabila auditor
bermaksud menguji keterjadian pejualan, unit sampling yang tepat adalah faktur penjualan yang
tercatat dalam jurnal penjualan.

45. Auditor melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantive transaksi fungsi
pembuatan faktur. Atribut yang diuji adalah harga, perkalian, dan penjumlahan telah diperiksa.
EPER 1, TER 5, ARACR rendah, serta ukuran sampel 100. Sesungguhnya dilakukan auditor adalah
memeriksa 100 sampel, ditentukan penyimpangan 10, serta tingkat penyimpangan sampel 10.
Berapa besarnya kesalahan sampling? Apa maknanya

46. Auditor melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantive transaksi fungsi
pembuatan faktur. Atribut yang diuji adalah jumlah dan data lain dalam master file cocok dengan
ayat jurnal penjualan. Dalam perencanaan ditentukan EPER 1, TER 5, ARACR rendah serta ukuan
sampel 100. Sesungguhnya yang dilakukan auditor adalah memeriksa 100 sampel, ditemukan
penyimpangan 2, serta tingkat penyimpangan sampel 2. Berapa besarnya kesalahan sampling?
Apa maknanya?

47. Apa tindakan yang dilakukan oleh auditor apabila selisih TER dengan SER terlalu besar?

Apabila auditor berkesimpulan bahwa selisih cukup besar, maka pengendalian yang diuji dapat
digunakan untuk mengurangi penetapan resiko pengendalian sebagaimana direncanakan, dengan
asumsi analisis yang cermat tentang penyimpangan tidak menunjukan kemungkinan adanya masalah
signifikan lain dalam pengendalian internal

48. Apa saja factor yang mempengaruhi besarnya sampel apabila auditor menggunakan
pendekatan statistic dalam pengujian pengendalian dan substantive transaksi

 Perencanaan sampel
 Memilih sampel
 Melaksanakan pengujian, melaksanakan pengujian : jumlah penyimpangan dalam sampel
dan ukuran sampel sesungguhnya
 Mengevaluasi hasil
49. Dalam sampling statistic, apa yang terjadi dengan jumlah sampel apabila EPER meningkat?

Dibutuhkan lebih banyak sampel jika EPER meningkat, karena tingkat penyimpangan yang bisa di
toleransi sebagaimana ditetapkan auditor

50. Dalam sampling statistic, apa yang terjadi dengan jumlah sampel apabila TER meningkat?

TER memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ukuran sampel. Semakin TER meningkat maka
semakin sedikit sampel yang dibutuhkan

51. Dalam sampling statistic, apa yang terjadi dengan jumlah sampel apabila TER kecil dan EPER
meningkat?

Membutuhkan yang akan berakibat pada sampel yang lebih besar

52. Dalam sampling statistic, apa yang terjadi dengan jumlah sampel apabila EPER kecil dan TER
meningkat?

Dalam situasi seperti ini, auditor membutuhkan sampel tidak terlalu besar atau sampel kecil

53. Dalam sampling statistic, auditor menggunakan EPER dan TER tertentu, apa yang terjadi
dengan sampel apabila ARACR dinaikan dari 5% ke 10%

Untuk sampling statistic, auditor biasanya menggunakan presentase misalnya 5% dan 10%. Apabila
auditor menurunkan ARACR dari tinggi ke rendah maka ukuran sampel harus dinaikan

54. Auditor mengaudit keberadaan piutang usaha. Prosedur apa yang dilakukan oleh auditor
untuk memastikan keberadaan piutang usaha?

Konfirmasi saldo piutang adalah pengujian rinci saldo terpenting untuk menentukan keberadaan
piutang usaha sebagaimana tercantum dalam pembukuan

55. Auditor mengaudit kelengkapan piutang usaha. Seperti apa kondisi piutang usaha yang tidak
lengkap? Prosedur apa yang dilakukan oleh auditor untuk memastikan kelengkapan piutang
usaha?
Cara terbaik untuk menemukan kurang saji penjualan dan piutang usaha adaalah dengan melakukan
pengujian substantive transaksi atas pengiriman barang yang tidak dicatat

56. Auditor mengaudit ketelitian piutang usaha. Seperti apa kondisi piutang usaha yang tidak teliti?
Prosedur apa yang dilakukan oleh auditor untuk memastikan ketelitian piutang usaha?

Kondisi piutang usaha yang tidak teliti yaitu pada saat .....

Prosedur yang dilakukan : Auditor melakukan pengujian dengan memeriksa pendebitan dan
perkreditan pada masing-masing akun pelanggan individual dengan menbandingkannya pada
dokumen pendukung pengiriman barang dan penerimaan kas.

57. Auditor mengaudit penggolongan piutang usaha. Seperti apa kondisi piutang usaha yang
digolongkan salah? Prosedur apa yang dilakukan oleh auditor untuk memastikan penggolongan
piutang usaha?

Kondisi piutang usaha yang digolongkan salah: piutang wesel atau akun yang digolongkan sebagai
aset tidak lancar tidak dipisahkan dari akun piutang usaha yang reguler, atau piutang bersaldo kredit
yang signifikan tidak dikelompokkan sebagai piutang usaha.

Prosedur yang dilakukan: Auditor harus memastikan bahwa penggolongan telah disajikan dengan
tepat dengan menentukan apakah transaksi dengan pihak berelasi telah dicantumkan dengan benar
selama tahap penyelesaian audit.

58. Auditor mengaudit pisah batas piutang usaha. Seperti apa kondisi piutang usaha yang tidak tepat
pisah batasnya? Prosedur apa yang dilakukan oleh auditor untuk memastikan ketepatan pisah batas
piutang usaha?

Kondisi piutang usaha yang tidak tepat pisah batasnya: terjadi apabila transaksi tahun ini dicatat
pada tahun berikutnya ataupun sebaliknya.

Prosedur yang dilakukan: Auditor melakukan pendekatan sebagai berikut:

 Tetapkan kriteria yang tepat untuk pisah batas.


 Evaluasi apakah klien telah menetapkan prosedur yang memadai untuk pisah batas yang
sewajarnya.
 Ujilah apakah pisah batas telah dilakukan dengan benar.

59. Auditor mengaudit beban kerugian piutang usaha. Seperti apa kondisi beban kerugian piutang
usaha yang meragukan? Prosedur apa yang dilakukan oleh auditor untuk memastikan ketepatan
kerugian piutang usaha?

Konidisi beban kerugian piutang yang meragukan: apabila cadangan kerugian piutang dinilai terlalu
rendah

Prosedur yang dilakukan:

60. Auditor mengaudit nilai piutang usaha yang disajikan. Apa prosedur audit untuk memastikan
bahwa piutang usaha yang dinyatakan adalah sebesar nilai yang bisa direalisasi?

Nilai piutang yang bisa direalisasi sama dengan piutang bruto dikurangi dengan cadangan kerugian
piutang. Untuk menghitung besarnya cadangan, klien menaksir jumlah total piutang yang
diperkirakan tidak bisa ditagih.
61. Auditor mengaudit apakah piutang usaha merupakan hak klien. Kapan suatu piutang usaha tidak
lagi menjadi hak klien? Apa prosedur audit untuk memastikan bahwa piutang usaha adalah hak
klien?

Piutang usaha tidak lagi menjadi hak klien ketika piutang tersebut dijadikan jaminan, digadaikan,
atau dijual kepada seseorang.

Prosedur audit: Auditor akan mereview notulen rapat, membicarakannya dengan klien, mengirim
konfirmasi ke bank, memeriksa perjanjian pinjaman untuk mencari informasi tentang penggadaian
atau penjaminan piutang, serta memeriksa arsip korespondensi.

62. Auditor mengaudit penyajian dan pengungkapan piutang usaha. Seperti apa kondisi piutang
usaha yang disajikan salah dan diungkapkan kurang memadai? Prosedur apa yang dilakukan oleh
auditor untuk memastikan ketepatan penyajian dan pengungkapan piutang usaha?

Kondisi piutang usaha yang disajikan salah dan diungkapkan kurang memadai yaitu pada saat ....

Prosedur yang dilakukan: Auditor harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang persyaratan
yang ditetapkan dalam standar akuntansi keuangan tentang penyajian dan pengungkapan.

63. Apa yang dimaksud dengan konfirmasi piutang? Kepada siapa piutang dagang dikonfirmasi?

Konfirmasi piutang usaha adalah bukti audit yang diperoleh sebagai suatu respons tertulis langsung
kepada auditor dari pihak ketiga (pihak yang dikonfirmasi), baik dalam bentuk kertas, elektronik,
maupun bentuk lainnya.

Piutang dagang dikonfirmasi kepada pihak ketiga (dalam hal ini yaitu pihak kreditur)

64. Apa yang dimaksud dengan konfirmasi positif? Kapan auditor memutuskan menggunakan
konfirmasi positif? Buat kalimat yang menunjukkan konfimasi positif!

Konfirmasi positif adalah suatu permintaan konfirmasi kepada pihak ketiga untuk merespons secara
langsung kepada auditor yang menunjukkan apakah pihak yang dikonfirmasi setuju atau tidak setuju
dengan informasi yang terdapat dalam permintaan konfirmasi, atau menyediakan informasi yang
diminta.

Auditor menggunakan konfirmasi positif pada saat piutang-piutang bersaldo besar.

Kalimat yang menunjukkan konfirmasi positif: “saldo piutang anda kepada kami sebesar RpXXX
pertanggal ............... adalah benar.” (halaman 625)

65. Apa yang dimaksud dengan konfirmasi negatif? Kapan auditor memutuskan menggunakan
konfirmasi negatif? Buat kalimat yang menunjukkan konfimasi negatif!

Konfirmasi negatif adalah permintaan konfirmasi kepada pihak ketiga untuk merespons secara
langsung kepada auditor hanya jika pohak yang dikonfirmasi tidak setuju dengan informasi yang
terdapat dalam permintaan konfirmasi.

Auditor menggunakan konfirmasi negatif pada saat piutang-piutang bersaldo kecil.

Kalimat yang menunjukkan konfirmasi negatif: “ mohon laporan ini dipelajari dengan seksama,
apabila tidak cocok dengan catatan anda, silahkan laporkan perbedaannya kepada auditor kami ......”
(halaman 627)
66. Apa tindak lanjut yang dilakukan oleh auditor apabila konfirmasi piutang tidak memperoleh
jawaban dari pelanggan?

Untuk konfirmasi positif yang tidak dijawab, auditor dapat memeriksa dokumentasi berikut ini untuk
memverifikasi keberadaan dan akurasi transaksi-transaksi penjualan yang membentuk saldo akhir
akun piutang:

 Penerimaan kas setelah tanggal konfirmasi


 Duplikasi invoice penjualan
 Dokumen penerimaan
 Korespondensi dengan klien

67. Apa tindak lanjut yang dilakukan oleh auditor apabila terdapat selisih piutang usaha antara
jawaban konfirmasi dengan pembukuan klien?
Jawab : Auditor harus menentukan apa yang menyebabkan terjadi selisih. Jenis-jenis
penyebab perbedaan dalam konfirmasi yang sering dijumpai :
a. Pembayaran telah dilakukan debitur
b. Barang belum diterima debitur
c. Barang telah dikembalikan (retur)
d. Kesalahan pencatatan atau kerancuan jumlah
Biasanya auditor akan minta klien untuk merekonsiliasi selisih yang dijumpai dan apabila perlu
berkomunikasi dengan pembeli untuk memecahkan ketidakcocokan. Auditor harus memeriksa
dengan cermat kesimpulan klien tentang setiap selisih yang signifikan. (hal 632)

68. Apa prosedur audit untuk memastikan bahwa piutang usaha benar-benar ada?
Jawab : (hal 636).
a. Konfirmasi piutang usaha dengan konfirmasi positif.
b. Lakukan prosedur alternatif untuk semua konfirmasi yang tidak terjawab pada permintaan
pertama atau kedua.
c. Review daftar saldo piutang untuk piutang bersaldo besar dan tidak biasa.

69. Apa prosedur audit untuk memastikan bahwa piutang usaha adalah hak klien?
Jawab : (hal 636).
a. Review notulen rapat dewan komisaris untuk mencari informasi tentang kemungkinan
adanya penjaminan pengalihan/penjualan piutang.
b. Tanyakan kepada manajemen apakah ada piutang yang digadaikan atau dijaminkan atau
dijual.

70. Apa prosedur audit untuk memastikan bahwa piutang usaha digolongkan dengan benar?
Jawab : (hal 636).
a. Review piutang yang tercantum dalam daftar umur piutang wesel dan piutang kepada pihak
yang berelasi
b. Tanyakan kepada manajemen apakah dalam daftar umur piutang terdapat piutang wesel
atau piutang jangka panjang.

71. Apa yang diukur dalam pengujian pengendalian?


Jawab : Efektivitas operasi pengendalian internal. (hal 642)

72. Apa yang diukur dalam pengujian substantif transaksi?


Jawab : (hal 642)
a. Efektivitas operasi pengendalian internal.
b. Kebenaran rupiah transaksi dalam sistem akuntansi.

73. Apa yang diukur dalam pengujian rinci saldo?


Jawab : apakah jumlah rinci saldo akun mengandung kesalahan penyajian secara material.
(hal 642)

74. Apa saja yang dilakukan auditor pada tahap perencanaan sampel?
Jawab : (hal 643)
Pengujian Rinci Saldo :
a. Menetapkan tujuan pengujian audit
b. Memutuskan apakah sampling audit bisa diterapkan.
c. Merumuskan kesalahan penyajian.
d. Merumuskan populasi.
e. Merumuskan unit sampling.
f. Menetapkan kesalahan penyajian bisa ditoleransi.
g. Menetapkan risiko bisa diterima untuk keliru menerima.
h. Menaksir kesalahan penyajian dalam populasi.
i. Menentukan ukuran sampel awal.
Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Substantif Transaksi :
a. Menetapkan tujuan pengujian audit
b. Memutuskan apakah sampling audit bisa diterapkan.
c. Merumuskan atribut dan kondisi penyimpanan.
d. Merumuskan populasi.
e. Merumuskan unit sampling.
f. Menetapkan tingkat penyimpanan bisa diterima.
g. Menetapkan risiko bisa diterima untuk penaksiran risiko pengendalian terlalu rendah.
h. Menaksir tingkat penyimpangan populasi.
i. Menentukan ukuran sampel awal.

75. Apa yang dilakukan auditor pada tahap memilih dan melaksanakan sampel audit?
Jawab : (hal 644)
Pengujian Rinci Saldo :
a. Memilih sampel
b. Melaksanakan prosedur audit.
Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Transaksi :
a. Memilih sampel
b. Melaksanakan prosedur audit.

76. Apa saja yang dilakukan auditor pada tahap evaluasi hasil sampel?
Jawab : (hal 644)
Pengujian Rinci Saldo :
a. Generalisasi dari sampel ke populasi.
b. Menganalisis kesalahan penyajian.
c. Memutuskan akseptabiitas populasi.
Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Transaksi :
a. Generalisasi dari sampel ke populasi.
b. Menganalisis penyimpangan.
c. Memutuskan akseptabilitas populasi.
77. Apa tujuan audit yang ditetapkan auditor dalam sampling audit untuk pengujian rinci saldo?
Jawab : Sampel untu pengujian rinci saldo digunakan auditor untuk menentukan apakah
saldo akun yang sedang diaudit telah ditetapkan dengan wajar. (hal 644)

78. dalam pengujian rinci saldo piutang dagang, apa yang dimaksud dengan populasi?

- populasi didefinisikan sebagai unsur-unsur yang membentuk populasi rupiah yang tercatat dalam
pembukuan

79. dalam pengujian rinci saldo piutang dagang, apa yang dimaksud dengan unit samping?

- unsur-unsur yang membentuk saldo akun dan unsur-unsur yang membentuk populasi sebagai unit
sampling untuk pengujian semua tujuan audit, kecuali tujuan kelengkapan

82. apa yang dimaksud dengan ARIA ( Acceptable Risk of Incorrect Acceptance)?

-besarnya risiko yang bisa diterima auditor dalam menerima suatu saldo akun sebagai saldo yang
benar padahal kesalahan penyajian yang sesungguhnya melampaui kesalahan penyajian bisa
ditoleransi

83. salah satu fungsi dalam pembeliaan aseet adalah pembuatan order pembelian. Apa dokumen
dan catatan yang dibuat dalam fungsi ini

1. Permintaan pembelian : untuk meminta barang dan jasa oleh pejabat perusahaan yang diberi
kewenangan untuk mengajukan permintaan pembelian

2. Order pembelian: untuk memesan barang dan jasa dari pemasok

84. transaksi yang termasuk golongan pengeluaran kas dilakukan oleh fungsi pembayaran dan
pencatatan pengeluaran kas. Apa dokumen dan pencatatan yang dihasilkan dalam fungsi ini?

1. check : pembayaran pembeliaan pada saat kewajiban jatuh tempo

2. file transaksi pengeluaran kas : file dihasilkan komputer yang meliputi seluruh transaksi
pengeluaran kas yang diolah sistem akuntansi untuk periode tertentu, misal perhari/perminggu atau
perbulan

3. jurnal pengeluaran kas : daftar/ laporan yang dihasilkan dari file transaksi pengeluaran kas yang
mencakup seluruh transaksi pada suatu periode waktu tertentu

85. apa yang dimaksud dengan memo debit dalam transaksi pembelian?

- dokumen yang diterima pemasok dan menunjukan pengurangan atas jumlah yang terutang yg
disebabkan retur barang/pengurangan harga.

86. jelaskan voucher dalam transaksi pengeluaran kas

- menetapkan cara formal dalam pencatatan dan pengawasan pembelian, terutama dengan
membuat agar setiap transaksi pembelian bernomor urut.

87. jelaskan otorisasi dan pemisahan tugas apa saja yang diperlukan dalam pembelian aset?

1. otorisasi pembelian: menjamin bahwa barang dan jas yang dibeli sungguh-sungguh barang yang
dibutuhkan perusahaan, dan dengan demikian menghindarkan terjadinya pembelian yang
berlebihan.
2. pemisahan pemegang aset dari fungsi lainnya : personel yang ditugasi di bagian penerimaan harus
independen dari bagian gudang dan akuntansi

3. pencatatan tepat waktu dan review independen atas transaksi : membandingan rincian dalam
order pembelian, laporan penerimaan barang dan faktur dari pemasok.

4. otorisasi pembayaran:

1. penandatanganan check oleh individu yang diberi otorisasi oleh perusahaan

2. pemisahan tanggung jawab untuk menandatangani check dan melakasanakan fungsi utang usaha

3. pemeriksaan yang cermat atas dokumen pendukung oleh penandatanganan check sebelum check
ditandatangani.

Anda mungkin juga menyukai