OLEH
Hari :
Tanggal :
Pembimbing Akademik :
1. L. Win Iavandiar.S.Kep.Ners.M.Si
2. Ernawati.S.Kep.Ners
3. Bq. Idawati.S.Kep
4. Ervina Yuniarti.S.Kep.Ners
5. Intan Farina.S.Kep.Ners
Mengetahui
Kepala Akademi Perawat Kesehatan Provinsi NTB
Drs. RUSMAWARDI,SH.MH
NIP : 19600606 1981031 091
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam yang dengan Ridho
Petunjuk serta Hidayah dan Inayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan
asuhan keperawatan keluarga Tn”K” dengan salah satu anggota menderita
Hipertensi di Dusun Lando Lauk, Kecamatan Terara, Desa Lando Kabupaten
Lombok Timur sesuai waktu yang telah di tentukan.
Laporan ini disusun sebagai pendokumentasian hasil Praktek Kerja
Lapangan (PKL) Mahasiswa Akademi Perawat kesehatan Provinsi NTB Tahun
Akademik 2014/2015.
Penyelesaian laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, karna
melalui kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Rusmawardi,SH.,MH, selaku kapala Akademi Perawat Kesehatan
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
2. Siara hadi, BA, selaku kepala wilayah Kecamatan Terara Kabupaten
Lombok timur.
3. H.M.Kholil Hanam, selaku kepala Desa Lando Kecamatan Terara
Kabupaten Lombok Limur.
4. Sahri Alatas, selaku kepala Lingkungan / Dusun Lando Lauk Desa Lando
Kecamtan Terara Kabupaten Lombok Timur.
5. Bapak/ibu pembimbing akademik yang telah membimbing kami selama
Praktek Kerja Lapangan.
6. Segenap masyarakat Dusun Lando Lauk Desa Lando Kecamatan Terara
Kabupaten Lombok Timur
7. Teman sejawat AKPERKES NTB dan teman sejawat di dusun lando lauk
desa lando kecamtan terara kabupaten Lombok timur.
Yang telang membantu telaksananya kegiatan Asuhan Keperawtan
Keluarga ini.
Kami menyadari laporan Asuhan Keperawatan Keluarga ini masih jauh
dari kesempurnaan,untuk itu saran dan kritik sangat kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini,dan harapan kami laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Hormat kami
( Penulis )
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. TEMPAT DAN WAKTU
D. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB IV PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
adalah hal yang sangat tepat, karena masalah kesehatan keluarga saling
Disease karena tidak ditemukan tanda –tanda fisik yang dapat dilihat
tubuh seperti otak, ginjal, mata dan jantung serta kelumpuhan anggota
gerak. Namun kerusakan yang paling sering adalah gagal jantung dan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
1. Tempat
2. Waktu
menderita Hipertensi.
D. Sistematika penulisan
kerja lapangan ini, penulis membagi dalam empat BAB dengan princian
sebagai berikut :
2. Tipe Keluarga
Menurut Suprajitno (2004) ada beberapa bentuk keluarga adalah
sebagai berikut:
a. Keluarga Inti (Nuclear Family)
Adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan
yang direncanakan yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak,
baik karena kelahiran (natural) maupun adopsi.
b. Keluarga Asal (Family of Origin)
Merupakan suatu unit keluarga tempat asal seseorang
dilahirkan.
c. Keluarga Besar (Extended Family)
Keluarga inti ditambah keluarga yang lain (karena
hubungan darah), misalnya kakek, nenek, bibi, paman, sepupu
termasuk keluarga modern, seperti orang tua tunggal, keluarga
tanpa anak, serta keluarga pasangan sejenis (guy/lesbian family).
d. Keluarga Berantai (Social Family)
Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah
lebih dari satu kali dan merupakan suatu keluarga inti.
e. Keluarga Duda atau Janda
Keluarga yang terbentuk karena perceraian dan atau
kematian pasangan yang dicintai.
f. Keluarga Komposit (Composite Family)
Keluarga dari perkawinan poligami dan hidup bersama.
g. Keluarga Kohabitasi (Cohabitation)
Dua orang menjadi satu keluarga tanpa pernikahan, bisa
memiliki anak atau tidak. Di Indonesia bentuk keluarga ini tidak
lazim dan bertentangan dengan budaya timur. Namun, lambat
laun keluarga kohabitasi ini mulai dapat diterima.
h. Keluarga Inses (Incest Family)
Seiring dengan masuknya nilai-nilai global dan pengaruh
informasi yang sangat dahsyat, dijumpai bentuk keluarga yang
tidak lazim, misalnya anak perempuan menikah dengan ayah
kandungnya, ibu menikah dengan anak kandung laki-laki, paman
menikah dengan keponakannya, kakak menikah dengan adik dari
satu ayah dan satu ibu, dan ayah menikah dengan anak
perempuan tirinya. Walaupun tidak lazim dan melanggar nilai-
nilai budaya, jumlah keluargainses semakin hari semakin besar.
Hal tersebut dapat kita cermati melalui pemberitaan dari berbagai
media cetak dan elektronik.
i. Keluarga Tradisional dan Nontradisional
Dibedakan berdasarkan ikatan perkawinan. Keluarga
tradisonal diikat oleh perkawinan , sedangkan keluarga
nontradisional tidak diikat oleh perkawinan. Contoh keluarga
tradisional adalah ayah-ibu dan anak dari hasil perkawinan atau
adopsi. Contoh keluarga nontradisional adalah sekelompok orang
yang tinggal di sebuah asrama.
3. Tahap Perkembangan Keluarga
Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan) Tugas
perkembangan keluarga pada tahap ini adalah menambah anggota
keluarga dengan kehadiran anggota keluarga yang baru melalui
pernikahan anak–anak yang telah dewasa, menata kembali
hubungan perkawinan, menyiapkan datangnya proses penuaan,
termasuk timbulnya masalah–masalah kesehatan.
Setiap anggota keluarga mempunyai struktur peran formal
dan informal. Misalnya, ayah mempunyai peran formal sebagai
kepala keluarga dan pencari nafkah. Peran informal ayah adalah
sebagai panutan dan pelindung keluarga.
4. Struktur Keluarga
Struktur kekuatan keluarga meliputi kemampuan
berkomunikasi, kemampuan keluarga untuk saling berbagi,
kemampuan sistem pendukung antara anggota keluarga,
kemampuan perawatan diri, dan kemampuan menyelesaikan
masalah.
Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam,
diantaranya adalah:
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, di mana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, di mana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri.
d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
e. Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
5. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman pada tahun 1998 (dalam Sudiharto,
2007), lima fungsi dasar keluarga adalah sebagai berikut:
a. Fungsi afektif
Adalah fungsi internal keluarga untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial, saling mengasuh dan memberikan cinta
kasih, serta saling menerima dan mendukung.
b. Fungsi sosialisasi
Adalah proses perkembangan dan perubahan individu
keluarga, tempat anggota keluarga berinteraksi sosial dan belajar
berperan di lingkungan sosial.
c. Fungsi reproduksi
Adalah fungsi keluarga meneruskan kelangsungan
keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d. Fungsi ekonomi
Adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga, seperti, sandang, pangan, dan papan.
e. Fungsi perawatan kesehatan
Adalah kemampuan keluarga untuk merawat anggota
keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
6. Ciri-Ciri Keluarga
Menurut Suprajitno (2004), ciri-ciri keluarga adalah:
a. Diikat tali perkawinan.
b. Ada hubungan darah.
c. Ada ikatan batin.
d. Tanggung jawab masing- masing.
e. Ada pengambil keputusan.
f. Kerjasama.
g. Interaksi.
h. Tinggal dalam suatu rumah.
1. Pengkajian
Perry, 2005).
a. Wawancara
b. Observasi
d. Pemeriksaan Fisik
1) Data Umum
3) Data Lingkungan
4) Struktur keluarga
5) Fungsi keluarga
masalah kesehatan
7) Pemeriksaan keluarga
8) Harapan keluarga
a. Pengertian
tersebut.
keluarga.
keluarga
kesehatan.
yang dibutuhkan
keluarga.
masalah.
kesehatan.
bantuan kesehatan
lembaga kesehatan.
kesehatan adalah :
kemampuan keluarga
diantaranya yaitu :
syarat
((5)) Kebisingan
(a) Perkawinan
(b) Kehamilan
(c) Persalinan
(g) Abortus
cepat.
berikut ini :
Skoring Diagnosa Keperawatan Menurut Maglaya dan Bailon (1978)
1 Sifat masalah
Skala:
Tidak atau kurang sehat 3 1
Ancaman kesehatan 2
keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat di ubah
Skala:
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
4 Menonjolnya masalah
Skala:
Masalah berat harus segera di tangani 2 1
Ada masalah tapi tidak perlu di tangani 1
Maslah tidak di rasakan 0
Skoring
𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡
Angka Tertinggi
1) Suplemental
2) Fasilitatif
kesejahteraan sosial.
3) Perkembangan
tentang kesehatan
(c) Mendorong sikap emosi yang mendukung upaya
kesehatan.
tindakan.
dengan cara :
keluarga
seoptimal mungkin
5) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkn fasilitas kesehatan
lingkungan keluarga
yang ada.
(Sudiharto, 2007 ).
keperawatan.
melekat
Effendy, 1998).
5. Evaluasi Keperawatan
(Sudiharto, 2007) :
dengan pengertian :
keperawatan.
oleh perawat.
Pada tahap ini ada dua evaluasi yang dapat dilaksanakan oleh perawat :
konrak.
1. Pengertian
(Brunner &suddarth,2001).
2. Anatomi Fisiologi
a. Sistem Kardiovaskuler
b. Struktur Jantung
belah, yaitu kiri dan kanan. Sesudah lahir tidak ada hubungan
satu dengan yang lain antara kedua belahan ini. Setiap belahan
kemudian dibagi lagi dalam dua ruang, yang atas disebut atrium
terdiri atas tiga kelopak atau kuspa, dan katup mitral terdiri atas
dua kelopak. Jantung tersusun atas otot yang bersifat khusus dan
membran ini.
berkontraksi.
diastole ventricular.
ventrikel lebih lama dan lebih kuat, dan yang dari ventrikel kiri
1979).
3. Etiologi
golongan,yaitu:
1). Garam
2). Stres
3). Merokok
4). Pil Antihamil
6). Kehamilan (Drs. Tan Hoan Tjay & Drs. Kirana Rahardja,
2002)
4. Pathofisiologi
Tjokronegoro, 2001).
6. Pemeriksaan Penunjang
hiperkagulabilitas, anemia
ginjal
(meningkatkan hipertensi)
diuretik.
e. Kalsium serum : Peningkatan kadar kalsium serum dapat
meningkatkan hipertensi
primer (penyebab)
feokromositoma
gangguan konduksi.
7. Penatalaksanaan
terapi.
usia. Terapi yang optimal harus efektif selama 24 jam, dan lebih
1). Diuretika
7). Vasodilator
8. Komplikasi
K riteria Bobot
1. Sifat masalah 1
Skala : ancaman kesehatan 2
Tidak/kurang sehat 3
Krisis 1
2. Kemungikan masalah dapat 2
diubah 2
Skala : Dengan mudah 1
Hanya sebagian 0
Tidak dapat
3. Potensia masalah untuk dicegah 1
Skala : Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah 1
Skala : Masalah berat harus 2
ditangani
Ada masalah tapi tidak 1
perlu segera ditangani 0
Masalah tidak dirasakan
Skoring :
1.Tentukan skor untuk tiap kriteria
2.Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot
Skor X bobot
Angka tertinggi
3. Jumlahkanlah skor untuk semua criteria, skor tertinggi 5 sama
dengan seluruh bobot
b. Penjajakan pada tahap kedua
Tahap ini menggambarkan sampai dimana keluarga dapat
melaksanakan tugas-tugas kesehatan yang berhubungan dengan
ancaman kesehatan,kurang /tidak sehat dan krisis yamg dialami oleh
keluarga yang didapat pada penjajakan tahap pertama.
Pada tahap kedua menggambarkan ketidak mampuan keluarga
untuk melaklasanakan tugas-tugas kesehatan serta cara pemecahan
masalah yang dihadapi .
Karena ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-
tugas kesehatan dan keperawatan,maka dapat dirumuskan diagnosa
keperawatan secara umum pada keluarga yang menderita penyakit
hipertensi antara lain :
a. Ketidak sanggupan keluarga mengenal masalah penyakit
hipertensi berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala
hipertensi.
b. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam
melaksanakan tindakan yang tepat untuk segera berobat kesarana
kesehatan bila terkena hipertensi berhubungan dengan kurang
pengetahuan klien/keluarga tentang manfaat berobat kesarana
kesehatan.
c. Ketidak mampuan merawat anggota keluarga yang sakit
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit
hipertensi ,cara perawatan dan sifat penykit hipertensi.
d. Keitdaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat
mempengaruhi kesehatan keluarga berhubungan dengan tadak
dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan
serta kitidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit hipertensi.
e. Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada di masyarakat
guna memelihara kesehatan berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan klien dan keluarga tersedianya fasilitas kesehatan
seperti JPS.,dana sehat dan tidak memahami manfaatnya.
Adapun diagnosa keperawatan yang berhubungan
pengaturan diet pada klien hipertensi adalah :
1) Ketidaktahuan mengenal masalah nutrisi sebagai salah satu
penyebab terjadinya hipertensi adalah berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan cara pengaturaan diet yang benar.
2) Ketidak sanggupan keluarga memilih tindakan yang tepat
dalam pengaturan diet bagi penderita hipertensi berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengaturan diet
yang benar.
3) Ketidakmampuan untuk penyediaan diet khusus bagi klien
hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
keluarga tentang cara pengolahan makanan dalam jumlah yang
tepat.
4) Ketidakmampuan meenyediakan makanan rendah garam bagi
penderita hipertensi berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari yang mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung garam
5) Ketidaktahuan menggunakan manfaat tanaman obat keluarga
berhubungan dengan kurangnya pengetahan tentang manfaat
tanaman obat tersebut.
B. Perencanaan
Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan
keperawatan yang ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam
memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah
diidentifikasi (Nasrul Effendi,1998)
Rencana tindakan dari masing –masing diagnosa keperawatan
khusus diet pada klien hipertensi adalah :
a. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagai salah satu
penyebab terjadinya hipertensi berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang cara pengaturan diet yang benar.
1) Tujuan
Keluarga mampu mengenal cara pengaturan diet bagi anggota
keluarga yang menderita penyakit hipertensi.
2) Kriteria hasil
a).Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batas
pengaturan diet bagi anggota kelurga yng menderita
hipertensi.
b) Keluarga dapat memahami danmampu mengambil tindakan
sesuai anjuran.
3) Rencana tindakan
a) Beri penjelasan kepada keluarga cara pengaturan diet yang
benar bagi penderita hipertensi.
b) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga ,bagaiman
caranya menyediakan makan-makanan rendah garam bagi
penderita hipertensi .
4) Rasional
a) Dengan diberikan penjelasan diharapkan keluarga
menimbulkan peresepsi yang negatip sehingga dapat
dijadikan motivasi untuk mengenal masalah khususnya
nutrisi untuk klieh hiperetensi
b) Dengan diberikan penjelasan keluarga mampu menyajikan
makanan yang rendah garam.
b. Ketidak mampuan dalam mengambil keputusan untuk mengatur
diet terhadap anggota keluarga yang menderita hipertensi
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang
manfaat dari pengaturan diet
1) Tujuan
Keluarga dapat memahami tentang manfaat pengaturan diet
untuk klien hipertensi
2) Kriteria hasil
a) Keluarga mampu menjelaskan tentang manfaat pengaturan
diet bagi klien hiperetensi
b) Keluarga dapat menyediakan makanan khusus untuk klien
hipertensi
3) Rencana tindakan
a) Beri penjelasan kepada keluarga tentang manfaat pengaturan
diet untuk klien hipertensi.
b) Beri penjelasan kepada keluarga jenis untuk klien hipertensi.
4) Rasionalisasi
a) Dengan diberi penjelasan diharapkan keluarga mampu
melaksanakan cara pengaturan diet untuk klien hipertensi
b) Keluarga diharapkan mengetahui jenis makanan untuk
penderita hipertensi.
b. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi
penderita hipertensi berhubungan kurangnya pengetahuan tentang
cara pengolahan makanan dalam jumlah yang benar .
1) Tujuan
Keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita
hipertensi.
2) Kriteria hasil
a) Kilen dan keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk
penderita hipertensi.
b) Keluarga mampu menyajikan makanan dalam jumlah yang
tepat bagi klien hipertensi.
3) Rencana tindakan
a) Beriakan penjelasan kepada klien dan keluarga cara
pengolahan makanan untuki klien hipertensi.
b) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jumlah
makanan yang dikonsumsi oleh klien hipertensi.
c) Beri contoh sederhana kepada klien dan keluarga untuk
memnbuat makanan dengan jumlah yang tepat.
4) Rasionalisasi.
a) Dengan diberikan penjelasan diharapkanklien dan
keluarga dapat cara pengolahan makanan untuk klien
hipertensi.
b) Diharapkan klien dapat mengkonsumsi makanan sesuai
yang dianjurkan.
c) Dengan diberikan contoh sederhana caara membuat
makanan dalam jumlah yang tepat kilen dan keluarga
mampu menjalankan /melaksanakaannya sendiri.
c. Ketidakmampuan menyediakan makanan rendah garam bagi
penderita hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan dan
kebiasaan sehari-hari yang mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung garam.
1) Tujuan
Seluruh anggota keluarga membiasakan diri setiap hari
mengkonsumsi makanan yang rendah garam.
2) Kriteria hasil
a) Klien dan keluarga dapat menjelaskan manfaat makanan
yang rendah garam
b) Klien dan keluarga dapat menjelaskan jenis makanan yang
banyak mengandung garam.
c) Klien dan keluarga mau berubah kebiasaan dari
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam.
3) Rencana tindakan.
a) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga tentang pengaruh
garan terhadap klien hipertensi.
b) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jenis makana yang
banyak mengandung garam.
c) Beri motivasi kepada klien dan keluarga bahwamereka
mampu untuk merubah kebiasaan yang kurang baik tersebut
yang didasari padea niat dan keinginan untuk merubah.
4) Rasional
a) Diharapkan klien dan keluarga memahami dan mengerti
tentang pengaruh garam terhadap klien hipertensi
b) Diharapkan klien dan keluarga dapat menghindari makanan
yang banyak mengandung garam.
c) Dengan diberi motivasi diharapkan klien dan kelarga mau
merubah sikapnya dari yang tidak sehat menjadi sehat
d. Ketidakmampuan menggunakan sumber pemanfaatan tanaman obat
keluarga berhubungan dengan kurang pengetahuan guna dari
tanaman obat keluarga.
1) Tujuan
Diharapkan klien dan keluarga mampu memanfaatkan sumber
tanaman obat keluarga.
2) Kriteria hasil
Klien dan keluarga dapat menyebutkan tanaman obat yang
dapat membantu untuk pengobatan hipertensi
3) Rencana tindakan
a) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga manfaat Toga.
b) Beri penjelasan kepada klien keluarga macam dan jenis
tumbuhan /tanaman yang dapat membantu menurunkan
tekanan darah
c) Anjurkan kepada kepada klien dan keluarga agar berusaha
memiliki tanaman obat keluarga .
4) Rasional
a) Agar klien dan keluarga dapat memahami manfaat Toga.
b) Klien dan keluarga dapat mengetahui jenis tanaman yang
dapat menurunkan tekanan darah.
c) Dengan memiliki Toga sendiri klien dapat mengkonsumsi
tanaman obat tersebut kapan saja diperlukan.
C. Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang
menderita hipertensi sesuai rencana yang telah disusun.
Pada peleksanaan asuhan keperawatan keluarga dapat
dilaksanakan antara lain :
a. Deteksi dini kasus baru.
b. Kerja sama lintas program dan lontas sektoral
c. Melakukan rujukan
d. Bimbingan dan penyuluhan (Pedoman Kerja Puskesmas, 1992)
D. Evaluasi
Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan
tercapai (out put) dan penilaian selalu berkaitan dengan
tujuan.Evaluasi juga dapat meliputi penilaian input dan porses.
Evaluasi sebagai suatu proses yang dipusatkan pada
beberapa dimensi ;
a) Bila evaluasi dipusatkan pada tujuan kita memperhatikan hasil
dari tindakan keperawatan.
b) Bila evaluasi digunakan pada ketepatgunaan (effisiensi), maka
dimensinya dapat dikaitkaan dengan biaya.,waktu,tenaga dan
bahan.
c) Kecocokan (Apprioriatenes) dari tindakan keperawatan adalah
kesanggupan dari tindakan keperawatan untuk mengatasi
masalah.
d) Kecukupan (Adecuacy) dari tindakan keperawatan (Family
Healt Care, 1989).
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga adalah perkumpulan dua orang atau lebih individu yang
diikat oleh hubungan darah perkawinan atau adopsi,dan tiap-tiap anggota
keluarga selalu berinteraksi satu sam lain.keluarga merupakan suatu
system,yaitu sebagai system mempunyai anggota yaitu ayah,ibu,dan anak
atau semua individu yang tinggal di dalam rumah langga,yang saling
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam konsep dasar keluarga terdapat berbagai macam struktur
keluarga,tipe keluarga,peran keluarga,fungsi keluarga serta tugas keluarga
di bidang kesehatan.
Hipertensi merupakan factor resiko, primer yang menyebabkan
penyakit jantung dan stroke. Hipertensi disebut juga sebagai The Shilent
Disease karena tidak ditemukan tanda-tanda fisik yang dapat dilihat.
Hipertensi yang tidak tekontrol akan menyebabkan kerusakan organ tubuh
seperti otak, ginjal, mata dan jantung serta kelumpuhan anggota gerak.
Namun kerusakan yang paling sering adalah gagal jantung dan stroke
serta gagal ginjal. Untuk mencegah komplikasi diatas sangat diperlukan
perawatan dan pengawasan yang baik. Banyak kasus penderita dan
kematian akibat penyakit kardiovaskuler dapat dicegah jika seorang
merubah perilaku kebiasaan yang kurang sehat dalam mengkonsumsi
makanan yang menyebabkan terjadinya hipertensi, selalu berolah raga
secara teratur serta merubah kebiasan hidup lainnya yang dapat mencetus
terjadinya penyakit hipertensi seperti merokok, minum-minuman
beralkohol. Adapun factor dietik dan kebiasaan makan yang
mempengaruhi tekanan daran yang meliputi, cara mempertahankan berat
badan ideal, natrium klorid, Kalium, Kalsium, Magnesium, lemak dan
alcohol.
B. Saran
Keluarga merupakan perkumpulan dua orang atau lebih yang saling
berinteraksi satu sama lain nya, di dalam keluarga selain pola dan tingkah
laku yang baik dan mentaati aturan-aturan dan tata tertib yang ada di
keluarga,kesehatan keluarga juga merupakan bagian yang sangat penting
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta kualitas
kehidupan dan meningkatkan usia harapan hidup,serta meningkatkan
kesejahteraan keluarga dan masyarakat secara umum.
Keluarga yang di jadikan unit pelayanan kesehatan adalah hal yang
sangat tepat, karena masalah kesehatan keluarga saling berkaitan satu
dengan yang lainnya dan saling mempengaruhi,dengan demikian
diharapkan nantinya keluarga mampu menjalankan peran dan fungsinya
dalam melindungi keluuarga dan berbagai macam ancaman penyakit baik
penyakit yang sifanya menular atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz (2006), Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan, Salemba Medika. Jakarta.
Asih, Niluh Gede Yasmin (2003). Keperawatan Medikal Bedah: Klien dengan
Gangguan Sistem Pernafasan. EGC. Jakarta.
Bailon, S.G. dan Maglaya, A.S., (1997) Family Health Nursing: The Proces.
Philiphiness: UP College on Nursing Diliman.
Dr. Wendra Ali, 1996. Masalah hipertensi . Jakarta. Bhrata Karya Aksara
Gede Yasmin, (1993). Proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistim
kardiovasculer. Jakarta. EGC
Isti Handayaningsih, (2009). Dokumentasi Keperawatan Penerbit buku
Kedokteran. Jakarta. EGC.
Sri Rahayu dkk, (2000). Nutrisi untuk klien hipertensi. Jakarta. EGC.