Anda di halaman 1dari 19

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TANAMAN HIDROPONIK DI PROVINSI

JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LAPORAN TUGAS
Mata Kuliah Metode Penelitian Survei

Disusun oleh :

Titah Hananingtyas
16011059

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS AGROINDUSTRI
UNVIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2019
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya
memiliki mata pencaharian di bidang pertanian. Namun saat ini dunia
pertanian di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, antaralain, dengan
semakin menyempitnya lahan pertanian. Di berbagai daerah, lahan pertanian
dialih fungsikan menjadi lahan non-pertanian, antaralain berupa daerah
industri dan pemukiman. Sementara kebutuhan akan hasil pertanian selalu
bertumbuh setiap harinya sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Selain itu,
kendala lainnya adalah dunia pertanian konvensional atau pertanian yang
menggunakan tanah atau hamparan lahan di hadapkan pada masalah
kesuburan tanah. Petani kesulitan mendapatkan lahan subur yang semakin
habis dikotori oleh polusi, baik itu berupa sampah maupun limbah cair,
akibatnya produk hasil pertanian yang dihasilkan menjadi tidak sehat karena
kebanyakann cenderung memakai produk kimia. Untuk itu, pemerintah
mendorong urban farming yang bisa diartikan sebagai gerakan berkebun yang
memaksimalkan lahan kota sebagai bagian dari basis ketahanan pangan
(Widyawati, 2013).
Pertanian Hidroponik merupakan respons dalam mengatasi masalah
tersebut yang merupakan bagian dari urban farming. Sistem pertanian ini
dapat di lakukan tanpa menggunakan lahan yang luas dan mudah dilakukan
di pekarangan rumah saja. Hidroponik adalah sebuah cara bertani tanpa
media tanah. Hidroponik merupakan sebuah teknologi bercocok tanam yang
dapat menghasilkan bahan pangan (Suryani, 2016).
Bertanam dengan hidroponik merupakan salah satu cara bertanam
yang terbebas dari kendala seperti, kotor karena menggunakan tanah,
berpanas-panasan, bahkan terbebas dari hama, antara lain, cacing dan ulat.
Banyak kelebihan dari pertanian hidroponik, tak hanya karena dapat
menggunakan lahan yang terbatas, tetapi juga kualitas tanaman menjadi lebih
baik dibanding dengan berkebun dengan menggunakan media tanam berupa
tanah.
Keberadaan masyarakat dalam tanaman hidroponik ini masih sangat
kurang. Permasalahan yang kerap dialami masyarakat, kurang begitu andil
untuk hadir dalam suatu penyuluhan untuk mengetahui tanaman hidroponik ini
karena sibuk dengan pekerjaan dan juga karna kurangnya penyuluhan.
Sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tanaman
hidroponik. Oleh karena itu penting untuk mengetahui persepsi masyarakat
terhadap hidroponik. Penelitian ini mencoba menjawab bagaimana persepsi
masyarakat terhadap tanaman hidroponik.

B. Permasalahan dan Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini yaitu, bagaimana persepsi masyarakat
terhadap tanaman hidroponik di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta?

C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui
persepsi masyarakat terhadap tanaman hidroponik di Provinsi Jawa Tengah
dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
BAB II. PELAKSANAAN SURVEI

A. Waktu dan Tempat


Penelitian ini berlangsung selama 10 hari sejak tanggal 10 sampai
tanggal 20 Juni 2019. Tempat penelitian di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah
dan Kabupaten Bantul, DIY.

B. Metode Pengumpulan Data


Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner secara online
pada responden berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disiapkan
(kuesioner). Pengambilan data yang di ambil sebanyak 25 responden, dimana
13 masyarakat dari Provinsi Jawa Tengah dan 12 masyarakat dari Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.

C. Konsep Pengukuran Variabel


Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini, adalah:
a. Identitas Responden
1. Nama Responden
2. Umur, dinyatakan dengan satuan tahun
3. Jenis Kelamin (laki-laki/perempuan)
4. Tingkat pendidikan, diukur menurut tingkatan pendidikan yang sudah
ditamatkan yaitu SD, SMP, SMA, perguruan tinggi
5. Pekerjaan yaitu pekerjaan yang dijalani oleh responden
b. Persepsi Masyarakat Terhadap Hidroponik
Persepsi masyarakat terhadap tanaman hidroponik diukur dengan
pertanyaan-pertanyaan menyangkut 9 tema sebagai berikut :
No Pertanyaan SS S RR TS STS
1 Lahan
2 Higienitas
3 Kepraktisan
Faktor
4 Banyak nutrisi
internal
5 Kualitas
6 Daur ulang
7 Bebas bencana alam
8 Baik untuk kawasan
Faktor
perkotaan
eksternal
9 Agrowisata

D. Analisis Data
Tahap analisis data bertujuan untuk mengetahui persepsi
masyarakat terhadap Hidroponik di Kelurahan Teling Bawah Kota Manado.
Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian data ini adalah
teknik analisis data deskriptif dengan menggunakan pengukuran
pengskalaan Likert dengan menggunakan tabel data dan angka. Jumlah
pertanyaan untuk mengukur persepsi masyarakat Kelurahan Teling Kota
Manado yaitu 12 pertanyaan dengan total responden 30 orang. Setiap
jawaban dihubungkan dengan bentuk pertanyaan dan dukungan yang
diungkapkan dengan kata-kata dan dikategorikan sebagai berikut:
a. SS: Sangat setuju skor: 5
b. ST : Setuju skor: 4
c. RR: Ragu-Ragu skor: 3
d. TS: Tidak setuju skor: 2
e. STS: Sangat tidak setuju skor: 1
Dengan cara perhitungan skor:
Jumlah Skor Tiap Kriterium = Capaian Skor X Jumlah Responden
S5= 5 x 25 = 125
S4 = 4 x 25 =100
S3 = 3 x 25 = 75
S2 = 2 x 25 = 50
S1 = 1 x 25 = 25
Jumlah Skor tertinggi = 125, dan jumlah Skor terendah = 25. Dengan
interprestasi nilai
25 50 75 100 125

STS TS RR S SS
Cara perhitungan skor keseluruhan untuk mengetahui persepsi masyarakat
terhadap Hidroponik yaitu:
Jumlah Skor Seluruh Kriterium= Capaian Jumlah Skor X Jumlah
responden X Jumlah pertanyaan
S5= 5 x 25 x 9 = 1125
S4= 4 x 25 x 9 = 900
S3= 3 x 25 x 9 = 675
S2= 2 x 25 x 9 = 450
S1= 1 x 25 x 9 = 225
Jumlah Skor ideal untuk keseluruhan pertanyaan tertinggi = 1125 Jumlah
Skor terendah= 225 Dengan interpretasi nilai
225 450 675 900 1125

STS TS RR S SS

Analisis data yang digunakan merupakan analisis deskriptif yang dianalisis


dengan menggunakan Skala Likert (Likert Scale) dimana menurut Riduwan
(2008) sebagai berikut:
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒖𝒎𝒑𝒖𝒍𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒕𝒂
Persepsi masyarakat = × 100%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒊𝒅𝒆𝒂𝒍 (𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊)

20% 40% 60% 80% 100%

STS TS RR S SS

Keterangan interpretasi skor:


Angka 0%-20% = Sangat tidak setuju
Angka 21%-40% = Tidak setuju
Angka 41%-60% = Ragu-ragu
Angka 61%-80% = Setuju
Angka 81%-100% = Sangat setuju
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik responden

15

Jumlah responden 10

0
Laki-laki Perempuan
Jenis kelamin

Grafik 1. Jenis kelamin responden

9
8
7
Jumlah responden

6
5
4
3
2
1
0
18 20 21 22 23 24 26 29 30 50 55 59
Usia

Grafik 2. Usia responden

Provinsi

12 13

Jawa Tengah D.I.Yogyakarta

Grafik 3. Domisili responden (provinsi)


7
6
5

Jumlah responden
4
3
2
1
0

Domisili

Grafik 4. Domisili responden (kab/kota)

Tabel 1. Klasifikasi Responden berdasarkan tingkat pendidikan


Tingkat pendidikan Jumlah responden Persentase
SMA/SMK 15 60%
S1 10 40%
Jumlah 25 100%

Tabel 2. Klasifikasi Responden berdasarkan tingkat pendidikan


Pekerjaan Jumlah responden Persentase
Pelajar/Mahasiswa 14 56%
Petani 2 8%
Pegawai Negeri 4 16%
Karyawan Swasta 3 12%
Guru 1 4%
Wiraswasta 1 4%
Jumlah 25 100%

B. Persepsi Masyarakat terhadap Tanaman Hidroponik


Persepsi masyarakat terhadap Hidroponik dalam penelitian ini adalah
menyangkut penilaian positif atau negatif yang diberikan oleh anggota
masyarakat terhadap Hidroponik yang ada di Provinsi Jawa Tengah dan D.I.
Yogyakarta. Persepsi masyarakat terhadap Hidroponik di Provinsi Jawa
Tengah dan D.I. Yogyakarta dibedakan dalam dua faktor yaitu menurut
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu persepsi
masyarakat terhadap: lahan, higienitas, kepraktisan, nutrisi, kualitas tanaman,
daur ulang, bencana alam. Sedangkan untuk faktor eksternal yaitu persepsi
masyarakat terhadap Hidroponik baik untuk kawasan perkotaan maupun
untuk agrowisata.
Persepsi dari Faktor Internal
1. Lahan
Persepsi masyarakat tentang Hidroponik menyangkut lahan/ruang
adalah apakah budidaya pertanian Hidroponik dapat menghemat lahan atau
ruang atau tidak. Tabel 3 menunjukan bahwa sebagian besar responden, yaitu
15 (60%) masyarakat di Provinsi Jawa Tengah dan DIY sangat setuju dan 8
(32%) yang setuju bahwa Hidroponik merupakan teknik pertanian yang hemat
lahan/ruang, sedangkan 2 (8%) masyarakat ragu-ragu. Dalam indikator ini,
total skor persepsi masyarakat sebesar 113/125 x 100% = 90,4%, sehingga
interpretasi nilainya tergolong sangat setuju. Sesuai dengan hasil wawancara
pada masyarakat yang berpendapat sangat setuju terhadap Hidroponik hemat
Lahan/ruang adalah karena Hidroponik tidak menggunakan tanah sebagai
media tanam, dapat ditanam di mana saja, bisa dibuat dalam sistem yang
bertingkat serta lahannya lebih hemat dibandingkan pertanian konvensional.

Tabel 3. Persepsi masyarakat terhadap hidroponik hemat lahan/ruang


Jawaban Skor Jumlah responden Persentase Total skor
Sangat setuju 5 15 60% 75
Setuju 4 8 32% 32
Ragu-ragu 3 2 8% 6
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidak 1 - - -
setuju
Jumlah 25 100% 113

2. Higienitas
Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden, yaitu 13 (52%)
masyarakat di Provinsi Jawa Tengah dan DIY setuju, terdapat 7 (28%) yang
menyatakan sangat setuju, serta terdapat 5 (20%) menyatakan ragu-ragu
bahwa Hasil tanaman Hidroponik sangat Higienis. Dalam indikator ini, total
skor persepsi masyarakat sebesar 102/125 x 100% = 81,6%, sehingga
interpretasi nilainya tergolong sangat setuju. Alasan dari anggota masyarakat
yang menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap Hasil Tanaman
Hidroponik higienis, berdasarkan hasil wawancara, karena Hidroponik tidak
menggunakan bahan-bahan yang mengandung zat-zat kimia dan tidak
bersentuhan langsung dengan tanah sehingga tanaman bisa terkontrol
dengan baik dan sangat higienis dan sangat berguna untuk kesehatan.

Tabel 4.Persepsi masyarakat terhadap hasil tanaman hidroponik higienis


Jawaban Skor Jumlah responden Persentase Total skor
Sangat
K setuju 5 7 28% 35
Setuju 4 13 52% 52
Ragu-ragu 3 5 20% 15
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidak 1 - - -
setuju
Jumlah 25 100% 102

3. Kepraktisan Tanaman Hidroponik


Tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden, yaitu 16 (64%)
masyarakat di Provinsi Jawa Tengah dan DIY setuju, serta terdapat 4 (16%)
yang sangat setuju, terdapat juga 4 (16%) yang ragu-ragu dan 1 (4%) yang
tidak setuju bahwa perawatan Hidroponik praktis. Dalam indikator ini, total skor
persepsi masyarakat sebesar 98/125 x 100% = 78,4%, sehingga interpretasi
nilainya tergolong setuju. Sesuai dengan hasil wawancara pada responden
yang menjawab sangat setuju dan setuju terhadap perawatan Hidroponik yang
praktis, mereka beralasan bahwa merawat Hidroponik tidak memerlukan waktu
yang lama, tidak perlu olah tanah, tidak perlu penyiangan, serta perawatan
rutinnya hanya mengontrol air dan nutrisi tanaman. Alasan yang dikemukakan
oleh responden yang memberikan jawaban ragu-ragu dan tidak adalah karena
nutrisi Hidroponik membuat perawatan Hidroponik tidak terlalu praktis.

Tabel 5. Persepsi masyarakat terhadap perawatan hidroponik yang praktis


Jawaban Skor Jumlah responden Persentase Total skor
Sangat setuju 5 4 16% 20
Setuju 4 16 64% 64
Ragu-ragu 3 4 16% 12
Tidak setuju 2 1 4% 2
Sangat tidak 1 - - -
setuju
Jumlah 25 100% 98
4. Memberikan lebih banyak Nutrisi
Tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden, yaitu 14 (56%)
masyarakat di Provinsi Jawa Tengah dan DIY setuju, serta terdapat 4
(16,67%) sangat setuju, dan juga terdapat 7 (28%) ragu-ragu bahwa
Hidroponik memberikan lebih banyak nutrisi kepada tanaman. Dalam indikator
ini, total skor persepsi masyarakat sebesar 90/125 x 100% = 72%, sehingga
interpretasi nilainya tergolong setuju. Alasan responden yang menyatakan
sangat setuju dan setuju bahwa Hidroponik memberikan lebih banyak nutrisi
kepada tanaman dikarenakan menurut mereka tanaman Hidroponik tumbuh
dengan cara kerja air yang telah terukur dan mendapat pasokan nutrisi yang
telah diukur pula dan nutrisinya terkontrol dengan baik, media pertanian
Hidroponik menggunakan air sehingga mudah diserap tanaman, serta tidak
adanya persaingan nutrisi dengan gulma. Sedangkan alasan yang
melatarbelakangi sebagian masyarakat berpendapat ragu-ragu adalah
tergantung dari seberapa banyak nutrisi yang diberikan kepada tanaman,
beberapa menyatakan bahwa nutrisi pada tanaman hidroponik sama saja
dengan tanaman yang ditanam secara konvensional, dan sebagian
mengatakan bahwa mereka kurang mengetahuinya.

Tabel 6. Persepsi masyarakat terhadap kandungan nutrisi tanaman hidroponik


Jawaban Skor Jumlah responden Persentase Total skor
Sangat setuju 5 4 16% 20
Setuju 4 14 64% 56
Ragu-ragu 3 4 16% 12
Tidak setuju 2 1 4% 2
Sangat tidak 1 - - -
setuju
Jumlah 25 100% 90

5. Kualitas Hasil
Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden, yaitu 14
(56%) masyarakat di Provinsi Jawa Tengah dan DIY setuju, serta terdapat 5
(20%) sangat setuju, dan juga terdapat 6 (24%) ragu-ragu bahwa kualitas
tanaman Hidroponik sempurna. Dalam indikator ini, total skor persepsi
masyarakat sebesar 99/125 x 100% = 79,2%, sehingga interpretasi nilainya
tergolong setuju. Berdasarkan hasil wawancara, hal yang melatarbelakangi
persepsi masyarakat sangat setuju dan setuju bahwa kualitas tanaman
Hidroponik baik adalah dikarenakan tanaman Hidroponik sangat terkontrol
dengan baik dalam proses pertumbuhannya, medianya juga air jadi lebih
segar, dan berdasarkan pengalaman mereka sebagai pelaku Hidroponik ketika
menanam sayur dengan teknik Hidroponik hasilnya tidak pahit dan sayurannya
sangat segar. Sedangkan menurut responden yang mengatakan ragu-ragu
kebanyakan belum pernah mencoba produk hidroponik sehingga belum tau
hasilnya, beberapa mengatakan bahwa kualitas tergantung perawatannya.

Tabel 7. Persepsi masyarakat terhadap kualitas produk hidroponik


Jawaban Skor Jumlah responden Persentase Total skor
Sangat setuju 5 5 20% 25
Setuju 4 14 56% 56
Ragu-ragu 3 6 24% 18
Tidak setuju 2 - -
Sangat tidak 1 - - -
setuju
Jumlah 25 100% 99

6. Daur ulang
Tabel 8 menunjukkan bahwa sebagian besar responden, yaitu 17
(68%) masyarakat di Provinsi Jawa Tengah dan DIY sangat setuju, serta
terdapat 8 (32%) setuju bahwa Hidroponik dapat memanfaatkan barang-
barang bekas di rumah (Daur ulang). Dalam indikator ini, total skor persepsi
masyarakat sebesar 117/125x 100% = 93,6%, sehingga interpretasi nilainya
tergolong sangat setuju.

Tabel 8. Persepsi masyarakat terhadap hidroponik dapat memanfaatkan


barang-barang bekas
Jawaban Skor Jumlah responden Persentase Total skor
Sangat setuju 5 17 68% 85
Setuju 4 8 32% 32
Ragu-ragu 3 - - -
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidak 1 - - -
setuju
Jumlah 25 100% 117
Alasan yang dikemukakan oleh responden yang menyatakan sangat
setuju dan setuju bahwa Hidroponik dapat memanfaatkan barang-barang
bekas di rumah (yang merupakan tindakan daur ulang) adalah Hidroponik
dapat memanfaatkan barang-barang bekas seperti botol air mineral, paralon
bekas dan jerigen.

7. Bebas Bencana Alam


Tabel 9 menunjukkan bahwa sebagian besar responden, yaitu 9 (36%)
masyarakat di Provinsi Jawa Tengah dan DIY setuju, 8 (32%) tidak setuju, 7
(28%) ragu-ragu, serta terdapat 1 (4%) sangat setuju bahwa Hidroponik
bebas bencana alam. Dalam indikator ini, total skor persepsi masyarakat
sebesar 78/125 x 100%= 62,4%, sehingga interpretasi nilainya tergolong
setuju.
Tabel 9. Persepsi masyarakat terhadap hidroponik bebas bencana alam
Jawaban Skor Jumlah responden Persentase Total skor
Sangat setuju 5 1 4% 5
Setuju 4 9 36% 36
Ragu-ragu 3 7 28% 21
Tidak setuju 2 8 32% 16
Sangat tidak 1 - - -
setuju
Jumlah 25 100% 78

Hal yang melatarbelakangi persepsi masyarakat sangat setuju dan


setuju bahwa Hidroponik bebas bencana alam adalah karena Hidroponik
tidak menggunakan tanah dan mudah untuk dipindahkan jika terjadi bencana
alam seperti banjir, sedangkan menurut responden yang ragu-ragu dan tidak
setuju, alasannya bencana alam akan tetap mempengaruhi terlebih jika
bencana dalam skala besar.

Persepsi Dari Faktor Eksternal


1. Baik untuk Kawasan Perkotaan
Tabel 10 menunjukkan bahwa sebagian besar responden, yaitu 19
(76%) masyarakat di Provinsi Jawa Tengah dan DIY sangat setuju dan 6
(24%) setuju bahwa hidroponik baik untuk dikembangkan di kawasan
perkotaan. Dalam indikator ini, total skor persepsi masyarakat sebesar
119/125x100% = 95,2%, sehingga interpretasi nilainya tergolong sangat
setuju.

Tabel 10. Persepsi masyarakat terhadap hidroponik baik untuk dikembangkan


di kawasan perkotaan
Jawaban Skor Jumlah responden Persentase Total skor
Sangat setuju 5 19 76% 95
Setuju 4 6 24% 24
Ragu-ragu 3 - - -
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidak 1 - - -
setuju
Jumlah 25 100% 119

Hal yang melatarbelakangi persepsi masyarakat sangat setuju dan


setuju bahwa Hidroponik baik dikembangkan untuk kawasan perkotaan karena
Hidroponik hemat tempat, tidak kotor dan merupakan salah satu bentuk urban
farming atau teknik bercocok tanam yang memanfaatkan lahan kota, sehingga
kota akan menjadi lebih hijau jika masyarakat kota melakukan pertanian
Hidroponik dimasing-masing pekarangan rumah mereka.

2. Agrowisata
Tabel 11 menunjukkan bahwa sebagian besar responden, yaitu 13
(52%) masyarakat di Provinsi Jawa Tengah dan DIY sangat setuju dan 12
(48%) setuju jika hidroponik diterapkan dalam pengembangan agrowisata.
Dalam indikator ini, total skor persepsi masyarakat sebesar 113/125 x 100%
= 90,4%, sehingga interpretasi nilainya tergolong sangat setuju.

Tabel 11. Persepsi masyarakat terhadap hidroponik untuk pengembangan


agrowisata
Jawaban Skor Jumlah responden Persentase Total skor
Sangat setuju 5 13 52% 65
Setuju 4 12 48% 48
Ragu-ragu 3 - - -
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidak 1 - - -
setuju
Jumlah 25 100% 113
Hal yang melatarbelakangi persepsi masyarakat menyatakan sangat
setuju dan setuju bahwa Hidroponik dapat dijadikan agrowisata karena
keragaman jenis serta keindahan yang dimiliki oleh setiap tipe Hidroponik
berbeda sehingga membuat wisatawan tertarik untuk melihat Hidroponik
tersebut serta ingin mencoba untuk membuatnya.

Total Persepsi Secara Keseluruhan


Penilaian persepsi masyarakat Provinsi Jawa Tengah dan DIY terhadap
Hidroponik secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Persepsi masyarakat terhadap tanaman hidroponik


No Variabel Sub variabel Skor Keterangan
1 Lahan 113 Sangat setuju
2 Higienitas 102 Sangat setuju
3 Faktor Kepraktisan 98 Setuju
4 internal Banyak nutrisi 90 Setuju
5 Kualitas 99 Setuju
6 Daur ulang 117 Sangat setuju
7 Bebas bencana alam 78 Setuju
Baik untuk kawasan 119 Sangat setuju
8 Faktor
perkotaan
eksternal
9 Agrowisata 113 Sangat setuju
Total 929 Sangat setuju

Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat bahwa hasil penilaian responden


terhadap persepsi masyarakat Provinsi Jawa Tengah dan DIY secara
keseluruhan adalah Sangat Setuju dengan total bobot 929. Penilaian dari
variabel Faktor Internal dengan sub variabel yang meliputi lahan dengan
bobot 113, Higienitas dengan bobot 102, Kepraktisan dengan bobot 98,
Banyak nutrisi dengan bobot 90, Kualitas dengan bobot 99, Daur ulang
dengan bobot 117, dan Bebas bencana alam dengan bobot 78. Dengan
jumlah pada variabel Faktor Internal yaitu 697 yang berkategorikan Setuju
(79,65%). Penilaian pada Faktor Eksternal dengan sub-variabel yang meliputi
Baik untuk kawasan perkotaan dengan bobot 119, dan Agrowisata dengan
bobot 113. Dengan jumlah pada variabel Faktor Eksternal yaitu 232 yang
berkategorikan Sangat Setuju (92,8%).
Jumlah skor ideal untuk keseluruhan pertanyaan = 1125 (Sangat
Setuju), sedangkan jumlah skor terendah adalah 225 (Sangat Tidak Setuju)
berdasarkan hasil pengolahan data, maka diperoleh total skor 929. Jumlah
skor sebanyak 929 untuk persepsi masyarakat secara keseluruhan skor
(1125) yang berkategorikan Sangat Setuju. Hal ini menyatakan masyarakat di
Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta sangat setuju dengan Pertanian
Hidroponik karena masyarakat berpendapat dengan hidroponik masyarakat
dapat memproduksi sayuran sendiri yang sehat dirumah serta dapat
meningkatkan penghijauan di daerah perkotaan. Melihat persepsi masyarakat
yang sangat setuju terhadap pertanian Hidroponik maka dapat dikatakan
bahwa menurut responden, Hidroponik sangat bermanfaat serta membawa
dampak yang baik bagi masyarakat khususnya masyarakat perkotaan.
Analisis yang digunakan merupakan analisis deskriptif yang dianalisis
dengan menggunakan Skala Likert menurut, Riduwan (2008) dalam buku
rumus dan data analisis statistika sebagai berikut :

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒖𝒎𝒑𝒖𝒍𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒕𝒂


Persepsi masyarakat = × 100%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒊𝒅𝒆𝒂𝒍 (𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊)

929
= × 100%
1125
= 82,57%

20% 40% 60% 80%82,57% 100%

STS TS RR S SS

Keterangan interpretasi skor:


Angka 0%-20% = Sangat tidak setuju
Angka 21%-40% = Tidak setuju
Angka 41%-60% = Ragu-ragu
Angka 61%-80% = Setuju
Angka 81%-100% = Sangat setuju
Skala persepsi masyarakat terhadap hidroponik secara keseluruhan
persentase. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Skala Likert, maka
dapat diketahui bahwa angka indeks persepsi masyarakat terhadap tanaman
Hidroponik di Provinsi Jawa Tengah dan DIY adalah sebesar 82,57 % dan
tergolong dalam kategori Sangat Setuju. Hasil wawancara pada responden
yang tinggal di Provinsi Jawa Tengah dan DIY menunjukkan persepsi
masyarakat terhadap Hidroponik sangat baik. Masyarakat sangat setuju
dengan adanya teknik pertanian dengan menggunakan Hidroponik,
masyarakat berpendapat bahwa Hidroponik sangat bermanfaat bagi
masyarakat karena dengan Hidroponik maka masyarakat dapat
mengkonsumsi buah dan sayur yang sehat tanpa menggunakan bahan-
bahan kimia. Manfaat dari hidroponik yaitu tidak perlu bersusah payah
mencari lahan untuk bercocok tanam, dapat memanfaatkan barang-barang
bekas dirumah, tidak membutuhkan waktu yang lama untuk berhidroponik,
dan tidak menggunakan tanah seperti pertanian konvensional sehingga
pelaku hidroponik tidak perlu bersentuhan dengan cacing. Responden juga
memberikan saran agar Hidroponik harus lebih dikembangkan lagi khususnya
di daerah perkotaan, agar pemerintah juga dapat memberikan informasi lewat
penyuluhan-penyuluhan tentang keuntungan Hidroponik kepada masyarakat
yang belum mengetahui tentang Hidroponik serta menyediakan nutrisi
Hidroponik yang cukup banyak bagi masyarakat yang melakukan pertanian
Hidroponik.
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Hasil penelitian persepsi masyarakat terhadap Hidroponik di Provinsi
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dikategorikan Sangat
Setuju. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat menyukai pertanian
Hidroponik. Mereka berpendapat bahwa Hidroponik sangat bermanfaat dan
membawa dampak yang sangat baik bagi masyarakat.

B. Saran
Kiranya Hidroponik dapat lebih lagi dikembangkan di daerah perkotaan,
kiranya pemerintah boleh membantu untuk meningkatkan pertanian
Hidroponik lewat sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat untuk bisa
melakukan pertanian Hidroponik.
DAFTAR PUSTAKA

Alfabeta Riduwan, 2003. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian.


Surabaya: CV Alfabeta.
Suryani, R, 2016. Hidroponik: Budidaya Tanaman Tanpa Tanah. Yogyakarta.
Widyawati , N, 2013. Urban Farming- Gaya Bertani Spesifik Kota. Yogyakarta: Lily
Publisher.

Anda mungkin juga menyukai