Anda di halaman 1dari 20

LBM 1 MODUL GERAK MUSKULOSKELETAL

JUDUL : MEKANISME GERAK

Persija Jakarta Juara Piala Presiden


Persija Jakarta menjadi juara Piala Presiden 2018 setelah mengalahkan Bali United 3 – 0 pada
laga final di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), senayan Jakarta, Sabtu (17/2/2018)
malam WIB. Salah satu pemain andalan persija, Simic memiliki gerak yang lincah, dia tau
kapan harus mengatur kecepatan larinya menjadi lebih cepat, melambat, melompat,
menghindar, dan mengatur kekuatantendangan bola nya agar akurat ke gawang. Hal itu
mungkin dikarenakan Simic memiliki pengaturan gerak yang melibatkan koordinasi
penyinalan sistem saraf motorik yang baik. Pergerakan Simic di lapangan hijau terlihat elegan
yang melibatkan perpaduan otot, tulang, dan persarafan yang dinamis sehingga menghasilkan
bermacam gerak tubuh yang lincah. Menurut sang pelatih Stefano “Teco” Cugurra,
kemampuan yang dimiliki Simic didapat tidak hanya dari faktor latihan tapi juga dari faktor
genetik yang berpengaruh terhadap tipe serabut otot yang dimiliki Simic sehingga mendukung
performa Simic sebagai pemain sepakbola.

STEP 1

 Serabut otot cepat


o Serabut otot yang mengandung sedikit mioglobulin dengan kecepatan kontraksi
tinggi
 Serabut otot lambat
o Serabut otot yang mengandung banyak mioglobulin dengan kecepatan kontraksi
lambat
 Sistem lokomosi
o Strutur dalam organisme hidup yg bertanggung jawab dalam gerak, terdiri dr tulang,
otot dan saraf serta persendian.
STEP 2

1. Mekanisme terjadinya gerakan


2. Faktor apa saja yang mempengaruhi gerakan
3. Macam macam kontraksi otot
4. Fungsi masing masing dari sistem lokomosi
5. Perbedaan serabut otot cepet dan lambat
6. Mekanisme kontraksi otot
7. Mekanisme relaksasi otot
8. Hubungan antara otot, sendi sama tulang sehingga dapat menimbulkan gerak ( sistem
koordinasi )
9. Tipe serabut otot yang lain

STEP 3

1. Mekanisme terjadinya gerakan


o Sadar
Rangsang  reseptor  saraf sensorik  otak  saraf motorik  efektor
o Tidak sadar
Rangsang  reseptor  saraf sensorik  konektor ( sumsum tulang )  saraf
motorik  efektor
Bedanya otot sama tendon???
Otot : bersifat kontraksi, berada di pembuluh darah, vaskularisasi sedikit, tak tahan
thd infeksi, tahanan hnya sebatas pada goresan
Tendon : berada diujung ujung otot, sifat elastis / kontraksi, vaskularisasi bnyak,
imunitas tahan thd infeksi, tahanannya tidak tahan thd goresan / gesekan

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi gerakan


o Berbagai sistem lokomosi itu, misalnya dari ototnya menghasilkan energi, dari
sistem saraf memberikan impuls
o Rangka dan sendi, kalau tidak ada rangka dan sendi tidak bisa bergerak

3. Macam macam kontraksi otot


o Kontraksi isometric
Terjadi apabila tegangan didalam serabut otot tidak menimbulkan gerakan sendi.
Contoh???
o Kontraksi isotonic
Melibatkan kontraksi otot dan gerakan sendi, panjang otot memendek ( kontraksi
). Contoh???
Apakah setiap otot bisa terjadi mekanisme kontraksi otot kedua nya atau salah
satu saja???
o Kontraksi tetani / tertahan
Tanpa ada relaksasi atau kontraksi terus menerus. Contoh???

4. Fungsi masing masing dari sistem lokomosi


o Tulang
 Menegakkan badan, disebut fungsi mekanik
 Melekatnya otot
 Melindungi organ penting, contoh jantung, otak, paru paru, dll, disebut
fungsi protektif
 Memberi bentuk badan
 Sebagai sendi pergerakan
 Tempat penimbunan kalsium dan fosfat
 Sebagai tempat memproduksi darah, disebut fungsi hematopoetik
o Otot
 Alat gerak aktif
 Penimbun glikogen (cadangan glukosa)
 Menyusun anggota badan, dinding badan dan muka
 Mengubah energi bebas kimia, berupa ATP  energi mekanik pada waktu
gerak
o Sendi
 Penghubung antar tulang
 Bantalan tulang
 Didalam sendi terdapat pelumas (cairan sinovial) untuk memudahkan
gerak

o Saraf
 Menghantarkan impuls secara sensorik maupun motorik
 Sebagai reseptor panas, peraba, tekanan, dll
5. Perbedaan serabut otot cepat dan lambat
Serabut otot cepat Serabut otot lambat
Kandungan mioglobin sedikit disebut otot Kandungan mioglobin banyak
putih Mioglobulin menghasilkan warna
kemerahan
Dikelilingi pemb darah bnyak
Kontraksi lebih besar, kecepatan kontraksi Memiliki enzim oksidatif di mitokondria
besar
Enzim oksidatif di mitokondria sedikit
Contoh??? Contoh???
Serabut nya besar untuk kontraksi besar Serabutnya kecil untuk kontraksi kecil
Punya enzim glikolisis, untuk pelepasan Punya sedikit enzim glikolisis
energi

6. Mekanisme kontraksi otot


o Teori pergeseran filamen : dalam otot terdapat miofibril, dalam miofibril ada filamen.
Pertama ada stimulus dr saraf  masuk dalam otot ( miofibril)  menyebabkan retikulum
sarkoplasma, ada simpanan Ca  ada stimulus menyebabkan Ca keluar  menempel pada
filamen, ikatan aktin dan miosisn lepas, filamen memendek yg menyebabkan otot kontraksi

7. Mekanisme relaksasi otot


o Lawan dari kontraksi
o Mekanisme sama dg kontraksi otot, tetapi bedanya di Ca, Ca hilang, menyebabkan ikatan
aktin miosin menempel / menutup lg shg filamen filamen menutup lg
o Pengaruh impuls thd pengaruh relaksasi dan kontraksi???
8. Hubungan antara otot, sendi dan saraf serta tulang sehingga dapat menimbulkan gerak (
sistem koordinasi )
o Otot alat gerak aktif, sedang tulang alat gerak pasif
o Gerak timbul dr rangsang, muncul dr saraf, inervasi dr otot otot, otot berkontraksi
timbul suatu gerak, kontraksi otot menimbulkan tulang ikut bergerak, agar
bergerak dengan bebas maka diperlukan sendi
9. Tipe serabut otot yang lain
o Serabut otot intermediet  berdasar gerakan
Karakteristik campuran dan mudah beradaptasi
Tipe otot berdasarkan jaringannya
 Otot polos
Otot yg menyusun organ bagian dalam, misal alat pencernaan,
 Otot lurik / skelet
Menyusun anggota badan, otot di dinding badan, mudah lelah, Bekerja
secara sadar
 Otot jantung
Otot yg dijantung. Bekerja secara tidak sadar, tidak mudah lelah
10. Tujuan dari masing masing tipe serabut
11. Macam macam gerakan
12. Axis gerak
13. Penilaian gerak ( kecepatan, ketepatan, kekuatan )

CONCEPT MAP

Gerak

Macam gerak Faktor Mekanisme Penilaian

Kekuatan
Abduksi Sistem lokomosi
Ketepatan
Adduksi
Kecepatan
dll
STEP 7

1. Mekanisme terjadinya gerakan


Otot :
Alat gerak aktif yang melekat pada tulang
Jaringan penyusun tubuh yang bersifat kontraktir, elastis dan merupakan alat
gerak aktif
Sumber:Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,Gyton & Hall

Tendon
jaringan ikat fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih

yg menghubungkan otot rangka dengan tulang.


Sumber:Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,Gyton & Hall

OTOT TENDO
1. bersifat kontraksi 1. sifat tidak kontraksi
2. elastis 2. elastisnya sedikit
3. mengandung banyak pembuluh darah 3. mengandung sedikit pembuluh darah
4. tak tahan terhadap infeksi 4. tak tahan terhadap infeksi
5. tak tahan terhadap gesekan atau 5. tahan terhadap gesekan
tekanan
Myologi dan topografi, Fakultas Kedokteran Undip

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi gerakan


1.Jumlah serat yg berkontraksi

- jumlah unit motorik yg terlibat


- jumlah serat otot per unit motorik
- jumlah serat otot yg tersedia u/ kontraksi
(ukuran otot, adanya penyakit, tingkat pemulihan)

2. Tegangan yg terjadi oleh setiap serat yg berkontraksi


- frekuensi rangsangan
- panjang serat permulaan
- tingkat kelelahan (lama aktivitas, jenis serat: oksidatif/ glikolitik)
- ketebalan serat (jenis serat, pola aktivitas saraf, jumlah testosteron)
MYOLOGIA DAN ARTHROLOGIA FKUI
Jumlah unit motor neuron yang terlibat.
Gerakan halus hanya melibatkan sedikit unit motor, dengan kontrol penuh

Panjang awal otot, makin panjang makin kuat kontraksi


Kelelahan
Ketebalan. Makin tebal makin kuat

3. Macam macam kontraksi otot


Isotonik
- Proses kontraksi yang menyebabkan pemendekan panjang otot

- Tonus otot tidak berubah

- Terjadi pemendekan sarkomer

- Misal pada saat menenkuk siku untuk mengangkat beban

alam kegiatan olahraga salah satu contoh nyata kontraksi isotonic adalah ketika lengan
seseorang mengangkat dumble.

Gambar Lengan Bekerja Isotonic


Untuk dapat mengangkat dumble dari posisi lengan lururs menjadi lengan ditekuk, otot
biceps brachii berkontraksi dalam pola kerja isotonic. Isotonik diartikan sebagai pola kontraksi
yang berpegang pada tonusnya – tetap, sebaliknya panjang ukuran otot berubah/memendek.
Kontraksi isotonil juga disebut kontraksi konsentris atau dinamis.

Secara anatomis otot biceps brachii berlokasi di lengan atas anterior. Otot ini mempunyai
origo di tulang scapula, tepatnya adalah di prosesesus coracoideus dan supra glenoidalis
scapula. Sedang insersisnya ada di tulang radius (tuberositas radial). Ketika berkontraksi
isotonic maka lengan bawah akan terangkat ke atas atau fleksi lengan terjadi.

Isometrik
- Tidak ada pemendekan otot, tonus meningkat.

- Saat mendorong beban

Isometrik

Dalam olahraga, menggenggam raket tenis merupakan salah satu contoh kontraksi
isometric otot lengan bawah. Pada saat ini otot lengan bekerja mempertahankan agar raket tidak
lepas. Musculus fleksor digitorum superficialis dan profondus adalah otot yang berlokasi
dibagian anterior lengan bawah. Keduanya memiliki origo di tulang humerus, ulna dan radius
(didaerah siku), sedangkan insersinya ada pada basic phalangea I dan II.

Dalam memegang raket tenis, otot ini mula-mula berkontraksi secara isotonic yang
menghasilkan fleksi pada jari-jari tangan. Selanjutnya otot ini berkontraksi isometric yang
menghasilkan dipertahankannya fleksi jari-jari untuk menggenggam gagang raket.

Disebut isometric di ambil dari istilah Iso yang artinya “tetap” dan metric yang
menggambarkan “ukuran”. Kontraksi isometric adalah kontraksi di mana otot tidak mengalami
perubahan ukuran.

Secara fisiologis kontraksi yang terjadi pada m fleksor digitorum profondus dan sublimis
pada sarcomere dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar Kontraksi Isometrik

Tampak Miosin menempel di aktin

Kontraksi Eksentrik

Ketika lengan mengangkat sebuah dumbel merupakan contoh nyata kontraksi isotonic,
maka jika dumbel diturunkan kembali otot biceps brachii mengalami kontraksi eksentrik, sebagai
mana gambar di bawah ini.
Gambar Otot Biceps Brachii

Dalam Kontraksi Eksentrik

Untuk dapat turun secara perlahan atau lengan kembali ekstensi, maka otot biceps
brabchii harus bekerja dalam pola kerja eksentrik. Disebut eksentrik sebab serabut-serabut otot
bergeser keluar dari pusat / centranya. Secara fisiologis, mekanisme yang terjadi pada biceps
brachii dalam sarcomere adalah :

 Pada awal kontraksi A, otot biceps brachii tidak dalam panjang normal. Ia dalam posisi
memendek, selanjutnya otot ini dengan menahan beban menuju posisi B. Dalam menuju
posisi B, kepala-kepala myosin bekerja back power stroke dari tropinin satu ke tropinin
yang lain ke arah lateral. Sampai pada akhirnya biceps brachii terulur pada posisi C.

Jadi kontraksi eksentrik kerja kepala myosin tidak menarik aktin tertapi melepaskanaktin
dengan penahanan. Dalam kondisi ini tegangan dikembangkan dikembangkan bersamaan
dengan memanjangnya otot.

Kontraksi Isokinetik

Dasar pola kontraksi isokinetik adalah pola isotonic, yakni otot mengalami pemendekan.
Perbedaan yang nyata ada;ah :

1. Bila pada kontraksi isotonic setiap lintasan gerak otot menanggung beban yang sama,
pada kontraksi isokinetik beban yang ditanggung tidak sama.
2. Bila pada kontraksi isotonic kecepatan dalam menempuk lintasan gerak tidak rata, pada
kontraksi isokinetik kecepatan dalam menempuh jarak lintasan adalah rata.

Perbedaan Lain dengan Isotonik

Pada setiap sudut lintasan, kontraksi isokinetik akan terjadi tegangan maksimal, sedang
isotonic tidak terlalu maksimal. Pada setiap sudut lintasan, kontraksi isokinetik akan melawan
pembebanan secara proporsional dengan kekuatannya, sedangkan isotonic tidak terlalu
proporsional. Pada kontraksi isokinetik kecepatan geraknya selalu tetap, sedang isotonic
kecepatan geraknya tidak tetap. Untuk latihan isokinetik memerlukan alat khusus yang dapat
melaporkan besarnya beban yang diangkat setiap sudut ;intasan, pembebanan pada latihan
isotonic hanya dapat diukur dalam bentuk beban luar. Sampai saat ini program latihan isokinetik
dipandang sebagai cara yang paling baik.
Secara fisiologis kontraksi ini tidak jauh berbeda, kepala myosin secara serempak
menarik aktin ke pusat sarcomere. Prinsip perbedaan terletak pada jumlah kepala myosin yang
menarik aktin. Dalam kontraksi isokinetik tahanan beban secara proporsional sesuai dengan
jumlah kepla miosinyang memungkinkan dapat pasangan. Secara total kepala myosin akan
mengadakan power stroke menarik aktin. Konsekuensi dari kontraksi ini memerlukan energy
yang sangat besar. Efek dari pembebanan yang proporsional menyebabkan gerak dengan
kecepatan konstan. Inilah mengapa untuk melaksanakan kontraksi isokinetik dalam kegiatan
olahraga tidak mungkindapat dilakukan kecuali dengan alat yang canggih.

Kontraksi Plyometrik

Pada dasar pola kontraksi plyometrik adalah pola isotonic, yakni otot mengalami
pemendekan kea rah pusat sarcomere dengan didahului tarikan pemanjangan. Dalam kegiatan
olahraga kontraksi ini diwujudkan dalam kerja yang meledak (melempar, meloncat, dsb).

Disebut plyometrik dari istilah plyo dan metric. Plyo berarti berlapis-lapis, sedangkan
mettrik artinya ukuran panjang. Sehingga plyometrik artinya suatu kontraksi yang mempunyai
lapisan-lapisan kecepatan gerak pada setiap perubahanukuran panjang. Artinya dalam
berkontraksi kecepatan antara meter pertama, kedua dan seterusnya ditempuh dengan yang
makin pendek (tidak sama).

Kajian fisiologis dalam kerja plyometrik menjelaskan bahwa di dalam otot ada berkas
otot yang dikenal sebagai muscle spindle. Fungsi utama muscle spindle adalah mengawasi otot
bila terjadi rangsangan yang melewati batas maksimal, dan sekaligus merespon untuk segera
kembali dalam panjang normal dengan aksi berkontraksi secara mendadak (stretch reflex).
Kajian secara detail belum ditemukan, hanay diduga saat otot dipanjangkan melebihi panjang
normal, otot berkontraksi secara isometric artinya tidak ada perubahan posisi actomyosin.
Pemanjangan dalam kondisi isometric tersebut dapat dilaksanakan akibat dari tangki kepala
myosin (meromyosin) yang meregang.

Pengembalian regangan dari meromyosin inilah yang menyebabkan otot dapat


berkontraksi dengan kecepatan berlapis-lapis. Untuk dapat bekerja secara cepat beban yang
ditanggung harus ringan sampai sedang.

Ganong WF, 1987, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Buku Kedokteran. Jakarta
ECG

4. Fungsi masing masing dari sistem lokomosi


o Tulang
 Menegakkan badan, disebut fungsi mekanik
 Melekatnya otot
 Melindungi organ penting, contoh jantung, otak, paru paru, dll, disebut
fungsi protektif
 Memberi bentuk badan
 Sebagai sendi pergerakan
 Tempat penimbunan kalsium dan fosfat
 Sebagai tempat memproduksi darah, disebut fungsi hematopoetik
Fungsi tulang :
o Menyokong struktur-struktur yang mengandung otot
o Melindungi organ vital seperti yang terdapat di dalam rongga
tengkorak dan otot
o Mengandung sumsum tulang di mana darah dibentuk
o Membentuk suatu sistem tuas yang melipatgandakan kekuatan
yang timbul selama kontraksi otot rangka dan mengubahnya
menjadi gerakan tubuh.
Sumber :buku petunjuk praktikum histologi FK Uniaaula
o Otot
 Alat gerak aktif
 Kontraksi jantung
 Tempat penyimpanan glikogen
 Mengendalikan tekanan darah

Sumber:Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,Guyton & Hall

o Sendi
 Penghubung antar tulang
 Bantalan tulang
 Didalam sendi terdapat pelumas (cairan sinovial) untuk memudahkan
gerak

o Saraf
 Menghantarkan impuls secara sensorik maupun motorik
 Sebagai reseptor panas, peraba, tekanan, dll
5. Perbedaan serabut otot cepat dan lambat
Serabut otot cepat Serabut otot lambat
Kandungan mioglobin sedikit disebut Kandungan mioglobin banyak
otot putih Mioglobulin menghasilkan warna
kemerahan
Dikelilingi pemb darah bnyak
Kontraksi lebih besar, kecepatan Memiliki enzim oksidatif di mitokondria
kontraksi besar
Enzim oksidatif di mitokondria sedikit
Contoh??? Contoh???
Serabut nya besar untuk kontraksi besar Serabutnya kecil untuk kontraksi kecil
Punya enzim glikolisis, untuk pelepasan Punya sedikit enzim glikolisis
energi

jenis serabut otot

Jenis serabut otot

Serabut otot cepat dan serabut otot lambat

Setiap otot tubuh terdiri dari serabut otot cepat dan serabut otot lambat, serta serabut otot lain
dengan kecepatan antara kedua kecepatan extrem di atas. Otot-otot yang bereaksi dengan cepat
terutama terdiri dari atas serabut-serabut otot “cepat” dengan hanya sejumlah kecil serabut otot
lambat. Sebaliknya, otot-otot yang bereaksi lambat tetapi dengan kontraksi yang lama terutama
terdiri atas serabut serabut “lambat”.

Perbedaan antara kedua jenis serabut ini adalah:

Serabut otot cepat memiliki ciri-ciri seperti berikut

1. Serabut-serabut besar untuk kekuatan kontraksi yang besar.

2. Retikulum sarkoplasma yang luas sehingga dapat dengan cepat melepaskan ion-ion kalsium
untuk memulai kontraksi.

3. Sejumlah besar enzim glikolisis untuk pelepasan energi yang cepat melalui proses glikolisis.

4. Suplai darah yang tidak terlalu luas karena metabolisme oksidatif tidak begitu penting.
5. Lebih sedikit mitokondria, juga karena metabolisme oksidatif tidak begitu penting.

Serabut otot lambat memiliki ciri-ciri seperti berikut:

1. Serabut serabutnya lebih kecil.

2. Juga dipersarafi oleh serabut-serabut saraf yang lebih kecil.

3. Sistem pembuluh darah dan kapiler yang lebih luas untuk menyediakan sejumlah oksigen
tambahan.

4. Peningkatan hebat pada jumlah mitokondria, juga untuk membantu tingkat metabolisme
oksudatif yang tinggi

5. Serabut-serabut mengandung sejumlah besar mioglobin, yakni suatu protein mengandung besi
serupa hemoglobin sel-sel darah merah. Mioglobin bergabung dengan oksigen dan menyimpan
oksigen tersebut sampai diperlukan. Hal ini juga sangat mempercepat transpor oksigen ke
mitokondria. Pada otot lambat, moiglobin memberi warna kemerah-merahan sehingga
dinamakan otot merah, sedangkan pada otot cepat terdapat kekurangan mioglobin sehingga
disebut otot putih.

Sumber :fisiologi guyton n hall 2007 EGC jakarta

Cepat, lambat dan intermediat

Tergantung apakah mayoritas menggunakan oksigen untuk menghasilkan ATP atau tidak

Oksidatif–aerobic (use oxygen)

Glikolitik –anaerobik

Serabut cepat: serabut putih: besar, terutama anaerobik, cepat pegal, kebanyakan otot
rangka
Serabut lambat : serabut merah, diameter setengah, lebih lambat 3x tapi dapat terus
menerus, aerobik, lebih banyak mitokondria, mioglobbin
Intermediate: di antaranya

6. Mekanisme kontraksi otot


Mekanisme umum kontraksi Otot
Timbul dan berakhirnya kontraksi otot tejadi dalam urutan tahap tahap :
Suatu potensial aksi berjalan disepanjang sebuah saraf motorik sampai
keujungnya serat otot

Pada tiap ujung saraf menyekresi substansi neurotransmiter yaitu asetilkolin


dalam jumlah sedikit
Asetilkolin bekerja pada area setempat pada membran serat otot untuk
membuka banyak saluran bergerbang asetilkolin melalui molekul-molekul
protein dalam membran serat otot

Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium


untuk mengalir kebagian dalam membran serat otot pada titik terminal
saraf.Peristiwa ini menimbulkan suatu potensial aksi dalam serat otot.

Potensial aksi berjalan disepanjang membran serat otot dalam cara yang sama
seperti potensial aksi berjalan disepanjang membran saraf

Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi membran serat otot dan juga
berjalan secara dalam di dalam serat otot pada tempat dimana potensial aksi
menyebabkan retikulum sarkoplasma melepaskan sejumlah besar ion kalsium
yang telah tersimpan di dalam retikulum kedalam miofibril

Ion-ion kalsium menimbulkan kekuatan menarik antara filamen aktin dan


miosin yang menyebabkan bergerak bersama-sama dan menghasilkan proses
kontraksi

Setelah kurang dari satu detik ion kalsium dipompa kembali kedalam
retikulum sarcoplasma tempat ion-ion disimpan sampai potensial aksi otot
yang baru datang lagi,pengeluaran ion kalsium dari miofibril akan
menyebabkan kontraksi otot berhenti.

Mekanisme kontraksi otot :

Potensial aksi  saraf motorik  ujung saraf mensekresi asetilkolin  membuka


saluran asetilkolin di membran serat otot  ion natrium masuk membran serat otot
(di titik terminal)  potensial aksi dalam serat otot  potensial aksi berjalan di
sepanjang membran serat otot  depolarisasi membran serat otot & menyebabkan
retikulum sarkoplasma melepas ion kalsium ke miofibril  ion kalsium
menimbulkan kekuatan menarik antara filamen aktin dan miosin  bergerak
bersama-sama & terjadi proses kontraksi  setelah < 1 detik, ion kalsium masuk lagi
ke retikulum sarkolasma sampai potensial aksi yang baru datang lagi  kontraksi
otot terhenti.
Peran kurare bisa menyebabkan kelumpuhan dengan cara mengganggu hubungan
saraf otot dengan cara menempatii reseptor asetilkolin.
Sumber:Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,Gyton & Hall

7. Mekanisme relaksasi otot


o Pengaruh impuls thd pengaruh relaksasi dan kontraksi???
o Impuls listrik menyebar ke seluruh sel otot, sampai ke miofibril melalui Tubulus T.
o Impuls di Tubulus T menyebabkan ion Ca2+ keluar dari retikulum sarkoplasma.
o Ion Ca2+ yang sampai ke miofibril berikatan dengan Troponin C.
o Ikatan Ca2+ - Troponin C menyebabkan tropomiosin bergeser dan ‘binding site’ aktin
untuk kepala miosin yg ditempati tropomiosin terbuka.
o Aktin berikatan dgn kepala miosin yg jg mengandung ATP-ase yg memecah ATP menjadi
ADP sehingga menghasilkan energi untuk menggerakkan aktin kearah garis M. (Kontraksi)
o Demikian seterusnya sampai impuls listrik berakhir dan ion Ca2+ dipompa kembali ke
retikulum sarkoplasma sehingga tdk terjadi ikatan ion Ca2+ troponin C dan terbukanya
binding site untuk kepala miosin pd aktin krn tertutup oleh tropomiosin.
(Relaksasi)
Ganong WF, 1987, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Buku Kedokteran. Jakarta ECG
8. Hubungan antara otot, sendi dan saraf serta tulang sehingga dapat menimbulkan gerak (
sistem koordinasi )

9. Tipe serabut otot yang lain


Otot rangka (skelet)
Otot polos
Otot jantung
OTOT POLOS

• Banyak dijumpai di organ viseral dan pembuluh darah


• Bersifat involunter
• Serat otot polos berbentuk fusiform dengan kedua ujung meruncing, mengandung 1 inti
di pusat
• Serat otot polos mengandung filamen aktin dan miosin
• Fungsi jaringan otot polos
1. Tonus
Mempertahankan suatu kontraksi pada derajat tertentu. Dengan tonus ini, jaringan otot
polos ikut berperan dalam mempertahankan suatu lumen.
Contoh preparat : Cardiovasculer
2. Kontraksi Aktif
Selain mempunyai kemampuan tonus, juga dapat berkontraksi secara aktif.
Contoh preparat : traktus gastrointestinal

OTOT RANGKA
Bersifat volunter.

Susunan filamen aktin dan miosin sangat


teratur.

Filamen kontraktil ini membentuk gurat2


melintang yg tampak sbg pita isotropik
atau pita I (terang) dan pita A atau
anisotropik (gelap) melintang thd serat ototnya.

Melintasi bagian tengah pita I terlihat garis tipis yaitu garis Z.

Dipersarafi oleh saraf motoris besar atau akson

Setiap serat otot rangka memiliki tempat berakhirnya akson disebut motor end plate (taut
neuromuskular) yg merupakan tempat impuls dipindahkan dari akson ke serat otot
rangka.

Di dalam semua otot rangka tdp reseptor regangan sensitif disebut gelendong otot
(neuromuscular spindle).

Berperan dalam homeostatis dengan memainkan peranan penting dalam memperoleh


makanan, bernapas, membentuk panas untuk mempertahankan suhu tubuh dan
menghindari bahaya

OTOT JANTUNG

 Bersifat involunter dan berkontraksi


secara ritmik dan otomatis

 Ujung terminal serat2 otot


bersebelahan membentuk kompleks
tautan “end-to-end” yg disebut
diskus interkalaris

Struktur otot :

 Sel otot atu serabut otot rangka merupakan suatu silinder panjang dan lurus yang
mempunyai banyak inti
 Berdiameter 0,01 mm-0,1 mm, panjangnya beberapa cm – 30 cm
 Inti sel terdapat dalam sarkoplasma
 Serabut otot dikelilingi oleh selaput jaringan ikat  endomisium
 Serabut-serabut otot akan membentuk fasikulus-fasikulus yang dibungkus
perimisium
 Sebagian besar otot fasikulus2 terikat bersama epimisium  merupakan jaringan
yang sama dengan fascia
 Ujung otot  jaringan ikat fibrosa dari epimisium dan perimisium bercampur dengan
serabut putih dari tendon dan menempel pada periosteum/tulang
 @ serabut otot rangka terdiri dari ratusan myofibril  merupakan kumpulan dari
ribuan filament myosin dan filament aktin
 Miosin  beerwarna gelap dan tebal
 Aktin  tipis dan terang
Sarkomer :

 Adalah unit dasar dari miofibril


 Batas akhir filamen aktin dan akhir aktin membentuk daerah gelap  Z line
 Filament aktin terletak antara kedua sisi Z line  tampak terang sampai terdapat
tumpang tindih dengan filament myosin
 Daerah terang  I band
 Daerah gelap yang merupakan tempat tumpang tindih aktin dan myosin  A band
 Di tengah A band normalnya berwarna gelap , terdapat satu daerah pada kondisi
tertentu berwarna terang  H zone
Sumber : Atlas Histologi di Fiore, Victor P. Eroschenko

10. Tujuan dari masing masing tipe serabut


11. Macam macam gerakan

Sebagai bukti adanya penghantaran impuls oleh saraf adalah timbulnya gerak pada anggota
tubuh. Gerakan tersebut terjadi karena proses yang disadari yang disebut juga gerak sadar atau
gerakan biasa, sedangkan gerak yang tidak disadari disebut gerak refleks.

Gerakan biasa atau gerak sadar,

Yaitu gerak yang terjadi melalui serangkaian alur impuls. Alur impuls tersebut dimulai dari
reseptor sebagai penerima rangsangan, lalu ke saraf sensorik sebagai penghantar impuls,
kemudian dibawa ke saraf pusat yaitu otak untuk diolah.

Akhirnya muncul tanggapan yang akan disampaikan ke saraf motorik menuju ke efektor dalam
bentuk gerak yang disadari.

Contoh gerakan sadar antara lain: berjalan, olah raga, makan , minum dan sebagainya.

Gerakan yang tidak disadari atau gerak refleks merupakan suatu reaksi yang bersifat otomatis
atau tanpa disadari. Impuls saraf pada gerak refleks melalui alur impuls pendek. Alur impuls
dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsangan, kemudian dibawa oleh neuron ke sumsum
tulang belakang, tanpa diolah oleh pusat saraf. Kemudian tanggapan dikirim oleh saraf motorik
menuju ke efektor. Alur impuls pada gerak refleks disebut lengkung refleks.

Ada dua macam gerak refleks yaitu:

1. Refleks otak, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di otak,
misalnya berkedipnya mata, refleks pupil mata karena rangsangan cahaya.
2. Refleks sumsum tulang belakang, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara
yang terletak di sumsum tulang belakang, misalnya sentakan lutut karena kaki menginjak
batu yang runcing.

Ganong WF, 1987, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Buku Kedokteran. Jakarta ECG

12. Axis gerak


Axis vertikal : tegak lurus dengan bidang transversal
Axis transversal : tegak lurus dengan bidang sagital
Axis sagital : tegak lurus dengan dengan bidang frontal.
Sumber :buku diktat anatomi FK UNISSULA

13. Penilaian gerak ( kecepatan, ketepatan, kekuatan )


Supinatio: eksorotasi untuk lengan/tungkai
Pronatio: endorotasi untuk lengan dan tungkai

Fleksi: gerakan memutar dalam satu bidang dengan sudut mengecil


Ekstensi : gerakan memutar dalam satu bidang dengan sudut membesar
Sumber :buku diktat anatomi FK UNISSULA

Anda mungkin juga menyukai