Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat,dan


untuk rakyat (Abraham Lincoln),artinya rakyat berhak melakukan segala
aktifitas,termasuk aktifitas politik tanpa tekanan dari pihak manapun.Hal ini
karena rakyat berkuasa untuk kepentingan bersama,namun kenyataannya sering
terjadi penyelewenangan dari pelaksanaan demokrasi itu sendiri,yakni berupa
tindakan otoriter,korupsi,dan masih banyak lagi.Hal ini terjadi karena sebagian
dari perwujudan demokrasi tidak berdasarkan prinsip-prinsipnya.Jika
demikian,bagaimana sebuah negara bisa dikatakan demokratis,bagaimana
rakyatnya bisa berdemokrasi bila tidak memahami prinsip sebuah
demokrasi.Oleh karena itu,wujud nyata dari pelaksanaan demokrasi perlu
dibahas untuk mengetahui seberapa demokratiskah Indonesia.

B.Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Demokrasi Pancasila ?


2. Bagaimana prinsip dalam pelaksanaan Demokrasi Pancasila ?
3. Mengapa Indonesia disebut negara demokrasi ?
4. Bagaimana sebuah negara dikatakan demokratis ?
5. Bagaimana pelaksanaan Demokrasi di Indonesia secara umum ?
6. Bagaimana pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dari waktu ke waktu ?

C.Teori Dasar

Demokrasi(Demos/rakyat dan kratos/kratein/pemerintahan) ,demokrasi


pancasila pada dasarnya adalah demokrasi yang dikembangkan berdasarkan
pada kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan dan sila-sila lain dalam pancasila.Berikut teori dari
beberapa ahli :

 Prof.Darji Darmodihardjo , SH.


Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada
kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang perwujudanya
seperti dalam ketentuan-ketentuann pembukaan UUD 1945.
 Prof.Dr.Drs.Notonagoro , SH.

1
Demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,yang Berketuhanan
Yang Maha Esa,yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab,yang
mempersatukan Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
 Ensiklopedi Indonesia
Demokrasi Indonesia berdasarkan Pancasila yang meliputi bidang-bidang
politik,sosil,dan ekonomi,serta yang dalam penyelesaian masalah nasional
berusaha sejauh mungkin menempuh jalan permusyawaratan untuk
mencapai mufakat.

Dari beberapa teori di atas,dapat disimpulkan bahwa Demokrasi


Pancasila adalah demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan negara
Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila.

BAB II
“DINAMIKA PENERAPAN DEMOKRASI DI INDONESIA”

A. Prinsip – prinsip Demokrasi Pancasila

Gb.1.1 Ahmad Sanusi

Ahmad Sanusi dalam tulisannya yang berjudul Memberdayakan Masyarakat


dalam Pelaksanaan 10 Pilar Demokrasi (2006 : 193-205) ,diutarakan 10 pilar
demokrasi konstitusional Indonesia menurut Pancasila dan UUD 1945,yaitu:

2
1. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa,artinya seluk beluk
sistem serta perilaku dalam menyelenggarakan kenegaraan RI harus taat
asas,konsisten,atau sesuai dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar
Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Demokrasi dengan kecerdasan,artinya mengatur dan menyelenggarakan
demokrasi menurut UUD 19545 tidak menuntut pada kekuataan
naluri,otot,maupun massa semata-mata,namun justru menitik beratkan
pada kecerdasan rohaniah,aqliyah,rasional,dan emosional.
3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat,artinya kekuasaan yang tertinggi
ada di tangan rakyat,dalam batas-batas tertentu kedaulatan rakyat
dipercayakan kepada MPR dan DPRD.
4. Demokrasi dengan rule of law,bermakna
a) Kekuasaan Negara Indonesia itu harus mengandung,melindungi,serta
mengembangkan kebenaran hukum.
b) Kekuasaan negara itu memberikan keadilan hukum.
c) Kekuasaan negara itu menjamin kepastian hukum.
d) Kekuasaan negara itu mengembangkan manfaat atau kepentingan
hukum.
5. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara, artinya demokrasi
menurut UUD 1945 mengenal semacam pembagian dan pemisahan
kekuasaan dengan pengawasan dan perimbangan.
6. Demokrasi dengan hak asasi manusia, artinya demokrasi menurut UUD
1945 mengakui HAM yang tujuannya tidak hanya menghormati
HAM,namun juga meningkatkan martabat dan derajat manusia
sepenuhnya.
7. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka,artinya demokrasi
menurut UUD 1945 diberlakukan sistem pengadilan yang memberi
peluang seluas-luasnya kepada pihak yang berkepentingan.
8. Demokrasi dengan otonomi daerah,artinya otonomi daerah menjadi
pembatas terhadap kekuasaan negara,khususnya legislatif dan eksekutif di
tingkat pusat.
9. Demokrasi dengan kemakmuran,artinya demokrasi ditunjuk untuk
membangun negara kemakmuran oleh dan untuk sebesar-besarnya rakyat
Indonesia.
10.Demokrasi yang berkeadilan sosial,artinya demokrasi menggariskan
keadilan sosial di antara berbagai kelompok,golongan,dan lapisan
masyarakat.

3
Gb.1.2 Banteng : Lambang sila ke-4

Yang menjadi karakter utama demokrasi pancasila adalah sila keempat “


Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan “,yang berarti mengandung tiga karakter utama
yakni kerakyatan,permusyawaratan,dan himkat kebijaksanaan.Selain
itu,Demokrasi pancasila juga memiliki nilai lebih jika dibandingkan dengan
demokrasi di negara lain,yaitu Demokrasi Pancasila mengandung nilai moral
yang bersumber dari Pancasila,antara lain,

a) Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.


b) Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
c) Kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan,diri
sendiri,dan orang lain.
d) Mewujudkan rasa keadilan sosial.
e) Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
f) Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
B. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Secara normatif,negara kita sudah memenuhi kriteria sebagai negara
demokrasi,karena dalam perjalanan sejarah ketatanegaraan kita,semua
konstitusi yang pernah berlaku menganut prinsip demokrasi.Hal ini dapat
dilihat misalnya :

4
Gb.1.3 UUD 1945

 Dalam pasal 1 ayat (2) UUD 1945 (sebelum amandemen) berbunyi


“Kedaulatan adalah di tangan rakyat,dan dilakukan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat.”
 Dalam pasal 1 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (
setelah diamandemen) berbunyi “Kedaulatan berada di tangan rakyat
dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.”
 Dalam konstitusi Republik Indonesia Serikat,Pasal 1 :
Ayat (1) berbunyi “Republik Indonesia Serikat yang merdeka dan
berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokrasi dan berbentuk
federasi.”
Ayat (2) berbunyi “Kekuasaan kedaulatan Republik Indonesia Serikat
dilakukan oleh pemerintah bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat dan
Senat.”

Dari keempat konstitusi tersebut,tidak semua konstitusi melahirkan suatu sistem


yang demokratis.Hal itu dapat dilihat dari indikator-indikator yang dirumuskan
oleh Affan Gaffar dalam bukunya yang berjudul Politik Indonesia;Transisi
Menuju Demokrasi (2004:7-9) berikut ini :

a. Akuntabilitas,dalam demokrasi setiap pemegang jabatan yang dipilih oleh


rakyat harus dapat mempertanggungjawabkan kebijakannya.

5
b. Rotasi kekuasaan,dalam demokrasi peluang akan terjadinya rotasi
kekuasaan harus ada,dan dilakukan secara teratur dan damai.
c. Rekruitment politik yang terbuka,dalam demokrasi diperlukan satu sistem
rekruitment politik yang terbuka,artinya setiap orang yang memenuhi
syarat untuk mengisi suatu jabatan politik yang dipilih rakyat mempunyai
peluang untuk mengisi jabatan politik.
d. Pemilihan umum,dalam suatu demokrasi ,pemilu dilaksanakan sebagai
sarana untuk melaksanakan rotasi kekuasaan dan rekruitment politik.
e. Pemenuhan hak-hak dasar,dalam suatu negara yang demokratis setiap
warga negara dapat menikmati hak-hak dasar mereka secara bebas.

C.Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dari Waktu ke Waktu.

1. Periode 1945 – 1949( Demokrasi pancasila masa revolusi


kemerdekaan)
Meskipun tidak banyak catatan sejarah yang menyangkut
perkembangan demokrasi di periode ini,akan tetapi periode tersebut telah
diletakkan hal-hal yang mendasar bagi perkembangan demokrasi si
Indonesia,antara lain :
a) Pemberian hak-hak politik secara menyeluruh.
b) Presiden yang secara konstitusional ada kemungkinan untuk menjadi
seorang diktator dibatasi kekuasaannya setelah dibentuk KNIP.
c) Dengan maklumat wakil presiden maka dimungkinkan terbentuknya
parpol,yang kemudian menjadi dasar bagi sistem kepolitikan di Indonesia.
2. Periode 1949-1959 ( Demokrasi Parlementer)

Pada periode ini terjadi dua kali perubahan undang-undang dasar,yaitu

a) Pergantian UUD 1945 dengan Konstitusi RIS pada rentang waktu 27


Desember 1949 – 17 Agustus 1950.

6
b) Pergantian Konstitusi RIS dengan UUD Sementara 1950 pada rentang
waktu 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959.

Masa demokrasi ini merupakan masa kejayaan demokrasii di Indonesia,karena


hampir semua elemen demokrasi dapat ditemukan,antara lain :

a) Lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peranan yang


sangat tinggi dalam proses politik yang berjalan.
b) Akuntabilitas pemegang jabatan dan politisi pada umumnya sangat tinggi.
c) Kehidupan kepartaian memperoleh peluang yang sebesar-besarnya untuk
berkembang secara maksimal.
d) Sekalipun Pemilu hanya dilaksanakan satu kali (1955),namun pemilu
tersebut benar-benar dilaksanakan dengan prinsip demokrasi,yang intensif
dan fair.
e) Masyarakat pada umumnya dapat merasakan hak-hak dasar tidak
dikurangi sama sekali,walau tidak semua warga yang dapat
memanfaatkannya.
f) Dalam masa pemerintahan parlementer,daerah-daerah memperoleh
otonom yang cukup dengan asas desentralisasi.

Namun sistem parlementer mengalami kegagalan yang disebabkan oleh :

a) Munculnya usulan pembentukan pemerintahan yang bersifat gotong


royong yang melibatkan semua pihak,termasuk PKI.
b) Dewan konstitusi mengalami jalan buntu.
c) Dominannyan politik aliran.
d) Basis sosial yang masih sangat lemah.
3. Periode 1959-1965 ( Demokrasi Terpimpin)

7
Gb.1.4 PKI
Di Periode ini Indonesia mengalami permasalahan politik yang amat
pelik,hingga Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli
1959,yang berisi :
a. Membubarkan Dewan Konstituante.
b. Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950.
c. Membentuk MPRS dan DPAS secepatnya.
Dengan adanya dekrit ini maka Periode demokrasi terpimpin
berakhir,adapun karakteristik dari perpolitikan era demokrasi
terpimpin adalah,
i. Mengaburnya sistem kepartaian,karena beralih fungsi menjadi lebih
menompang dari tarik ulur kekuatan antar lembaga
kepresidenan,angkatan darat,dan PKI.
ii. Peranan lembaga legislatif dalam sistem politik nasional menjadi
lemah semenjak dibentuk DPR-GR.
iii. Hak dasar manusia menjadi sangat lemah,karena presiden bertindak
sewenang-wenang kepada pihak-pihak yang menentangnya.
iv. Masa demokrasi terpimpin adalah masa puncak dari semangat anti
kebebasan pers,seperti Harian Abadi dan Pedoman yang
Diberangus oleh Pemerintah.
v. Daerah memiliki otonomi yang terbatas.
4. Periode 1965-1998 ( Demokrasi Pancasila masa Orba)

8
Visi utama dalam era ini adalah melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara
murni dan konsekuen dalam setiap aspek kehidupan
masyarakat.Karakteristiknya antara lain ;

i. Rotasi kekuasaan eksekutif boleh dikatakan tidak pernah terjadi.


ii. Rekruitment politik bersifat tertutup.
iii. Pemilu dilaksanakan sebanyak tujuh kali,namun kualitasnya msih
jauh dari semangat demokrasi.
iv. Pelaksanakan hak dasar warga negara masih sangat rendah.
5. Periode 1998-sekarang ( Demokrasi Pancasila masa Reformasi)
Dalam masa pemerintahan Presiden Habibie (awal reformasi) muncul
beberapa indikator pelaksanaan demokrasi di Indonesia yang merupakan
fondasi bagi pelaksanaan demokrasi di masa selanjutnya,antara lain;
a. Diberikannya ruang kebebasan pers.
b. Diberlakukannya sistem multipartai dalam pemilu tahun 1999.

Karakteristik demokrasi pancasila masa reformasi ini antara lain;

a. Pemilu dilaksanakan jauh lebih demokratis daripada sebelumnya.


b. Rotasi kekuasaan dilaksanakan dari mulai Pemerintah pusat sampai
desa.
c. Pola rekruitment politik untuk mengisi jabatan politik dilakukan
secara terbuka.
d. Sebagian besar hak dasar rakyat bisa terjamin.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

9
Berdasarkan indikator dan prinsip yang telah dijelaskan dalam Bab
II,dapat disimpulkan jika Indonesia sudah tergolong negara yang
demokratis pada periode demokrasi parlementer,walaupun kemudian
mengalami penurunan pada periode demokrasi terpimpin,dan terus
merosot pada periode demokrasi pancasila masa orba.Namun,pada
akhirnya demokratisasi dapat berkembang lagi pada periode demokrasi
pancasila masa reformasi dengan adanya pemilu yang jauh lebih
demokratis,rotasi kekuasaan yang teratur,rekruitment politik yang
terbuka,dan hak-hak dasar rakyat yang terjamin.
B. Saran

Saran kelompok kami untuk kelas kami XI MIPA 9 antara lain,


(dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam Demokrasi)
a) Kami harap kelas XI MIPA 9 bisa lebih bersatu dalam menjalani agenda
pembelajaran maupun di luar pembelajaran,sebagai wujud dari nilai
mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.
b) Kami harap setiap elemen kelas XI MIPA 9 bisa lebih bertanggungjawab
pada tugas dan kewajibannya masing-masing,sebagai wujud dari nilai
keseimbangan antara hak dan kewajiban.
c) Kami harap setiap elemen kelas XI MIPA 9 bisa lebih sadar dalam
mengutamakan kepentingan bersama,dan tidak bersikap egois,serta
mengedepankan sikap gotong royong, kebersamaan yang
berfaedah,sebagai wujud dari nilai mengutamakan persatuan nasional
dan kekeluargaan.
d) Kami harap setiap elemen kelas XI MIPA 9 bisa meningkatkan
partisipasinya dalam kegiatan pembelajaran,berperan aktif,dan kreatif
yang bertanggungjawab,sehingga mampu berprestasi dan bersaing dengan
kelas lain,sebagai wujud dari nilai menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita
nasional.

10
Daftar Pustaka

Lubis,Yusnawa,dkk.2014.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


.Jakarta:Kemdikbud.

MGMP PPKn SMA/MA/SMK Kab.Blora.2017.Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan.Blora.

http ://www.demokrasi.com
Diunduh pada tanggal 30 Agustus 2017
http://www.hukumonline.com
Diunduh pada tanggal 30 Agustus 2017
http ://www.wikipedia.com
Diunduh pada tanggal 1 September 2017
http ://www.ahmadsanusi.com
Diunduh pada tanggal 4 September 2017

11
Pertanyaan dan Jawaban Materi Kelompok Lain

Kelompok 4 Materi A
1.Mengapa pada pedekatan partisiputoris menegaskan bahwa demokrasi
menuntut tingkat keterlibatan lebih tinggi dari warga negara akan mendatangkan
keuntungan?
Jawab :
Agar perjalanan kehidupan bernegara mendapatkan pemahaman yang jernih
pada sasaran yang tepat dalam rangka terwujudnya pemerintahan yang
baik.Dengan keterlibatan tinggi dari warga negara maka ikut menentukan dan
mengontrol pelaksanaan agenda yang telah diputuskan secara bersama.
2.Apa yang dimaksud kebebasan dan kemerdekaan oleh warga negara awalnya
timbul dalam kehidupan politik sebagai reaksi terhadap absolutisme ?
Jawab :
Maksudnya adalah kebebasan dan kemerdekaan ini memperjuangkan
kepentingan dan kehendaknya dalam hak asasi manusia serta melaksanakan
kontrol terhadap penyelenggaraan negara.
3.Bagaimana kaitan antara supremasi hukum, demokrasi dan HAM?
Jawab :
Hubungan supremasi hukum, demokrasi, dan HAM adalah hubungan yang tidak
dapat terpisahkan. Supremasi hukum dapat tercipta jika hukum dilaksanakan
dengan berdasar pada keadilan. Negara yang demokratis akan akan mewujudkan
watak hukum yang demokratis. Tanpa aturan hukum, kebebasan dan kompetisi
sebagai ciri demokrasi akan liartidak terkendali. Dengan adanya demokrasi,
maka Hak Asasi Manusia pun akan dijunjung sebagai wujud negara demokrasi
yang tertib hukum.

4.Bagaimana menciptakan supremasi hukum yang ideal ?


Jawab :
Untuk mencapai Supremasi yang ideal maka diperlukan penegakan hukum yaitu
diarahkan pada pola pencegahan segala pelanggaran hukum baik yang dilakukan
oleh individu dalam masyarakat ataupun badan hukum. Guna perwujudan
supremasi hukum yang memenuhi lebih banyak para pelaksana hukum yang

12
mampu bertanggung jawab, berdedikasi dan bermoral serta mempunyai
intelektual tinggi yang mampu mengatasi berbagai permasalahan

Kelompok 2 Materi C
1.Mengapa sering terjadi keputusan pemerintah yang tidak sesuai dengan
aspirasi rakyat,sehingga rakyat merasa tidak ikut berpartisipasi dalam keputusan
tersebut?
Jawab:
Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor antara lain,
a) Penyampaian aspirasi rakyat dilakukan dengan cara yang tidak
benar,misalnya dengan menyampaikan secara anarkis dan kasar,demo
anarkis,dan lain sebagainya.
b) DPR atau DPRD selaku penyampai aspirasi rakyat tidak bekerja dengan
seharusnya,dalam hal ini mereka tidak menyampaikan aspirasi rakyat
tersebut.
c) Aspirasi yang disampaikan kurang mendukung dan tidak efektif,serta
menimbulkan akibat yang jauh lebih membahayakan keselamatan bangsa.
d) Kemungkinan bukannya keputusan itu tidak sesuai dengan aspirasi
rakyat,namun kemungkinan keputusan tersebut mengacu pada aspirasi
mayoritas yang pasti tidak mungkin semua aspirasi dipilih,harus
dilakukan pemilihan yang selektif.
Sehinggga guna mendapatkan keputusan yang paling
efektif,pemerintah harus menetapkan sebuah keputusan walaupun tidak
sesui dengan aspirasi rakyat,namun bagaimanapun semua itu untuk
kebaikan bersama.
2.Dari berbagai program pemerintah dalam mewujudkan distribusi pendapatan
secara adil,mengapa kebijakan-kebijakan tersebut masih belum berhasil ?
Jawab :
Program-program pemerintah dalam mendistribusikan pendapatan yang adil
antara lain,
a) Bantuan langsung tunai
b) Penyediaan barang dan jasa
c) Peningkatan aset kaum miskin
d) Pemberlakuan pajak penghasilan progresif
Namun dalam pelaksanaannya terjadi banyak penyimpangan,hal inilah yang
menyebabkan program tersebut belum berhasil,antara lain,
13
a) Pemalsuan data,baik itu terjadi di tingkat desa maupun pusat,akibatnya
BLT dan penyediaan barang dan jasa salah sasaran,bukannya diterima
kaum yang membutuhkan,sebaiknya bantuan-bantuan ini malah diterima
mereka yang tidak membutuhkan.
b) Adanya tindakan korupsi,kolusi,dan nepotisme dalam pelaksanaan
program,sehingga bukannya menyasar sasaran,program ini justru malah
menyeleweng.
c) Penetapan pajak tidak dilaksanakan sesuai prosedur,baik itu karena
kecurangan penerima pajak,penyalur pajak,ataupun pembayar
pajak.Karena belum semua rakyat indonesia membayar pajak tepat waktu.
3.Sebuah negara dapat disebut negara yang demokratis apabila ada persamaan
kedudukan di muka hukum.Tetapi nyatanya orang yang memiliki jabatan tinggi
dapat terbebas dari hukum meskipun ia bersalah.Apakah persamaan kedudukan
di muka hukum telah berjalan lancar di Indonesia ?
Jawab :
Persamaan kedudukan di muka hukum telah terlaksana sebagaimana
mestinya,namun masih ada beberapa oknum yang melakukan penyuapan pada
aparat penegak hukum agar ia terbebas dari hukuman.Hal ini perlu ditindak
lanjuti agar tidak terjadi lagi.Sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan
kedudukan di muka hukum sebenarnya telah berjalan namun masih belum
maksimal disebebkan beberapa kendala salah satunya kasus penyuapan tersebut.
4.Berdasarkan prinsip keadilan,pemerintah wajib memberikan bantuan pada
fakir miskin,tetapi terkadang bantuan itu salah sasaran sehingga masyarakat
yang semestinya tidak layak mendapatkan bantuan malah mendapat
bantuan.Bagaimana solusinya agar pemerintah tidak salah sasaran ?
Jawab:
Seharusnya pemerintah mendata ulang siapa saja yang berhak mendapatkan
bantuan dari pemerintah,diperlukan adanya transparansi dan komunikasi aktif
antara pemerintah dan masyarakat agar pemerintah tidak salah sasaran,karena
masalah ini adalah masalah lapangan yang rawan penyelewengan.

14
15

Anda mungkin juga menyukai