Anda di halaman 1dari 2

Pemahaman yang dapat saya serap dari artikel yang di karang oleh imam Syafi’i

Di ketahui bahwa pengertian makhluk hidup terbagi dua yaitu dharuri dan muktashob

 Dharuri adalah pengetahuan dan perwujudan nya tergantung pada kemampuan yang bukan di
hasilkan oleh penalaran orang yang mengetahui tersebut.Misalnya, pengetahuan tentang hal-
hal yang terjadi secara empirik melalui kelima indera yang secara otomatis di terima tanpa
usaha.
 Muktashob adalah semua pengetahuan yang perwujudannya tergantung pada kemampuan
orang yang mengetahui itu.Misalkan pengetahuan yang di hasilkan dari penalaran dan
pengamatan.

Taklif atau kewajiban adalah suatu yang menyebabkan adanya siksa dan termasuk tindakan
mukallaf.Terdapat 5 kategori dalam mukallaf yaitu: wajib, terlarang,sunah,makruh,dan mubah

 Wajib dan fardhu adalah identik, yaitu sesuatu yang akan menyebabkan adanya siksa bagi yang
meninggalkannya.
 Terlarang adalah sesuatu yang apabila di lakukan akan menyebabkan dosa
 Sunnah yaitu mendapatkan pahala apabila mengerjakan sesuatu, namun tidak berdosa apabila
di tinggalkan.
 Makruh yaitu mendapatkan pahala apabila di tinggalkan, namun tidak di berdosa apabila di
kerjakan.
 Mubah yaitu sesuatu yang apabila di tinggalkan dan di kerjakan sama saja

Berfikir

 Berfikir adalah menuangkan isi pikiran di mana seseorang yang berfikir tersebut di tuntut
makrifat kepada Allah
 Niat adalah suatu maksud yang di tujukan beribadah kepada dzat yang di sembah secara khusus.
 Alam adalah segala sesuatu yang di ciptakan oleh Allah SWT tanpa terkecuali.

Alam itu bersifat Qadim dan Azali

Artinya wujudnya tidak berpemulaan buktinya kalau seandainya pencipta itu baru, niscaya dia
membutuhkan pencipta lain.
Allah SWT berfirman yang artinya
“DIA lah (Allah) yang awal Anda yang akhir”
Dengan ini Allah menginformasikan tentang diriNYA selamanya Azali dan tak akan pernah sirna.

Pencipta Pencipta Alam itu Maha Esa

 Bersifat wahdaniyat
Artinya DIA mustahil terbagi-bagi dan terpilah pilah dan DIA tersendiri dalam sifat dan DZAT-
NYA tanpa menyerupai makhluk-NYA.Adanya pencipta yang satu itu merupakan suatu
keharusan.Sebab,jika lebih dari itu maka,akan menjadi pertentangan,dan saling kalah
mengalahkan manakala di antara keduanya tidak ada yang lebih unggul.
Allah SWT berfirman“Kalau seandainya di langit dan di bumi ada Tuhan selain Allah, niscaya
hancurlah keduanya” (QS-al Ambiya ayat 21:22)

TuhanTuhan Pencipta Alam itu Tidak Ada yang MenyamaiNYA

Buktinya jika ada kesamaan, tentu akan melahirkan pemikiran bersama terhadap sifat-sifat dan
keputusan.Hakikat adanya dua hal yang sama adalah pembagian dua yang masing-masing pihak
berhak atas apa yang ada pada pihak yang lain.Jadi, andaikata Allah SWT itu sama dengan
makhluk-nya itu pun berhak memiliki sifat-sifat yang dimiliki Tuhan nya.
Allah SWT berfirman
“Tiada satupun yang serupa dengan-NYA”
Artinya tiada satupun makhluk yang sama dengan-NYA

Keterbatasan dan Keberakhiran tidak boleh ada pada Allah SWT


Berarti ujung atau akhir sesuatu.dalil itu berarti bahwa Tuhan tidak memiliki batas pada
permulaan,tidak boleh memiliki batas pada DZAT-NYA.
Artinya, barang siapa yang wujudnya tidak memiliki awal permulaan,maka dzatnya pun tidak
boleh memiliki batas akhir,dan bahwasanya setiap yang terbatas itu pasti memiliki akhir yang
biasa di tambah dan dikurangi.Dan itu akan melahirkan karakteristik yang dimiliki oleh “batas”
dan “ keakhiran” atau pencipta dalam ukuran tertentu.

Allah SWT itu bukan Jauhar,jism,dan Ardh

 Jauhar (subtansi) adalah inti sesuatu yang lain yang biasa di susun. Allah SWT biasa di susun dari-
NYA sesuatu yang lain, sehingga dia biasa disebut sebagai Jauhar. Allah yang bersifat Qadim
mustahil bersifat baru.Maka jelas Allah SWT itu bukan bersifat Jauhar.
 Jism(materi) adalah mustahil jika Allah SWT bersifat materi,sebab materi merupakan suatu
susunan yang tersusun (senyawa).
 Ardh mustahil Allah SWT bersifat demikian karena yang namanya bentuk itu mustahil,bias,
kekal,atau tidak berkurang kekalnya. Allah SWT berfirman “mereka menghendaki bentuk
duniawi” dan Allah SWT berfirman “semua yang ada di bumi ini akan binasa dan tetap kekal
Allah dzat Tuhan mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS ar-rahman,55:26-27)

Bentuk dan tersusun itu mustahil ada pada Allah SWT karena ada pengertian yang terkandung
dalam istilah materi dan bentuk itu bukanlah merupakan suatu kekhususan yang dimiliki oleh
sesuatu yang lainnya.Dan barang siapa yang memiliki bentuk,jelas ia adalah makhluk.

Tidak ada satupun yang serupa dengan-NYA. Allah SWT berfirman “ DIA lah Allah yang
menciptakan.yang maha suci dan maha pemberi bentuk.”

Allah SWT itu tidak Bertempat

AllahAllah SWT itu ada tapi tidak bertempat, kemudian DIA menciptakan ruang tempat
(ruang) dalam keadaan tetap bersifat azali sebagaimana ketika DIA belum menciptakan ruang
itu.Mustahil bagi Allah memiliki istri dan anak.Dan itu jelas merupakan suatu kemustahilan bagi
Allah.Bukankah Allah SWT sendiri berfirman “yang maha penyayang itu bertahta di atas Arsy”.
Artinya ayat-ayat tersebut akan sangat membingungkan bagi mereka,yang hanya memahami
bentuk lahirannya, tanpa melakukan pengkajian dan penelaahan lebih mendalam.

Anda mungkin juga menyukai