AKUSTIK KELAUTAN
TOPIK 6
Disusun oleh:
KELOMPOK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
LEMBAR PENILAIAN
1. Pendahuluan
2. Tinjauan Pustaka
5. Kesimpulan
6. Daftar Pustaka
TOTAL
Mengetahui,
1.3. Manfaat
Dapat melakukan perhitungan dan menentukan nilai atenuasi daya () pada
kondisi perairan laut dengan gelombang bervariasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kata Menurut Lewis dan Douglas (1993) material akustik dapat dibagi
menjadi tiga kelompok dasar yaitu: material penyerap (absorbing material),
material penghalang (barrier material), material peredam (damping material).
Berdasarkan fungsinya, Doelle (1993) membedakan material akustik sebagai
peredam menjadi dua bagian yaitu sound insulation dan sound absorbing. 1.
Peredam insulasi bunyi (sound insulation) Sound insulation berfungsi untuk
mengurangi kebocoran suara dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Peredam
insulasi suara merupakan bahan yang dapat menginsulasi perpindahan suara.
Menurut Mediastika (2005), material peredam insulasi bunyi umumnya
memiliki karakteristik sebagai berikut : akustik berasal dari bahasa Yunani yaitu
akoustikos, yang artinya segala sesuatu yang bersangkutan dengan
a. Berat Pada umumnya semakin berat material insulasi suara semakin baik nilai
redamannya. Material berat mampu meredam getaran yang menimpahnya berkat
beratnya sendiri.
b. Tidak berpori Semakin rapat material maka semakin baik nilai redamannya. Material
berpori merupakan penyerap.
c. Permukaan utuh dan seragam. Objek yang terbuat dari material utuh tanpa cacat akan
memberikan tingkat insulasi yang lebih baik.
d. Elastis. Material yang memiliki elastisitas tinggi akan menjadi insulator yang lebih
baik dibandingkan material yang kaku.
Doelle (1993) mengemukakan bahwa material peredam serap suara umumnya
bersifat ringan, berpori atau berongga, memiliki permukaan lunak atau berselaput, dan
tidak dapat meredam getaran.
Pada umumnya material penyerap secara alami bersifat resistif, berserat (fibrous),
berpori (porous) atau dalam kasus khusus bersifat resonator aktif. Ketika gelombang
bunyi menumbuk material penyerap, maka energi bunyi sebagian akan diserap dan
diubah menjadi panas. Besarnya penyerapan bunyi pada material penyerap dinyatakan
dengan koefisien serapan (α). Koefisien serapan (α) dinyatakan dalam bilangan antara 0
dan 1. Nilai koefisien serapan 0 menyatakan tidak ada energi bunyi yang diserap dan
nilai koefisien serapan 1 menyatakan serapan yang sempurna (Mediastika, 2009).
pendengaran pada suatu kondisi ruang yang dapat mempengaruhi mutu bunyi.
2.2 Atenuasi Gelombang Suara
Atenuasi adalah melemahnya suatu sinyal yang disebabkan oleh adanya
jarak yang semakin jauh, yang harus ditempuh oleh suatu sinyal tersebut dan
karena frekuensi sinyal tersebut semakin tinggi. Energi gelombang suara akan
berkurang sepanjang perambatannya dari sumbernya karena gelombang suara
menyebar keluar dalam bidang yang lebar, energinya tersebar kedalam area yang
luas. Gelombang suara yang merambat melalui media air akan mengalami
kehilangan energi yang disebabkan oleh penyebaran gelombang, penyerapan
energi, dan pemantulan yang terjadi di dasar atau permukaan perairan. Intensitas
gelombang suara akan semakin berkurang dengan bertambahnya jarak dari
sumber bunyi (Rujigrok, 1993).
3.1. Materi
3.1.1 Alat
LCD
Laptop
AlatTulis
LembarKerja
3.1.2 Bahan
Data (ModulPraktikum)
3.2. Metode
Waktu : 15.00
4.1 Hasil
-42
Attenuasi
-47 Attenuasi
-52
-57
-62
fxh
-60
attenuasi
-65
Attenuasi
-70
-75
-80
fxh
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil perhitungan atenuasi daya didapat bahwa pada frekuensi
sama dengan tinggi gelombang yang semakin membesar nilai atenuasi
menunjukan penurunan secara ekponensial. Hal ini sesuai dengan persamaan dari
(March, 1961),
3
Atenuasi= −10 log(1 − 0.234 (ℎ) ⁄2 )
Dari persamaan tersebut dapat dilihat, terdapat fungsi logaritma. Hasil perhitungan
3⁄
yang diperoleh pada suku logaritma, (1 − 0.234 (ℎ) 2 ) merupakan bilangan
negatif. Telah kita ketahui bahwa nilai logaritma tidak dapat didefinisikan pada
bilangan negatif. Sehingga perhitungan dilakukan dengan alternatif lain yaitu
dengan memindahkan nilai -10 ke dalam perhitungan logaritma, sehingga persamaan
menjadi,
3
Atenuasi= −10 log(1 − 0.234 (ℎ) ⁄2 )
5.1 Kesimpulan
Nilai atenuasi dipengaruhi oleh besarnya frekuensi dan tinggi gelombang,
semakin besar frekuensi dan tinggi gelombang maka nilai atenuasi
semakin besar.
Tanda negatif pada bilangan desibel menunjukan bahwa signal output
nilainya kurang dari referensinnya.
DAFTAR PUSTAKA
Burczynski, JJ. 1982.Introduction to the Use of Sonar System for estimating Fish
Biomass.FAO. Fisheries Technical Paper No.191 Revision 1
Lewis, H. dan Douglas, H., 1993, Industrial Noise Control Fundamentals and Application,
Rujigrok GJJ., 1993, Elemen of Aviation Acoustics. Delft University Press. Young
Sarwono, J., 2015. Wawancara Virtual tentang Absorbsi dan Refleksi Gelombang
Suara http://jokosarwono.wordpress.com/2008/03/14/wawancaravirtual-
tentang-absorbsi-dan-refleksi-gelombang-suara-dalam-ruang/.