Anda di halaman 1dari 2

Tu g a s - M 3 - K B 1 - An a l i s i s - V i d e o - Te o r i - B e h a vi o r i s t i k

Video“USE A LEARNING THEORYBEHAVIORISM” menceritakan


teori belajar yang diterapkanteacher Tony yang fokus dengan manajem
en dikelasnya. Beliau menerapkan aturan-aturan untuk membentuk
perilaku siswa sehinggamuncul aturan dengan tujuan untuk
mendisiplinkan siswa seperti datang ke kelas
tepatwaktu, telah memiliki bahan pelajaran yang lengkap ketika bel ber
bunyi, ikut berpartisipasi pada diskusi kelas dan ketika hendak mening
galkan kelas maka kursiharus dirapikan. Untuk itu semua teacher Tony
akan memberikanreinforcement kepada siswa yang mengikuti semua
aturan dengan memberikan uang.
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah
laku sebagaiakibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. D
engan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami
siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara
yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus danrespon.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan p
erubahan tingkah lakunya. Tokoh-tokoh aliran behavioristik
di antaranya adalah Thorndike, W atson,Clark Hull, Edwin Guthrie,
dan Skinner
Diantara beberapa konsep tokoh behavioristik tersebut, konsep
Skinner dianggap mampu mengungguli konsep-
konsep lain yang dikemukakan oleh paratokoh sebelumnya karena
mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana dan
lebih komprehensif. Pada dasarnya stimulus-stimulus yang diberikan
kepadaseseorang akan saling berinteraksi dan interaksi antara
stimulus-stimulus tersebutakan mempengaruhi bentuk respon yang
akan diberikan. Demikian juga denganrespon yang dimunculkan inipun
akan mempunyai konsekuensi-konsekuensi.Konsekuensi-konsekuensi
inilah yang pada gilirannya akan mempengaruhi ataumenjadi pertimban
gan munculnya perilaku. Oleh sebab itu, untuk memahami
tingkahlaku seseorang secara benar, perlu terlebih dahulu memahami
hubungan antarastimulus satu dengan lainnya, serta memahami respon
yang mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yang mungkin
akan timbul sebagai akibat dari respontersebut.
Skinner juga mengemukakan bahwa dengan menggunakan perubahan-
perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku hanya
akanmenambah rumitnya masalah. Sebab, setiap alat yang digunakan
perlu penjelasanlagi, demikian seterusnya.
Dalam teknik pembelajaran yang merujuk ke teori behavioristik te
rdapatkelebihan diantaranya membiasakan guru untuk bersikap jeli dan
peka pada situasidan kondisi belajar, guru tidak banyak memberikan
ceramah tetapi dengan contohsehingga siswa dibiasakan belajar
mandiri. Teori ini cocok diterapkan untuk melatihmurid-murid pada
tingkat sekolah dasar yang masih membutuhkan dominasi
peranorang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meni
ru dan senangdengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti
hadiah dan pujian.Teori belajar behavioristik memandang pentingnya
Conditioning. Melalui pemberian
reward dan punishment seorang siswa akan berfikir dan memutuskan
perilaku sosial mana yang perlu dilakukan.
Permasalahan yang akan muncul ketikateori ini diterapkan dalam
proses pembelajaran adalah pembelajaran menjadi berpusat pada guru
(teacher center ), bersifat mekanistis dan hanya berorientasi
pada hasil.Siswa dipandang pasif karena hanya mendengarkan dan
menghafal penjelasan guru sehingga guru sebagai sentral dan bersifat
otoriter. Pada teori ini guru lebih menekankan tujuan pembelajaran
pada hasil tanpa mengutamakan prosesnya sehinggasiswa hanya diberi
teori latihan berulang tanpa tau prosesnya apakah siswa bisa
atautidak.
Penerapan teori behavioristik yang salah dalam situasi pembelaj
aran jugamengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat
tidak menyenangkan bagisiswa yaitu guru sebagai sentral, bersikap
otoriter, komunikasi berlangsung satu arahserta guru melatih dan
menentukan apa yang harus dipelajari siswa. Sedangkan
siswa berperan sebagai pendengar dalam proses pembelajaran dan me
nghafalkan apa yangdidengar dan dipandang sebagai cara belajar yang
efektif. Jika teori ini diterapkansecara terus menerus pada siswa maka
akan mengabaikan aspek mental yang dimilikisiswa
karena bakat, minat, kreatifitas bahkan perasaan yang ada pada siswa
akanterbunuh serta akan memunculkan kebosanan karena siswa tidak
bisa menunjukkankreatifitas yang dimilikinya.
Selain itu kelemahannya adalah pembelajaran lebihmenekankan pada
hasil daripada proses. Siswa lebih tertantang ketika diberikan
reward namun ketika tak ada reward siswa menjadi tidak bersemangat
untuk belajar.

Anda mungkin juga menyukai