Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN DENYUT NADI

No. Dokumen : 035/SOP/Dw II/2018


SOP No. Revisi
Tgl. Terbit
: 00
:
Halaman :1-3
Kepala UPT
UPT Puskesmas Dawan II
PUSKESMAS
DAWAN II dr. I Ketut Apriantara
NIP. 198104132008031001
Denyut nadi merupakan rambatan dari denyut jantung yang
1. Pengertian
dihitung tiap menitnya dengan hitungan repetisi (kali /menit),
dengan denyut nadi normal 50-90 kali/menit
Sebagai acuan dalam penerapan langkah- langkah pengukuran
2. Tujuan
denyut nadi
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Dawan II Nomor 8 Tahun
3. Kebijakan
2018 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di UPT Puskesmas
Dawan II
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

Alat dan Bahan:


5. Prosedur
1. Meja Periksa
2. Stetoskop

Langkah- langkah:

1. Pasien dalam posisi terlentang


2. Dengan menggunakan telunjuk dan jari tengah, tekan
arteri radialis sampai dengan terdeteksi denyut
maksimal. Yang perlu dinilai adalah frekuensi, irama dan
kuat angkat.
3. Apabila didapatkan frekuensi denyut dan irama normal,
maka hitung frekuensi selama 30 detik lalu kalikan 2.
Jika frekuensi denyut nadi sangat cepat atau sangat
lambat, hitung selama 60 detik.
4. Untuk menilai irama, rasakan denyut radialis. Apabila
didapatkan irama ireguler, cek kembali irama dengan
menempelkan stetoskop pada apeks jantung.

1/3
6. Diagram/
Bagan Alir Pasien dalam posisi
terlentang

Tekan arteri radialis sampai Hitung frekuensi


dengan terdeteksi denyut selama 30 detik lalu
maksimal kalikan 2

Untuk menilai irama, rasakan denyut radialis.


Apabila didapatkan irama ireguler, cek
kembali irama dengan menempelkan
stetoskop pada apeks jantung

7. Hal- hal yang Analisis Hasil Pemeriksaan


perlu 1. Frekuensi Frekuensi nadi normal adalah antara 50 – 90
diperhatikan
x/menit. Frekuensi nadi kurang dari 50 x/menit disebut
bradikardia. Frekuensi nadi lebih dari 100 x/menit
disebut takikardia.
2. Irama Untuk menilai irama, rasakan denyut arteri radialis.
Apabila denyut teraba ireguler, periksa kembali irama
dengan mendengarkan detak jantung pada apeks kordis
dengan menggunakan stetoskop. Apakah irama jantung
reguler atau ireguler?
Apabila didapatkan irama jantung ireguler, identifikasi
polanya.
a. Apakah terdapat detak jantung tambahan pada irama
yang reguler?
b. Apakah irama ireguler berubah secara konstan sesuai
respirasi pasien?

Apakah irama ireguler total? Irama ireguler dapat disebabkan


oleh fibrilasi atrial dan kontraksi prematur atrial atau ventrikel.
Untuk seluruh pola denyut arteri ireguler diperlukan
pemeriksaan EKG untuk mengidentifikasi aritmia.

2/3
8. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang Pemeriksaan Lansia
3. Ruang Pemeriksaan Gigi
4. Ruang KIA KB
5. Ruang MTBS dan Imunisasi
6. UGD, Persalinan dan Rawat Inap

9. Dokumen Rekam medis pasien


terkait
10. Rekam
Historis No Yang Diubah Isi Tanggal
Perubahan
Perubahan Mulai
Diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai