No. Dokumen :
SOP No. Revisi
Tgl. Terbit
: 00
:
Halaman :1-4
Kepala UPT
UPT Puskesmas Dawan II
PUSKESMAS
DAWAN II dr. I Ketut Apriantara
NIP. 198104132008031001
Penyakit Kusta adalah penyakit yang merupakan penyakit
1. Pengertian
menular menahun yang disebabkan oleh kuman
Mycobactorium Leprae yang menyerang saraf tepi, kulit, organ
lain kecuali susunan saraf pusat
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penemuan
2. Tujuan
penyakit kusta secara dini, memutus rantai penularan,
mengobati dengan lengkap, mencegah terjadinya kecacatan dan
reaksi berulang
SK Kepala UPT.Puskesmas Dawan II Nomor 117 Tahun 2016
3. Kebijakan
Tentang pemberian Layanan Klinis dan Layanan Terpadu
1. Permenkes Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktek
4. Referensi Klinis Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
2. Atlas Kusta
Alat dan Bahan :
3. Prosedur Kapas
Alat tulis
Rekam medis pasien
Buku pengobatan kusta
Form inform concent
Form rujukan
Langkah –langkah :
1/4
kelainan kulit atau tidak, jika ada dilakukan tes sensitifitas
pada bercak tersebut. Ada 3 tanda pasti kusta yang disebut
Cardinal Sign yaitu lesi (kelainan,bercak) kulit yang mati
rasa, penebalan saraf disertai gangguan fungsi, pemeriksaan
hapusan darah ditemukan basil tahan asam.dan dilakukan
pemeriksaan kerokan kulit.Biasanya tindakan tersebut
dilakukan di RSUD karena Lab puskesmas tdk memadai.
5. Jika Sudah ditemukan maka petugas membuatkan pasien
buku register pasien dan buku pengobatan kusta.
6. Petugas melakukan pengklasifikasian tipe kusta, untuk tipe
kusta ada 2 : Type PB dan MB
- Type PB bila jumlah bercak mati rasa 1-5, hanya satu
saraf yang terganggu,dan basil tahan asamnya negative
- Type MB bila jumlah bercak yang mati rasa lebih dari 5,
saraf yang terganggu lebih dari satu saraf, dan basil tahan
asamnya positif.
7. Petugas melakukan pengobatan kusta dengan memberikan
pengobatan type PB dengan MDT selama 6 -9 bulan, jika
type MB dengan MDT selama 12- 18 bulan.
8. Petugas melakukan pengobatan kepada pasien, sebelum
pasien melakukan pengobatan, selama, dan sesudah
pengobatan bisa terjadi reaksi. Jika Timbul reaksi
pengobatannya dengan system tapering off prednisone 40
mg/hari selama 2 minggu, 30 mg/hari selama 2 minggu,20
mggg/hari selama 2 minggu,15 mg/hari selama 2 minggu,
10 mg selama 2 minggu dan 5 mg selama 2 minggu. Setiap
ambil obat prednisone harus dilakukan pemeriksaan POD,
untuk mengetahui kemajuan terapi.
9. Setelah petugas melakukan evaluasi, pasien dinyatakan RFT
jika sudah pengobatan MDT untuk PB selama 6 bulan, MB
selama 12 bulan.
10. Petugas melakukan evaluasi kembali, pasien dinyatakan
OOC jika sudah diamati selama 5 tahun dari awal
2/
pengobatan pasien datang ke loket minta nomor antrian
4 di
arahkan ke poli pengobatan
2/4
4. Diagram/
Bagan Alir Pasien dalam posisi
terlentang
3/4
6. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang Pemeriksaan Lansia
3. Ruang Pemeriksaan Gigi
4. Ruang KIA KB
5. Ruang MTBS dan Imunisasi
6. UGD, Persalinan dan Rawat Inap
4/4