PERMOHONAN HIBAH
PERALATAN PANEN PADI (COMBINE HARVESTER)
TAHUN 2015
OLEH
I. PENDAHULUAN
1.1.2 Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi oleh petani dalam kegiatan panen adalah
antri jadwal regu panen dan masih tingginya kehilangan hasil saat penumpukan,
perontokan dan angkutan di sawah. Selain itu panen potong bawah juga
menyebabkan limbah panen (jerami) selalu keluar dari lahan dengan alas an
untuk akan ternak dan laku dijual.
Antri regu panen sering mengakibatkan keterlambatan panen sehingga
menyebabkan banyak malai yang tertinggal di sawah dan perontokan yang tidak
sempurna. Sehingga menyebabkan kehilangan hasil yang tinggi. Selain itu tidak
jarang petani pesan tenaga panen jauh hari sebelum musim panen tiba. Jika
kondisi tanaman tidak normal (kurang baik) akan sulit mendapatkan regu panen
kerana upah panen berdasarkan prosentase hasil
Mini Combine Harvester diharapkan dapat menjadi solusi masalah
tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan kelompok tani, satu mini combine
harvester setara dengan 70 orang tenaga kerja. Selain itu alsintan tersebut
bertipe potong atas dan perontokan dilakukan langsung dilahan. Sehingga
semua jerami sisa panen kembali ke lahan. Dengan demikian akan ada
penambahan bahan organik pada lahan sawah.
1.2 TUJUAN DAN SASARAN
1.2.1 Tujuan
1. Penguasaan teknologi panen dan pasca panen bagi petani
2. Mengatasi kekurangan tenaga kerja kelompok panen
3. Menekan kehilangan hasil
4. Menambah bahan organik tanah
5. Memperbaiki struktur tanah
6. Meningkatkan kesejahteraan petani
1.2.2 Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah anggota Kelompok Tani Tani Agung dan 2
kelompok lainya di Desa Suratmajan Kecamatan Maospati dengan luas areal
tanamam padi 92 hektar.
IV. PENUTUP
Dari uraian di atas dapat memberikan gambaran, betapa pentingnya alsintan
Mini Combine Harvester untuk mengatasi kekurangan tenaga panen dan menekan
kehilanagan hasil di Kelompok Tani “Tani Agung” Desa Suratmajan Kecamatan
Maospati Kabupaten Magetan. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan
menyelamatkan produksi padi, meningkatkan pedapatan petani dan meningkatkan
mutu produk tanaman padi di Desa Suratmajan khususnya dan Kabupaten Magetan
umumnya.
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan semoga Bapak Gubernur
berkenan mengabulkan permohonan ini. Atas segala bantuan, usul saran dari
semua pihak demi tersusunnya proposal ini kami ucapkan terima kasih. Selanjutnya
kami mohon kritik dan saran dari semua pihak untuk perbaikan proposal ini.
Hormat kami,
Ketua Kelompok Tani
SUWADJI
KELOMPOK TANI “TANI AGUNG”
DESA SURATMAJAN KECAMATAN MAOSPATI
SUWADJI
PROFIL KELOMPOK TANI “TANI AGUNG”
OLEH
KELURAHAN : KRATON
KECAMATAN : MAOSPATI
TAHUN : 2014
Dengan Hormat,
Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di indonesia kebutuhan
hidup terutama bahan pangan pokok juga terus meningkat. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut perlu dilakukan berbagai terobosan kegiatan guna
mendongkrak produksi pangan. Bebagai macam teknologi budidaya telah dicoba
oleh petani dalam upaya peningkatan produksi salah satunya dengan metode
SRI.
Sistem Rice Of Intensification (SRI) adalah salah satu sistem budidaya
tanaman padi masa kini dengan mengedepankan kelestarian dan keseimbangan
ekosistem lingkungan. Penggunaan bibit muda per lubang tanam satu biji,
penggunaan pupuk organik yang cukup, menggoptimalkan peran
mikroorganisme lokal, pemanfaatan air seoptimal mungkin dan penggunaan
pestisida seminimal mungkin diharapkan dapat menggenjot produksi seoptimal
mungkin.
Untuk menunjang pelaksanan kegiatan tersebut, dengan ini kami mohon
bantuan Kepada Bapak Bupati Magetan untuk merealisasikan satu paket
bantuan kegiatan DEM SRI tahun 2013 pada Kelompok Tani Sumber Rejeki
Kelurahan Kraton Kecamatan Maospati.
Besar harapan kami Kepada Bapak Bupati untuk mengabulkan
permohonan ini. Demikian permohonan ini atas perhatiannya di ucapkan terima
kasih.
Hormat Kami,
Ketua Kelompok Tani
“Sumber Rejeki”
MURDI
Mengetahui
Mantri Tani Kepala Kelurahan Kraton
I. LATAR BELAKANG
Kebutuhan bahan pangan pokok penduduk Indonesia dari waktu ke waktu
selalu meningkat. Sedangkan luas areal untuk tanaman pangan semakin sedikit,
karena terbatasnya lahan dan laju konversi dalam penggunaan lahan, serta
bersaing dengan tanaman non pangan. Sementara itu jumlah penduduk yang
semakin meningkat harus diimbangi oleh peningkatan penyediaan pangan bagi
masyarakat.
Peningkatan produksi pangan untuk saat ini sudah tidak mungkin
dilakukan dengan cara perluasan areal tanam ( ektensifikasi ) karena
ketersediaan areal baru sudah tidak ada. Salah satu cara yang bisa ditempuh
adalah dengan mengembangkan pelaksanaan intensifikasi pada tanaman
pangan (padi palawija). Penerapan berbagai inovasi teknologi baru, SL PTT, SL
PHT, bibit varietas unggul baru, penerapan sistem tanam SRI dan lain – lain,
diharapkan dapat mendongkrak produksi pangan utamanya beras. Selain itu
perlu digalakan diversifikasi pangan, untuk menekan konsumsi beras.
Sistem tanam SRI di harapkan dapat mengatasi berbagai persoalan
budidaya tanaman padi di lapangan, seperti kurangnya air dan kebutuhan benih.
Permasalahan yang dihadapi anggota Kelompok Tani Sumber Rejeki Kelurahan
Kraton dalam cara tanam padi sistem SRI adalah kurangnya penguasaan dan
penerapan berbagai inovasi teknologi baru dalam pengelolakan sistem SRI. Oleh
karena itu perlu praktek langsung dan pendampingan khusus oleh petugas
lapangan yang difasilitasi oleh pemerintah.
Jumlah 5.100.000,-
V. PENUTUP
Dari uraian di atas dapat memberikan gambaran, betapa pentingnya
kegiatan Dem SRI di Kelompok Tani Sumber Rejeki Kelurahan Kraton
Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan. Kegiatan tersebut diharapkan
dapat meningkatkan daya serat dan aplikasi teknologi sehingga dapat
meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman padi di Kelurahan
Kraton khususnya dan Kabupaten Magetan umumnya.
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan semoga Bapak
Bupati berkenan mengabulkan permohonan ini. Atas segala bantuan, usul
saran dari semua pihak demi tersusunnya proposal ini kami ucapkan terima
kasih. Selanjutnya kami mohon kritik dan saran dari semua pihak untuk
perbaikan proposal ini.
Hormat kami,
Ketua Kelompok Tani
MURDI
Mengetahui
Mantri Tani Kepala Kelurahan Kraton
MURDI
PROPOSAL
PERMOHONAN HIBAH
KEGIATAN PENGEMBANGAN INTESIFIKASI PADI
OLEH
DESA : PESU
KECAMATAN : MAOSPATI
TAHUN : 2014
Dengan Hormat,
Peningkatan produksi pangan dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu ektensifikasi dan intensikasi. Pada kondisi saat ini kegiatan
ektensifikasi tidak mungkin dilakukan lagi mengingat ketersediaan lahan
baru untuk pertanian sudah tidak ada kususnya di Desa Pesu. Oleh
karena itu usaha penigkatan produksi dan produktivitan tanaman pangan
mutlak perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan
tersebut. Dalam pelaksanaannya kegiatan tersebut dapat menerapkan
berbagai jenis inovasi teknologi baru di bidang budidaya tanamana
pangan maupun introdusir jenis varietas baru.
Untuk menunjang peningkatan produksi tersebut, dengan ini kami
mohon bantuan Kepada Bapak Bupati Magetan untuk merealisasikan satu
paket bantuan kegiatan Pengembangan Intensifikasi dengan ujicoba
varietas baru kepada Kelompok Tani Bakung Jaya Desa Pesu Kecamatan
Maospati. Besar harapan kami Kepada Bapak Bupati untuk mengabulkan
permohonan ini.
Demikian permohonan kami atas perhatiannya di ucapkan terima
kasih.
Hormat Kami,
Ketua Kelompok Tani
“Bakung Jaya”
SUMIRAN
. Mengetahu
Mantri Tani Pj. Kepala Desa Pesu
I. LATAR BELAKANG
Kebutuhan bahan pangan pokok penduduk Indonesia dari waktu ke waktu
selalu meningkat. Sedangkan luas areal untuk tanaman pangan semakin sedikit,
karena terbatasnya lahan dan laju konversi dalam penggunaan lahan serta
bersaing dengan tanaman non pangan. Jumlah penduduk yang semakin
meningkat harus diimbangi oleh peningkatan penyediaan pangan bagi
masyarakat.
Peningkatan produksi pangan untuk saat ini sudah tidak mungkin
dilakukan dengan cara perluasan areal tanam ( ektensifikasi ) karena
ketersediaan areal baru sudah tidak mungkin khususnya di Desa Pesu. Salah
satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan mengembangkan pelaksanaan
intensifikasi pada tanaman pangan (padi palawija). Penerapan berbagai inovasi
teknologi baru, SL PTT, SL PHT, bibit varietas unggul baru, penerapan sistem
tanam jajar legowo dan lain – lain, diharapkan dapat mendongkrak produksi
pangan utamanya beras. Selain itu perlu digalakan diversifikasi pangan, untuk
menekan konsumsi beras.
Permasalahan yang dihadapi anggota Kelompok Tani Bakung Jaya Desa
Pesu adalah kurangnya penguasaan dan penerapan berbagai inovasi teknologi
baru dalam pengembangan intensifikasi terutama dalam hal penggunaan
varietas baru. Oleh karena itu perlu praktek langsung dan pendampingan khusus
oleh petugas lapangan yang difasilitasi oleh pemerintah.
IV. PENUTUP
Dari uraian di atas dapat memberikan gambaran, betapa pentingnya
kegiatan Peningkatan Itensifikasi padi palawija di Kelompok Tani Bakung
Jaya Desa Pesu Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan. Kegiatan
tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu
tanaman padi di Desa Pesu khususnya dan Kabupaten Magetan umumnya.
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan semoga Bapak
Bupati berkenan mengabulkan permohonan ini. Atas segala bantuan, usul
saran dari semua pihak demi tersusunnya proposal ini kami ucapkan terima
kasih. Selanjutnya kami mohon kritik dan saran dari semua pihak untuk
perbaikan proposal ini.
SUMIRAN
Mengetahui
Mantri Tani Pj. Kepala Desa Pesu
SUMIRAN
PROPOSAL
PERMOHONAN HIBAH
PENGADAAN RUMAH BURUNG HANTU
OLEH
DESA : PESU
KECAMATAN : MAOSPATI
TAHUN : 2014
Dengan Hormat,
Tikus merupakan hama penyakit tanaman padi yang mampu
menyerang di seluruh fase hidup tanaman padi. Kondisi serangan yang
hebat dapat menurunkan produksi bahkan dapat sampai pada gagal
panen. Berbagai teknik pengendalian telah dilakukan Kelompok Tani
namun tiap tahun masih terus muncul.
Berdasarkan hasil musyawarah anggota Kelompok Tani Sri Rejeki
Desa Pesu Kecamatan Maospati perlu menggunakan musuh alami dari
binatang tersebut. Dari pengalaman yang sudah ada menggunakan
musuh alami burung hantu cukup efektif dalam mengendalikan populasi
tikus di areal tanaman padi..
Untuk menunjang kegiatan tersebut, dengan ini kami mohon
bantuan Kepada Bapak Bupati Magetan untuk merealisasikan satu paket
bantuan pengadaan rumah burung hantu kepada Kelompok Tani Sri
Rejeki Desa Pesu Kecamatan Maospati. Besar harapan kami Kepada
Bapak Bupati untuk mengabulkan permohonan ini.
Demikian permohonan kami atas perhatiannya di ucapkan terima
kasih.
Hormat Kami,
Ketua Kelompok Tani
“Sri Rejeki”
SUYONO
. Mengetahui
Mantri Tani Kepala Desa Pesu
I. LATAR BELAKANG
Tikus merupakan salah satu hama tanaman padi yang mampu menyerang
tanaman pada seluruh fase hidup tanaman padi. Kondisi areal sawah di Desa
Pesu yang di potong tanggul jalur rel kereta api merupan endemis sarang hama
tikus yang dapat muncul setiap waktu. Pada masa areal bero tikus bersembunyi
di tanggul rel kereta api. Pada saat masa tanam tikus menyerang tanaman mulai
dari persemaian sampai menjelang panen. Akibat dari serangan hama tikus
dapat mengganggu dan menurunkan produksi 40 % bahkan sampai dapat
menyebabkan gagal panel.
Berbagai teknik pengendalian telah dilakukan seperti gropyokan,
pengemposan dengan tiran, pmbersihan tanggul dan penegendalian dengan
umpan rodentisida. Sudah bertahun tahun kegiatan pengendalian tersebut
dilakukan namun selang beberapa bulan tikus selalu muncul menyerang
tanaman lagi. Bahkan bila dilakukan pengendalian dengan umpan, setelahnya
akan ada serangan yang lebih hebat sebagai efek dari jera umpan yang
merupakan kelebihan dari sifat hama tikus. Kegiatan emposan mengalami
kesulitan karena tikus banyak yang bersembunyi di tanggul jalan kereta api yang
tembus dari sisi kanan sampai bagai kiri tanggul. Sehingga tidak dapat menutup
lubang waktu di empos.
Melihat permasalahan seperti di atas perlu dicoba teknik pengendalian
yang lain dengan menggunakan musuh alami dari tikus tersebut. Kucing dan
burung hantu merupakan pemangsa aktif bagi tikus. Pengembangan kucing di
areal persawahan cukup sulit karena pada dasarnya sifat kucing kurang
menyukai air. Oleh karena itu pengembangan burung hantu diharapkan dapat
membantu pengendalian tikus lebih efektif, murah dan berkelanjutan.
Permasalahan yang dihadapi anggota Kelompok Tani Sri Rejeki Desa
Pesu adalah kurangnya penguasaan teknik pembuatan rumah burung hantu dan
kekurangan dana dalam pengadaanya. Oleh karena itu perlu praktek langsung
dan pendampingan khusus oleh petugas lapangan yang difasilitasi oleh
pemerintah.
II. TUJUAN DAN SASARAN
2.1 Tujuan
1. Pengendalian hama tikus di areal sawah Sri Rejeki
2. Menurunkan populasi tikus di tanggul jalur kereta api
3. Pengamanan produksi dan produktivitas tanaman padi
4. Meningkatkan Produksi Tanaman padi
5. Meningkatkan kesejahteraan petani
2.2 Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah areal sawah wilayah Kelompok Tani
Sri Rejeki Desa Pesu Kecamatan Maospati dengan luas areal kegiatan 40
hektar.
V. PENUTUP
Dari uraian di atas dapat memberikan gambaran, betapa pentingnya
kegiatan Intensifikasi di Kelompok Tani Bakung Jaya Desa Pesu Kecamatan
Maospati Kabupaten Magetan. Kegiatan tersebut diharapkan dapat
meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman padi di Desa Pesu
khususnya dan Kabupaten Magetan umumnya.selain itu juga dapat
meningkatkan kesejahteraan bagi petani di Dukuh Bakung Jaya Desa Pesu
Kecamatan Maospati.
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan semoga Bapak
Bupati berkenan mengabulkan permohonan ini. Atas segala bantuan, usul
saran dari semua pihak demi tersusunnya proposal ini kami ucapkan terima
kasih. Selanjutnya kami mohon kritik dan saran dari semua pihak untuk
perbaikan proposal ini.
SUYONO
Mengetahui
Mantri Tani Kepala Desa Pesu
SUYONO
PROPOSAL
PERMOHONAN HIBAH
REHAB JARINGAN IRIGASI TERSIER ( JIT )
OLEH
DESA : SEMPOL
KECAMATAN : MAOSPATI
TAHUN : 2014
Dengan Hormat,
Air merupakan kebutuhan utama dalam budidaya tanaman padi.
Oleh karena ketersediaan air irigasi harus benar-benar diperhatikan.
Untuk menunjang kelancaran distribusi air kondisi saluran irigasi harus
baik. Saluran irigasi di Desa Sempol masih banyak yang perlu diperbaiki
agar lancar dalam penggunaanya.
Berdasarkan hasil musyawarah Ketua Gapoktan dan Ketua
Kelompok Tani di Desa Sempol Kecamatan Maospati perlu dilakukan
perbaikan saluran irigasi tersier di beberapa titik. Dengan demikian
penggunaan air irigasi dapat berjalan lancar dan dampak sosial dapat di
cegah.
Untuk menunjang kegiatan tersebut, dengan ini kami mohon
bantuan Kepada Bapak Bupati Magetan untuk merealisasikan satu paket
bantuan rehab jaringan irigasi tersier kepada Gapoktan Tani Makmur
Desa Sempol Kecamatan Maospati. Besar harapan kami Kepada Bapak
Bupati untuk mengabulkan permohonan ini.
Demikian permohonan kami atas perhatiannya di ucapkan terima
kasih.
Hormat Kami,
Kepala Desa Sempol Ketua Gapoktan Tani Makmur
I. LATAR BELAKANG
Desa Sempol merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Maospati
dengan mayoritas pekerjaan penduduknya sebagai petani. Luas lahan pertanian
di Desa Sempol adalah 52 ha untuk lahan sawah dan 35 ha untuk lahan tegal.
Pola tanam yang berlaku sampai saat ini adalah padi-padi-padi untuk lahan
sawah, padi-padi-padi untuk sebagian lahan tegal. Produktivitas rata-rata
tanaman padi di Desa Sempol selama ini adalah 7,46 ton GKP.
Air merupakan faktor utama dalam pelaksanaan budidaya tanaman padi
sawah irigasi teknis. Tanaman padi merupakan tanaman yang membutuhkan
cukup air selama masa hidupnya. Kekurangan air pada tanaman padi saat fase
pertumbuhan dapat menyebabkan penurunan produksi tanaman. Sebaliknya
kelebihan air pada fase pertumbuhan dan menyebabkan tanaman padi
berproduksi kurang optimal.
Kondisi jaringan irigasi di Desa Sempol Kecamatan Maospati masih
berupa tanah tanpa gorong-gorong atau pasangan batu kali. Sehingga sebagian
masuk kategori rusak berat dan sebagian lagi masuk kategori rusak ringan.
Lebih parah lagi jaringan tersier ini berimpit dengan tanggul yang berfungsi
sebagai jalan angkutan di areal persawahan. Pada musim gilir sering terjadi
gejolak sosial pada para petani di bagian hilir. Ditengarai sering terjadi
pembelokan aliran air oleh para petani dibagian depan. Sebaliknya pada musim
air melimpah terjadi banjir dibagian belakang. Karena semua pametan areal
bagian depan ditutup.
Berbagai upaya telah dilakukan para petani, diantaranya adalah dilakukan
kegiatan bersih–bersih saluran setiap awal musim, perbaikan pematang
pembatas antara sawah dengan saluran bahkan menerapkan sanksi bagi yang
melakukan pembelokan air. Namun upaya-upaya tersebut belum membuahkan
hasil yang maksimal. Oleh karena itu berdasarkan hasil musyawarah Gapoktan
dan Kelompok Tani, perlu dilakukan perbaikan saluran irigasi yang lebih baik.
Melihat permasalahan seperti di atas perlu dilakukan perbaikan saluran
irigasi permanen berupa buis beton separo yang sekaligus dapat memperkuat
tanggul jalan sawah. Dengan demikian dapat membantu kelancaran jalanya air
irigasi. Dalam melaksanakan rehab jaringan tersebut diperlukan dana yang tidak
sedikit. Sedangkan pada Gapoktan maupun kelompok tani tidak memiliki dana
yang cukup untuk kegiatan rehab jaringan. Oleh karena itu kami mohon bantuan
dari Pemerintah Kabupaten Magetan dalam pelaksanaanya rehab jaringan
tersebut.
2.4 Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah jaringan irigasi diareal sawah wilayah
Desa Sempol sebelah utara makam dengan volume 350 meter.
V. PENUTUP
Dari uraian di atas dapat memberikan gambaran, betapa pentingnya
rehabilitasi jaringan irigasi bagi Gapoktan Tani MakmurDesa Sempol
Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan. Dengan dilakukan perbaikan
diharapkan dapat memperlancar jalanya air irigasi bagi keberlangsungan
usaha budidaya tanaman padi di Desa Sempol
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan semoga Bapak
Bupati berkenan mengabulkan permohonan ini. Atas segala bantuan, usul
saran dari semua pihak demi tersusunnya proposal ini kami ucapkan terima
kasih. Selanjutnya kami mohon kritik dan saran dari semua pihak untuk
perbaikan proposal ini.
Ketua Gapoktan
MOHAMAD NASIR
GABUNGAN KELOMPOK TANI “TANI MAKMUR”
DESA SEMPOL KECAMATAN MAOSPATI
MOHAMAD NASIR
SUSUNAN PENGURUS
GAPOKTAN TANI MAKMUR DESA SEMPOL
KEC. MAOSPATI
SEKRETARIS : SUNARDI
BENDAHARA : YASIN
ANGGOTA :
OLEH
DESA : SUMBEREJO
KECAMATAN : MAOSPATI
TAHUN : 2014
Dengan Hormat,
Jalan sawah merupakan akses transportasi penting diareal
persawahan Desa Sumberejo. Mulai dari mulai pengolahan sawah sampai
angkut ahasil panen, jalan usaha tani menjadi sangat penting
keberadaanya. Karena belum dimakadam pada musim penghujan jalan
sawah selalu becek dan berlumpur. Sehingga sulit dilalui kendaraan roda
empat untuk ankutan panen.
Berdasarkan hasil musyawarah anggota Gapoktan Sumber Unggul
jalan sawah lor ban perlu dilakukan pengerasan (makadam). Dengan
demikian transportasi lancar sepanjang musim, dan biaya dapat ditekan..
Untuk menunjang kegiatan tersebut, dengan ini kami mohon
bantuan Kepada Bapak Bupati Magetan untuk merealisasikan satu paket
bantuan rehab Jalan Usaha kepada Gabungan Kelompok Tani Sumber
Unggul Desa Sumberejo Kecamatan Maospati. Besar harapan kami
Kepada Bapak Bupati untuk mengabulkan permohonan ini.
Demikian permohonan kami atas perhatiannya di ucapkan terima
kasih.
Hormat Kami,
Ketua Gapoktan
“Sumber Unggul”
PURWANTONO
. Mengetahui
Mantri Tani Pj. Kepala Desa Sumberejo
I. LATAR BELAKANG
Jalan sawah merupakan satu-satunya akses transportasi di areal
persawahan. Mulai dari awal musim garap sampai panen jalan sawah
memegang peranan yang sangat penting untuk menunjang proses budidya
tanaman pangan. Karena lokasinya diapit oleh areal persawahan sudah lazim
bahwa jalan usaha tani sering becek bila musim hujan tiba.
Kondisi jalan usaha tani lor ban Desa Sumberejo merupakan jalan tanah
dan belum diberi pengerasan jalan (makadam). Sehingga pada mussim
penghujan selalu becek dan berlumpur. Pada bulan Nopember sampai Maret
tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. Untuk angkutan pupuk dan hasil panen
mengunakan jasa ojek sepeda motor dengan ongkos 8.000,- rupiah tiap kwintal
hasil panen. Bahkan kadang-kadang karena parahnya pengangkutan dengan
menggunakan tenaga manusia sejauh kurang lebih 2 kilo meter.
Pada musim kemarau kondisi jalan pecah – pecah sehingga
membahayakan untuk dilalui kendaraan roda 2. Sedangkan mobilitas petani
pada akses jalan tersebut cukup tinggi mengingat hampir 35 % petani Desa
Sumberejo menggunakan jalan ini.
Jalan sawah ini berada di lokasi 2 Kelompok Tani, yaitu Kelompok Tani
Sumber Rejeki dan Kelompok Tani Sumber Karya. Luas areal kedua Kelompok
Tersebut adalah kurang lebih 100 hektar. Produktivitas tanaman padi di kedua
kelompok tersebut rata – rata 7,3 – 8,4 ton/ ha. Dengan demikian bila dilakukan
rehab jalan tersebut dapat menghemat biaya angkut bagi petani yang cukup
tinggi.
V. PENUTUP
Dari uraian di atas dapat memberikan gambaran, betapa pentingnya
rehab jalan usaha tani bagi petani Desa Sumberejo. Dengan dilakukan
perbaikan diharapkan dapat memperlancar jalanya angkut saprodi, hasil
panen dan kegiatan lainya bagi keberlangsungan usaha budidaya tanaman
padi di Desa Pesu.
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan semoga Bapak
Bupati berkenan mengabulkan permohonan ini. Atas segala bantuan, usul
saran dari semua pihak demi tersusunnya proposal ini kami ucapkan terima
kasih.
Ketua Gapoktan
PURWANTONO
Mengetahui
Mantri Tani Pj. Kepala Desa Pesu
PURWANTONO
PROPOSAL
PERMOHONAN HIBAH
REHAB JALAN USAHA TANI ( JUT )
OLEH
KELURAHAN : KRATON
KECAMATAN : MAOSPATI
TAHUN : 2013
Dengan Hormat,
Jalan sawah merupakan akses transportasi penting diareal
persawahan Kelurahan Kraton. Mulai dari mulai pengolahan sawah
sampai angkut ahasil panen, jalan usaha tani menjadi sangat penting
keberadaanya. Karena belum dimakadam pada musim penghujan jalan
sawah selalu becek dan berlumpur. Sehingga sulit dilalui kendaraan roda
empat untuk ankutan panen.
Berdasarkan hasil musyawarah anggota Gapoktan Tani Makmur
jalan sawah areal bengkok perlu dilakukan pengerasan (makadam).
Dengan demikian transportasi lancar sepanjang musim, dan biaya dapat
ditekan..
Untuk menunjang kegiatan tersebut, dengan ini kami mohon
bantuan Kepada Bapak Bupati Magetan untuk merealisasikan satu paket
bantuan rehab Jalan Usaha kepada Gabungan Kelompok Tani Makmur
Kelurahan Kraton Kecamatan Maospati. Besar harapan kami Kepada
Bapak Bupati untuk mengabulkan permohonan ini.
Demikian permohonan kami atas perhatiannya di ucapkan terima
kasih.
Hormat Kami,
Ketua Gapoktan
“Tani Makmur”
DWI MARTONO
. Mengetahui
Mantri Tani Kepala Kelurahan Kraton
I. LATAR BELAKANG
Jalan sawah merupakan satu-satunya akses transportasi di areal
persawahan. Mulai dari awal musim garap sampai panen jalan sawah
memegang peranan yang sangat penting untuk menunjang proses budidya
tanaman pangan. Karena lokasinya diapit oleh areal persawahan sudah lazim
bahwa jalan usaha tani sering becek bila musim hujan tiba.
Kondisi jalan usaha tani wilayah bengkok Kelurahan Kraton merupakan
jalan tanah yang belum diberi pengerasan jalan (makadam). Sehingga pada
mussim penghujan selalu becek dan berlumpur. Pada bulan Nopember sampai
Maret tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. Untuk angkutan pupuk dan hasil
panen mengunakan jasa ojek sepeda motor dengan ongkos 8.000,- rupiah tiap
kwintal hasil panen. Bahkan kadang-kadang karena parahnya pengangkutan
dengan menggunakan tenaga manusia sejauh kurang lebih 2 kilo meter.
Jalan sawah ini berada di wilayah kerja Kelompok Tani Sumber Rejeki
dengan luas areal sawah teknis 46 hektar. Produktivitas rata-rata tiap tahun
adalah 7,2 – 8,2 ton/ha kering panen. Dengan demikian bila dilakukan rehab
jalan tersebut dapat menghemat biaya angkut bagi petani yang cukup tinggi.
2.2 Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah jalan usaha tani wilayah bengkok
sepanjang 1.000 m dengan lebar 3 m di Kelurahan Kraton.
III. RINCIAN BIAYA
No Uraian Jumlah Harga Satuan Jumlah
(Rp) (RP)
1 Batu gebal 1000 m2 50.000,- 50.000.000,-
2 Sirtu Uruk 30 m2 40.000,- 1.200.000,-
3 Tenaga Kerja 813 HOK 60.000,- 48.780.000,-
Jumlah 99.980.000,-
V. PENUTUP
Dari uraian di atas dapat memberikan gambaran, betapa pentingnya
rehab jalan usaha tani bagi petani Kelurahan Kraton. Dengan dilakukan
perbaikan diharapkan dapat memperlancar jalanya angkut saprodi, hasil
panen dan kegiatan lainya bagi keberlangsungan usaha budidaya tanaman
padi di Kelurahan Kraton.
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan semoga Bapak
Bupati berkenan mengabulkan permohonan ini. Atas segala bantuan, usul
saran dari semua pihak demi tersusunnya proposal ini kami ucapkan terima
kasih.
Ketua Gapoktan
DWI MARTONO
Mengetahui
Mantri Tani Kepala Kelurahan Kraton
DWI MARTONO
SUSUNAN PENGURUS KELOMPOK TANI BAKUNG JAYA
DESA PESU KECAMATAN MAOSPATI
KABUPATEN MAGETAN
V. SEKSI-SEKSI :
1. MUJIATI
2. REBO
1 EDY PURWANTO
1. DARIMIN
1. NYOTO
2. PURWANTO
3. AKAT
SUSUNAN PENGURUS GAPOKTAN TANI MAKMUR
KELURAHAN KRATON KECAMATAN MAOSPATI
KABUPATEN MAGETAN
V. SEKSI-SEKSI :
a. SEKSI SAPRODI
2. SARIYANTO
3. SARDI
b. SEKSI PENGOLAHAN
1. HARTONO
c. SEKSI PENGEMBANGAN
1. BUDI S
d. SEKSI PEMASARAN
1. ZAILANI
2. SLAMET
SUSUNAN PENGURUS GAPOKTAN SUMBER UNGGUL
DESA SUMBEREJO KECAMATAN MAOSPATI
KABUPATEN MAGETAN
V. SEKSI-SEKSI :
1. SUYATMAN
2. SUDARTO
b. SEKSI PEMASARAN
1. KATIMIN
2. SUPARNO
c. SEKSI SAPROTAN
1. YOYOK S
2. ALI SADIKIN
SUSUNAN PENGURUS KELOMPOK TANI SUMBER REJEKI
DESA SUMBEREJO KECAMATAN MAOSPATI
KABUPATEN MAGETAN
V. SEKSI-SEKSI :
1. KADERI
2. JAMAL
b. SEKSI PEMASARAN
1. IMAM DUKUT
2. SUKAMTO
c. SEKSI SAPROTAN
1. SADIKUN
2. SUKATMIN
SUSUNAN PENGURUS KELOMPOK TANI SRI REJEKI
DESA PESU KECAMATAN MAOSPATI
KABUPATEN MAGETAN
V. SEKSI-SEKSI :
1. BUDI UTOMO
2. SUNARYO
1. SUWITO
2. PRAWOTO
c. SEKSI SAPROTAN
1. SUYONO
2. SUJADI
1. SARNO
2. ANGGA
SUSUNAN PENGURUS KELOMPOK TANI SUMBER REJEKI
KELURAHAN KRATON KECAMATAN MAOSPATI
KABUPATEN MAGETAN
V. SEKSI-SEKSI :
1. MISNI
2. SENEN
b. SEKSI PENGEMBANGAN
1. SUJIANTO
2. BUDI. S
1. TULUMIN
2. SARDI
PROPOSAL
PERMOHONAN HIBAH
REHAB JARINGAN IRIGASI TERSIER ( JIT )
OLEH
DESA : SURATMAJAN
KECAMATAN : MAOSPATI
TAHUN : 2013
Dengan Hormat,
Saluran irigasi merupakan sarana yang sangat penting bagi
budidaya tanaman padi sawah irigasi teknis. Saluran irigasi yang baik
akan dapat membantu kelancaran jalanya pengairan disawah. Sebaliknya
pada jaringan irigasi yang kurang baik akan menimbulkan banyak
masalah baik pada saat kekurangan air maupun saat kondisi air
melimpah.
Berdasarkan hasil musyawarah anggota Gapoktan Sumber
Makmur Desa Suratmajan Kecamatan Maospati perlu dilakukan perbaikan
saluran irigasi di lokasi Kelompok Tani Tani Agung Desa Suratmajan.
Dengan demikian penggunaan air irigasi dapat berjalan lancar dan
dampak sosial dapat di cegah.
Untuk menunjang kegiatan tersebut, dengan ini kami mohon
bantuan Kepada Bapak Bupati Magetan untuk merealisasikan satu paket
bantuan rehab jaringan irigasi tersier kepada Gapoktan Sumber Makmur
Desa Suratmajan Kecamatan Maospati. Besar harapan kami Kepada
Bapak Bupati untuk mengabulkan permohonan ini.
Demikian permohonan kami atas perhatiannya di ucapkan terima
kasih.
Hormat Kami,
Pj. Kepala Desa Suratmajan Ketua Gapoktan
“Sumber Makmur”
SUJIANTO GIMIN
Mengetahui
Camat Maospati Mantri Tani
I. LATAR BELAKANG
Air merupakan faktor utama dalam pelaksanaan budidaya tanaman padi
sawah irigasi teknis. Tanaman padi merupakan tanaman yang membutuhkan
cukup air selama masa hidupnya. Kekurangan air pada tanaman padi saat fase
pertumbuhan dapat menyebabkan penurunan produksi tanaman. Sebaliknya
kelebihan air pada fase pertumbuhan dan menyebabkan tanaman padi
berproduksi kurang optimal.
Kelancaran distribusi air dari bagian intake ke bagian hilir sangat
ditentukan oleh kondisi jaringan irigasinya. Kondisi jaringan irigasi yang baik
akan dapat mengalirkan air dengan lancar. Sebaliknya kondisi jaringan irigasi
yang kurang baik dapat menghambat jalanya air dari wilayah bagian atas ke
bagian bawah
Kondisi jaringan irigasi di Desa Suratmajan Kecamatan Maospati masih
berupa tanah tanpa gorong-gorong atau pasangan batu kali. Sehingga sebagian
masuk kategori rusak berat dan sebagian lagi masuk kategori rusak ringan.
Lebih parah lagi jaringan tersier ini berimpit dengan tanggul yang berfungsi
sebagai jalan angkutan diareal persawahan. Pada musim gilir sering terjadi
gejolak soasial pada para petani di bagian hilir. Ditengarai sering terjadi
pembelokan aliran air oleh para petani dibagian depan. Sebaliknya pada musim
air melimpah terjadi banjir dibagian belakang. Karena semua pametan areal
bagian depan ditutup.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh anggota keompok tani, diantarnya
adalah dilakukan kegiatan bersih–bersih saluran setiap awal musim, perbaikan
pematang pembatas antara sawah dengan saluran bahkan menerapkan sanksi
bagi yang melakukan pembelokan air. Namun upaya-upaya tersebut belum
membuahkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu berdasarkan hasil
musyawarah anggota kelompok tani, perlu dilakukan perbaikan saluran irigasi
yang lebih baik.
Melihat permasalahan seperti di atas perlu dilakukan perbaikan saluran
irigasi permanen berupa thalut yang sekaligus dapat memperkuat tanggul jalan
sawah. Dengan demikian dapat membantu kelancaran jalanya air irigasi.
Permasalahan yang dihadapi anggota Gapoktan Sumber Makmur Desa
Suratmajan Kecamatan Maospati adalah kurangnya dana dalam perbaikan
saluran irigasi yang rusak sepanjang 200 meter. Oleh karena itu perlu bantuan
dari Pemerintah Kabupaten Magetan dalam pelaksanaanya.
2.2 Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah jaringan irigasi diareal sawah wilayah
Gaoktan Sumber Makmur Kecamatan Maospati dengan volume 200
meter.
V. PENUTUP
Dari uraian di atas dapat memberikan gambaran, betapa pentingnya
rehabilitasi jaringan irigasi bagi Gabungan Kelompok Tani Sumber Makmur
Desa Suratmajan Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan. Dengan
dilakukan perbaikan diharapkan dapat memperlancar jalanya air irigasi bagi
keberlangsungan usaha budidaya tanaman padi di Desa Suratmajan.
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan semoga Bapak
Bupati berkenan mengabulkan permohonan ini. Atas segala bantuan, usul
saran dari semua pihak demi tersusunnya proposal ini kami ucapkan terima
kasih. Selanjutnya kami mohon kritik dan saran dari semua pihak untuk
perbaikan proposal ini.
SUJIANTO GIMIN
Mengetahui
Camat Maospati Mantri Tani
GIMIN
PROPOSAL
PERMOHONAN HIBAH
BIBIT JERUK KEPROK DATARAN RENDAH
OLEH
DESA : SURATMAJAN
KECAMATAN : MAOSPATI
TAHUN : 2013
Dengan Hormat,
Buah – buahan merupakan produk pertanian yang sangat
dibutuhkan masyarakat dalam upaya memenuhi kebutuhan gisi dan
menjaga kesehatan. Kebutuhan buah – buahan dari tahun ke tahun
semakin meningkat, seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan
kesadaran masyarakat akan pentingnya gisi bagi kesehatan. Untuk
menunjang kebutuhan tersebut Gapoktan Sumber Makmur Desa
Suratmajan memprogramkan pengembangan tanaman jeruk keprok
dataran rendah. Berdasarkan pengalaman dan tanaman yang masih ada
di Desa Suratmajan cocok di kembangkan tanaman tersebut.
Untuk menunjang program tersebut dan untuk mendapatkan bibit
yang berkualitas, dengan ini kami mohon bantuan kepada Bapak Bupati
Magetan untuk merealisasikan satu paket bantuan bibit jeruk keprok siap
tanam tahun 2014 pada Gapoktan Sumber Makmur Desa Suratmajan
Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan. Besar harapan kami Kepada
Bapak Bupati untuk mengabulkan permohonan ini.
Demikian permohonan kami atas perhatiannya di ucapkan terima
kasih.
Hormat Kami,
Pj. Kepala Desa Suratmajan Ketua Gapoktan
SUJIANTO GIMIN
Mengetahui
Camat Maospati Mantri Tani
I. LATAR BELAKANG
Pertambahan jumlah penduduk selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk maka kebutuhan bahan pangan
juga semakin meningkat. Sedangkan luas areal untuk tanaman pangan
khususnya buah – buahan semakin sedikit, karena terbatasnya lahan dan laju
konversi dalam penggunaan lahan serta bersaing dengan tanaman non pangan.
Jumlah penduduk yang semakin meningkat harus diimbangi dengan peningkatan
kesehatan dan kecukupan gisi bagi masyarakat.
Peningkatan produksi tanaman buah – buahan saat ini sudah tidak ungkn
dilakukan dengan memperluas areal tanama (ekstensifikasi) karena ketersediaan
areal tanaman baru sudak tidak ada. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah
dengan memanfaatkan tanah pekarangan yang masih kosong, dengan cara
mengembangkan pelaksanaan intensifikasi tanah pekarangan. Selain itu
tanaman buah – buahan ( jeruk ) dapat ditumpangsarikan dengan tanaman
sayuran. Penerapan tumpang sari di pekarangan antara tanaman sayuran dan
buah - buahan diharapkan dapat menunjang produksi dan usaha memenuhi
kebutuhan gisi masyarakat serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Permasalahan yang dihadapi Gapoktan Sumber Makmur Desa
Suratmajan adalah penyediaan benih jeruk keprok dataran rendah yang
berkualitas. Oleh karena itu perlu dilakukan pengadaan benih dan
pendampingan oleh petugas lapangan yang difasilitasi oleh pemerintah.
2.2 Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah lahan pekarangan milik anggota
Gabungan Kelompok Tani Sumber Makmur Desa Suratmajan Kecamatan
Maospati.
III. BIBIT YANG DIUSULKAN
Bantuan yang diusulkana adalah bibit tanaman jeruk keprok dataran
rendah yang siap tanam pada bulan April 2014 sejumlah 700 batang.
V. PENUTUP
Dari uraian di atas dapat memberikan gambaran, betapa pentingnya
bibit jeruk keprok dataran rendah untuk kegiatan Pengembangan Intensifikasi
lahan pekarangan di Desa Suratmajan Kecamatan Maospati Kabupaten
Magetan. Kegiatan tersebut diharapkan dapat membentu dalam upaya
meningkatkan produksi, produktivitas tanaman buah – buahan di Desa
Suratmajan khususnya dan Kabupaten Magetan umumnya.
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan semoga Bapak
Bupati berkenan mengabulkan permohonan ini. Atas segala bantuan, usul
saran dari semua pihak demi tersusunnya proposal ini kami ucapkan terima
kasih. Selanjutnya kami mohon kritik dan saran dari semua pihak untuk
perbaikan proposal ini.
Hormat Kami,
Pj. Kepala Desa Suratmajan Ketua Gapoktan
SUJIANTO GIMIN
Mengetahui
Camat Maospati Mantri Tani
GIMIN
SUSUNAN PENGURUS GAPOKTAN SUMBER MAKMUR
KABUPATEN MAGETAN
KETUA : GIMIN
BENDAHARA : SUJIANTO
SEKSI-SEKSI : -