Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 1, Januari 2012

DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP


EKSISTENSI BUDAYA DAERAH
Sri Suneki*

Abstrak
Globalisasi sebagai pintu untuk melangkah ke dunia luar. Saling
berinteraksi dengan dunia luar, namun masuknya globalisasi tidak semata
mata berdampak positif tapi ada pula dampak negatif. Globalisasi menggeser
nilai nilai nasionalisme dan kebudayaan yang telah ada di Indonesia.
Globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang
kebudayaan,misalnya : hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu
negara, terjadinya erosi nilai-nilai budaya, menurunnya rasa nasionalisme
dan patriotisme, hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong,
kehilangan kepercayaan diri, gaya hidup yang tidak sesuai dengan adat kita.
Oleh sebab itu perlulah bagi kita untuk membatasi lingkup globalisasi yang
mana yang harus diterapkan dan yang mana yang harus di tolak.

Diperlukan peran pemerintah melalui kebijakan-kebijakan yang


lebih mengarah kepada pertimbangan-pertimbangan kultural atau budaya dari
pada semata-mata hannya ekonomi yang merugikan suatu perkembangan
kebudayaan dalam kebijakan yang dirumuskan . Maka pemerintah perlu
mengembalikan fungsi nya sebagai pelindung dan pengayom kesenian-
kesenian tradisional tanpa harus turut campur dalam proses estetikanya.

Kata kunci: globalisasi, budaya daerah.

A. Pendahuluan
globalisasi . Globalisasi yang
Globalisasi sebagai fenomena
terjadi menyentuh seluruh aspek
khusus dalam peradaban manusia
yang penting dalam kehidupan.
yang bergerak terus dalam
Globalisasi menciptakan berbagai
masyarakat global dan merupakan
tantangan dan permasalahan baru
bagian dari proses kehidupan
yang harus dijawab, dipecahkan.
manusia . Kehadiran teknologi
dalam upaya memanfaatkan
informasi dan teknologi komunikasi
globalisasi untuk kepentingan
mempercepat akselerasi proses

1
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 1, Januari 2012

kehidupan. Globalisasi selalu layaknya sebuah perkampungan


diperbincangkan oleh banyak orang, kecil. Sebagian lainnya menyebutkan
di seluruh dunia . Dalam globalisasi bahwa globalisasi adalah upaya
terkandung suatu pengetian penyatuan masyarakat dunia dari sisi
akan hilangnya satu situasi dimana gaya hidup, orientasi, dan budaya.
berbagai pergerakan barang dan jasa Pengertian lain dari globalisasi
antar negara diseluruh dunia dapat seperti yang dikatakan oleh Barker
bergerak bebas dan terbuka . (2004) adalah bahwa globalisasi
Dengan terbukanya satu negara merupakan koneksi global ekonomi,
terhadap negara lain, yang terjadi sosial, budaya dan politik yang
adalah masuknya bukan hanya semakin mengarah ke berbagai arah
barang dan jasa, tetapi juga di seluruh penjuru dunia dan
teknologi, pola konsumsi, merasuk ke dalam kesadaran kita.
pendidikan, nilai budaya dan lain- Produksi global atas produk lokal
lain. Konsep akan globalisasi dan lokalisasi produk global.
menurut Robertson (1992), mengacu Globalisasi dianggap sebagai proses
pada penyempitan dunia secara dimana berbagai peristiwa,
insentif dan peningkatan kesadaran keputusan dan kegiatan di belahan
kita akan dunia, yaitu semakin dunia yang satu dapat membawa
meningkatnya koneksi global dan konsekuensi penting bagi berbagai
pemahaman kita akan koneksi individu dan masyarakat di belahan
tersebut. Proses penyempitan dunia dunia yang lain. Proses
dapat dipahami dalam konteks perkembangan globalisasi pada
institusi modernitas dan intensifikasi awalnya ditandai kemajuan bidang
kesadaran dunia dapat dipersepsikan teknologi informasi dan komunikasi.
refleksif dengan lebih baik secara Yang akirnya merupakan penggerak
budaya. globalisasi. Dari kemajuan bidang ini
Globalisasi memiliki banyak kemudian mempengaruhi sektor-
penafsiran dari berbagai sudut sektor lain dalam kehidupan, seperti
pandang. Sebagian orang bidang politik, ekonomi, sosial,
menafsirkan globalisasi sebagai budaya dan lain-lain. Di belahan
proses pengecilan dunia atau bumi manapun akan dapat
menjadikan dunia sebagaimana mengakses informasi dari belahan
2
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 1, Januari 2012

dunia yang lain secara cepat. Hal ini Pengaruh tersebut meliputi dua sisi
akan terjadi interaksi antar yaitu pengaruh positif dan pengaruh
masyarakat dunia secara luas, yang negatif. Pengaruh globalisasi di
akhirnya akan saling mempengaruhi berbagai bidang kehidupan seperti
satu sama lain kehidupan politik, ekonomi,
Menurut pendapat Krsna ideologi, sosial budaya dan lain- lain.
(Pengaruh Globalisasi Terhadap Di sisi lain globalisasi menimbulkan
Pluralisme Kebudayaan Manusia di berbagai masalah dalam bidang
Negara Berkembang.internet.public kebudayaan,misalnya : hilangnya
jurnal.september 2005). Sebagai budaya asli suatu daerah atau suatu
proses, globalisasi berlangsung negara, terjadinya erosi nilai-nilai
melalui dua dimensi dalam interaksi budaya, menurunnya rasa
antar bangsa, yaitu dimensi ruang nasionalisme dan patriotisme,
dan waktu. Ruang makin dipersempit hilangnya sifat kekeluargaan dan
dan waktu makin dipersingkat dalam gotong royong, kehilangan
interaksi dan komunikasi pada skala kepercayaan diri, gaya hidup yang
dunia. Globalisasi berlangsung di tidak sesuai dengan adat kita.
semua bidang kehidupan seperti Persoalan lain yang muncul
bidang ideologi, politik, ekonomi, adalah mungkin tak terelakkan
sosial budaya, pertahanan keamanan masalah terhadap eksistensi
dan lain- lain. Teknologi informasi kebudayaan daerah, salah satunya
dan komunikasi adalah faktor adalah terjadinya penurunan rasa
pendukung utama dalam globalisasi. cinta terhadap kebudayaan yang
Perkembangan teknologi begitu merupakan jati diri suatu bangsa,
cepat sehingga segala informasi erosi nilai-nilai budaya, terjadinya
dengan berbagai bentuk dan akulturasi budaya yang selanjutnya
kepentingan dapat tersebar luas ke berkembang menjadi budaya massa.
seluruh dunia.Oleh karena itu
globalisasi tidak dapat kita hindari B. Konsep Globalisasi
kehadirannya. Menurut asal katanya, kata
Kehadiran globalisasi tentunya "globalisasi" diambil dari kata
membawa pengaruh bagi kehidupan global, yang maknanya ialah
suatu negara termasuk Indonesia. universal. Globalisasi adalah sebagai
3
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 1, Januari 2012

suatu proses menjadikan sesuatu cenderung berpengaruh besar


(benda atau perilaku) sebagai ciri terhadap perekonomian dunia,
dari setiap individu di dunia ini tanpa bahkan berpengaruh terhadap
dibatasi oleh wilayah Globalisasi bidang-bidang lain seperti budaya
belum memiliki definisi yang mapan, dan agama.
kecuali sekedar definisi kerja Ada beberapa pendapat tentang
(working definition), sehingga bahasa globalisasi adalah sebagai
bergantung dari sisi mana orang berikut:
melihatnya. Ada yang Internasionalisasi, Liberalisasi,
memandangnya sebagai suatu proses Universalisasi, Westernisasi,
sosial, atau proses sejarah, atau Hubungan transplanetari dan
proses alamiah yang akan membawa suprateritorialitas.
seluruh bangsa dan negara di dunia Menurut Cochrane dan Pain
makin terikat satu sama lain, kaitannya dengan globalisasi,
mewujudkan satu tatanan kehidupan terdapat tiga posisi teoritis yang
baru atau kesatuan ko-eksistensi dapat dilihat, yaitu:
dengan menyingkirkan batas-batas
geografis, ekonomi dan budaya 1. Para globalis percaya bahwa
masyarakat. globalisasi adalah sebuah
Di sisi lain, ada yang melihat kenyataan yang memiliki
globalisasi sebagai sebuah proyek konsekuensi nyata terhadap
yang diusung oleh negara-negara bagaimana orang dan lembaga di
adikuasa, sehingga bisa saja orang seluruh dunia berjalan. Mereka
memiliki pandangan negatif atau percaya bahwa negara-negara
curiga terhadapnya. Dari sudut dan kebudayaan lokal akan
pandang ini, globalisasi tidak lain hilang diterpa kebudayaan dan
adalah kapitalisme dalam bentuk ekonomi global yang homogen.
yang paling mutakhir. Negara-negara meskipun demikian, para
yang kuat dan kaya praktis akan globalis tidak memiliki pendapat
mengendalikan ekonomi dunia dan sama mengenai konsekuensi
negara-negara kecil makin tidak terhadap proses tersebut.
berdaya karena tidak mampu 2. Para globalis positif dan
bersaing. Sebab, globalisasi optimistis menanggapi dengan
Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah

4
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 1, Januari 2012

baik perkembangan semacam itu evolusi, dari produksi dan


dan menyatakan bahwa perdagangan kapital.
globalisasi akan menghasilkan 3. Para transformasionalis berada
masyarakat dunia yang toleran di antara para globalis dan
dan bertanggung jawab. tradisionalis. Mereka setuju
Para globalis pesimis bahwa pengaruh globalisasi telah
berpendapat bahwa globalisasi sangat dilebih-lebihkan oleh para
adalah sebuah fenomena negatif globalis. Namun, mereka juga
karena hal tersebut sebenarnya berpendapat bahwa sangat bodoh
adalah bentuk penjajahan barat jika kita menyangkal keberadaan
(terutama Amerika Serikat) yang konsep ini. Posisi teoritis ini
memaksa sejumlah bentuk berpendapat bahwa globalisasi
budaya dan konsumsi yang seharusnya dipahami sebagai
homogen dan terlihat sebagai "seperangkat hubungan yang
sesuatu yang benar saling berkaitan dengan murni
dipermukaan. Beberapa dari melalui sebuah kekuatan, yang
mereka kemudian membentuk sebagian besar tidak terjadi
kelompok untuk menentang secara langsung". Mereka
globalisasi (antiglobalisasi). menyatakan bahwa proses ini bisa
Para tradisionalis tidak dibalik, terutama ketika hal
percaya bahwa globalisasi tersebut negatif atau, setidaknya,
tengah terjadi. Mereka dapat dikendalikan.
berpendapat bahwa fenomena ini Adanya globalis pesimis
adalah sebuah mitos semata menyebabkan adanya gerakan
atau, jika memang ada, terlalu anti globalisasi. Adanya globalis
dibesar-besarkan. Mereka pesimis memang tidak bisa di
merujuk bahwa kapitalisme telah egah. Karena tiap orang memiliki
menjadi sebuah fenomena daya pikir sendiri sendiri dan kita
internasional selama ratusan tidak bisa memaksa kepada setiap
tahun. Apa yang tengah kita orang untuk menerima
alami saat ini hanyalah munculnya globalisasi.
merupakan tahap lanjutan, atau "Antiglobalisasi" dianggap
oleh sebagian orang sebagai
Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah

5
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 1, Januari 2012

gerakan sosial, sementara yang komunikasi global terjadi


lainnya menganggapnya sebagai demikian cepatnya, sementara
istilah umum yang mencakup melalui pergerakan massa
sejumlah gerakan sosial yang semacam turisme
berbeda-beda. Apapun juga memungkinkan kita merasakan
maksudnya, para peserta banyak hal dari budaya yang
dipersatukan dalam perlawanan berbeda.
terhadap ekonomi dan sistem 2. Pasar dan produksi ekonomi di
perdagangan global saat ini, yang negara-negara yang berbeda
menurut mereka mengikis menjadi saling bergantung
lingkungan hidup, hak-hak buruh, sebagai akibat dari pertumbuhan
kedaulatan nasional, dunia ketiga, perdagangan internasional,
dan banyak lagi penyebab- peningkatan pengaruh
penyebab lainnya. perusahaan multinasional, dan
Namun, orang-orang yang dominasi organisasi semacam
dicap "antiglobalisasi" sering World Trade Organization
menolak istilah itu, dan mereka lebih (WTO).
suka menyebut diri mereka sebagai 3. Peningkatan interaksi kultural
Gerakan Keadilan Global, Gerakan melalui perkembangan media
dari Semua Gerakan atau sejumlah massa (terutama televisi, film,
istilah lainnya. musik, dan transmisi berita dan
olah raga internasional). saat ini,
C. Ciri globalisasi kita dapat mengonsumsi dan
Berikut ini ada beberapa ciri mengalami gagasan dan
yang menandakan semakin pengalaman baru mengenai hal-
berkembangnya fenomena hal yang melintasi beraneka
globalisasi di dunia. ragam budaya, misalnya dalam
bidang fashion, literatur, dan
1. Perubahan dalam Konstantin makanan.
ruang dan waktu. Perkembangan 4. Meningkatnya masalah bersama,
barang-barang seperti telepon misalnya pada bidang
genggam, televisi satelit, dan lingkungan hidup, krisis
internet menunjukkan bahwa
Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah

6
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 1, Januari 2012

multinasional, inflasi regional dipengaruhi oleh apa yang ada dalam


dan lain-lain. alam pikiran orang yang
bersangkutan. Sebagai salah satu
hasil pemikiran dan penemuan
seseorang adalah kesenian, yang
D. Globalisasi dan Budaya merupakan subsistem dari
Daerah kebudayaan Bagi bangsa Indonesia
aspek kebudayaan merupakan salah
Gaung globalisasi, yang sudah satu kekuatan bangsa yang memiliki
mulai terasa sejak akhir abad ke-20, kekayaan nilai yang beragam,
telah membuat masyarakat dunia, termasuk keseniannya. Kesenian
termasuk bangsa Indonesia harus rakyat, salah satu bagian dari
bersiap-siap menerima kenyataan kebudayaan bangsa Indonesia tidak
masuknya pengaruh luar terhadap luput dari pengaruh globalisasi.
seluruh aspek kehidupan bangsa. Globalisasi dalam kebudayaan dapat
Salah satu aspek yang terpengaruh berkembang dengan cepat, hal ini
adalah kebudayaan. Terkait dengan tentunya dipengaruhi oleh adanya
kebudayaan, kebudayaan dapat kecepatan dan kemudahan dalam
diartikan sebagai nilai-nilai (values) memperoleh akses komunikasi dan
yang dianut oleh masyarakat ataupun berita namun hal ini justru menjadi
persepsi yang dimiliki oleh warga bumerang tersendiri dan menjadi
masyarakat terhadap berbagai hal. suatu masalah yang paling krusial
Atau kebudayaan juga dapat atau penting dalam globalisasi, yaitu
didefinisikan sebagai wujudnya, kenyataan bahwa perkembangan
yang mencakup gagasan atau ide, ilmu pengertahuan dikuasai oleh
dimana hal-hal tersebut terwujud negara-negara maju. Mengakibatkan
dalam kesenian tradisional kita. Oleh negara-negara berkembang selalu
karena itu nilai-nilai maupun khawatir akan tertinggal dalam arus
persepsi berkaitan dengan aspek- globalisai dalam berbagai bidang
aspek kejiwaan atau psikologis. seperti politik, ekonomi, sosial,
Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi budaya, termasuk kesenian kita.
penting artinya apabila disadari, Wacana globalisasi sebagai sebuah
bahwa tingkah laku seseorang sangat proses ditandai dengan pesatnya
Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah

7
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 1, Januari 2012

perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat lain telah mengalami


teknologi sehingga ia mampu proses dipengaruhi dan
mengubah dunia secara mendasar. mempengaruhi. Kemampuan
Komunikasi dan transportasi berubah merupakan sifat yang
internasional telah menghilangkan penting dalam kebudayaan manusia.
batas-batas budaya setiap bangsa. Tanpa itu kebudayaan daerah yang
Kebudayaan setiap bangsa cenderung kita miliki tidak mampu
mengarah kepada globalisasi dan menyesuaikan diri dengan keadaan
menjadi peradaban dunia sehingga yang senantiasa berubah. Perubahan
melibatkan manusia secara yang terjadi saat ini berlangsung
menyeluruh. Simon Kemoni begitu cepat. Hanya dalam jangka
menjelaskan bahwa globalisasi waktu satu generasi banyak negara-
dalam bentuk yang alami akan negara berkembang telah berusaha
meninggikan berbagai budaya dan melaksanakan perubahan
nilai-nilai budaya. Dalam proses kebudayaan, padahal di negara-
alami ini, setiap bangsa akan negara maju perubahan demikian
berusaha menyesuaikan budaya berlangsung selama beberapa
mereka dengan perkembangan baru generasi. Pada hakekatnya bangsa
sehingga mereka dapat melanjutkan Indonesia, juga bangsa-bangsa lain,
kehidupan dan menghindari berkembang karena adanya
kehancuran. Tetapi dalam proses ini, pengaruh-pengaruh luar. Kemajuan
negara-negara harus memperkokoh bisa dihasilkan oleh interaksi dengan
dimensi budaya mereka dan pihak luar, hal inilah yang terjadi
memelihara struktur nilai-nilainya dalam proses globalisasi. Oleh
agar tidak dieliminasi oleh budaya karena itu, globalisasi bukan hanya
asing. Dalam rangka ini, berbagai soal ekonomi namun juga terkait
bangsa haruslah mendapatkan dengan masalah atau isu makna
informasi ilmiah yang bermanfaat budaya dimana nilai dan makna yang
dan menambah pengalaman mereka. terlekat di dalamnya masih tetap
Proses saling mempengaruhi berarti.
adalah gejala yang wajar dalam
interaksi antar masyarakat. Melalui
interaksi dengan berbagai
Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah

8
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 1, Januari 2012

E. Dampak Globalisasi Terhadap Indonesia. Sementara itu, kesenian-


Budaya Lokal ( Budaya yang kesenian populer lain yang tersaji
Bertahan atau Tersisihkan) melalui kaset, vcd, dan dvd yang
berasal dari manca negara pun makin
Perubahan budaya yang terjadi marak kehadirannya di tengah-
di dalam masyarakat tradisional, tengah kita. Fakta yang demikian
yakni perubahan dari masyarakat memberikan bukti tentang betapa
tertutup menjadi masyarakat yang negara-negara penguasa teknologi
lebih terbuka, dari nilai-nilai yang mutakhir telah berhasil memegang
bersifat homogen menuju pluralisme kendali dalam globalisasi budaya
nilai dan norma social merupakan khususnya di negara ke tiga.
salh satu dampak dari adanya Peristiwa transkultural seperti itu
globalisasi. Ilmu pengetahuan dan akan berpengaruh terhadap
teknologi telah mengubah dunia keberadaan kesenian kita. Padahal
secara mendasar. Komunikasi dan kesenian tradisional kita merupakan
sarana transportasi internasional bagian dari khasanah kebudayaan
telah menghilangkan batas-batas nasional yang perlu dijaga
budaya setiap bangsa. Kebudayaan kelestariannya. Di saat yang lain
setiap bangsa cenderung mengarah dengan teknologi informasi yang
kepada globalisasi dan menjadi semakin canggih seperti saat ini, kita
peradaban dunia sehingga disuguhi oleh banyak alternatif
melibatkan manusia secara tawaran hiburan dan informasi yang
menyeluruh. Misalnya saja khusus lebih beragam, yang mungkin lebih
dalam bidang hiburan massa atau menarik jika dibandingkan dengan
hiburan yang bersifat masal, makna kesenian tradisional kita. Dengan
globalisasi itu sudah sedemikian teknologi kita bisa menyaksikan
terasa. Misal kita bisa menyimak berbagai tayangan hiburan yang
tayangan film di tv yang bermuara bersifat mendunia yang berasal dari
dari negara-negara maju melalui berbagai belahan bumi. Kondisi yang
stasiun televisi di tanah air. Belum demikian mau tidak mau membuat
lagi siaran tv internasional yang bisa semakin tersisihnya kesenian
ditangkap melalui parabola yang kini tradisional Indonesia dari kehidupan
makin banyak dimiliki masyarakat masyarakat Indonesia yang sarat
Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah

9
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 1, Januari 2012

akan pemaknaan dalam masyarakat sarat dan kaya akan pesan-pesan


Indonesia. Dengan datangnya moral, dan merupakan salah satu
perubahan sosial yang hadir sebagai agen penanaman nilai-nilai moral
akibat proses industrialisasi dan yang baik. Contoh lainnya adalah
sistem ekonomi pasar, dan kesenian Ludruk, ketoprak sekarang
globalisasi informasi, maka kesenian ini tengah mengalami “mati suri”.
kita pun mulai bergeser ke arah Wayang orang dan ludruk
kesenian yang berdimensi komersial. merupakan contoh kecil dari mulai
Kesenian-kesenian yang bersifat terdepaknya kesenian tradisional
ritual mulai tersingkir dan akibat globalisasi. Bisa jadi
kehilangan fungsinya. Sekalipun fenomena demikian tidak hanya
demikian, bukan berarti semua dialami oleh kesenian Jawa
kesenian tradisional kita lenyap tradisional, melainkan juga dalam
begitu saja. Ada berbagai kesenian berbagai ekspresi kesenian
yang masih menunjukkan tradisional di berbagai tempat di
eksistensinya, bahkan secara kreatif Indonesia. Sekalipun demikian
terus berkembang tanpa harus bukan berarti semua kesenian
tertindas proses modernisasi. tradisional mati begitu saja dengan
Pesatnya laju teknologi informasi merebaknya globalisasi. Di sisi lain,
atau teknologi komunikasi telah ada beberapa seni pertunjukan yang
menjadi sarana difusi budaya yang tetap eksis tetapi telah mengalami
ampuh, sekaligus juga alternatif perubahan fungsi. Ada pula kesenian
pilihan hiburan yang lebih beragam yang mampu beradaptasi dan
bagi masyarakat luas. Akibatnya mentransformasikan diri dengan
masyarakat tidak tertarik lagi teknologi komunikasi yang telah
menikmati berbagai seni pertunjukan menyatu dengan kehidupan
tradisional yang sebelumnya akrab masyarakat, misalnya saja kesenian
dengan kehidupan mereka. Misalnya tradisional “Ketoprak” yang
saja kesenian tradisional wayang dipopulerkan ke layar kaca oleh
orang kini tampak sepi. Hal ini kelompok Srimulat. Kenyataan di
sangat disayangkan mengingat atas menunjukkan kesenian ketoprak
wayang merupakan salah satu bentuk sesungguhnya memiliki penggemar
kesenian tradisional Indonesia yang tersendiri, terutama ketoprak yang
Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah

10
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 1, Januari 2012

disajikan dalam bentuk siaran


televisi, bukan ketoprak panggung. F. Antisipasi Atas Globalisasi
Dari segi bentuk pementasan atau Kebudayaan
penyajian, ketoprak termasuk Diperlukan Peran
kesenian tradisional yang telah kebijaksanaan pemerintah yang harus
terbukti mampu beradaptasi dengan lebih mengarah kepada
perubahan zaman. Selain ketoprak pertimbangan-pertimbangan cultural
masih ada kesenian lain yang tetap atau budaya dari pada semata-mata
bertahan dan mampu beradaptasi hannya ekonomi yang merugikan
dengan teknologi mutakhir yaitu suatu perkembangan kebudayaan.
wayang kulit. Maka pemerintah perlu
Arus globalisasi saat ini telah mengembalikan fungsi pemerintah
menimbulkan pengaruh terhadap sebagai pelindung dan pengayom
perkembangan budaya bangsa kesenian-kesenian tradisional tanpa
Indonesia . Derasnya arus informasi harus turut campur dalam proses
dan telekomunikasi ternyata estetikanya. Memang diakui bahwa
menimbulkan sebuah kecenderungan kesenian rakyat saat ini
yang mengarah terhadap membutuhkan dana dan bantuan
memudarnya nilai-nilai pelestarian pemerintah sehingga sulit untuk
budaya. Perkembangan 3T menghindari keterlibatan pemerintah
(Transportasi, Telekomunikasi, dan dan bagi para seniman rakyat ini
Teknologi) mengkibatkan merupakan sesuatu yang sulit pula
berkurangnya keinginan untuk membuat keputusan sendiri untuk
melestarikan budaya negeri sendiri . sesuai dengan keaslian (oroginalitas)
Budaya Indonesia yang dulunya yang diinginkan para seniman rakyat
ramah-tamah, gotong royong dan tersebut. Oleh karena itu pemerintah
sopan bergeser dengan budaya barat. harus „melakoni‟ dengan benar-benar
Globalisasi telah merasuki berbagai peranannya sebagai pengayom yang
sistem nilai sosial dan budaya melindungi keaslian dan
(termasuk Indonesia ) sehingga perkembangan secara estetis
terbuka pula konflik nilai antara kesenian rakyat tersebut tanpa harus
teknologi dan nilai-nilai asli. merubah dan menyesuaikan dengan
kebijakan-kebijakan politik.
Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah

11
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 1, Januari 2012

Globalisasi informasi dan budaya namun tetap bercirikan kekuatan


yang terjadi menjelang millenium lokal atau etnis. Globalisasi budaya
baru seperti saat ini adalah sesuatu yang begitu pesat harus diantisipasi
yang tak dapat dielakkan. Kita harus dengan memperkuat identitas
beradaptasi dengannya karena kebudayaan nasional. Berbagai
banyak manfaat yang bisa diperoleh. kesenian tradisional yang
Harus diakui bahwa teknologi sesungguhnya menjadi aset kekayaan
komunikasi sebagai salah produk kebudayaan nasional jangan sampai
dari modernisasi bermanfaat besar hanya menjadi alat atau slogan para
bagi terciptanya dialog dan pemegang kebijaksanaan, khususnya
demokratisasi budaya secara masal pemerintah, dalam rangka keperluan
dan merata. Globalisasi mempunyai turisme, politik dsb. Selama ini
dampak yang besar terhadap budaya. pembinaan dan pengembangan
Kontak budaya melalui media massa kesenian tradisional yang dilakukan
menyadarkan dan memberikan lembaga pemerintah masih sebatas
informasi tentang keberadaan nilai- pada unsur formalitas belaka, tanpa
nilai budaya lain yang berbeda dari menyentuh esensi kehidupan
yang dimiliki dan dikenal selama ini. kesenian yang bersangkutan.
Kontak budaya ini memberikan Akibatnya, kesenian tradisional
masukan yang penting bagi tersebut bukannya berkembang dan
perubahan-perubahan dan lestari, namun justru semakin dijauhi
pengembangan-pengembangan nilai- masyarakat. Dengan demikian,
nilai dan persepsi dikalangan tantangan yang dihadapi oleh
masyarakat yang terlibat dalam kesenian rakyat cukup berat. Karena
proses ini. Kesenian bangsa pada era teknologi dan komunikasi
Indonesia yang memiliki kekuatan yang sangat canggih dan modern ini
etnis dari berbagai macam daerah masyarakat dihadapkan kepada
juga tidak dapat lepas dari pengaruh banyaknya alternatif sebagai pilihan,
kontak budaya ini. Sehingga untuk baik dalam menentukan kualitas
melakukan penyesuaian-penyesuaian maupun selera. Hal ini sangat
terhadap perubahan-perubahan memungkinkan keberadaan dan
diperlukan pengembangan- eksistensi kesenian rakyat dapat
pengembangan yang bersifat global dipandang dengan sebelah mata oleh
Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah

12
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 1, Januari 2012

masyarakat, jika dibandingkan 2. Diadakannya pertunjukan


dengan kesenian modern yang kesenian daerah seperti wayang
merupakan imbas dari budaya pop. kulit, atau seni budaya lain di
Untuk menghadapi hal-hal tersebut sekolah. Hal ini di maksudkan
di atas ada beberapa alternatif untuk agar siswa tau tentang seni
mengatasinya, yaitu meningkatkan budaya Indonesia yang
Sumber Daya Manusia (SDM ) bagi keberadaannya mulai hilang di
para seniman rakyat. Selain itu, telan derasnya arus globalisasi.
mengembalikan peran aparat 3. Diadakannya Fashion Show baju
pemerintah sebagai pengayom dan baju adat. Hal ini dimaksudkan
pelindung, dan bukan sebaliknya agar siswa siswi tahu tentang
justru menghancurkannya demi beragam baju adat yang dimiliki
kekuasaan dan pembangunan yang oleh bangsa Indonesia.
berorientasi pada dana-dana proyek 4. Memahami budaya dan bentuk-
atau dana-dana untuk pembangunan bentuk lain yang meningkatkan
dalam bidang ekonomi saja kecintaan pada budaya kita
sendiri
5. Menambahkan budaya daerah
G. Langkah Antisipatif sebagai muatan lokal di sekolah
Mencegah Pudarnya Budaya
Daerah
H. Penutup
Di bawah ini ada beberapa
alternatif untuk mencegah pudarnya Pengaruh globalisasi disatu
rasa cinta pada budaya daerah: sisi ternyata menimbulkan pengaruh
1. Diadakannya festival budaya yang negatif bagi kebudayaan bangsa
secara berkala . Di ikuti oleh Indonesia . Norma-norma yang
anak anak sekolah maupun di terkandung dalam kebudayaan
luar sekolah. Diadakannya bangsa Indonesia perlahan-lahan
festival budaya ini di maksudkan mulai pudar. Gencarnya serbuan
agar pemuda pemudi indonesia teknologi disertai nilai-nilai
dan masyarakat tau bahwa interinsik yang diberlakukan di
adanya budaya Indonesia. dalamnya, telah menimbulkan isu
Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah

13
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 1, Januari 2012

mengenai globalisasi dan pada


akhirnya menimbulkan nilai baru *****
tentang kesatuan dunia. Bila
globalisasi telah mendunia dan tidak
dapat dipisahkan dalam segala aspek
kehidupan kita maka dengan
demikian dapat dikatakan negara
Menjadi satu dalam lingkup
globalisasi. Oleh karena itu perlu
dipertahanan aspek sosial budaya
Indonesia sebagai identitas bangsa.
Caranya adalah dengan penyaringan
budaya yang masuk ke Indonesia dan
pelestarian budaya bangsa. Bagi
masyarakat yang mencoba
mengembangkan seni tradisional
menjadi bagian dari kehidupan
modern, tentu akan terus berupaya
memodifikasi bentuk-bentuk seni
yang masih berpolakan masa lalu
untuk dijadikan komoditi yang dapat
dikonsumsi masyarakat modern.
Budaya daerah adalah kekayaan
bangsa Indonesia yang tidak ternilai
harganya dan tidak dimiliki bangsa-
bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai
penerus yang merupakan pewaris
budaya bangsa, kita akan selalu
memelihara seni budaya yang sangat
mahal. Dengan globalisasi yang
memudahkan manusia dalam
kehidupan, tetapi eksistensi budaya
daerah harus tetap dipertahankan
Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah

14
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 1, Januari 2012

DAFTAR PUSTAKA http://www.gusbud.web.id/2010/01/d


Poloma, Margareth. 2010, Sosiologi ampak-globalisasi-ekonomi-dan-
Kontemporer, Raja Grafindo pengaruh.html
Persada, Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Nasional isme
Mansyur, Fakih. 2011, Runtuhnya
Teori Pembangunan dan http://id.wikipedia.org/wiki/Globalis asi
Globalisasi, Insis Press,
Yogyakarta *) Dra. Sri Suneki, M.Si, dosen FPIPS
IKIP PGRI Semarang
Hirst, Paul. 2001, Globalisasi
Adalah Mitos, Yayasan Obor
Indonesia, Jakarta

Wardhana, Wisnu A. 2010, Dampak


Pemanasan Global, Andi
Ofset, Yogyakarta

Soekanto, Soerdjono. 2006,


Sosiologi Suatu Pengantar,
Raja Grafindo Persada,
Jakarta

http://roesnink-
roesnink.blogspot.com/2009/05/me
n yikapi-pengaruh globalisasi.html

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2
010/05/dampak-globalisasi-
terhadap- nasionalisme/

Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah

15
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 1, Januari 2012

Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah

16

Anda mungkin juga menyukai