41-48
Media Trend
Berkala Kajian Ekonomi dan Studi Pembangunan
http://journal.trunojoyo.ac.id/mediatrend
© 2019 MediaTrend
Penulis korespondensi:
E-mail: umar.economic@yahoo.com
DOI: http://dx.doi.org/10.21107/mediatrend.v14i1.4736
2460-7649 © 2019 MediaTrend. All rights reserved.
Kondisi Sosial Ekonomi ....... MediaTrend 14 (1) 2019 p.41-48
42
Umar, dkk. MediaTrend 14 (1) 2019 p.41-48
43
Kondisi Sosial Ekonomi ....... MediaTrend 14 (1) 2019 p.41-48
bangkes Kementrian Kesehatan. Jumlah ngan cara yang tidak aman. Hal ini menun-
observasi pada penelitian ini sebanyak jukkan kurangnya perhatian masyarakat
18.958 dari 20.800 observasi data RISK- terhadap kebersihan lingkungan.
ESDAS karena penelitian ini hanya mene- Hasil estimasi model regresi logis-
liti rumah tangga yang memilki balita. tik dijelaskan pada tabel 2 bahwa variabel
independen secara simultan atau ber-
HASIL DAN PEMBAHASAN sama-sama berpengaruh terhadap stunt-
Rata-rata pengeluaran konsumsi ing dengan tingkat signifikansi (P-vlueLR
makanan pada penelitian ini sebesar Rp 0,00<0,05). Secara parsial, seluruh varia-
1.327.338,00 per bulan. Pengeluaran te- bel independen berpengaruh signifikan.
rendah sebesar Rp 300.000,00 per bulan Status pekerjaan ibu, jumlah tanggungan,
dan pengeluaran tertinggi mencapai Rp pemberian ASI, dan imunisasi dengan
8.820.000,00 per bulan. Salah satu fak- tingkat signifkansi 5%, sedangkan variabel
tor yang menyebabkan tinggi rendahnya lainnya dengan tingkat signifikansi 1%.
pengeluaran rumah tangga adalah ba- Hasil penelitian menunjukkan pe-
nyaknya jumlah tanggungan. Pada pene- ningkatan pengeluaran konsumsi maka-
litian ini, jumlah tanggungan terendah se- nan dapat menurunkan stunting. Apabila
banyak 2 orang dan tertinggi mencapai 10 pengeluaran konsumsi makanan naik
orang per rumah tangga. sebesar Rp100,00 maka stunting akan
Persentase rata-rata ibu berpen- turun sebesar 5,4%. Menurut Lee dkk
didikan tinggi adalah 38,4% dan persen- (2012), hal ini terjadi karena peningkatan
tase rata-rata ibu bekerja sebesar 49,3%. konsumsi makan akan meningkatkan ke-
Sebanyak 34,1% rata-rata balita pernah butuhan gizi dan nutrisi anak yang sangat
diberikan ASI dan 38,7% rata-rata balita diperlukan oleh tubuh sehingga dapat ter-
mendapat imunisasi lengkap. Selain itu, hindar dari risiko stunting.
sebanyak 74,2% rata-rata proses persali- Tingkat pendidikan ibu memiliki ko-
nan dibantu oleh tenaga medis. relasi negatif terhadap stunting. Semakin
Terdapat 48,4% rata-rata rumah tinggi tingkat pendidikan ibu, risiko terjadi-
tangga memiliki sanitasi yang aman dan nya stunting semakin rendah. Hasil pene-
sebanyak 27,3% rata-rata rumah tangga litian menunjukkan balita yang diasuh oleh
yang melakukan penanganan sampah de- seorang ibu yang berpendidikan rendah,
Tabel 1
Deskriptif Statistik Variabel
44
Umar, dkk. MediaTrend 14 (1) 2019 p.41-48
akan berisiko 0,81 kali mengalami stunt- kemungkinan terjadinya stunting sebesar
ing. Menurut Imdad dkk (2011), seorang 0,7%. Menurut Wu dkk (2015), penamba-
ibu dengan pendidikan yang tinggi lebih han jumlah tanggungan akan meningkat-
memiliki wawasan yang luas. Oleh sebab kan jumlah pengeluaran rumah tangga,
itu, akses informasi mengenai kebutuhan meningkatnyapengeluaran tanpa diim-
gizi dan jenis-jenis makanan yang baik un- bangi dengan peningkatan pendapatan,
tuk nutrisi anaknya lebih mudah diperoleh maka akan terjadi pengurangan kebutuhan
dan dipraktikkan, sehingga anaknya cen- seperti asupan makanan yang bergizi. Hal
derung terhindar dari masalah stunting. inilah yang dapat menyebabkan terjadinya
risiko stunting.
Tabel 2
Hasil Regresi Logistik
nisasi yang lengkap mencegah terjadinya baik secara simultan maupun parsial ter-
stunting. hadap stunting. Penelitian ini diharapkan
Variabel persalinan memiliki penga- dapat dikembangkan oleh peneliti lainnya
ruh negatif terhadap stunting. Balita yang dengan menambahkan beberapa varia-
lahir dari persalinan yang dibantu oleh bel, seperti variabel sosial ekonomi, kese-
tenaga medis, 0,86 kali akan terhindar dari hatan, ketahanan pangan, dan variabel
stunting dibandingkan dengan balita yang lainnya yang dapat berpengaruh terhadap
lahir dari persalinan yang tidak dibantu stunting.
dengan tenaga medis. Menurut Dorsey dkk Berdasarkan hasil penelitian, ter-
(2016), persalinan yang dibantu dengan dapat beberapa saran yang dapat dilaku-
tenaga medis lebih aman dibandingkan kan pemerintah dalam penanganan stunt-
dengan persalinan yang dibantu dengan ing. Pertama, meningkatkan pengeluaran
tenaga nonmedis, seperti dukun. Tenaga rumah tangga terhadap makanan-makan-
medis akan langsung melakukan pemerik- an yang bergizi. Peningkatan pengelu-
saan pada bayi setelah melakukan persali- aran dapat melalui kebijakan yang dapat
nan. Apabila terjadi beberapa gejala pada meningkatkan pendapatan rumah tangga.
bayi, dapat ditangani langsung secara Hal itu seperti Bantuan Langsung Tunai
medis. Jadi, persalinan yang dibantu oleh (BLT) atau subsidi terhadap bahan-ba-
tenaga medis dapat mencegah terjadinya han makanan pokok. Kedua, meningkat-
stunting. kan wawasan kepada ibu rumah tangga
Sanitasi dan penanganan sampah tentang pentingnya menjaga asupan gizi
berpengaruh negatif terhadap stunting. bagi anak melalui sosialisasi kesehatan di
Berdasarkan hasil penelitian di atas, sani- tiap-tiap fasilitas kesehatan masyarakat,
tasi dan penanganan sampah yang aman seperti sosialisasi mengenai pentingnya
akan mencegah terjadinya stunting. Balita ASI bagi balita, pentingnya imunisasi bagi
yang tinggal di lingkungan dengan kondisi balita, dan pentingnya penanganan medis
sanitasi dan penanganan pembuangan saat proses persalinan. Ketiga, mencip-
sampah yang tidak aman, 0,85 kali akan takan lapangan pekerjaan bagi wanita agar
mengalami stunting jika dibandingkan dapat membantu meningkatkan pendapa-
dengan balita yang tinggal di lingkungan tan rumah tangga sehingga kebutuhan
dengan kondisi sanitasi dan penanganan terhadap makanan yang bergizi dapat ter-
pembuangan sampah yang aman. Menu- penuhi. Keempat, memperluas sosialisasi
rut Cumming dkk (2016), sanitasi dan Keluarga Berencana (KB) agar tingkat
pembuangan sampah yang tidak aman fertilitas dapat teratur. Kelima, menjaga
akan menimbulkan banyak bakteri. Bak- kebersihan lingkungan seperti kebersihan
teri tersebut akan masuk pada tubuh yang sanitasi dan penanganan sampah yang
rentan, seperti balita. Jadi, balita tersebut aman. Hal tersebut seperti penyediaan
akan berisiko lebih tinggi mengalami stunt- tempat pembuangan sampah, penamba-
ing yang disebabkan hambatan penyera- han pegawai kebersihan, dan membersih-
pan nutrisi makanan. kan aliran air dari sampah agar lingkungan
masyarakat terhindar dari bakteri-bakteri
PENUTUP berbahaya yang dapat masuk ke dalam tu-
Indikator sosial ekonomi rumah buh.
tangga, seperti pengeluaran konsumsi
makanan, tingkat pendidikan ibu, status DAFTAR PUSTAKA
pekerjaan ibu, jumlah tanggungan, pem- Adeladza, A. (2009). The influence of socio-
berian ASI, imunisasi, persalinan, sanitasi, economic and nutritional characteristics
dan penanganan sampah berpengaruh on child growth in Kwale District of
46
Umar, dkk. MediaTrend 14 (1) 2019 p.41-48
47
Kondisi Sosial Ekonomi ....... MediaTrend 14 (1) 2019 p.41-48
48