Forum Diskusi m6 KB 1
Forum Diskusi m6 KB 1
3. Kurang efektifnya pembinaan moral yang dilakukan oleh rumah tangga, sekolah
maupun masyarakat.
Pembinaan moral yang dilakukan oleh ketiga institusi ini tidak berjalan menurut
semestinya. Pembinaan moral dirumah tangga misalnya harus dilakukan dari sejak
anak masih kecil, sesuai dengan kemampuan dan umurnya. Karena setiap anak
lahir, belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah, dan belum tahu
batas – batas dan ketentuan moral yang tidak berlaku dalam lingkungannya. Tanpa
dibiasakan menanamkan sikap yang dianggap baik, anak-anak akan dibesarkan
tanpa mengenal moral. Pembinaan moral pada anak dirumah tangga bukan
dengan cara menyuruh anak menghapalkan rumusan tentang baik dan buruk,
melainkan harus dibiasakan.
Moral bukanlah suatu pelajaran yang dapat dicapai dengan mempelajari saja,
tanpa membiasakan hidup bermoral dari sejak kecil. Seperti halnya rumah tangga,
sekolah pun dapat mengambil peranan yang penting dalam pembinaan moral anak
muda. Hendaknya dapat diusahakan agar sekolah menjadi sarana yang baik bagi
pertumbuhan dan perkembangan mental dan moral anak muda. Di samping tempat
pemberian pengetahuan, pengembangan bakat dan kecerdasan. Dengan kata lain,
supaya sekolah merupakan sarana sosial bagi generasi muda, dimana
pertumbuhan mental, moral dan sosial serta segala aspek kepribadian berjalan
dengan baik. Selanjutnya masyarakat juga harus mengambil peranan dalam
pembinaan moral. Masyarakat yang lebih rusak moralnya perlu segera diperbaiki
dan dimulai dari diri sendiri, keluarga dan orang-orang terdekat dengan kita. Karena
kerusakan masyarakat itu sangat besar pengaruhnya dalam pembinaan moral anak
muda. Terjadinya kerusakan moral dikalangan pelajar dan generasi muda
sebagaimana disebutkan diatas, karena tidak efektifnnya keluarga, sekolah dan
masyarakat dalam pembinaan moral. Bahkan ketiga lembaga tersebut satu dan
lainnya saling bertolak belakang, tidak seirama, dan tidak kondusif bagi pembinaan
moral.
5. Efek Globalisasi
Arus globalisasi sangat cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di
kalangan remaja di Indonesia. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga
begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda
kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.
Hal tersebut ditunjukkan dengan gejala – gejala yang muncul dalam kehidupan
sehari – hari generasi muda jaman sekarang. Pertama, dari cara berpakaian
banyak remaja – remaja yang bergaya layaknya selebritis yang cenderung
kebaratan. Mereka memakai pakaian yang minim bahan. Padahal cara berpakaian
tersebut jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita.
Kedua, teknologi internet bukanlah hal yang asing lagi di Indonesia. Teknologi
internet dapat memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses dengan mudah
oleh siapa saja. Apalagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan sehari –
hari. Jika digunakan dengan semestinya tentu akan memperoleh manfaat yang
berguna. Namun jika disalahgunakan akan membawa dampak buruk bagi kita.
Rasa sosial terhadap masyarakat akan memudar karena mereka lebih memilih
berkicau di media sosial dan lebih sibuk memegang handphone masing – masing.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan
santun dan cenderung cuek, tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan, sehingga banyak anak
muda yang bertindak sesuka hatinya. Contohnya, geng motor anak muda yang
melakukan tindakan kekerasan yang mengganggu ketentraman dan kenyamanan
masyarakat.
Bagaimana pula cara/ teknik menanamkan nilai-nilai pancasila kepada murid
melalui proses pembelajaran?
Cara menanamkan nilai – nilai Pancasila dan nasionalisme, antara lain:
Pendidikan Agama yang harus menjadi peranan penting untuk membentuk
ketakwaan pada diri generasi muda Indonesia
Pendidikan moral bagi anak hendaknya dilakukan sedini mungkin agar
membentuk generasi muda yang bermoral dan taat kepada norma aturan.
Pendidikan Pancasila yang harus ditanamkan sehingga dapat menjadi
pedoman dan landasan bagi generasi muda.
Menumbuhkan kesadaran dalam diri generasi muda Indonesia untuk
membangkitkan semangat Pancasila.
Menumbuhkan semangat nasionalisme, misalnya mencintai produk dalam
negeri.
Menanamkan dan mengamalkan nilai – nilai Pancasila dengan sebaik –
baiknya.
Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dan keyakinan dengan sebaik
– baiknya.
Lebih selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ekonomi, maupun
budaya bangsa.